Rabu, 26 Oktober 2022

MANDI RUWATAN





 
Saya Abah Rahman siap mengobati saudara/i lewat mandi ruwatan. Sangat ampuh untuk buang sial diri, lama jomblo, rezeki seret, selalu sial, sering ditinggal pasangan, hidup kurang semangat, patah hati, frustasi dan gangguan kehidupan lainnya. Hub : WA 081376306023. 

Selasa, 30 Agustus 2022

Terkenal Di Dunia Malam,Abah Rahman TajamKe Susuk & Penglaris

DEBUT praktik kebatinannya dibuka pada 9-9-2009. Siapa nyana, langit dan bumi merestui niat perdukunannya. Itu terbukti dari sosoknya yang kini moncer, terutama di kalangan perempuan pemburu kekayaan lelaki durjana.

 Menyambut 13 tahun eksistensinya sebagai paranormal, Abah Rahman pun membongkar sebuah fakta hasil klenak-kleniknya.


Fakta dari ritual lama paranormal penulis sejumlah kisah misteri ini diketahui berlatar kisah 2 perempuan yang lama didera hidup susah. Saking susah, mereka sempat terjerembab di dunia prostitusi Kota Medan.


 "Saat datang ke Abah, mereka mengaku biduan. Mungkin biduan plus-plus. Tapi modal (kemerduan) suara mereka memang ada. Bersama band pengiring yang mengangkat mereka dari lembah nista,  saban malam mereka menghibur di sejumlah tempat hiburan, (hotel) Dantob di antaranya," kenang Abah Rahman, bercerita dari tempat praktiknya, Jalan Halat, Gang Umar, Medan, Minggu siang 28 Agustus 2022. Paranormal dikenal rajin menggelar ritus Puteri Hijau itu terus bercerita.

Niat mengangkat harkat ekonomi orang tua sekaligus mengidamkan rumah tangga bahagia akhirnya mengantar dua perempuan muda itu pada Abah Rahman.

"Mereka dulu kos di gang sebelah, Jalan Halat ne juga. Jadi karena membaca menu layanan praktik Abah Rahman, seperti pasang susuk, pengasihan, melancarkan rezeki, menaklukkan lelaki idaman, membuat mereka tertarik dan datang ke Abah," jelas Abah Rahman soal magnet pengantar dua perempuan itu.

Singkat kisah, dukun yang dikenal dari kekeramatan 1001 pusara berumur ratusan tahun ini pun meritualkan 2 biduan itu. Ritual digelar pada malam 19-9-2019. Di antara uborampe yang disaji di sela para khodam sejumlah tokoh sakti masa lalu yang nama-namanya diucap ulang kali, niat suci 2 perempuan itu pun diantar Abah Rahman ke langit. Hasilnya? 

Lewat laku mistik tradisi Sang Abah,
duo biduan band dugem Medan itu kini diketahui telah berstatus istri muda  pengusaha. Bersama bisnis dan segala inovasi, nama suami mereka sering tertera di judul berita media-media di Sumatera Utara. Wah...

"Jangan minta Abah membuka identitas mereka. Itu namanya melanggar kode etik perdukunan," imbuhnya, tak ingin mengusik kebahagiaan hidup 2 mantan biduan malam itu.

 Nah, kisah keberhasilan ritual duo perempuan pada 13 tahun lalu itu  secara alamiah juga melambungkan nama Abah Rahman. Seperti ada yang menggerakkan, kisah soal paranormal ini mengalir dari mulut ke mulut di komunitas dunia malam Kota Medan.
Nah, seperti lakon 2 biduan 13 kalender lalu, barisan cewek malam mengaku sulit mendapat tamu tajir kini terus dan terus saja mendatangi Abah Rahman.


 "Kalau dirunut ke sejarah, ya ...kisah mereka semua ini datang ke sini memang bermula dari magnet mistik kisah 2 biduan dulu itu," ujar spiritualis 2 biduan hoki itu sambil menunjuk ke arah 5 perempuan muda yang menunggu di luar ruang praktik kebatinannya.

Spritualis berprinsip 'ngelmungelmungelmungelmu kuwi ginawa kanthi laku' ini haqul yakin, efek ritual 19-9-2019 itu menjadi asal mula fenomena perempuan-perempuan seksi yang sejak satu dekade terakhir  nyaris saban hari ditemukan  'berbaris' menemuinya.

 "Terawang gaib saya mengindikasikan tanggal, bulan, dan tahun berakhir angka 9 itu sebagai masa penting dalam sejarah hidup Puteri Hijau. Apakah itu masa beliau moksa?" Abah Rahman coba menelaah arti angka 9 yang mengantar keberuntungan baginya.

"Memang tiga biduan itulah yang jadi pembuka jalan kepopuleran Abah di bidang ini," tukas paranormal pengagum kesaktian Puteri Hijau ini mengakhiri latar kisah praktik kebatinannya digandrungi kalangan perempuan malam. Dia pun kembali larut melayani perempuan-perempuan pencari kemujaraban dunia spiritual itu.

"Ratna Kumala..." suara menggelegar itu langsung berbuntut langkah kaki seorang perempuan pencari susuk yang sedari tadi menunggu panggilan sang paranormal di luar ruang praktiknya.

Begitulah hari-hari cenayang langganan banyak wanita malam ini. Percaya tak percaya, tapi sosoknya diakui telah lama mengantar fakta soal realita komunitas wanita pencari susuk atau penglaris bisnis. Anda termasuk bagian dari itu? (afm)

Senin, 27 Juni 2022

Diminati Pelakor,Pelet 'Nyai' Tajam Ke Tubang & Kontes

Pelet biasanya membutuhkan waktu lebih 100 malam untuk jadi matang. Ini pelet dalam puncak keberhasilan. Tapi pelet 'Nyai Ronggeng' dikenal beda. Pelet hasil pesugihan tanpa tumbal ini relatif lebih cepat menjinakkan laki sasaran serangnya. 

Setidaknya demikian pengakuan 2 perempuan terapis Spa P, yang dua pekan terakhir ditemukan berurusan dengan Abah Rahman, peramu pelet 'Nyai Ronggeng'. Spa P, tempat kerja dan tinggal 2 perempuan muda itu berada di kawasan Jalan HM Yamin, Medan. 

"Urusan Nia dengan Abah (untuk dapat pelet 'Nyai') kan dimulai Sabtu (11/6/2022) lalu. Sejak itu semua petunjuk ritual dari Abah terus Nia jalankan. Nah, hasil pelet 'Nyai' mulai nampak Selasa (21/6/2022) lalu," beber Nia (29), satu di antara dua cewek pemakai pelet 'Nyai Ronggeng', pada Abah Rahman. 

