Rabu, 23 Februari 2022

Pandemi tak Goyahkan Mereka

SUKA tidak suka, inilah komunitas yang pundi-pundi ekonominya (relatif) tak tergoyahkan sejak hantaman pertama gelombang pandemi Covid-19 pada 2020. Siapa? 

Mereka adalah kalangan perempuan pengguna susuk pemikat diri. Susuk diakui berhasil mendongkrak dan melanggengkan kekayaan mereka. 

Di Medan, pun jumlahnya minoritas, komunitas ini  hadir di antara banyak sendi kehidupan masyarakat kota. 

Status mereka beragam. Dari perempuan malam, mahasiswi nakal, istri simpanan hingga pengusaha tempat hiburan. 

Informasi ini didapat dengan menggabungkan data pasien susuk di WhatsApp Abah Rahman, laporan berkala  atas ritual mereka dengan sang paranormal, serta pengakuan sejumlah di antara kalangan itu dan berita berbagai media massa. 

Soraya (31), misalnya. Si seksi ini mengaku melacur sejak umur 22 tahun. Sembilan tahun menjadi pemuas nafsu lelaki yang membutuhkan membuat Soraya kian lama dikelilingi pesaing yang berwajah cantik dan usia jauh lebih muda. 

Itu pula yang membuat gadis ini akhirnya memakai susuk. Soraya bersusuk sejak usia 28 tahun. Persisnya Desember 2019. Tapi baru beberapa bulan mereguk manisnya uang hasil daya magnet susuk, badai pertama pandemi Covid-19 datang menghantam banyak denyut aktivitas ekonomi warga. 

Pekerja sektor informal menjadi yang paling terasa atas imbas dari hantaman pertama pandemi era itu. Soraya dan banyak pelacur lain yang mangkal di kafe atau tempat hiburan mendadak kaget. Keramaian tamu malam berubah jadi sepi. 

Beruntung Soraya termasuk wanita yang rajin melakukan perawatan susuk. Setelah bersusuk, saban bulan dia melakukan ritual nyekar bersama Abah Rahman. 

"Itu yang membuat Putri (Hijau) senang hingga kritis ekonomi tak dirasa oleh dia (Soraya, red), juga pasien-pasien saya lain yang rajin merawat susuknya," jelas Abah Rahman.  

Pengakuan cenayang itu diamini Soraya. 
"Banyak teman perempuanku heran, kok mereka lihat aku tetap aja bisa sering shopping, haha... tak tahu mereka sebabnya...." desis gadis ini. 

Testimoni senada juga meluncur dari bibir seksi Rini (22), "ayam kampus" di Medan. 

"Ya tetap seperti tahun-tahun lalu saat Corona belum muncul. Tetap bisa shopping ke mall seminggu tiga kali, tetap bisa plesir ke luar kota saat week end," beber Rini dengan nada terdengar bangga. Gadis hedonis ini menjadi "ayam kampus" sejak 2018. 

Gaya hidup "sangat mewah" di era pandemi bahkan ditemukan dari Tante Lisa (37). Wanita simpanan petinggi BUMN ini tutup tahun 2021 lalu diketahui plesiran ke Dubai, Uni Emirat Arab. Tanpa sang "suami kontrak",  perempuan aduhai itu pergi ke sana ditemani dua adiknya. 

Sepulang dari sana, tante bersusuk ini pun sedikit bercerita. Menurutnya, kisah hubungan terlarang tak kan terhenti sepanjang jaman. Sebagai kebutuhan "yang dibatasi", hubungan terlarang bahkan diakuinya telah memasuki zona eksklusif. Maksudnya? 

"Ya eksklusif, seperti kisah terlarang tante ini, bisa plesiran dan shopping ke sana sini," jelas Tante Lisa. 

"Hubungan (asmara) terlarang itu," sambungnya, "sebenarnya punya potensi kekuatan yang hebat. Apalagi kalau didukung dengan kekuatan susuk. Wah jadi lebih hebat lagi. Dia bisa digunakan untuk tujuan apa saja. Ekonomi (yang mapan), ya sudah tentu." 

Tante Lisa, yang membeli jasa susuk dari Abah Rahman pada 2016 diketahui kini tinggal di sebuah rumah mewah di kawasan Jermal, Medan Denai.  Duh, tiga cukilan kisah di atas memang bikin iri. (*)

Selasa, 22 Februari 2022

Susuk Neng Kafe Mabukkan Lelaki

DENGAN aura kecantikan, lima tahun sudah perempuan ini memabukkan banyak lelaki yang mengenalnya di kafe-kafe wilayah Deliserdang, Sumatera Utara.

"Silahkan masuk. O, tahu (soal) saya dari Abah (Rahman) ya," seorang perempuan berparas enak untuk dilirik menyambut kedatangan wartawan Anda saat tiba di sebuah kafe malam daerah S, Deliserdang. Dia enggan menyebut identitasnya.

"Panggil saja saya Neng Kafe," tuturnya sambil cekikikan. Dua tahun terakhir, perempuan bertubuh proporsional ini tak lagi berstatus pelayan kafe. Kini dia sang pemilik kafe.

Tapi perjalanan meraih label itu tak lah gampang. Lebih lima tahun Neng Kafe harus merasakan derita. Ia dihina, disingkirkan, disepelekan. "Ada enam tahun saya bekerja dari satu kafe ke kafe yang lain," jelas Neng Kafe 

Pun hidup terseok, semua derita itu membuat Neng Kafe menjadi sosok
perempuan yang ulet. Dia bahkan terlatih bersaing. Sudah berpengalaman memperjuangkan apa yang diinginkannya, betapa pun sulitnya meraih kesempatan itu.

Kini, asal menghendaki sesuatu, Neng Kafe akan menempuh segala cara untuk mendapatkannya. Susuk adalah salah satu senjatanya saban menaklukkan lelaki berkantong tebal. Juga untuk soal penglaris usaha.

Neng Kafe mulai bercerita. Dia melempar ingatan ke tahun-tahun berlalu.

Di rumah praktik Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), ya di sanalah segala soal susuk Neng Kafe dimulai. "Mulai 2017," katanya, mengenang kali pertama memasang susuk dengan Abah Rahman.

Prosesi pemasangan susuk ke wajah dan tubuh Neng Kafe sedikit beda seperti dialami banyak pemasang susuk. Tak hanya melibatkan material berupa jarum emas, pemasangan susuk juga menggunakan wadah dua potong bambu sungsang.

"Ada seorang temanku yang ikut melihat prosesi pemasangan (susuk) itu. Kalau katanya, dia melihat ada asap yang keluar dari dua bambu itu. Asap itu lalu dimasukkan Abah (Rahman) ke wajah dan badanku. Habis itu, menurut Abah, dua bambu itu dilarungkan ke laut lepas Belawan sana," beber Neng Kafe.

Nah, sejak prosesi mistik itu, orang-orang di lingkungan pergaulan Neng Kafe mendadak kaget. Itu karena perubahan pesona di wajah perempuan ini.  Aura kecantikannya saban malam tampak kian bersinar.

Sejak itulah, Neng Kafe mulai menguasai "panggung". Pesona kecantikannya menyebar. Satu per satu lelaki mabuk kepayang dibuatnya. Mereka, lelaki-lelaki berduit itu, mabuk hingga tak lagi menghiraukan berapa uang yang dihamburkan demi mendapat cinta Neng Kafe 

"Hidupku jadi sering dilimpahi rezeki. Dan kalau kupukir-pikir, semua musabab (dari rezeki) itu sulit diterima logika," jelas Neng Kafe.

Kafe miliknya, contohnya. Menurut Neng Kafe, usaha dengan aset senilai hampir Rp.600 juta itu didapatnya secara tak terduga. Mulanya, bos pemilik pertama kafe itu "tersengal" karena lilitan utang.

Ia lalu bercerita pada seorang laki langganan di kafenya. Laki tua berkendara Pajero Sport itu tengah dekat dengan Neng Kafe, yang kala itu berstatus pekerja di kafe tersebut. Dan, tak sampai seminggu pasca sang pemilik curhat, status kepemilikan atas bangunan kafe serta inventarisya sudah beralih ke tangan Neng Kafe .

"Padahal sebelumnya, sepotong kata pun tak ada dia cerita akan membeli kafe itu dan menyerahkannya ke aku. Tak ada sana sekali. Jadi begitulah, sering aku dapat peristiwa macam mimpi seperti itu," beber Neng Kafe lagi.

Kisah rejeki tak disangka juga terjadi saat perempuan pengusaha kafe ini memiliki mobil atau rumah. Sayang, saat cerita itu coba diungkit, Neng Kafe mendadak mengerem nafsunya berkisah. "Ah, lupakanlah itu, nanti (kalau diceritakan) ada yang tak enak hati," katanya, tak merinci arti ucapannya.

"Tapi kalau kata Abah," sambung Neng Kafe, "semua itu terjadi tak semata karena susuk, tapi karena aku rajin merawat susuk ini. Memang, setiap aku datang ke Abah untuk merawat (susuk), dari ritual itu Abah kemudian melarungkan dua potong bambu ke laut. Katanya, itu untuk Putri (Hijau)." 

Kini, setelah lima tahun bersusuk hingga banyak lelaki jadi korban dan hidupnya makin kaya, pesona kecantikan Neng Kafe tampak tak memudar. Anda pernah mendengar fenomena semacam ini?  (*)

Selasa, 15 Februari 2022

Gunung 9 Makam Keramat Tuntaskan Banyak Problem

"SAYA pernah nyaris buntu menyelesaikan masalah sebuah keluarga. Kompleks: semua soal ada di situ. Dari selingkuh, guna-guna, hingga terlilit utang dan usaha yang telah setengah hancur. Untung petunjuk gaib Putri Hijau mengantar saya ke sebuah gunung yang penuh karomah." 

Demikian kata Abah Rahman. Itu diucapnya pada Selasa (15/02/2022), mengenang setahun tragedi keluarga malang tersebut. "Tak usahlah saya ceritakan detail tragedi itu. Ini menyangkut privasi sebuah keluarga terkenal di sini (Kota Medan)," jelas Abah Rahman. "Tapi semua masalah itu berpangkal dari ulah suami," tambahnya.

Abah Rahman lalu fokus berkisah soal upaya dirinya membebaskan keluarga itu dari segala belitan masalah. Seperti biasa, cenayang ini meminta petunjuk gaib. Dia tepekur di depan Kubah Terbang. Ini makam keramat yang berada di wilayah Patumbak, Deliserdang.

Di situ Abah Rahman menumpahkan segala masalah keluarga publik figur itu. Mulutnya memang membisu, tapi hatinya membising. Itulah komunikasi transendental alias gaib.

Di depan Kubah Terbang, Abah Rahman tepekur hingga selepas peristiwa terbukanya portal gaib. Fenomena ini terjadi setiap Maghrib tiba. Tapi kali ini sesuatu tak biasa didapat Abah Rahman. Apa itu?

Hingga tiga malam tepekur di Kubah Terbang, khodam makam keramat itu hanya memberi petunjuk agar Abah Rahman mendatangi Blang Cuping. Ini salah satu tempat keramat Putri Hijau yang terletak di perbukitan atas wilayah Delitua, Deliserdang. Tak ada petunjuk soal cara klenik guna menuntaskan masalah yang dibawa Abah Rahman. 