"Hari itu, si Om kok tiba-tiba ngebet kali. Singkatnya, siang itu kami pun jalan untuk pertama kali sejak lebih 5 kali saya melayaninya (di spa) mulai habis lebaran kemarin," sambung Nia. 

Nia bersama temannya yang tak ingin menyebut nama ditemukan di rumah jasa supranatural Abah Rahman, Jalan Halat, Gang Umar, Medan, Kamis (23/6/2022), persis 12 hari setelah mereka mengisi jiwa dengan kekuatan pelet misterius itu. 

"Sekarang terserahlah kalau Nia dicap pelakor. Preklah!! Nia memang cinta kali dengan Om itu, Abah kan tahu," sambung Nia lagi, menyusul nada-nada sumbang tentangnya kini mulai terdengar dari mulut satu dua terapis Spa P. 

Laki bungkuk pengendara HR-V hitam plat Nopol BK 1*3* E* yang baru menjadi kekasih Nia diketahui memang berstatus suami orang. "Dia punya show room mobil. Rekanan juga, katanya Pemko Medan," Nia membuka kartu profesi Tubang barunya. Perempuan bertubuh aduhai itu terus bercerita. 

Selain cinta, motifnya merebut hati om pujaan itu diakuinya kuat karena faktor ekonomi. "Mana mau Nia terus jadi terapis, melayani hasrat seks banyak tamu. Iihh.. nggak mimpilah jadi terus seperti itu. Nia harus cepat mendapat suami yang mapan ekonominya," sambungnya lagi. 

Nia, cewek asal Batubara dan telah 2 tahun bermukim di Medan, mengaku kerja di Spa P sejak Februari 2022. Dari setiap tamu laki yang memilihnya lalu membayar paket layanan 'plus-plus' seharga Rp.610 ribu, Nia mendapat komisi Rp.250 ribu. Tapi tidak setiap hari dia mendapat tamu nakal. 

"Saingan kan banyak. Di situ ada lebih 20 terapis. Yang lebih muda dan cantik dari Nia ya banyak," akunya. "Sekarang bantu Nia agar cepat dinikahi si Om ya, Bah..." harap Nia, diikuti anggukan paranormal hobi ritual di banyak makam keramat itu. 

Pun enggan bercerita, sosok seksi pemilik rambut indah yang bersama Nia kini juga dilaporkan tengah menjalankan lakon pelakor. Seperti Nia, dia juga baru berhasil membuat seorang laki tamu Spa P tergila-gila mencintainya. 

"Adda aja..." elaknya saat ditanya soal Tubang hasil serangan pelet 'Nyai Ronggeng' amalannya. 

Lima bulan pertama tahun ini, lebih 100 cewek bertabiat seperti Nia terdata mendatangi Abah Rahman secara berantai guna memiliki pelet 'Nyai Ronggeng'. Cerita kemujaraban pelet itu selama ini beredar dari mulut ke mulut.
Seperti apa kiranya kehebatan pelet satu ini?  Abah Rahman mengurai soal itu. 

Tak Ada Kata Tidak, 
Mari Percayai Dunia Gaib 

Nyai Ronggeng adalah sosok penari cantik seabad lalu dari Banyumas (Jawa Tengah) yang dibawa kompeni ke Medan lalu terbunuh dan dimakamkan di Desa Kolam, Deliserdang. Sejarah tragis si Nyai kemudian mengantar fakta kekeramatan makamnya. 

Saban hari, banyak orang berdoa sambil meletakkan sesajen di makamnya. Lewat ritual itu, semuanya mengaku ingin meraih berkah lewat kekuatan arwah Sang Nyai. Dan itu terjadi bukan tanpa sebab. 

Dengan riwayat hidup disiksa para lelaki cabul, roh Nyai Ronggeng sejak lama diyakini acap membantu-wujudkan niat  para perempuan yang ziarah di makam keramatnya. Mereka rata-rata berambisi menguasai cinta dan harta laki sasarannya. 

Fakta kekuatan mistik dari makam tua itu kemudian mengantar Abah Rahman bikin eksperimen gaib. Itu terjadi awal 2010.
Sebelum berujung penciptaan pelet Sang Nyai, eksperimen itu bahkan dijajal Abah Rahman dengan bermukim di sebuah desa mistik. 

Bukan di Pulau Jawa atau Sumatera, desa keramat itu nun berada di Sulawesi Barat. Persisnya Kabupaten Polewali Mandar. Saking mistik, peran dukun di sana lebih besar daripada dokter. Mitos bahkan dijadikan filsafat hidup. Di sanalah Abah Rahman bisa lebih mengenal dunia gaib.

'Dunia gaib sebenarnya dekat dengan kita. Tapi tak ada cara atau alat yang bisa membuktikan itu secara nyata. Istilahnya, mengubah penghuni dunia gaib dalam wujud fisik. Tak ada cara buat ilmu pengetahuan modern mengenal dunia gaib. Ilmu pengetahuan sudah terbukti tak sanggup menembus dunia di balik batas itu," Abah Rahman membuka cerita kekuatan gaib pelet 'Nyai Ronggeng' dengan penjelasan sedikit ilmiah. 

"Lalu pertanyaannya, pernahkah para ilmuwan seperti Albert Einstein atau pakar fisika Broglie melihat elektron? Melihat gelombang? Atau cahaya? Semua itu hanya bisa mereka gambarkan sebatas teoritis saja. Mereka tidak pernah melihatnya. Bahkan tidak akan pernah tahu apa persisnya semua itu. Karena itulah mereka yakin, detail paling halus dalam kosmos memang diliputi kekaburan. Seperti ada tirai pembatas antara pengetahuan manusia dengan hakikat semesta," beber paranormal mantan wartawan ini.

Itulah sekilas gambaran dunia gaib. Secara ilmiah, Abah Rahman menyebut dunia gaib adalah cukilan halus kosmos maha luas yang dibungkus kekaburan. 

"Itu makanya roh atau makhluk halus yang hidup di balik alam kasar kita ini jumlahnya tidak terhitung. Dunia kita ini tidak lepas dari pengaruh roh-roh yang menguasai alam raya. Mereka punya kekuatan misterius. Bunyi-bunyi burung atau suara-suara binatang tertentu sebenarnya itu mengandung firasat. Membawa pesan yang ditugaskan para arwah leluhur untuk disampaikan kepada manusia. Lalu seperti apa sifat roh atau arwah itu? Banyak yang baik di antara mereka, tapi tak sedikit pula yang jahat terhadap manusia. Nah, arwah Nyai Ronggeng ada dalam kelompok yang baik terhadap manusia perempuan." 