Cenayang ini pun manut. Ia ikuti saran gaib itu. Dari Kubah Terbang, ritual tepekur dirinya berpindah ke Blang Cuping. Tidak seperti Kubah Terbang, nama terakhir ini berbentuk gua.  

Idem ditto. Di Blang Cuping, Abah Rahman juga menemukan sesuatu yang tak biasa. Ceritanya, hingga tiga malam tepekur di Blang Cuping, khodam Putri Hijau hanya memberi petunjuk (ke tempat keramat lain) seperti yang didapat Abah Rahman di Kubah Terbang. Kali ini jaraknya bahkan jauh: titik petunjuk itu berada di luar Sumatera, persisnya Pulau Jawa.

Tanpa petunjuk lain, di sana, khodam Putri Hijau menyuruh Abah Rahman mendatangi sebuah gunung yang di puncaknya terdapat sembilan makam tokoh sakti zaman baheula. Itu petunjuknya, tanpa nama gunung, juga lokasi persisnya. 

Tak butuh waktu lama, Abah Rahman segera tahu apa yang dimaksud khodam Putri Hijau. Gunung petunjuk itu adalah 
Gunung Nyungcung. Gunung dengan ketinggian di bawah 2000 meter (dpl)  ini berada di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selain di puncaknya ada sembilan makam keramat, gunung ini diyakini dihuni ular raksasa. Mitos yang sama juga ada pada Putri Hijau. Saat berkunjung ke sana, Abah Rahman menemukan banyak pengakuan soal kemunculan ular raksasa dari Gunung Nyungcung. 

Begitulah. Di antara sembilan makam keramat di puncak gunung batu terjal itu, Abah Rahman pun menggelar tirakat hingga tiga malam berturut. Hasilnya? Petunjuk dari sembilan khodam di sana menyuruh Abah Rahman menggali empat sudut rumah keluarga malang itu. 

"Lalu apa pun yang saya dapat dari empat sudut rumah yang digali itu secepatnya dimusnahkan dengan cara dibakar," jelas Abah Rahman. Lalu apakah yang didapat dari perintah gaib Gunung Nyungcung? 

Dibantu sejumlah kerabat keluarga, dari penggalian itu Abah Rahman menemukan empat buntalan kecil kain putih yang di dalamnya berisikan potongan kecil besi dan tulang belulang. "Itulah media santetnya. Benda itu kiriman dari dukun bayaran si wanita simpanan suami keluarga tersebut," jelas Abah Rahman lagi. 

Nah, begitu empat bundelan santet itu dibakar hingga isi dan bungkusnya musnah, petaka di keluarga itu pun berakhir. Sang suami kembali ke pelukan istri dan anak-anaknya. Usaha mereka juga perlahan bangkit. Dan tak sampai setahun kemudian, semua utang perusahaan keluarga itu pun bisa terlunaskan. (*)

Senin, 14 Februari 2022

Putri Hijau Moksa


ENERGI astral Putri Hijau telah lama jadi objek pemuas hasrat manusia haus kebahagiaan hidup. 

Ditulis Oleh : 
Abah Rahman 

Putri Hijau --dan dua saudaranya-- bukanlah semata tokoh klasik Tanah Deli. Situs-situs peninggalannya juga bukan hanya "antropologi simbol" tentang kabar mistisnya yang menembus jaman. Ia lebih sekadar warisan budaya. 

Ratu Kerajaan Haru itu dikenal cantik sekaligus sakti. Kekuatan tentara (Aceh) tak bisa menculiknya. Sang Putri moksa. Wujudnya (bersama roh) masuk ke alam lain. 

Takdir yang sama pun dialami abang sang Putri yang berwujud ular (Naga Simangombus). Naga dan sang Putri moksa di Selat Malaka. Peristiwa terjadi saat Putri Hijau menggelar ritual tabur bertih dan telur di laut lepas itu. 

Moksa juga dipercaya terjadi pada sejumlah tokoh sakti Pulau Jawa. Dari Prabu Siliwangi, Brawijaya V, Gajah Mada, Raja Jayabhaya, hingga Sabdo Palon Noyo Genggong. 

Moksa disebut sebagai bentuk kesaktian tingkat tinggi. Sosok level ini dianugerahi karomah tak sembarang. Itu yang membuat situs pancuran Putri Hijau di Delitua tak pernah sepi dengan para pencari berkah. Begitu juga situs lain sang Putri seperti di Pulau Berhala. 

Tapi si Meriam beda. 

Adik Putri Hijau itu tidak moksa. Wujudnya pecah di medan perang. Ia pecah karena "menyalak" tanpa henti, membombardir bala tentara yang ingin menculik kakaknya. Kepala atau bagian moncongnya terpental hingga seratusan kilometer dari arena perang. 

Sejak itulah dia dinamai Meriam Puntung. Dan folklore membumi soal itu membuat dirinya dikenal tak kalah sakti. 

Saking diakui sakti, potongan "kepalanya" yang terdampar di Sukanalu lama diincar kolektor benda antik dari Belanda. Meriam purba itu diyakini memiliki daya magis. Ia bisa mendongkrak sekaligus melanggengkan kekuasaan. 

Aksi percobaan pencurian terhadap Meriam Puntung diketahui terjadi beberapa kali. Semuanya tentu memakai cara-cara mistik. Hasilnya? Meski si maling berilmu, tak ada aksi yang berhasil. Aksi gagal terakhir terjadi pada 1997. 

Tahun berikutnya, 1998, giliran potongan "badan" si meriam bikin cerita heboh. Dari rumah semayam di halaman Istana Maimoon, "badan" adik Putri Hijau itu ditemukan "turun" ke jalan raya depan istana. Tengara apa? 

Jawaban datang sebulan setelah temuan aneh tersebut. Seantero negeri mendadak geger. Rakyat turun ke jalan. Kekacauan massal menjalar. Reformasi bergulir. Orang-orang lalu menyimpulkan aksi Meriam Puntung "ke luar dari rumahnya" pertanda jatuhnya presiden otoriter Soeharto . 

Dari momen dua peristiwa mistik 25 tahun lalu itulah perjalanan spiritual saya mengenal Putri Hijau and two brothers dimulai.  Napak tilas edan berhari-hari itu saya mulai dari Sukanalu. Itu terjadi saat badan saya belum "bengkak" seperti sekarang. 

Sukanalu adalah desa tua dekat tempat kelahiran Putri Hijau dan dua saudara saktinya. Letaknya di dataran tinggi Karo, persisnya di kecamatan Barusjahe, sekira 100 Km arah tenggara Kota Medan.  

Di sini, potongan "kepala" adik Putri Hijau itu telah lama bersemayam. "Kami memanggilnya "Nini"," kata Thomas Sitepu, kepala desa Sukanalu era '97 pada saya, dua puluh lima tahun lalu. 

Di Sukanalu, di depan "sang Nini", di bawah rimbun jabi-jabi (pohon beringin) di situ, saya lama tepekur. Mengolah rasa, melakukan kontak gaib. 

Putri Hijau dan dua saudaranya lahir tak biasa. Tanpa ayah biologis, Naga, Meriam, dan Putri Hijau lahir dari rahim Putri Merak Jingga. Proses kelahiran nipe (ular), sepotong besi (lama-lama berwujud meriam), dan bayi perempuan cantik itu terjadi di gua Lau Pirik. 

Lau Pirik pun menjadi situs kedua "tour" spiritual saya. 

Usai semalaman ritual di Sukanalu, saya bergeser ke Seberaya. Gua Lau Pirik berada di desa ini. Seberaya --yang masuk wilayah kecamatan Tigapanah-- bersebelahan dengan Sukanalu. Di kedai kopi desa, saya temui sesepuh Seberaya. Saya lupa namanya. Tapi dia bermarga Karo Sekali. Dari laki uzur itulah saya "dapat restu" mendatangi Lau Pirik. 

Gua keramat Lau Pirik berada di tepi desa. Di sini, usai meletak uborampe di mulut goa, saya tepekur lebih lama lagi. Dari pagi hingga hingga lepas maghrib. Suasana gua di lembah belantara Gunung Barus itu memang tampak angker. 

Tepekur di Lau Pirik membuat benak saya  tercampak ke era ratusan tahun lalu. Masa ketika kelana Putri Merak Jingga dan tiga anak anehnya dimulai. Meninggalkan Seberaya, mereka pun menelusuri hutan, naik turun menyusuri terjalnya Bukit Barisan. 

Ilham mendirikan kerajaan terjadi saat anak beranak ini tiba di Penatapan. Dari ketinggian lokasi itu, "kompas" pun menuntut mereka, nun...ke hamparan luas belantara jauh di bawahnya. Dan medan ke arah itu dicapai usai menuruni tepi air terjun (Sikulikap) lalu menelusuri alur Sungai Petani (Sungai Deli) hingga hulu di bawah mata air panas Penen (Sibiru-biru). 

Delitua. Di sinilah perjalanan berakhir. Di daerah ini, fakta kesaktian Putri Hijau dan dua saudaranya kian lama kian mendulang banyak pengikut. Kabar soal itu bahkan mampir ke telinga penduduk yang tinggal di Labuhandeli hingga Kota Rantang. 

Dari wilayah pesisir Belawan dan Hamparan Perak itu dukungan ke Putri Hijau menjadi ratu makin menguat. Istana berikut benteng-benteng pertahanan sepanjang tepi Sungai Deli di Pamah (Delitua) kemudian tercipta. Begitu pula pelabuhan, persis dibuat menghadap zona perdagangan internasional. 

Ya, Selat Malaka. Tapi kisah kemakmuran Haru dipimpin ratu sakti nan elok rupa itu tak berlangsung lama. Bala tentara kerajaan seberang datang membawa  angkara. Haru habis dibantai. Tapi dari puing kerajaan berlegenda mistik itulah kemudian lahir kesultanan berjuluk Deli het dollar land. 

Tulisan ini dibuat menyusul areal situs Putri Hijau di Delitua belakangan tampak ditata pihak pemerintah propinsi Sumatera Utara. Merangkul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lokasi keramat itu dirancang sebagai areal cagar budaya yang harus dilindungi. Semua demi merawat jati diri bangsa. 

Saya sangat mendukung itu. Apalagi dengan merajut rangkaian situs sejarah sang Putri yang telah disebut. Juga tanpa menyingkirkan faedah kekuatan astral  dari lokasi-lokasi wingit itu. 

Pancuran Putri Hijau, salah satunya. Bukti fakta faedah lokasi klenik itu terbentang sejak doeloe. Tak terhitung sudah kemujaraban air pancuran Putri Hijau mengalirkan kebaikan masif. 

Dari situ muncul banyak perempuan tangguh. Tercipta 1001 rumah tangga bebas dari jeratan dilema. Banyak kemudaratan lain tersingkirkan. Semoga semua manfaat itu terus terjaga. Semoga. (*)

Jumat, 11 Februari 2022

Ikuti Petunjuk Gaib, Abah Rahman Cari Pemilik Rejeki Lahir 4 Hari Keramat Ini

HANYA ada empat malam kelahiran anak manusia yang dikawal khodam sang putri Raja Batak.