Abah Rahman menyebut, keampuhan pelet yang telah dibuktikan Nia dan seratusan cewek malam lain adalah buah 
kerja batinnya berbulan-bulan menembus dunia kabur yang menyelimuti roh Nyai Ronggeng. Dan keberhasilan itu bukan seperti membalik telapak tangan. Kekuatan mistik desa bekas wilayah Kerajaan Gowa itulah yang akhirnya membuat Abah Rahman 'nyambung' dengan roh Nyai Ronggeng. 

"Di desa itu juga ada makam keramat. Tomalama namanya. Itu tak terlupakan.
Kekuatan makam keramat itu sangat membantu menyambungkan komunikasi dengan Nyai Ronggeng. Juga peran Kaju Bau'. Ini salah satu ilmu terkenal dari desa itu. Kaju Bau' kalau di sini ya pelet. 
Ajian pemikat lawan jenis. Tapi Kaju Bau' juga bisa menjinakkan sesuatu yang liar. Makanya, selain ampuh bikin Tubang jatuh cinta tergila-gila, perempuan pengamalnya juga bisa memenangkan kontes atau perlombaan. Itu karena energi pelet ini merasuki hati juri kontes itu," tutupnya. So? (Man)

SUSAH DAPAT DOI, JANGAN NYERAH,MAINKAN PELET NYI RONGGENG

Tak ada yang lebih sulit dipahami daripada manusia. Begitu pula asmara. Rasa soal itu tumbuh layu kembang seiring masa dan peradaban. Itu makanya tak semua cinta berbalas cinta. Lalu apa solusi soal itu? 

"Inilah pelet hasil ikhtiar gaib Nyi Ronggeng. Pelet ini ampuh 'menaklukkan' insan mana pun, dan 'sekeras' apa pun hatinya," kata Abah Rahman, pencipta pelet ampuh asmara, hasil ritualnya menembus kegaiban Nyi Ronggeng. 

Nama terakhir adalah sosok perempuan panggung dari Banyumas, Jawa Tengah, 100 tahun lalu. Selain tragedi pembunuhannya, Nyi Ronggeng adalah simbol kisah kecantikan, tabiat seks, dan ritus-ritus mistik Jawa. 

Nyi Ronggeng ditakdirkan mati tragis kala tubuh seksinya jadi hiburan para buruh kontrak Jawa yang bekerja di kebun tembakau Deli. Makamnya yang keramat berada di Desa Kolam, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang. 

Makam tua di balik hamparan ladang itu diketahui tak pernah sepi dari sesajen. Juga orang-orang yang datang meminta berkah ke situ.       

Abah Rahman, yang telah 12 tahun memasukkan magis arwah Nyi Ronggeng ke dalam pelet asmara ciptaannya, adalah paranormal penyumbang terbesar sajen di makam Sang Nyai. 

Itu diukur dari lebih satu dekade cenayang pemegang khodam Nyi Ronggeng ini mengabdikan jasa supranaturalnya untuk kalangan perempuan panggilan. Dan Pelet Nyi Ronggeng menjadi satu di antara beberapa "pegangan" mereka dalam mencari rezeki malam. Abah Rahman terus bercerita. 

Pelet berdaya serang kuat ini diketahui mengandalkan ritual mistik yang kental. 'Meronggeng', itu khas ritualnya. Ritual ini berfungsi menggerakkan hati orang atau sasaran target pemilik Pelet Nyi Ronggeng. 

Lakon ritual ini mengambil sebait syair Serat Centhini. Petunjuk soal itu datang dari pesan gaib yang didapat Abah Rahman di petilasan Nyi Ronggeng. Rincinya, diiringi musik gamelan Jawa yang bisa dihidupkan lewat handphone, ritual pelet pemberian arwah sakti ini juga harus dilengkapi foto diri sasaran target. 

Begitulah. Saat musik mistik Jawa itu sudah dihidupkan dan foto sasaran target telah dipampang, syair kitab Jawa kuno itu pun didendangkan si pemilik  pelet. Saat berdendang, fikiran harus fokus ke sosok sasaran target. Ini potongan syair Serat Centhini dalam amalan pelet ini. 

"Ronggeng Nander Aneracang/ ing pupu gya pinagolan// …ki petinggi tombokira/ patang wong ginegem tangan/ sinuwed jron kembenya…" 

Usai ritual dendang syair kuno itu kelar, pemilik pelet Nyi Ronggeng harus mandi kembang. Di sini, beberapa bacaan khusus juga harus diucap. "Tentu (bacaan itu) hanya saya kasih pada pengamal pelet Nyi Ronggeng," kata Abah Rahman, ditemui di tempat praktik, Jalan Halat, Gang Umar No.1, Medan, Rabu (22/06/2022). 

Nah, tahap terakhir jelang pengamal pelet ini mendapat cinta bertubi dari doi sasarannya, menutup ritual mandi kembang dengan mengirim sajen ke makam Nyi Ronggeng. 

"Setelah itu, bersiaplah menanggalkan status jomblo karena Anda segera menerima kedatangan cinta yang diharap-harap itu," tandas pemilik nomor WhatsApp 0813 7630 6023 ini. (***)

TENTANG BRAND ABAH RAHMAN

Ketika semua orang kini saling terhubung dengan mudah dan murah di dunia maya, bagaimana kiranya kiat bisnis dunia mistis era konektivitas ini? 

Apa pun bisnisnya, rumus sukses marketing tentu tetap harus menyediakan alat atau media seperti video dan website. Dan rumus soal itu terdiri dari 5 tahap. 

Dimulai dari 'orang kenal' (AWARE), lalu 'tertarik' (APPEAL), trus 'bertanya' (ASK), kemudian 'membeli' (ACT), dan akhirnya 'merekomendasikan' (ADVOCATE) atau mengajak orang lain untuk memilih jasa supranatural Abah Rahman. 

Di sini,  Abah Rahman tak ubah sebuah produk atau brand yang ditawar ke konsumen. Ya, konsumen atau warga atau pasien....merekalah yang akan menentukan pilihan terhadap brand jasa supranatural yang ditawarkan. Ini uraian tentang 5 tahap berjenjang itu.    
                                             
AWARE                                                    
Abah Rahman. Siapa tak kenal Abah Rahman. Utamanya di Medan dan sekitarnya. Nyaris semua orang di seantero metropolis itu tau sosoknya. 
Karena itu, tak heran, tanpa iklan diri di papan reklame kota, sudah banyak yang tahu soal kemampuannya di dunia mistik. 

Tapi dikenal saja tak lah cukup.  Untuk itu, lewat manajemen kerja yang apik, warga/pasien harus digiring ke masing-masing  tahap market berikutnya. Ya, dari Aware to Appeal, Appeal to Ask, Ask to Act, dan Act to Advocate.          

      
AWARE TO APPEAL                                         Mulai sekarang bangunlah brand secara horisontal, inklusif, dan sosial. Tentu untuk membuat banyak konsumen tertarik. Horisontal artinya terlihat tidak berjarak dengan publik umumnya. Inklusif bermakna lebih terbuka, merangkul, dan milik publik. Sosial maksudnya lebih turun ke masyarakat dan tampil apa adanya.
Ingat, di era internet ini loyalitas warga umumnya tidak bisa diikat. Karena itu, konsumen/pasien bisa hilang atau pergi ke pesaing. Solusi agar ancaman itu tak terjadi?
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membawa para warga/pasien 'dari Aware ke tahap Appeal'. Salah satunya ya menggeber tulisan-tulisan mistis bergaya provokatif tentang kedigdayaan Abah Rahman. Juga menciptakan relawan/followers yang membakar semangat kesukarelaan (volunteerism). Misalnya, ciptakan  relawan 'Barisan Murid Abah Rahman', atau nama lain yang bernada gerakan optimisme membangun brand yang mantap. Semua tulisan dan gagasan followers itu harus dimuat di jejaring media sosial.  
                                     
APPEAL TO ASK                                      Inilah fase ketika warga yang telah tertarik dengan brand Abah Rahman lalu tanya sana sini untuk klarifikasi apakah Abah Rahman itu memang sosok sakti, manjurkah dia?
Di sini pula hatters biasanya muncul. Juga kampanye hitam. Di sinilah peran relawan untuk meng-counter tuduhan-tuduhan miring itu. Isu-isu negatif itu bisa dilawan secara langsung, atau via Facebook, Twitter, atau website.                                       

ASK TO ACT                                                
Di sini, tensi pemberitaan soal segala inovasi mistis untuk kemajuan hidup dunia harus digeber makin kencang.
Juga fakta-fakta bagus tentang Abah Rahman makin disebarkan para influencers di sosial media.                                                          


ACT TO ADVOCATE                                     
Di sinilah diketahui,  lebih banyak pasien mengambang, pasien bimbang, atau pasien loyal?
Begitulah. Semua trik atau metodelogi ini adalah ikhtiar untuk menggapai takdir terbaik. Semoga berkah. Aamiin.

Senin, 23 Mei 2022

BENTENG PUTRI HIJAU, SEBUAH TRAGEDI BUDAYA


Didukung prajurit dan persenjataan tangguh Kesultanan Turki Usmani bahkan panglima dari India, ribuan tentara Aceh tak bisa membobol benteng ini dengan cara-cara biasa. Kelicikan siasat perang lah yang akhirnya membuat Kesultanan Aceh berhasil menaklukkan Aru, kerajaan pemilik benteng perkasa itu. Inilah kisah benteng perang abad 13 penuh daya mistik yang kini jadi situs cagar budaya tanpa khas mistik. 

Benteng Putri Hijau. Benteng baheula seluas 17 hektar yang di sisi gerbang masuknya mengalir mata air keramat tempat pemandian (pancuran) Putri Hijau ini berada di Desa Delitua, Kecamatan Namorambe, Deliserdang. Sebagian areal sisa benteng kini menjadi kawasan permukiman Perumnas Taman Putri Deli. 

Sejak 2014, situs legendaris aset Sumatera Utara ini resmi menjadi kawasan cagar budaya. Penetapan soal itu tertuang dalam SK Cagar Budaya Benteng Putri Hijau No. 1863/2014 dikeluarkan Bupati Deliserdang. 

Meski telah ulang kali ditemukan kalangan arkeolog, sampai sekarang benda-benda purba masih sering didapati dari kawasan benteng bersejarah ini. 

"Asal warga di sini membangun rumah, dari galian tanah selalu ditemukan uang-uang koin tempo Doeloe. Koin-koin itu bertulisan Arab. Pecahan keramik zaman doeloe juga ditemukan," kata Herdiansyah (43), warga Perumnas Taman Putri Deli, Selasa (26/04/2022). 

Karena tinggal di bekas areal permukiman purba, Her -sapaannya- sering bermain di Benteng Putri Hijau. Dia bahkan mengaku paling suka mengamati Gua Umang, yang lokasinya tak jauh dari rumahnya. Gua kecil itu menurutnya sangat unik. 

Dikenal misterius, Gua Umang diyakini sebagai tempat tinggal orang bunian. Ini dedemit dalam mitologi Karo. Minus telapak kaki yang terbalik, makhluk kecil ini dilaporkan memiliki wujud mirip manusia. 

Secara peradaban, makhluk tak kasat mata itu dikabarkan punya hubungan erat dengan  manusia-manusia doeloe yang hidup dalam areal Benteng Putri Hijau. 

Pada penelitian sepanjang tahun 2008, sejumlah arkeolog menemukan banyak benda purba dari lokasi benteng hingga Gua Umang yang berada di sisi barat benteng. Temuan itu beragam. 

Mulai artefak peralatan batu (sumatralith) beragam ukuran, peluru senjata api laras panjang bahan timah yang umum digunakan pada abad 15, puluhan keramik abad 12, koin-koin mata uang Aceh, hingga kapak-kapak era manusia primitif pun ditemukan dari lokasi Benteng Putri Hijau. 

Temuan benda-benda peradaban abad 15 hingga surut ke era 'manusia kera' (Pithecanthropus Erectus) itu kontan bikin heran kalangan arkeolog, antropolog, tak terkecuali sejarawan. Sebagian dari mereka lalu menyimpulkan kehidupan di kawasan benteng itu telah ada sejak jaman pra sejarah. 

Temuan itu bahkan membuat seorang praktisi kebatinan menjadikan areal benteng purba itu sebagai "rumah keduanya". Lewat komunikasi transendental, saban hari dia menggali ilmu mistik warisan situs Benteng Putri Hijau. Rutinitas itu dilakukannya sejak tahun 2019. 