Sang putri Raja Batak yang dimaksud di sini adalah Nyi Roro Kidul atau Kanjeng Ratu Kidul. Pun masih kontroversi, Abah Rahman termasuk golongan spiritualis yang meyakini Nyi Roro Kidul adalah putri sulung si Raja Batak, Guru Tatea Bulan.

"Soal (klaim Nyi Roro Kidul putri Raja Batak) itu, ada banyak literatur yang bisa dibaca," kata Abah Rahman, sepulang dari rangkaian aksi ziarah kubur ke tujuh makam keramat di Sumatera Utara, belum lama ini.

Tujuh makam itu diketahui berada di Deliserdang, Tanah Karo, Dairi, dan Pulau Samosir. "Khodam di tujuh makam itu masing-masing memberi petunjuk yang sama, ya itu : soal empat malam kelahiran  anak manusia itu. Kalau lahir di antara empat malam itu, mereka bisa membantu. Ya soal rezeki, juga masalah peruntungan asmara," jelas Abah Rahman.

"Soal itu (mengapa hanya empat malam kelahiran saja), saya belum dapat petunjuk. Yang jelas, para khodam di tujuh makam itu berhubungan kuat dengan khodam Nyi Roro Kidul,"  tambahnya.

Khodam Nyi Roro Kidul dipercaya banyak orang sebagai salah satu khodam paling sakti di Nusantara. Karena itulah dia diyakini dapat memperlancar rezeki manusia yang lahir di empat hari tersebut. Nah, sesuai petunjuk gaib didapat, Abah Rahman pun terus bercerita.

Sejak lahir ke dunia, pemilik empat weton atau hari kelahiran itu ternyata telah dinaungi oleh khodam Nyi Roro Kidul. Itu karena anak  cucu Adam yang lahir di empat malam itu diyakini memiliki takdir rejeki sedalam dan seluas samudera.

"Tapi karena tak sadar, anugerah sejak lahir itu banyak yang tak dirawat. Karena itu, dalam perjalanannya, banyak orang yang lahir di empat weton itu tetap mendapat masalah berat dalam soal rezeki, juga asmara. Karena itulah sekarang mereka harus diruwat biar energi Khodam Nyai (Roro Kidul) yang menaunginya kembali dapat tersalur," jelas Abah Rahman lagi.

Menurut cenayang ini, ada beberapa manfaat bagi seseorang yang dijaga Khodam Nyi Roro Kidul.
Pertama, energi positif yang ada pada Khodam tersebut akan membersihkan energi negatif yang dapat menyumbat aliran rezeki Anda. Sehingga jika aliran rezeki Anda lancar maka itu akan menarik dan mendatangkan rezeki dari berbagai penjuru.

Kedua, dapat membantu Anda untuk menemukan jalan keluar dari masalah pekerjaan dan masalah bisnis Anda.

Ketiga, Anda akan mendapatkan relasi bisnis atau rekan kerja yang dapat diajak bekerjasama dengan baik sehingga dapat melancarkan omset usaha Anda.

Keempat, dapat meningkatkan ide kreatif bisnis dalam pekerjaan atau usaha Anda sehingga dapat mendapatkan keuntungan dan penghasilan yang besar untuk usaha Anda.

Kelima, dapat membuat diri Anda lebih berkharisma di depat rekan kerja atau karyawan Anda sehingga dapat membawa suasana positif di dalam ruangan kerja.

Keenam, bagi pekerja profesional dapat lebih membuat karier Anda cepat melejit sehingga dapat mencapai kesuksesan lebih cepat. Sedangkan bagi pebisnis akan lebih gampang mendapatkan pelanggan atau rekanan serta membuat mereka menjadi pelanggan setia di bisnis Anda.

Ketujuh, dapat menghilangkan berbagai macam kesialan dalam hidup Anda terutama dari pekerjaan atau bisnis.

Dan yang terakhir dapat menjaga Anda dari serangan energi-energi negatif dan jahat yang dapat mempengaruhi kesehatan, produktifitas serta kelancaran bisnis sehingga dapat menyebabkan penghasilan Anda menurun. "Inilah empat hari kelahiran yang dikawal
Khodam Nyi Roro Kidul itu," Abah Rahman pun masuk ke inti pembicaraan.

1. Jumat Kliwon                                          Hari kelahiran ini dipercaya dan dikenal sangat angker bagi banyak kalangan masyarakat. Itu karena banyaknya ativitas gaib yang terjadi di malam tersebut, salah satunya terbukanya portal antara alam kita dan alam gaib.

"Dalam Primbon Jawa kuno, weton ini dinanungi oleh watak lakuning rembulan. Makanya orang yang lahir di sini sering berlaku layaknya rembulan. Pemilik weton ini merupakan sosok yang hangat, mampu mengayomi orang-orang di sekitarnya, serta memilki pendirian yang tegas, juga memiliki belas kasih," urai Abah Rahman.

2. Kamis Pon
Menurut ilmu titen dalam kitab Jawa kuno, weton ini dikenal sebagai orang yang cenderung pendiam dan tertutup.

"Tapi bila sudah tersulut emosi, weton ini akan meledak-ledak dengan kemarahannya seperti kobaran api," kata Abah Rahman.

Pemilik weton ini memiliki kepribadian yang cerdas serta memiliki tekad yang kuat dalam melakukan suatu pekerjaan.

Pemilik weton ini juga memiliki jiwa kepempinan yang tinggi serta memilki daya tarik yang kuat. Weton Kamis Pon juga memiliki wahyu kembang kanthil yang jarang diketahui orang.

3. Jumat Wage
Pemilik weton ini merupakan seseorang yang dermawan. "Tapi akan tetap dapat jadi pemberontak bila tidak dapat mengendalikan energi gaib dalam Khodam Nyi Roro Kidul," jelas Abah Rahman.

Seperti weton lain, pemilik weton ini juga harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan guna terhidar dari kesialan.


4. Selasa Kliwon
Weton ini memiliki keistimewaan karena dinaungi oleh watak aras tuding atau anggara kasih. Anggara kasih adalah hari untuk mewujudkan cinta kasih kepada diri sendiri.  "Jadi yang lahir di hari ini sebenarnya punya modal tuk menjalani hari-hari cinta yang indah," tandas Abah Rahman di sela meruwat beberapa perempuan yang lahir di antara empat weton itu. (*)

Sabtu, 05 Februari 2022

Heboh, Tuyul Mbak Yul Datangi Abah Rahman (2)

Kui Kia Sirna, Yul Ikhtiar Cari Jodoh                                                          

ADA dua cara mendapatkan tuyul. Pertama, membeli dari seseorang. Kedua, mengambil melalui ritual mistik. Tapi tuyul yang telah bikin Mbak Yul (36) kaya datang sendiri karena cinta. Demikian deteksi gaib Abah Rahman. Pengakuan itu kontan buat Mbak Yul hampir pingsan. Di hadapan Mbak Yul, juga tuyul gundul berkulit hijau tua semu hitam yang berlari-lari di sekitar janda montok itu, paranormal ini melanjutkan hasil terawang mata batinnya. Abah Rahman tetap merem, menunduk.                               

  "Tuyul. Dalam bahasa China, Kui Kia. Setan Kecil. Dia masuk golongan jin paling bawah. Tuyul identik dengan pesugihan. Orang Jawa menyebutnya prewangan. Tapi ini beda. Tuyul ini datang tanpa diundang. Dia suka denganmu. Sebelumnya dia memang hidup sendiri, tak ada ditemani tuyul betina." Omongan lamat-lamat sang cenayang mendadak terhenti. Itu karena Mbak Yul tiba-tiba menyela. Nadanya terdengar iba. "Tolong bebaskan hidup saya dari makhluk itu, Bah...." 

Abah Rahman mengangguk. Lengan kanannya setengah diangkat, digoyang pelan, memberi tanda agar Mbak Yul tenang. Yul berhenti dari isaknya. Semenit kemudian, Abah Rahman kembali ngomong. Tapi kali ini omongannya betul-betul membuat Yul pingsan. "Makhluk ini bukanlah datang tanpa sebab. Dia sebelumnya peliharaan suamimu. Tapi belakangan, mendiang suamimu mengingkari perjanjian yang mereka buat. Itu yang membuatnya minta tumbal nyawa." Di ujung kalimat itulah Yul yang tengah duduk seketika jatuh ke lantai. Itu terjadi di hadapan Abah Rahman. Juga Bunda Maya. Temuan itu segera mengubah suasana. Keheningan jadi panik. Abah Rahman pun sontak menghentikan laku terawang gaib. Dan lewat komando kilat, dia dan Bunda Maya berbagi peran. Bunda Maya coba bikin Yul siuman. Seiring itu, Abah Rahman  langsung menangkap sang tuyul.                                               

Pada dasarnya manusia tak bisa melihat tuyul. Tapi tuyul melihat gerak-gerik manusia dengan begitu bebas tanpa penghalang. Itu karena mereka golongan dari jin. Dan kehidupan jin berbeda dengan manusia maupun malaikat. Tapi memang tuyul bisa dideteksi oleh mata kebatinan. Itulah yang dilakukan Abah Rahman. Karena itu pula, meski dia berhasil menangkap si kecil gundul itu, tapi bentuk sang tuyul tidak terlihat.  Yang terlihat hanyalah gerakan-gerakan si penangkap. Yang terjadi hanyalah komunikasi antara si penangkap dengan si tuyul. "Inilah bukti tuyul golongan jin kelas corot. Setiap dari mereka ada yang tertangkap selalu saja nangis minta dilepaskan. Tapi tidak ada perlawanan," jelas sang praktisi supranatural seusai memasukkan tuyul pengagum Mbak Yul  ke sebuah botol kosong.  "Cengeng!!" bentak Abah Rahman pada makhluk kecil dalam botol itu. "Matanya tajam bulat mengkilat. Ihh. Mulutnya agak lancip. Kepalanya pun sedikit besar, cocok dengan perutnya yang buncit. Telapak kakinya dengan ibu jari kakinya mirip manusia, namun keempat jari lainnya dihubungkan dengan kulit tipis, mirip kaki bebek. Tumit belakangnya juga agak persegi," tambahnya sambil mengamati tuyul itu. "Kalau lihat bentuk dan daya jelajahnya yang tak bisa jauh, saya yakin ini tuyul bukan dari Jawa. Tuyul yang terkenal hebat banyak berasal dari Gunung Kawi. Juga pasar tuyul di pedalaman Jawa Tengah," tambahnya lagi.  Abah Rahman lalu nakal. Ia mengambil cermin dan meletakkannya di dekat botol penjara tuyul itu. Peristiwa itu ternyata  sangat tak disukai. Si tuyul menjerit. "Tuyul memang tak suka cermin. Juga kulit durian. Juga rambut panjang yang sengaja diruwetkan. Sukanya cari majikan perempuan yang masih muda, gemuk dan berpayudara besar agar bisa enak menyusu," jelas Abah Rahman.   