"Sebagai bahan ilmu pengetahuan pun lokasi ini harusnya wajib didatangi oleh orang-orang yang berkunjung ke Istana Maimun. Jadi habis dari Istana Maimun, para pengunjung itu harus ke sini. Karena dari lokasi inilah kemudian lahir Kesultanan Deli," kata Abah Rahman, sang praktisi kebatinan yang juga penulis kisah-kisah misteri, ditemui di lokasi Benteng Putri Hijau, Selasa (17/05/2022). 

"Bahkan sebelum Istana Maimun, ada 7 Istana Deli yang lain, semuanya berdiri di tepi Sungai Deli, dari sini (Delitua) sampai hilir dekat muara Belawan," sambungnya. 

"Bagi saya, situs bersejarah ini menjadi semacam tragedi budaya mistik. Itu karena dari lokasi ini banyak warisan budaya leluhur yang tak dapat kita lestarikan," sambungnya lagi. Sebagai "penghuni lama" kawasan keramat Benteng Putri Hijau, Abah Rahman lalu bercerita. 

Berebut Berkah Putri 

Mulai kepala daerah, anggota DPRD,  pengusaha, ibu rumah tangga, sampai istri simpanan telah merasakan energi berkah dari ritual mandi kembang di pancuran keramat Putri Hijau. Demikian Abah Rahman blak-blakan, tapi tak ingin menyebut identitas para pembesar itu 

Menurutnya, jauh sebelum kawasan benteng belum diperbaharui seperti sekarang, lokasi itu telah sering didatangi pejabat. Mereka --pejabat di lingkup Pemprovsu-- selalu datang jelang tengah malam. 

Setiap pejabat datang bersama spiritualis masing-masing. Tak ada yang tak didampingi cenayang. "Dan kebetulan saya termasuk di antara dukun beking para pembesar itu," jelasnya. 

Soal Keramat Putri yang digemari sekalangan pejabat, menurutnya, bukanlah tanpa sebab. Selain kesahihan daya mistik telah banyak teruji, tentu karena folklore sang ratu saat memimpin kerajaan Haru. 

Putri Hijau memerintah kerajaan Aru pada era abad 11-12 Masehi. Di rentang masa itu, ratu ini amat terkenal. Itu karena dia merupakan sosok yang cantik sekaligus sakti. Suka membantu siapa saja yang dilihatnya menderita. 

Putri Hijau menyambung kekuasaan ibunya, Putri Merak Jingga yang kala itu memusatkan kerajaan Aru di Kota Rantang (Hamparanperak). Di masa sang ibu itulah berdiri Kota China, peradaban baheula yang kini jadi situs cagar budaya di Medan Utara. 

Takdir geo politik membuat kerajaan cikal bakal kesultanan Deli ini diakui strategis secara zona perdagangan internasional. Apalagi didukung hasil bumi yang melimpah. 

Itu pula yang membuat banyak kerajaan lain iri hingga bernafsu menaklukkan Haru. Di sinilah peradaban kelam dimulai. 
Haru diserang. Perang berkecamuk. 

Dan meski Aru berhasil ditaklukkan, tapi tidak Putri Hijau. Ratu sakti itu moksa. Juga abangnya, Sang Naga. 

Pun hilang, tokoh sakti itu tetap  menyisakan bukti kekeramatannya.
Pancuran Sang Putri sepanjang jaman mengeluarkan air. 

Berkah dari mata air purba itulah yang jadi motivasi sekalangan pejabat. "Termasuk sekalangan yang saya pandu ritual di tempat ini. Dan bukan kebetulan, sampai sekarang belum ada di antara mereka yang diciduk KPK," jelasnya. 

Itu berkah gaib untuk politisi. Berkah senada untuk kalangan lain --yang jumlahnya lebih besar-- pun tak kalah besar diyakini kebenarannya. Mereka datang dari beragam status dan masalah.  

Mulai pengusaha kecil yang sulit meraup omset niaga, ibu rumah tangga yang terzolimi, perempuan terobsesi punya daya pikat, hingga istri simpanan yang ingin langgeng sebagai "serap" si tuan  kaya, semuanya bahkan saban hari berebut berkah di Keramat Putri. 

"Kadang saya kewalahan melayani mereka," kata Abah. 

Putri Hijau Moksa 

Menurut Abah Rahman, energi astral Putri Hijau telah lama jadi objek pemuas hasrat manusia haus kebahagiaan hidup. 
Ini uraian hasil blusukan paranormal itu ke kampung kelahiran Putri Hijau di Tanah Karo. 

Putri Hijau --dan dua saudaranya-- bukanlah semata tokoh klasik Tanah Deli. Situs-situs peninggalannya juga bukan hanya "antropologi simbol" tentang kabar mistisnya yang menembus jaman. Ia lebih sekadar warisan budaya. 

Ratu Kerajaan Haru itu dikenal cantik sekaligus sakti. Kekuatan tentara (Aceh) tak bisa menculiknya. Sang Putri moksa. Wujudnya (bersama roh) masuk ke alam lain. 

Takdir yang sama pun dialami abang sang Putri yang berwujud ular (Naga Simangombus). Naga dan sang Putri moksa di Selat Malaka. Peristiwa terjadi saat Putri Hijau menggelar ritual tabur bertih dan telur di laut lepas itu. 

Moksa juga dipercaya terjadi pada sejumlah tokoh sakti Pulau Jawa. Dari Prabu Siliwangi, Brawijaya V, Gajah Mada, Raja Jayabhaya, hingga Sabdo Palon Noyo Genggong. 

Moksa disebut sebagai bentuk kesaktian tingkat tinggi. Sosok level ini dianugerahi karomah tak sembarang. Itu yang membuat situs pancuran Putri Hijau di Delitua tak pernah sepi dengan para pencari berkah. Begitu juga situs lain sang Putri seperti di Pulau Berhala. 

Tapi si Meriam beda. 

Adik Putri Hijau itu tidak moksa. Wujudnya pecah di medan perang. Ia pecah karena "menyalak" tanpa henti, membombardir bala tentara yang ingin menculik kakaknya. Kepala atau bagian moncongnya terpental hingga seratusan kilometer dari arena perang. 

Sejak itulah dia dinamai Meriam Puntung. Dan folklore membumi soal itu membuat dirinya dikenal tak kalah sakti. 

Saking diakui sakti, potongan "kepalanya" yang terdampar di Sukanalu lama diincar kolektor benda antik dari Belanda. Meriam purba itu diyakini memiliki daya magis. Ia bisa mendongkrak sekaligus melanggengkan kekuasaan. 

Aksi percobaan pencurian terhadap Meriam Puntung diketahui terjadi beberapa kali. Semuanya tentu memakai cara-cara mistik. Hasilnya? Meski si maling berilmu, tak ada aksi yang berhasil. Aksi gagal terakhir terjadi pada 1997. 

Tahun berikutnya, 1998, giliran potongan "badan" si meriam bikin cerita heboh. Dari rumah semayam di halaman Istana Maimoon, "badan" adik Putri Hijau itu ditemukan "turun" ke jalan raya depan istana. Tengara apa? 

Jawaban datang sebulan setelah temuan aneh tersebut. Seantero negeri mendadak geger. Rakyat turun ke jalan. Kekacauan massal menjalar. Reformasi bergulir. Orang-orang lalu menyimpulkan aksi Meriam Puntung "ke luar dari rumahnya" pertanda jatuhnya presiden otoriter Soeharto . 

Dari momen dua peristiwa mistik 25 tahun lalu itulah perjalanan spiritual saya mengenal Putri Hijau and two brothers dimulai.  Napak tilas edan berhari-hari itu saya mulai dari Sukanalu. Itu terjadi saat badan saya belum "bengkak" seperti sekarang. 

Sukanalu adalah desa tua dekat tempat kelahiran Putri Hijau dan dua saudara saktinya. Letaknya di dataran tinggi Karo, persisnya di kecamatan Barusjahe, sekira 100 Km arah tenggara Kota Medan.  

Di sini, potongan "kepala" adik Putri Hijau itu telah lama bersemayam. "Kami memanggilnya "Nini"," kata Thomas Sitepu, kepala desa Sukanalu era '97. 

Di Sukanalu, di depan "sang Nini", di bawah rimbun jabi-jabi (pohon beringin) di situ, saya lama tepekur. Mengolah rasa, melakukan kontak gaib. 

Putri Hijau dan dua saudaranya lahir tak biasa. Tanpa ayah biologis, Naga, Meriam, dan Putri Hijau lahir dari rahim Putri Merak Jingga. Proses kelahiran nipe (ular), sepotong besi (lama-lama berwujud meriam), dan bayi perempuan cantik itu terjadi di gua Lau Pirik. 

Lau Pirik pun menjadi situs kedua "tour" spiritual saya. 

Usai semalaman ritual di Sukanalu, saya bergeser ke Seberaya. Gua Lau Pirik berada di desa ini. Seberaya --yang masuk wilayah kecamatan Tigapanah-- bersebelahan dengan Sukanalu. Di kedai kopi desa, saya temui sesepuh Seberaya. Saya lupa namanya. Tapi dia bermarga Karo Sekali. Dari laki uzur itulah saya "dapat restu" mendatangi Lau Pirik. 

Gua keramat Lau Pirik berada di tepi desa. Di sini, usai meletak uborampe di mulut goa, saya tepekur lebih lama lagi. Dari pagi hingga hingga lepas maghrib. Suasana gua di lembah belantara Gunung Barus itu memang tampak angker. 

Tepekur di Lau Pirik membuat benak saya  tercampak ke era ratusan tahun lalu. Masa ketika kelana Putri Merak Jingga dan tiga anak anehnya dimulai. Meninggalkan Seberaya, mereka pun menelusuri hutan, naik turun menyusuri terjalnya Bukit Barisan. 

Ilham mendirikan kerajaan terjadi saat anak beranak ini tiba di Penatapan. Dari ketinggian lokasi itu, "kompas" pun menuntut mereka, nun...ke hamparan luas belantara jauh di bawahnya. Dan medan ke arah itu dicapai usai menuruni tepi air terjun (Sikulikap) lalu menelusuri alur Sungai Petani (Sungai Deli) hingga hulu di bawah mata air panas Penen (Sibiru-biru). 

Delitua. Di sinilah perjalanan berakhir. Di daerah ini, fakta kesaktian Putri Hijau dan dua saudaranya kian lama kian mendulang banyak pengikut. Kabar soal itu bahkan mampir ke telinga penduduk yang tinggal di Labuhandeli hingga Kota Rantang. 

Dari wilayah pesisir Belawan dan Hamparan Perak itu dukungan ke Putri Hijau menjadi ratu makin menguat. Istana berikut benteng-benteng pertahanan sepanjang tepi Sungai Deli di Pamah (Delitua) kemudian tercipta. Begitu pula pelabuhan, persis dibuat menghadap zona perdagangan internasional. 

Ya, Selat Malaka. Tapi kisah kemakmuran Haru dipimpin ratu sakti nan elok rupa itu tak berlangsung lama. Bala tentara kerajaan seberang datang membawa  angkara. Haru habis dibantai. Tapi dari puing kerajaan berlegenda mistik itulah kemudian lahir kesultanan berjuluk Deli het dollar land. 

Tulisan ini dibuat menyusul areal situs Putri Hijau di Delitua belakangan tampak ditata pihak pemerintah propinsi Sumatera Utara. Merangkul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lokasi keramat itu dirancang sebagai areal cagar budaya yang harus dilindungi. Semua demi merawat jati diri bangsa. 

Saya sangat mendukung itu. Apalagi dengan merajut rangkaian situs sejarah sang Putri yang telah disebut. Juga tanpa menyingkirkan faedah kekuatan astral  dari lokasi-lokasi wingit itu. 

Pancuran Putri Hijau, salah satunya. Bukti fakta faedah lokasi klenik itu terbentang sejak doeloe. Tak terhitung sudah kemujaraban air pancuran Putri Hijau mengalirkan kebaikan masif. 

Dari situ muncul banyak perempuan tangguh. Tercipta 1001 rumah tangga bebas dari jeratan dilema. Banyak kemudaratan lain tersingkirkan. Semoga semua manfaat itu terus terjaga. Semoga. (*)

7 SAJEN JADI PELARIS,VANI PESEK PEDE DAGANG CINTA


NAMA aslinya : Vani Anggraini. Tapi, 'pesek' sudah lama jadi nama belakang Vani, cewek penghangat malam yang sering main di pub seberang Hotel JW Marriott, Medan. Sebutan jelas merendahkan itu kini tak lagi dianggap ledekan. Itu karena pamor si pesek ini naik. Sosoknya jadi tampak 'lebih' dibanding gadis elok berhidung mancung sekalipun. Ini uraian kisah soal itu. 

Sejak remaja, Vani Pesek dikenal manja. Pasnya, terlalu manja. Saking manja, dia sulit mandiri. Apa-apa bergantung orang, utamanya ayah. Mulai soal remeh temeh, emosional, fisik, apalagi urusan finansial. 