Tak lama tuyul dilumpuhkan, Yul pun siuman. Ia menangis. Sesunggukan. "Jangan lagi sedih, (tuyul) itu sudah berakhir." Abah Rahman berhasil membuat Yul move on. Perempuan ini sekarang bahkan lebih religius. Yul sering bikin acara pengajian di rumah. Kirim doa untuk arwah suami. Dia ingin Tuhan mengampuni dosa syirik suaminya.  Begitulah. Yul kini tak lagi pernah menemukan keanehan. Tak pernah lagi dompet kosongnya mendadak berisi uang. Begitu pula suasana rumahnya. Sebelum malam tahun baru kemarin, Abah Rahman memang telah meruwat rumah Yul.  Dia juga menyebar penangkal tuyul. Penangkal itu berupa bawang merah, kacang hijau, beras ketan, garam kristal, jarum, dan koin emas. Enam benda itu dijadikan satu, dibungkus kain putih. Bundelan itu diletak di rumah Yul. Selain bekerja dan ibadah, Yul kini fokus ikhtiar mencari jodoh. (*/tamat)

Kamis, 03 Februari 2022

Heboh, Tuyul Mbak Yul Datangi Abah Rahman (1)

Duit Banyak, Karier Bagus, tapi Jodoh Sulit Didapat  
                                      
EITSS.... Ini bukan alur cerita sinetron yang booming di ujung era 90-an itu. Bukan. Ini kisah nyata dengan sang tokoh nyata kebetulan bernama Yul. Lengkapnya: Yul++ In*** S***. Inilah kisah seorang wanita karier yang lama tak sadar hidup bersama tuyul.
                                                        

  Begitulah. Abah Rahman selalu penuh kisah. Itu terjadi karena jasa kleniknya banyak dipakai orang. Juga akibat dia rajin melakukan laku batin. Saking rajin, pengoleksi pusaka-pusaka bertuah ini akhirnya digolongkan sebagai pemilik daya linuwih. Deteksi mata kebatinan itulah yang membuatnya acap menangkap kisah-kisah tak kasat mata dalam kehidupan kasat mata ini. Seperti kisah Yul. "(Kisah mistik Yul) ini dapat secara tak sengaja,"

Abah Rahman memulai cerita.  Bermula dari kedatangan Mbak Yul (dia mengaku biasa disapa 'Mbak'). Setelah mendapat nomor WhatsApp Abah Rahman, lalu mulai nge-chat, pemilik dada ukuran semangka ini datang ke tempat praktik sang paranormal. Perempuan 36 tahun ini datang membawa problem aneh hidupnya. "Malam, hampir mau dekat malam tahun baru (2022) itu," tutur Abah Rahman, mengingat pertemuan pertama dengan Mbak Yul. "Dia salah satu pasien yang kedatangannya sedikit bikin Abah kaget," imbuhnya.                                               

Kaget bukan karena mendengar keluhan perempuan itu. Mbak Yul tak bercerita seperti jamaknya pasien. Dia tak mengeluh soal ekonomi. Dia bahkan heran melihat rejekinya yang selalu bagus. Mbak Yul hanya berkeluh soal suasana janggal di rumahnya. Juga soal asmaranya yang selalu kandas. Ini  gambaran hidupnya.                                                     


Yul janda tanpa anak. Tujuh tahun lalu suaminya tewas ditabrak mobil. Sejak itu, Yul bekerja. Mulanya sekadar cari kesibukan, lepas dari bayang kenangan suami. Tapi nasib berkata lain. Yul yang tamatan SMK diterima di sebuah perusahaan distributor minyak goreng. Awalnya berstatus kerja harian lepas. Namun itu tak lama. Yul disenangi atasan. Itu yang membuat kariernya moncer. Bahkan melesat dalam tempo cepat.  

                                                        
Kini jabatannya manajer. Tiap bulan dia bergaji hampir Rp.8 juta. Itu belum ditambah rejeki 'aneh-aneh'. Misal, duit di dompetnya bertambah antara 300 - 500 ribu rupiah. Atau dua lembar uang pecahan seratus ribu tergeletak di lantai kamarnya. Temuan itu sering terjadi. Awalnya Yul menduga itu semua memang uang miliknya. Tapi setelah diteliti, Yul salah.                                     


  Pun begitu, karena sering terjadi, keanehan itu tak lagi dirasa aneh. Yul malah menikmatinya. Duit banyak membuat pola hidupnya berubah. Yul kian konsumtif. Itu terlihat dari semua barang miliknya. Mulai ponsel, pakaian, perhiasan, sampai tas, semuanya berkelas. Branded. Begitu juga mobil. Merek ternama, keluaran tahun terbaru. Yul bahkan telah memiliki rumah di sebuah komplek elite. Yul juga turut membahagiakan hidup ayahnya. Ibu Yul sudah wafat. Juga adik semata wayang. Tapi harta tak menjamin kebahagiaan. Belakangan ini, Yul acap gelisah. Sepi. Hampa. Meradang. Itu karena jodohnya tak kunjung datang.  Juga soal keanehan yang didapatnya. Misal, dia sering terjaga dari tidur karena merasa buah dadanya seperti disentuh. Tapi setelah terbangun, dia tak menemukan orang lain di rumahnya.                                           


  Semua temuan bergidik itu tak bisa ditelaah secara logika. Yul stres. Tapi tak patah arang. Dia terus mencari tahu hingga akhirnya mengenal Abah Rahman. "Tapi selama Mbak Yul bercerita panjang itu, Abah Rahman malah terus menunduk (wajah). Matanya juga terpejam terus. Sesekali kepalanya miring ke kiri, habis tu ke kanan, begitu berulang-ulang. Tak ada dia mengomentari cerita Mbak Yul. Aku ya heran juga lihat Abah. Soalnya dia tak pernah begitu saban menghadapi pasien," jelas Bunda Maya, mengenang peristiwa kedatangan pertama Mbak Yul. Bunda Maya adalah spiritualis yang acap menemani Abah Rahman saat mengobati pasien. Apa gerangan yang terjadi pada Abah Rahman?   

                         
Cenayang itu ternyata melihat 'yang lain'. Malam itu, tamu Abah Rahman tak hanya Mbak Yul. Wanita itu datang bersama sesosok makhluk halus. Yul tentu tak menyadari itu. "Tuyul," Abah Rahman tiba-tiba menyela Yul yang terus bercerita. Sepotong ucapan paranormal itu kontan membuat Yul loncat dari duduknya. Menurut Abah Rahman, tuyul lah biang segala keanehan dan kemakmuran hidup Yul. Tetap merem, menunduk, sesekali mendengus, Abah Rahman kembali ngomong pada Yul. Nadanya pelan.            

   "Jangan panik. Tenang. Dia persis di samping kirimu. Jangan takut. Bentuknya seperti anak kecil. Telanjang. Tinggi badannya sekitar 50-60 centi. Tidak bertulang. Kalau dipegang terasa lembek. Mirip lintah. Tidak. Lebih tepat lagi mirip anak tikus. Huuhh... baunya anyir." Mengapa setan kecil jago curi uang itu bisa hadir dalam hidup Mbah Yul? (*/bersambung)

Abah Rahman Bereskan 1000 Kasus Perselingkuhan

           
DIDOMINASI lelaki sebagai pelaku, Abah Rahman diketahui telah membereskan lebih seribu kasus perselingkuhan dalam rumah tangga. Itu dilakukannya selama rentang tahin 2009 sampai sekarang. Ini cukilan testimoni soal itu.                               


"Dengan Abah Rahman, saya telah menemukan harapan baru bagi masa depan saya, suami, dan anak-anak kami. Awalnya saya tak percaya dengan hal-hal yang berbau gaib. Tapi sekarang, dengan dukungan karomah dari dunia gaib, saya dan keluarga selalu merasakan kebahagiaan dalam rumah tangga. Suami saya sudah tak lagi main gila," demikian Ny. Rohaya (47), warga Jalan Harmonika, Padang Bulan, Medan. Pengakuan ibu tiga anak itu dilontar dalam acara "12 Tahun Abah Rahman Melayani dengan Batin" di Medan, Desember 2021.  Bersama lima pasien lain dalam masalah beda, di situ Ny. Rohaya berkisah soal hancurnya rumah tangganya saat sang suami berselingkuh. "Ada sekitar tiga tahun (hidup) saya cem orang gila sebelum akhirnya saya bertemu dengan Abah Rahman," imbuh Rohaya di acara yang digelar sederhana di tempat praktik sang paranormal (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan).  

"Tiga tahun suami saya (hidup) dalam cengkeraman perempuan simpanannya," sambung Rohaya lagi. Usut punya usut, suami Rohaya tak semata kena jerat asmara sang simpanan. Ayah tiga anak itu juga terkena ajian guna-guna.                   


Menurut Abah Rahman, 'guna-guna' sang wanita simpanan itu bukanlah ajian sembarang. "Yang dulu menjerat hati suami ibu (Rohaya) ini  adalah 'guna-guna' yang dikenal hebat milik salah satu suku di Sumatera ini," jelas Abah Rahman soal kasus mistik keluarga Rohaya. Beruntung, lewat dukungan banyak karomah gaib, Abah Rahman akhirnya berhasil melepas suami Ny. Rohaya dari belenggu 'guna-guna' sakti itu. "Ini sampai sekarang bacaan (sakti) dari Abah (Rahman) tetap saya simpan dan masih terus saya baca pada waktu-waktu tertentu," sambar Ny. Rohaya soal bait-bait rapalan penghancur 'guna-guna' istri muda itu. Terangkai cukup panjang, bait rapalan itu diketahui berbahasa Jawa kuno. Guna merebut kembali sang suami, 'mantra' panjang itu dibaca Rohaya saban malam selepas wanita ini melakukan ritual mandi khusus. "Tak sampai dua bulan saya rutin melakukan ritual dan membaca rapalan itu, suami saya akhirnya kembali ke rumah dan tak pernah meninggalkan saya  dan anak-anaknya lagi," tutur Rohaya. Inilah 'seribu' bait rapalan sakti penghancur 'guna-guna' istri muda itu. Selain Rohaya, rapalan ini juga diketahui telah menyelamatkan banyak rumah tangga yang sebelumnya didera badai perselingkuhan. Inilah bacaan kuno itu.                                           
"Sun amatek ajiku...(sebutkan nama lengkap orang yang mau diobati). Wayahipun tumuruna, ngaubi awak mami, tur tinuting bala, pinacak suji kembar, pipitu jajar maripit, asri yen siyang, menyeramkan kalane wengi.
Duk samana akempal kumpuling rasa, netraku dadi dingin, netra ingsun emas, puputihe mutiara, ireng-ireng wesi manik, ceploking netra, waliker uda ratih.
Idep ingsun kekencang bang ruruwitan, alisku sarpa mandi, kiwa tengen pisan, cupakku surya kembar, kedepku pan kilat tatit, kang munggeng sirah, wesi kekenten adi.
Rambut kawat sinomku pamor anglayap, batuk sela cendani, kupingku salaka, pilingan ingsun gangsa, irungku wesi duaji, pasu kulewang, pipiku wesi kuning.
Watu item lungguhe ing janggut ingwang, untuku rajeg wesi, lidah wesi abang, aran wesi mangangkang, iduku tawa sakalir, lambeku iya, sela matangkep kalih.
Guluku-ningsun paron wesi galigiran, jaja wesi sadacin, pundak wesi akas, walikat wesi ambal, salangku wesi walulin, bauku denda, sikutku pukul wesi. 