Vani juga sosok pantang digass. Tak bisa dimarahi. Sikap rada keras acap didapatnya dari emak. Juga dari dua abangnya. 

Kalau sudah begitu, air mata pun bergulir di pipinya. Untung setawar sedingin selalu datang dari ayah. Sikap mellow lebih banyak didapat Vani dari sang ayah. 

Kemanjaannya yang menjadi-jadi kian terbangun dari perhatian ayah yang serba besar. Sekilas itu wajar karena bungsu 4 saudara ini perempuan semata wayang. 

Tapi sejalan usia bertambah, sifat itu terlihat sebagai gangguan psikologi. Alhasil, manja yang berlebih merapuhkan mental Vani. 

Gadis ini bahkan pernah drop. Itu terjadi
7 tahun lalu seiring takdir ajal ayah dan emaknya datang serentak lewat sebuah insiden tragis di jalan lintas Langkat - Aceh. 

Sejak itu, Vani bak layangan putus. Hidupnya berjalan nyaris tanpa rasa percaya diri. Celakanya, kegalauan paska ditinggal mati dua orang tercinta itu diperparah dengan stereotip publik soal syarat gadis cantik adalah yang berhidung mancung. 

Vani Pesek tentu tak masuk kriteria itu. Dia jadi baper. Gadis miskin rasa syukur ini pun stres. 

Tokoh non fiksi asal Langkat ini memang memiliki tekstur hidung mirip artis Rina Nose. Bahkan lebih parah. Itulah yang bikin perempuan 25 tahun ini acap kurang pede bergaul. Apalagi kalau sedang di antara kaum Adam. 

Sudahlah hidung pesek mungil, kulit gadis ini pun tak putih --meski tidak pula hitam. Rambutnya keriting. Terkesan berantakan. Susah diatur. Secara seksual, Vani Pesek dinilai kurang sedap untuk dilirik kaum laki. 

Penilaian itulah yang membuat Vani kian tak pede lalu akhirnya mantap meninggalkan kampung. Januari 2021 gadis ini masuk Medan. Vani mengikuti ajakan Lastri, teman yang lebih dulu bermukim di Medan. 

Menyewa indekos di seputaran Stadion Teladan, Lastri dan Vani adalah sahabat lama. Mereka setabiat, gemar keluyuran malam saat di kampung. Gara-gara iklan Lastri, di Medan Vani tetap sohor dengan sapaan Vani Pesek. 

Sejak ditinggal orang tua, hari-hari si manja tamatan SMP ini nyaris hanya meratapi nasib. Tak ada niat kerja keras guna mengubah hidup. 

Yang ada malah fantasi. Fantasi yang ingin diaplikasikan dalam kenyataan. Vani Pesek bermimpi seorang cowok kaya datang dan menyelamatkannya dari fakta pahitnya hidup. 

Manusia memang hanya bisa berusaha atau bermimpi merancang nasib. Takdir tetaplah datang dari Yang Kuasa. Begitulah. Empat bulan sudah Vani hidup dalam tanggungan ekonomi Lastri yang pelacur. 

Dia, yang saat di kampung beberapa kali membiarkan tubuhnya dinikmati lelaki demi uang tidak seberapa, tetap merasa tak pede mengikuti gaya jalang Lastri di Medan. Semua itu karena hidung peseknya. Vani minder melacur. 

Tapi, Juni 2021, perubahan tak disangka terjadi. Rasa percaya diri Vani perlahan bangkit. Itu terjadi saat dia berkenalan dengan seseorang yang kemudian berhasil mengubah mentalnya. Siapa? 

Dialah Abah Rahman. Ini sosok paranormal di Medan yang jejak rekam kemampuannya bertebaran dalam dunia digital. Internet mengantar Vani Pesek mengenal dan berlama-lama konsultasi dengan cenayang ini. 

Singkat cerita, mulai Juli 2021, Vani Pesek resmi turun ke kancah bisnis sextainment Kota Medan. Pedenya mendadak selangit. Langgamnya malah lebih elegan ketimbang Lastri, seniornya. 

Lewat ritual '7 Sajen Sebulan' dari Abah Rahman yang sampai sekarang khusuk dijalankannya, Vani Pesek diketahui sering ketiban pulung. Dapat anugerah. 

September 2021, misalnya. Vani Pesek mendapat job di sebuah rumah body massage (BM)  kelas internasional di Medan. Di sini, para gadis pemijat berasal dari China, Vietnam, Thailand, dan Uzbekistan. Lokasi BM 'plus-plus' eksekutif ini berada di seputaran Jalan Putri Merak Jingga, Medan. 

Karena khusus layanan cewek impor, Vani Pesek bekerja di BM itu tentu bukan sebagai pemijat. Berpenghasilan hampir Rp.5 juta/bulan, Vani Pesek didapuk di bagian resipsionis. 

Itu pendapatan resmi. Yang tak resmi, malah lebih Rp.10 juta per bulan diraup Vani. Itu didapatnya lewat tawaran bokingan ngamar ke hotel dari sejumlah tamu tajir BM itu. Ini tentu tak lepas dari pengaruh mistik ritual 7 Sajen yang menjadi daya pengasih untuk Vani Pesek.
Penghasilan menggiurkan itulah yang membuat gadis ini acap bisa kongkow di pub seberang JW Marriott saban jelang week-end. Gaya hidupnya berubah hedonis. 

Sayang, tak seterbuka kisah hidupnya yang rada pahit, Vani Pesek menolak bercerita rinci soal ritual gaib pegangannya. Atas temuan kisahnya, wartawan media ini masih berupaya menemui Abah Rahman guna wawancara. 

"Abah (Rahman) masih ritual di Putri. Belum tahu kapan balik," kata seorang laki muda, ditemui di rumah praktiknya, Jalan Halat, Gang Umar No.1, Medan, Sabtu (14/05/2022) malam. 

Abah Rahman diketahui selalu rutin menggelar ritual di sejumlah lokasi keramat di Deliserdang, Tanah Karo, dan Simalungun. Lokasi keramat Putri Hijau di Delitua adalah salah satu tempat keramat langganannya. (red)

FOTONYA DITEMPEL DI 7 MAKAM KERAMAT, KOKO EDY JATUHKE PELUKAN MASSAGE GIRL

NIAT yang kuat diendapkan ke foto objek sasaran, lalu foto itu kemudian menghasilkan daya tak kasat mata yang akhirnya hinggap dan bersemayam di hati si pemilik foto. 