Asta criga epek-epek ingsun cakra, cakar wok jempol kalih, panuduh trisula, panunggulku musala, mamanisku supit wesi, jentikku iya, ingaran pasopati.
Bebokongku sela ageng kumalasa, akawet wesi gilig, ebol-ingsun karah, luput denda kang tinja, balubukan entut mami, uyuhku wedang, dakarku purasani.
Jembut kawat gantungaku wesi mentah, walakang wesi gapit, pupu kalataka, sungsum ingsun gagala, ototku gungane wesi, ing dalamkan, ingaran wesi.
Sampun pepak sarira-ningsun sadaya,
samya pangawak wesi, pan ratuning braja, manjing aneng sarira, tan ana braja ndatengi, dadya wiyana, ayu sarira mami.
Ana kidung sun-angidung bale anyar, tanpa galar asepi, ninis samun samar, patining wuluh kembang, siwur burut tanpa kancing, kayu trisula, gagarannya calimprit.  Sumur bandung sisirah talaga mancar, tibeng jaja ajail, dinding endas parah, ulur-ulur liweran, tatambang jaringing maling, dadal dadnya, gagulung ing gagapit.


Naga raja pangawasan manik kembang, kembang gubel abaji, tajem neng kandutan, udune sarwi nungsang, kurangsangan angutipil, angajak-ajak." (*) 

 

‌Emas Nyi Ronggeng, Ini Susuk PSK Medan


                           

MESKI punya wajah enak untuk dilirik,  nyaris tak ada gadis pekerja seks (PSK) di Medan yang tak membekali diri dengan susuk penglaris. Itu karena ketatnya kompetisi di dunia hiburan syahwat kota terbesar Sumatera ini. Dua belas tahun membidani spiritual para gadis malam, Abah Rahman punya banyak cerita soal itu. Berikut penuturannya.                             

"Kalau dari tahun 2009 sampai 2013, kebanyakan PSK yang datang minta pengasihan, bukan susuk atau pelet. Alasannya pengasihan mudah dihilangkan, beda dengan susuk. Itu trendnya saat itu. Tapi sekarang sudah terbalik. Kebanyakan mereka kini minta susuk daripada pengasihan. Alasannya, menurut mereka, efek pikat susuk lebih hebat ketimbang ajian pengasihan. Tapi sebenarnya tidak begitu juga. Ajian pengasihan dari saya sejatinya tak kalah hebat dengan daya magic susuk," beber Abah Rahman ditemui di sela istirahat kerja memasang susuk sejumlah gadis di tempat praktiknya (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), belum lama ini. 
                                                 
Sejak dua belas tahun lalu, Abah Rahman diketahui punya dua jenis layanan jasa guna memuaskan ambisi para PSK yang meminta pertolongan darinya. "Kalau ajian pengasihan itu namanya 'Nyi Ronggeng'. Kekuatan aji pengasihan ini dimasukkan dalam lipstik atau bedak. Sebelum masuk ke dalam bedak atau lipstik, kekuatan mistik pengasihan itu telah bertransformasi dari pusat energi gaibnya di makam keramat Nyi Ronggeng," tutur Abah Rahman.                   

Makam Nyi Ronggeng berada di Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang. Makam tua di balik hamparan ladang itu diketahui tak pernah sepi dari pemberian sesajen. Juga orang-orang yang datang meminta berkah.                                                     

"Nah, kalau susuk," sambung Abah Rahman , "itu namanya Susuk Jarum Emas. Jarum kecil yang akan menjadi magnet untuk mendatangkan lelaki yang diinginkan itu ya memang emas. Jika ditanam di dekat bibit, pemiliknya akan menjadi gadis yang pintar merayu. Ditanam di dekat alis atau bagian lain wajah akan membuat pemiliknya selalu tampil memesona. Pemiliknya mendadak jadi primadona dan digila-gilai banyak lelaki."                                             

Pengakuan paranormal ini tentu bukan lips service belaka. Lia (26), PSK dari sebuah karaoke dikenal nakal di Medan ini bisa jadi tolak ukur pengakuan cenayang itu. Dia, yang baru Jumat (21/01/2022) malam lalu memasang susuk mengaku sebelumnya tak mengenal Abah Rahman. Dia bercerita. Jejak keahlian Abah Rahman diendusnya dari temuan 'keanehan' dua teman wanitanya -sesama PSK yang mangkal di Karaoke ST. 


"Kok dari cewek dikenal paling jarang dibooking tamu sekarang mendadak jadi primadona baru. Tiap malam ada saja tamu yang memboking nya. Perubahan darinya itu kulihat-lihat tak biasa. Dan setelah dia berhasil kudekat-dekati, dia pun akhirnya mengakui, ya dia jadi rebutan tamu setelah pasang susuk di sini," jelas Lia, usai wajahnya dipasang susuk. "Ada hampir dua bulan aku baru berhasil membuat dia cerita. Sebelumnya, asal kudekati, dia tak pernah mau cerita," tandas Lia. Pengakuan senada juga didapat dari Ayu (24), gadis yang mendapat giliran dipasang susuk setelah Abah Rahman dan timnya 'mempermak' wajah Lia. "Kalau aku, soal Abah ya dari temanku juga. Kok rejeki malamnya  men dadak jadi moncer, beda dengan malam-malam sebelumnya. Aku tahu betul karena setiap malam kami selalu bersama," cerita Ayu. Dan sama seperti Lia, Ayu butuh lebih empat Minggu bisa membuat temannya jujur membuka rahasia malamnya itu. Cemmana, adakah Anda juga "Lia atau Ayu"? (*)

Rabu, 02 Februari 2022

Gampang Dapat Tubang, Rezeki Malam Lisa Selalu Lancar, Ternyata Ini Sebabnya

         DUNIA malam Medan tak cuma soal  hura-hura, drugs, and sex. Mistik turut bemain. Karena itu, ada saja beredar cerita di luar akal sehat. Seperti kisah ini. Simaklah.                                                            

Bagi setiap orang, seks memang kenikmatan. Tapi faktanya, setiap orang punya tabiat yang berbeda untuk merealisasikannya. Seperti Lisa (32). Ya, dialah pemilik kisah nyata ini. Si cantik eks gadis lulur tripel X sebuah salon eksekutif ini diketahui bukanlah sosok baru dalam dunia malam Medan.          


Sejak 2015 dia telah menjadi penghibur syahwat. Era itu, namanya masuk dalam list gadis panggilan untuk kaum laki borjuis yang dugem di CB,, kawasan Putri Hijau, Medan. Sampai sekarang dia masih sering main di sana, terutama di lantai tujuh Gedung CB.                           

Pun telah berkecimpung tujuh tahun lalu, rezeki Lisa tak langsung moncer seperti sekarang. "Tamu selalu dapat, tapi tak pernah jadi langganan, beda seperti teman-teman cewekku saat itu," Lisa mengenang kisahnya empat hingga tujuh kalender lalu. Itu yang kerap membuatnya iri.                             


Beruntung kemudian dia mengenal praktik jasa supranatural Abah Rahman. Di sinilah Lisa sadar soal pentingnya konsultasi dengan paranormal. "Ternyata diriku ini sebenarnya punya modal (kekuatan) gaib, sebelum berobat ke Abah aku ya mana tau soal-soal gitu," tutur pemilik body aduhai itu, ditemui seusai ritual sajen di tempat praktik Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), belum lama ini.  Abah Rahman lalu meneruskan omongan Lisa.                             


"Lisa ini," papar Abah Rahman, "sebenarnya punya weton yang bagus. Wetonnya bahkan salah satu weton yang disayangi Nyi Roro Kidul. Karena sebab itu, lewat Khodam Nyi Roro Kidul, pemilik weton seperti Lisa akan memiliki rezeki sedalam samudera seluas Laut Selatan. Lalu kenapa sebelumnya rezeki malam dia selalu tak bersinar? Itu karena dia tak menyadari dan tak merawat kehadiran kodrat wetonnya. Setelah datang ke sini dan wetonnya Abah rawat, kini pintu rezekinya terbuka lebar."                  


  Bersila di hadapan lukisan indah Nyi Roro Kidul, penuturan Abah Rahman itu diiringi anggukan Lisa. Weton adalah perhitungan tanggal kelahiran seseorang versi penanggalan Jawa. Lewat hitung-hitungan penuh rasa itu, berbagai aspek kehidupan seseorang dapat diprediksi. Dan budaya Jawa sangat memercayai itu.                                                     


Begitulah. Dari rahim ibu berdarah Sunda dan ayah Jawa, Lisa diketahui lahir pada Jumat Kliwon, Juli 1989.  "Weton Jumat Kliwon," imbuh Abah Rahman, "dikenal sangat angker karena banyaknya ativitas gaib yang terjadi di malam tersebut, salah satunya terbukanya portal antara alam kita dan alam gaib. Nah setelah weton Lisa yang selama ini tertutup sudah saya buka dan rawat, Khodam Nyi Roro Kidul kemudian membersihkan energi negatif yang selama bertahun-tahun menyumbat aliran rezekinya. Kini setelah sumbatan itu dibuka, aliran rezekinya menjadi lancar, bahkan itu menarik dan mendatangkan rezeki lain dari berbagai penjuru."                       


Tak hanya membuat rezeki mengalir deras, weton Jumat Kliwon juga dipercaya akan membuat pemiliknya selalu tampil cantik atau berkharisma. "Lisa telah merasakan hasil dari energi gaib itu," sambung Abah Rahman, diamini Lisa  Saking dianggap selalu cantik memesona, Lisa bahkan menyebut dirinya selalu mendapatkan tubang yang  mengaku haus kasih sayang darinya. "Semua tubangku selalu ngaku begitu, padahal baru kenal satu malam, kalau dipikir ya aneh memang," aku Lisa.    Gadis berkulit putih mulus ini diketahui menjadi "anak didik" Abah Rahman sejak akhir 2019. Sejak itu, satu per satu tubang berkantong tebal menghampiri pesona Lisa. Anehnya, hampir semuanya sampai sekarang menjadi pelanggan setia gadis ini. Lisa layaknya primadona. Tapi seiring bisnis asmara gadis ini melejit, tabiat seks-nya pun berubah.  Lisa yang dulu dikenal kurang greget saban nyervis tamu di ranjang, kini berubah bak macan betina. Dia juga punya kebiasaan baru saban jelang memuaskan pasangannya. "Ya sebelum gituan, aku harus mandi dulu. Di situ juga ada bacaan khususnya. Makanya di tasku selalu ada botol kecil berisi air (campuran) dari  Abah. Air itu sedikit kucampur ke air di ember untuk mandiku. Nah kalo sudah siap ritual itu, semua tubangku selalu kubuat klepek-klepek di ranjang. Tapi sebenarnya di situ aku selalu merasa sedikit hilang kesadaran," beber Lisa, yang empat bulan terakhir tampak selalu mengendarai mobil Suzuki Swift. Wow... Adakah Anda juga "Lisa yang lahir di Jumat Kliwon"?  (*)

Air 7 Sumur Keramat, Ini Jimat Pedagang Medan

 ANDA pernah menyaksikan pedagang di Kota Medan sekitarnya membersihkan steling usahanya dengan air? Ops, meski tidak semua, sejatinya itu bukanlah air biasa. Jika usaha terlihat laris, dipastikan itu adalah air jimat dari paranormal Abah Rahman. Ini cerita lengkapnya.                

Kisah usaha rumah makan, kafe, sampai toko emas atau sekadar warung kelontong memakai jimat penglaris sebenarnya sudah lama terjadi. Cerita mistik soal itu terus menggelinding, tumpang tindih di antara mitos dan fakta. Kehadirannya kini bahkan nyaris ada di segenap bidang usaha.                                  

  Abah Rahman, yang telah 12 tahun menjual jasa supranatural di Kota Medan, menyebut 'penglaris usaha' adalah menu kedua terlaris darinya setelah susuk pemikat. Gambaran pengakuan itu setidaknya terlihat dari antrian dua pasien terakhirnya, Kamis malam 13 Januari 2022. Saat itu, sebelum memasang susuk jarum emas kepada Nani (25) si cewek kafe , cenayang ini ditemukan tengah meritualkan jimat penglaris usaha untuk seorang gadis pengusaha kuliner. Beda seperti bentuk jamaknya, jimat itu berupa air.                 

"Ini tentu air bukan sembarang air. Air ini Abah dapat dari tujuh sumur keramat di Pulau Jawa. Karena muncul atas semadi dan doa seorang spiritualis jaman doeloe, tujuh sumur keramat itu kini jadi lokasi cagar budaya. Makam sang spiritualis juga berada di kawasan itu, tentu pula makamnya dikeramatkan," jelas Abah Rahman. Tanpa menyebut identitas, paranormal ini lalu sedikit bercerita sedikit soal jejak sejarah spiritualis 'pembuka' tujuh sumur keramat itu. Semasa hidup, dia adalah salah satu tokoh sakti nusantara yang paling dicari penjajah Belanda. Dia yang asal Cirebon itu dikenal sangat memperhatikan rakyat miskin. Saking memperhatikan nasib kaum papa, dia selalu melawan penjajah yang mematikan mata pencarian rakyat. Dia juga dikenal rajin bersedekah tanpa pandang bulu. Banyak cerita dari mulut ke mulut yang menyebut spiritualis ini memang sakti mandraguna. Saking sakti, dia diketahui mampu beribadah di tempat yang berbeda, di waktu bersamaan. Nah lewat air tujuh sumur keramat peninggalannya, Abah Rahman kini meneruskan perjuangan sang spiritualis dalam membantu ekonomi rakyat kecil. "Itulah petuah gaib yang saya dapat setelah tujuh malam tepekur di depan makamnya pertama kali, dua belas tahun lalu," tutur Abah Rahman. Kini, guna semadi dan mengambil air dari tujuh sumur keramat itu, dalam setahun sedikitnya empat kali paranormal ini mendatangi areal wingit itu. "Yang ini untuk dicampur air di ember dan mandikan dirimu malam ini juga, dan yang satu ini untuk campuran air guna membersihkan tempat usahamu setiap pagi atau di awal mau buka usaha," pesan Abah Rahman pada sang gadis pengusaha kuliner sambil menyorongkan dua botol berisi air tujuh sumur keramat. 


"Bacaannya ini ya, Bah," sahut Rika Amelia (28), gadis pengusaha itu, seusai membaca sepotong chat WhatsApp kiriman Abah Rahman.                          


Rika, pemilik gerai kuliner di beranda empat lokasi supermarket terkenal Kota Medan itu mengaku mengetahui Abah Rahman dari seorang temannya sesama pengusaha kuliner.                                                     

   "Nah temanku itu tau Abah ya dari temannya juga sesama pengusaha kuliner yang lebih dulu ke sini minta bantuan lewat Abah," cerita Rika, gadis berwajah imut itu. Begitulah. Cerita soal Abah Rahman dan jimat  penglaris usaha darinya memang diketahui banyak beredar dari mulut ke mulut. Anda juga sudah mendengar sebelumnya? (*)

Selasa, 01 Februari 2022

Malam Jumat Pasang Susuk, 2 Malam Kemudian Dapat Gandengan 'Kakap', Inilah Kisah Nani Gadis Kafe di Medan

 
   
                              
KAMIS (13/01/2022) siang itu, Abah Rahman lama tepekur di depan sebuah makam keramat di daerah Patumbak, Deliserdang. Hening. Tapi kebisingan terjadi di hati paranormal itu. Itulah dialog gaib. Dan di situ pula kegaiban mulai bekerja. Seperti apa? Ikuti kisah ini.          


Kamis itu, sepanjang siang hingga sore, Abah Rahman terus saja tepekur di makam sakti itu. Tak diketahui apa saja yang disampaikannya di sana. "Tapi siapa yang mendatangi saya persis sepulang dari sini, dialah yang mendapat petunjuk gaib dari sini. Abah belum tau siapa orang itu," tutur Abah Rahman sesaat jelang meninggalkan tempat keramat itu                                     


Sementara itu, di waktu sama di tempat berbeda, seorang gadis gundah gulana. Dialah Nani. Di sebuah lokasi di wilayah Kecamatan Medan Johor, gadis 25 tahun ini tengah menjaga usaha dagang sambil berpikir soal tetek bengek keluarga yang ditanggungnya. Nani, sulung 4 bersaudara itu memang tulang punggung. Saking berpikir, khayalannya pun melambung liar. Seliar keinginannya membahagiakan ibu dan tiga adiknya.                


Begitulah. Malamnya (pas Jumat Kliwon), selepas menutup usaha dagang majikanya, Nani kembali ke luar rumah. Tanpa perencanaan, langkah kakinya ternyata menemui Abah Rahman. Dia ke tempat praktik sang cenayang, Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan. Di sinilah langit bekerja, memproses pertemuan Nani dengan paranormal itu.                                                      


"Tiba-tiba aja (hati) tergerak ke sini," aku Nani di hadapan Abah Rahman, juga wartawan Anda yang tengah berada di situ. Gadis berkulit putih ini bukanlah kali pertama datang ke rumah Abah Rahman. Sebelumnya, untuk urusan kelancaran usaha majikannya, telah dua kali dia menemani tokenya berobat pada Abah Rahman.                                                

"Karena kulihat hasilnya: daganganku menjadi laris, beda seperti sebelumnya, aku juga jadi ingin berobat," sambung Nani lagi. "Abah sudah tau masalahmu," sela Abah Rahman pada Nani yang selalu menundukkan kepala. Tanpa diminta, Nani kemudian bercerita.                       


Demi keluarga survive hidup di Kota Medan, Nani ternyata kerja peran ganda. Selepas waktu untuk majikannya di Simpang Pos, Padang Bulan, gadis ini nyaris saban malam ditemukan di bawah denyar lampu-lampu kafe remang. Nani juga berstatus freelancer di sejumlah kafe kawasan Ringroad, Medan. Tugasnya melayani tamu-tamu.                        "Tapi belum ada kudapat tamu yang bisa menyenangkan aku secara lahir dan batin. Kawanku sudah ada dapat," aku Nani. "Karena itulah aku ke sini, Bah," imbuhnya dengan kepala semakin tertunduk. "Aku ingin seperti kawanku itu biar dapat membahagiakan mamak dan adik-adik."                                                  

Tanpa ba bi bu, Abah Rahman langsung menyorongkan susuk jarum emas. "Betul tak ada efek buruknya, Bah?" tanya Nani. "Sepanjang kamu tidak melanggar tujuh pantangannya, rejeki dari tamu tak terduga akan mengalir deras seperti air bah," jawab Abah Rahman. Apa saja tujuh pantangan itu?                                                        

Abah Rahman pun menjelaskan semua itu.  Dan begitu tahu 'rambu-rambu larangan'  ternyata soal remeh temeh, seperti tak boleh memakan labu hijau atau pisang emas, Nani kontan setuju. Begitulah. Dalam tempo tiga puluh menit, jarum emas (betul-betul emas lho) seujung kuku sudah tertanam di balik alis kirinya. Sejak itu pula, kebiasaannya mandi sedikit berubah. Ini soal amalan bacaan khusus, juga arah posisi saat mandi. "Ingat dan selalu jalankan semua petunjuk itu," pesan Abah Rahman di akhir ritual.                                            

Jelang Jumat (14/01/2022) dini hari itu, Nani pun masuk kafe dengan tampilan dan pesona yang benar-benar beda. Dan Sabtu (15/01/2022) sore, tak sampai dua malam paska kisahnya memasang susuk di malam (13/01/2022) Jumat Kliwon itu, dia pun melayangkan chat ke nomor WhatsApp paranormal itu. Tentu bukan chat bernada protes.                            


'Betul Bah, baru kenal smlm, pagi td dy dah transfer, gilak baru x ne dpt kiriman sgitu. Mlm ne dy ngajak jln, doakan y Bah.' Demikian isi pesan Nani yang baru dapat gandengan 'kakap'. Apa komentar Abah Rahman?                                        


Tentu senang. "Jadi dialah (Nani, red) petunjuk gaib hasil ritual saya Kamis siang lalu itu. Alam gaib melihat niat anak itu yang tulus untuk membahagiakan ibunya. Semoga rejekinya ke depan menjadi lebih berkah," tandas cenayang body tambun ini. (*)

Abah Rahman, Artis, & Boneka Arwah




BELAKANGAN ini, Abah Rahman mendadak tak biasa. Itu karena dia sering ditemukan tertawa sambil main ponsel. Usut punya usut gelak paranormal ini ternyata karena heboh-heboh kabar sejumlah artis ibukota mengadopsi spirit doll alias boneka arwah. Benarkah boneka itu 'berisi' arwah?                                                      

   "Ya, saya senyum-senyum melihat kebanggaan Ivan Gunawan yang menggaji babysitter untuk menjaga   dua spirit doll miliknya. Saya pun jadi tertawa melihat 'ritualnya' agar dua bonekanya itu diperlakukan layaknya bayi yang setiap hari harus dirawat dengan telaten," jelas cenayang rajin ziarah kubur ini. Tak hanya desainer Igun (Ivan Gunawan),  ramai-ramai fenomena artis mengadopsi boneka arwah juga dilakoni Celine Evangelista, Ruben Onsu, Soimah, hingga Furi Harun. Lalu adakah tingkah aneh itu aneh di kalangan selebritas kita itu?                                                        

"Tidak ! Itu tidak aneh," tegas Abah Rahman. "Begini ya," sambungnya, "di balik glamoritas hidup mereka, keanehan itulah yang sejatinya 'momong' batin mereka. Gitu juga para penguasa. Di balik sikap garang atau arogansi pejabat, sebetulnya ada figur aneh yang berperanan 'menjaga' eksistensi mereka. Ya saya paham betul la. Mau artis mau pejabat,  semuanya kan mendatangi saya untuk mendapatkan kebutuhan aneh mereka itu. Nah, saya sekarang ini jadi sering tertawa ya karena lucu. Lho kok baru sekarang (hebohnya), toh mereka itu sudah sejak lama terbiasa hidup aneh. Ya itu tadi, demi menjaga popularitas atau eksistensi harta dan kekuasaan."  Spiritualis ini lalu sedikit bercerita soal kelakuan aneh artis lain serupa di tahun-tahun berlalu. Ada kisah kebersamaan Adi Bing Slamet dengan dukun bernama Eyang Subur. Belakangan kakak Iyut itu 'sadar' lalu marah dan membuka kedok sang dukun. Dia juga menceritakan tabiat artis lain, seperti Nurbuat yang melakukan ritus aneh.                             

Lain tempo, publik juga kaget mengetahui artis Roro Fitria melakukan sejumlah ritual mistis demi keselamatan dan kesejahteraan hidupnya. Artis cantik nan kaya itu mengaku rutin melakukan ritual mandi kembang saban malam Jumat Kliwon. Yang lebih terdengar ekstrem, Roro bahkan kerap memakan bunga kantil. Selain malam Jumat Kliwon, ritual-ritual itu dia lakukan juga saban Selasa Kliwon, malam Jumat Legi, malam kelahiran, juga malam 1 Sura.                             

  Menurut Abah Rahman, semua ritual itu intinya meminta bantuan energi gaib. Nah, lewat ritual dan bacaan tertentu, energi gaib itu lalu masuk lewat sejumlah media yang telah disediakan, seperti bunga kantil, air khusus, boneka, dan macam-macam 'barang keramat' lainnya. "Di Jawa lama sudah dikenal soal kekeramatan keris yang telah 'diisi'. Di sini (Tanah Deli) juga ada. Kalau di Jawa keris, di sini pedang. Pedang Bawar, itu salah satu yang terkenal keramat. Bersama pedang itu, setiap pemiliknya akan selalu tampil wibawa, gagah perkasa," ucap Abah Rahman. Dia kemudian memaparkan latar soal kemunculan benda-benda sakti.         "Dalam dunia mistik," bebernya, "dikenal dua jagat. Jagat cilik dan jagat gede. Makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos dikaitkan dengan tampilan fisik. Sedang mikrokosmos diasosiasikan sebagai batin. Nah, fiisik kuat taklah kuat tanpa ditopang keyakinan. Tapi sebaliknya, keyakinan kuat akan mengalahkan fisik yang lemah. Itulah yang disebut spirit, yang mempunyai energi ekstra dalam menghadapi berbagai aral dan onak kehidupan. Tapi eksistensial dua jagat ini sejatinya tidak pernah bertemu. Itu karena jalan yang harus dijalani memang beda. Yang satu dihidupi ambisi dan keinginan bersifat duniawi. Yang satu lagi disemaikan spirit melepas dominasi duniawi. Disiplin dua-duanya pun beda. Yang satu bertumpu pada akal, kalkulasi logis, berseberangan dengan hitung-hitungan rasa. Jika kelak berhasil, maka yang satu berkuasa atas raga, sedang yang lain berkuasa terhadap batin. Jadi, inilah kekuatan keyakinan yang bersifat metafisis."       

              
Saking metafisis, sampai sekarang (paska 12 tahun mengobati banyak orang) Abah Rahman bahkan masih sering heran sendiri setelah berhasil membantu mewujudkan niat orang-orang yang mendatanginya.                                 

"Itu karena fakta mistik itu saya pikirkan atau rasionalkan. Ternyata logika dan mistik memang tak nyambung. Makanya, saya selalu hanya bilang pada diri sendiri, saya paranormal, saya ikuti petuah gaib, dan ternyata yang menurut logika tak logis itu akhirnya bisa saya tunaikan. Dan saat-saat seperti itu saya seperti kehilangan kesadaran,” aku Abah Rahman, juga mengoleksi beberapa boneka arwah (spirit doll). (*)

‌Akhirnya Terbongkar !! Bos Spa 'Plus-plus' Medan Perintahkan Semua Cewek Terapisnya Pasang Susuk


                                         
PERSAINGAN di kancah bisnis spa di Kota Medan terasa makin berat di tahun yang baru dibuka ini. Setidaknya itu latar motif yang mengantar temuan kasus ini. Begini ceritanya.                                                          

Adalah paranormal Abah Rahman sang penemu aksi bos 'berstrategi marketing jalan pintas' itu. Pun begitu, menjaga privasi bisnis, dia tak ingin membuka identitas usaha spa kini 'bermistik' itu. Spiritualis ini bercerita.                                        

Temuan terjadi secara tak sengaja. Itu bermula dari kedatangan tiga perempuan ke rumah pengobatan Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan). Trio perempuan itu tampak tak sebaya. Satu terlihat belia, satunya lagi bertampang umur 30-an, dan yang terakhir, yang dandanannya rada menor, malah tampak cocok sebagai ibu atau tante dari dua perempuan muda itu. Peristiwa mereka mendatangi Abah Rahman terjadi Senin, 20 Desember 2021.                                                       

Seperti semua pasien paranormal ini, sebelum 'copy darat", perempuan tertua dari trio itu sudah ngobrol via seluler dengan Abah Rahman. Mereka lalu mengatur jadwal jumpa. Saat bicara lewat sambungan telepon WhatsApp, wanita paruh baya itu mengaku mengetahui Abah Rahman bukan dari info iklan media cetak. Bukan pula dari media sosial. Dia mengaku mengetahui sosok Abah Rahman lewat cerita mulut ke mulut, persisnya dari percakapan sejumlah gadis muda kenalannya yang baru-baru ini ditemuinya di sebuah kafe kawasan pertokoan Jalan Multatuli, Medan.                                                

Awalnya, begitu bertemu Abah Rahman, perempuan bergaya rada nyentrik itu mengaku sebagai pemilik sebuah usaha katering. Dia menyebut usahanya itu berada di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Mami Itje, demikian dia mengenalkan diri. Nah, dua gadis muda bersamanya diklaim sebagai 'saudara jauh' dan hidup masing-masing dilaporkan apes dalam soal asmara. Karena mendengar keahlian Sang Abah di dunia supranatural, Mami Itje ingin dua saudara malangnya itu dipasang susuk. Pasnya, susuk pemikat dari jarum emas. Tentu agar dua gadis muda itu  selalu tampil cantik, menggairahkan, dan tak lagi mendapat cinta yang semena-mena. Sampa di sini, pun mulai menangkap gelagat aneh (namanya dukun), Abah Rahman belum menaruh curiga. Hari itu juga, ritual pemasangan susuk terhadap dua gadis muda itu digelar. Mereka, yang tampak hemat bicara dan menyerahkan semuanya pada Mami Itje, masing-masing mengaku bernama  Sarah dan Vina. Sarah mengaku berumur 19 tahun, Vina 25 tahun. Keduanya mengaku berasal dari wilayah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), serta Batubara. Prosesi pemasangan susuk tanpa efek itu kelar hari itu juga. Dan di sini, cerita trio ini pun selesai.                                        

Nah, empat hari kemudian, Jumat 24 Desember 2021, tiga gadis muda mendatangi Abah Rahman dengan keinginan seperti Sarah dan Vina. Trio ini mengaku bernama Intan (28), Soraya (25), dan Widya (27). Di sinilah keanehan mulai terbetik. Mulanya, Intan Cs mengaku tahu soal kehebatan susuk Abah Rahman dari pengakuan dua teman mereka, Sarah dan Vina yang telah lebih dulu 'diisi' paranormal ini. Nah, saat pemasangan susuk kelar, seiring melangkah pamit, Intan nyeletuk pada Abah Rahman. Katanya, besok lusa tiga temannya juga akan datang untuk memasang susuk yang sama. Ucapan gadis itu langsung membuat Abah Rahman mengernyitkan dahi. Aksi berantai delapan gadis sekawanan memasang susuk dalam tempo tak sampai dua pekan bukanlah hal lumrah bagi paranormal ini. Sebagai mantan wartawan, kejanggalan itu langsung membuat Abah Rahman bertanya pada Intan Cs. Dia menyebut Mami Itje. Dan, keanehan pun makin jelas. Intan dan dua temannya tak kenal dengan nama yang disorong  Abah Rahman. "Mami Itje? Siapa tu? Bukan, (namanya) Mami aja, gak pake Itje  Dia memang Mami (dalam kerja) kami. Dia yang mengharuskan kami semua  pasang susuk ke sini" papar Intan. Gadis molek ini tak sadar, pengakuannya membongkar kebohongan Mami Itje pada Abah Rahman. Lalu siapa sebenarnya Mami Itje? Apa hubungannya dengan gadis-gadis muda yang secara berantai pasang susuk lewat paranormal ini? Abah Rahman tak buru-buru membongkar kedok wanita paruh baya itu. Ia cukup menunggu kedatangan rombongan ketiga, seperti diucap Intan Cs. Dan, betul. Senin 27 Desember 2021, trio gadis yang disebut Intan tiba di rumah Abah Rahman. Jelang prosesi pemasangan susuk, pada trio gadis rombongan ketiga ini Abah Rahman tak lagi main tanya. Sesuai feeling, dia main tembak langsung. "Kalian kerja di spa mana?" sergap Abah Rahman. Dan seperti gelinding bola salju di gurun es, pertanyaan itu kontan membuka tabir rombongan gadis 'berkloter' ini.

Mereka, Intan Cs adalah 'anak asuh' Mami (Itje), bos sebuah spa modern yang berada di wilayah Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. Spa mereka tergolong 'plus-plus'. Semua perempuan terapis di situ 'bisa dipake'. Dari rombongan ketiga dan keempat yang mendatanginya itulah Abah Rahman akhirnya tahu semuanya soal latar gadis-gadis muda itu. "Spa saingan mereka. Tapi yang terberat yang berada di kawasan Jalan Abdullah Lubis. Ya, di situ bisa esek-esek juga. Menurut cewek-cewek itu, spa saingan terberat itu kini bahkan diisi banyak cewek muda dari Pulau Jawa, dan katanya  semua gadis baru itu pakai susuk. Makanya Mami mereka jadi galau, lalu dia dapat cerita soal saya dan mengerahkan semua anak didiknya ke sini. Sayang, kedatangannya bersama niat ke sini tak disertai kejujuran. Coba kalo dia jujur, ya tentu akan Abah dongkrak pencapaian usahanya tahun ini. Tapi kita lihat dululah, sekarang semua terapisnya kan telah pakai susuk dan pengasihan," beber Abah Rahman. Hingga rombongan kelima yang datang pada Senin 3 Januari 2022, total jumlah 'anak didik' sang mami bos spa yang 'diisi' Abah Rahman ada 15 perempuan terapis. Pihak Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Medan menyebut spa dan panti pijat adalah jenis usaha pariwisata. Diisi ribuan terapis-terapis cantik dan menggoda, sedikitnya ada 300 jumlah spa yang berdiri di Medan. Dengan label usaha pariwisata, semua spa itu nyaris menjual syahwat. "Ya begitulah, ketika pariwisata dibisniskan maka prostitusi pun tak bisa ditangkal," tandas Abah Rahman. (*)

Patuhi Pantangan 'Nyi Ronggeng', Inilah Kisah Karina yang Happy dari Tubang ke Tubang

JANUARI 2022. Setahun sudah Karina (32) menyelami sosok misteri Nyi Ronggeng. Mulai dari kecantikan, tabiat seks, hingga ritus-ritus di antara kutukannya yang melegenda. Sepanjang masa itu, gadis bertubuh indah ini nyaris kewalahan menjaga kelanggengan kisah kasihnya dengan 4 pria mapan. Untung ada Abah Rahman. Ini ceritanya.                                               


"Bahkan dua novel soal nyai pun sudah  kubaca habis," kata Karina, ditemui seusai laku mandi kembang di rumah pengobatan Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), belum lama ini.  Dari sejumlah karya sastra yang memuat legenda perempuan cantik 100 tahun lalu itu, Ronggeng Dukuh Paruk adalah yang terkenal. Novel terbit 1982 itu karya Ahmad Tohari. "Paslah (setahun), dari Januari 2021 dan sekarang Januari lagi," sambung Karina soal rentang masanya memuja sang nyai. 

Ucapan gadis yang selalu tampak cantik menggoda ini kontan diamini Abah Rahman. "Setahun lima tubang kena jeratannya," sahut Abah Rahman yang duduk bersila di  antara ragam sajen, uborampe, jimat, dan sejumlah benda media mistik. Tapi ucapan Abah Rahman langsung diralat Karina. "Masih empat, belum lima," sergah Karina. "Tunggulah, bentar-bentar lagi bisa jadi lima (tubangku)," sambungnya, terdengar meyakinkan. Karina sedikit bercerita. Terhitung Januari 2021 sampai awal 2022 ini dia mengaku awet berhubungan intim dengan 4 tubang. "Empat-empatnya  itu jadiannya (masing-masing) ya dalam setahun ini juga," imbuh Karina lagi, soal kwarted lelaki mapan yang menopang hidupnya sekalender terakhir. "Masing-masing mereka percaya aku gak nyerong, tentu itu atas bantuan Abah," jelas Karina, kali ini disertai cekikikan. Siapa sebenarnya si cantik matrealis ini?                          
                 
Pernah mangkal di sejumlah lokasi hiburan syahwat ternama di Medan, Karina diketahui kini sudah 'beda kelas'. Itu ditandai dari tabiatnya kini mengurangi jam terbang malam (acap main siang hari), selalu mengenakan busana yang jauh dari citra perempuan nggak beres, dan sosok seksinya mulai keluar masuk sejumlah gedung pencakar langit di Kota Medan. Semua itu baginya menututupi kedok profesinya sebagai perempuan lacur.                                      

Nah, makam 'Nyi Ronggeng' di Desa Kolam, Deliserdang, yang tak pernah sepi dari temuan sajen adalah bukti tak terbantah soal 'fenomena Karina'. Ini fenomena perempuan panggilan di kota besar yang menjadikan mistik sebagai 'magnet' pemikat pria kaya. Dan paranormal Abah Rahman disyaki menjadi penyumbang terbesar sajen di makam keramat Sang Nyai. Itu diukur dari lebih satu dekade cenayang pemegang khodam Nyi Ronggeng ini mengabdikan jasa supranaturalnya untuk kalangan perempuan panggilan. Dan Karina adalah satu di antara berjuta perempuan yang mendatanginya guna mendapat 'Pengasihan Nyi Ronggeng'. Lalu selain laku mandi kembang, kirim sajen ke makam nyai, apa lagi bentuk ritual rutin dilakukan Karina? Ditanya seperti itu, dia langsung menjawab, "Tiap malam Selasa dan malam Jumat harus 'maen' dengan lelaki yang telah kita ritualkan itu " Trus apa pantangan dari  'Pengasihan Nyi Ronggeng'?  "Pantangannya ya jangan sempat tak main seks di dua malam khusus itu," jawab Karina, seraya mengaku sering hilang kesadaran saban melakukan ritual seks dua malam itu. "Saya merasa  kayaknya itu bukan saya lagi," jelasnya.  Dia lalu sedikit berkisah soal kesamaan adegan birahi yang sering dialami empat tubangnya                                                  


Kesamaan dimulai saat sang tubang dan Karina akan mulai bercinta di ranjang  Di situ, siapa pun tubang yang diservis Karina, si laki selalu bergelenjot mesra di tubuh gadis ini. Lalu kesamaan berantai berikutnya : tubuh Karina dibopong ke ranjang. Si tubang mengangkat pinggul gadis ini. Ia ciumi sekujur tubuh Karina yang mulai tanpa busana. Dan Karina yang kegelian, lambat laun terbangkit juga birahinya.
Gadis ini pun akhirnya dirasuki rangsangan itu. Ia merintih. Tubuhnya bergelinjang. Pinggulnya yang disanggah tangan si tubang bergerak-gerak tak terkontrol. Sang laki terus merangsangnya.


Dan saat si tubang mulai tak mampu menahan nafsu seksnya, laki-laki itu pun menarik pinggul Karina. Ia menempatkan pinggul si seksi ini di pangkuannya. Ia menyilangkan dua paha gadis ini. Dengan gerak kasar, si laki memain-mainkan tubuh Karina. Ketika lenguhan dan rintihan kembali terdengar, dua tubuh itu pun akhirnya loyo.                                     

Nah, besok lusa, saat Karina berpindah ke pelukan tubang lain, rangkaian  adegan birahi seperti itu kembali terulang. Tapi lama kelamaan Karina tak memikirkan keanehan itu. Kesenangan hidup menutup semua temuan ganjil itu. Seperti malam pergantian tahun barusan, Karina dan 'tubang pertamanya' menghabiskan keromantisan mereka di sebuah lokasi indah di Penang, Malaysia. Begitulah. Di antara bayang mistik lelakunya, Karina hidup dari tubang ke tubang. Semua kebutuhan dan keinginannya selalu terpenuhi. Sejauh ini, dia mengaku bahagia. (*)

Patuhi Pantangan 'Nyi Ronggeng', Inilah Kisah Karina yang Happy dari Tubang ke Tubang


JANUARI 2022. Setahun sudah Karina (32) menyelami sosok misteri Nyi Ronggeng. Mulai dari kecantikan, tabiat seks, hingga ritus-ritus di antara kutukannya yang melegenda. Sepanjang masa itu, gadis bertubuh indah ini nyaris kewalahan menjaga kelanggengan kisah kasihnya dengan 4 pria mapan. Untung ada Abah Rahman. Ini ceritanya.                                               


"Bahkan dua novel soal nyai pun sudah  kubaca habis," kata Karina, ditemui seusai laku mandi kembang di rumah pengobatan Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), belum lama ini.  Dari sejumlah karya sastra yang memuat legenda perempuan cantik 100 tahun lalu itu, Ronggeng Dukuh Paruk adalah yang terkenal. Novel terbit 1982 itu karya Ahmad Tohari. "Paslah (setahun), dari Januari 2021 dan sekarang Januari lagi," sambung Karina soal rentang masanya memuja sang nyai. 

Ucapan gadis yang selalu tampak cantik menggoda ini kontan diamini Abah Rahman. "Setahun lima tubang kena jeratannya," sahut Abah Rahman yang duduk bersila di  antara ragam sajen, uborampe, jimat, dan sejumlah benda media mistik. Tapi ucapan Abah Rahman langsung diralat Karina. "Masih empat, belum lima," sergah Karina. "Tunggulah, bentar-bentar lagi bisa jadi lima (tubangku)," sambungnya, terdengar meyakinkan. Karina sedikit bercerita. Terhitung Januari 2021 sampai awal 2022 ini dia mengaku awet berhubungan intim dengan 4 tubang. "Empat-empatnya  itu jadiannya (masing-masing) ya dalam setahun ini juga," imbuh Karina lagi, soal kwarted lelaki mapan yang menopang hidupnya sekalender terakhir. "Masing-masing mereka percaya aku gak nyerong, tentu itu atas bantuan Abah," jelas Karina, kali ini disertai cekikikan. Siapa sebenarnya si cantik matrealis ini?                          
                 
Pernah mangkal di sejumlah lokasi hiburan syahwat ternama di Medan, Karina diketahui kini sudah 'beda kelas'. Itu ditandai dari tabiatnya kini mengurangi jam terbang malam (acap main siang hari), selalu mengenakan busana yang jauh dari citra perempuan nggak beres, dan sosok seksinya mulai keluar masuk sejumlah gedung pencakar langit di Kota Medan. Semua itu baginya menututupi kedok profesinya sebagai perempuan lacur.                                      

Nah, makam 'Nyi Ronggeng' di Desa Kolam, Deliserdang, yang tak pernah sepi dari temuan sajen adalah bukti tak terbantah soal 'fenomena Karina'. Ini fenomena perempuan panggilan di kota besar yang menjadikan mistik sebagai 'magnet' pemikat pria kaya. Dan paranormal Abah Rahman disyaki menjadi penyumbang terbesar sajen di makam keramat Sang Nyai. Itu diukur dari lebih satu dekade cenayang pemegang khodam Nyi Ronggeng ini mengabdikan jasa supranaturalnya untuk kalangan perempuan panggilan. Dan Karina adalah satu di antara berjuta perempuan yang mendatanginya guna mendapat 'Pengasihan Nyi Ronggeng'. Lalu selain laku mandi kembang, kirim sajen ke makam nyai, apa lagi bentuk ritual rutin dilakukan Karina? Ditanya seperti itu, dia langsung menjawab, "Tiap malam Selasa dan malam Jumat harus 'maen' dengan lelaki yang telah kita ritualkan itu " Trus apa pantangan dari  'Pengasihan Nyi Ronggeng'?  "Pantangannya ya jangan sempat tak main seks di dua malam khusus itu," jawab Karina, seraya mengaku sering hilang kesadaran saban melakukan ritual seks dua malam itu. "Saya merasa  kayaknya itu bukan saya lagi," jelasnya.  Dia lalu sedikit berkisah soal kesamaan adegan birahi yang sering dialami empat tubangnya                                                  


Kesamaan dimulai saat sang tubang dan Karina akan mulai bercinta di ranjang  Di situ, siapa pun tubang yang diservis Karina, si laki selalu bergelenjot mesra di tubuh gadis ini. Lalu kesamaan berantai berikutnya : tubuh Karina dibopong ke ranjang. Si tubang mengangkat pinggul gadis ini. Ia ciumi sekujur tubuh Karina yang mulai tanpa busana. Dan Karina yang kegelian, lambat laun terbangkit juga birahinya.
Gadis ini pun akhirnya dirasuki rangsangan itu. Ia merintih. Tubuhnya bergelinjang. Pinggulnya yang disanggah tangan si tubang bergerak-gerak tak terkontrol. Sang laki terus merangsangnya.


Dan saat si tubang mulai tak mampu menahan nafsu seksnya, laki-laki itu pun menarik pinggul Karina. Ia menempatkan pinggul si seksi ini di pangkuannya. Ia menyilangkan dua paha gadis ini. Dengan gerak kasar, si laki memain-mainkan tubuh Karina. Ketika lenguhan dan rintihan kembali terdengar, dua tubuh itu pun akhirnya loyo.                                     

Nah, besok lusa, saat Karina berpindah ke pelukan tubang lain, rangkaian  adegan birahi seperti itu kembali terulang. Tapi lama kelamaan Karina tak memikirkan keanehan itu. Kesenangan hidup menutup semua temuan ganjil itu. Seperti malam pergantian tahun barusan, Karina dan 'tubang pertamanya' menghabiskan keromantisan mereka di sebuah lokasi indah di Penang, Malaysia. Begitulah. Di antara bayang mistik lelakunya, Karina hidup dari tubang ke tubang. Semua kebutuhan dan keinginannya selalu terpenuhi. Sejauh ini, dia mengaku bahagia. (*)