Demikian proses transfer kekuatan gaib yang membuat hati seorang laki Tionghoa klepek-klepek terhadap seorang massage girl berparas 'biasa-biasa saja'. 

"Walau tak setiap hari serumah dengan Koko (Edy), gua bahagia kok. Semua kebutuhan dipenuhi," tutur Maya (31), sang massage girl pemilik kisah nyata ini. 

"Sekali pun belum pernah Koko tak memenuhi permintaan gua, apa pun itu bentuknya," sambung Maya, ditemui di rumah kontraknya, kawasan elit Multatuli, Medan, Senin 18 April 2022. 

Maya, mantan cewek tak beres itu, adalah simpanan Koko Edy (54), pengusaha properti. Dimulai pertengahan tahun 2018, hubungan pasangan terpaut usia 23 tahun itu sampai sekarang terjalin awet. Mereka bahkan baru dikaruniai anak. 

"Gua mau cerita ke kamu ya karena kita sudah lama kenal. Kalau sama wartawan lain,  preek...mana sudi gua," imbuh Maya lagi pada jurnalis penulis kisahnya, sambil tergelak kecil. 

Inilah kisah Maya dan Koko Edy. 

Drama cinta berbalut mistis ini berawal dari sebuah panti pijat di Medan. Tak usahlah disebut namanya. Yang jelas, ini salah satu panti pijat terkenal di Medan. Letaknya ada di inti kota. 

Di situ, belasan massage girl atau gadis pemijat beroperasi saban hari. Semuanya ramah dan berparas menawan. Kalau pun ada yang berparas 'biasa', lekuk bentuk tubuhnya pasti sangat menggoda. 

Ramah, cantik, ber-body aduhai. Kriteria itu menjadi "syarat wajib" untuk menjadi massage girl di panti layanan "tambahan" tersebut. Itu pula yang membuat panti pijat ini tak pernah sepi dari pasien yang semuanya lelaki nakal. 

Tak hanya menggoda, gadis-gadis di panti "palang merah" seks ini juga memang mahir memijat. Pijatan mereka penuh perasaan. 

Tangan pasien, selalu diletakkan di pahanya yang mulus telanjang. Maklum, rok pendek yang digunakan sang massage girl sudah tersingkap jauh di atas paha. 

Kalau sudah begitu, maka tangan pasien pun tak berhenti. Ia akan merangkul, atau berpilin-pilin sekitar daerah itu. Dan, sang massage girl, entah sedang berakting atau memang terangsang, mulai ikut menikmati gesekan tangan laki-laki yang dipijatnya. 

Sejak itu, pijatan gadis ini sendiri juga mulai terarah pada satu tujuan. Rangsangan. Merangsang lawan jenis untuk "berbuat lebih" dan itu dilakukan di bilik praktek dengan servis memuaskan. 

Tapi kalau long-time, mereka akan berpindah ke hotel. Di situlah sang massage girl menyervis dengan lebih memuaskan lagi. 

Demikianlah lakon nakal Maya di tahun-tahun berlalu sebelum memutuskan berhenti menjadi massage girl. Dia selalu menganggap lelaki yang membukingnya adalah suaminya sendiri. Mesra dan manja. 

Saking mesra, hampir semua pasien menganggap Maya jatuh cinta dan ingin bersetubuh bukan semata alasan uang. Anggapan itu pun akhirnya menjadi keyakinan massal. 

Di sinilah kegaduhan mulai terjadi. Massage girls lain iri. Itu karena Maya jadi rebutan banyak pasien. Jadi primadona. Padahal, dibanding mereka, paras Maya terbilang "di bawah standar". 

Temuan emosional itu akhirnya membuat para massage girls menduga-duga soal resep rahasia primadona Maya. 

Pasti anak itu sudah pakai guna-guna. Pasti dia pakai susuk. Pasti dia main dukun. Dia laris karena pakai ini, karena pakai itu, dan... bla bla bla lain. 

Ragam syakwasangka itu mengalir liar di benak masing-masing massage girl, teman sekerja Maya. Tapi tak satu pun berhasil membuktikannya. 

Maya memang berparas biasa. Kulitnya tak putih. Hidung juga tak mancung. Tapi gadis ini punya body super aduhai. Ampun dijey...!! 

Nyaris tak ada cowok yang jakunnya tidak naik turun asal memandang Maya. Itu juga yang diakui Koko Edy, salah seorang langganan tajir yang dirawat Maya. 

Saking yakin Maya cinta padanya, lakon Koko Edy mirip kerbau dicucuk hidung. Dia nurut. Nurut senurut-nurutnya. Pesona Maya kuat menarik hatinya. 

Saking kuat, dia bahkan jadi pelanggan yang paling sering datang ke panti pijat itu. Om berkendara mobil Ford Everest itu datang setiap hari. Tentu hanya untuk mendapat layanan dari Maya. 

Lalu benarkah Maya jatuh cinta dan ingin selalu bersetubuh dengan Koko Edy bukan semata alasan uang? Tentu itu salah besar. Layanan macam itu dilakukan Maya dengan lelaki mana pun. 

"Mereka tak sadar, bego. Sebenarnya, inilah (layanan) penjual cinta betulan. Gua lah penjual cinta betulan. Lo lihat, cinta gua dibeli Koko (Edy) dengan harga yang paling mahal." 

"Itu sudah gua survei dari semua pasien. Koko lah yang (membayar cinta gua) paling mahal. Ya jelaslah gua milih dia," urai Maya, mengenang ulah curiga teman-teman lamanya di panti pijat. 

Lalu benarkah tubuh super seksi dan layanan seks yang aneh-aneh semata jadi modal Maya sebagai penjual cinta betulan? Ini juga anggapan salah. Maya bercerita lagi. 

Saat menjadi massage girl, persisnya pada Januari 2018,  dia memang memakai jasa mistik untuk mendongkrak "karier pijat plus-nya". 

"Setiap melayani pasien yang banyak duit, diam-diam gua foto dia dengan hape. Fotonya lalu gua kasih ke Abah Rahman. Nah sama Abah itu, setiap foto yang gua kasih kemudian ditempelnya (foto itu) di 7 makam keramat." 

"Di sana Abah berdoa. Setiap hari. Gua dikasih bacaan-bacaan. Juga harus mengubah beberapa kebiasaan rutin, seperti mandi. Gua sudah dibawanya ke 7 kuburan tua itu." 

"Macam-macam tu (lokasinya). Ada di Karo, ada juga daerah Simalungun. Tapi niat kita harus kuat kalo mau minta bantuan ke dunia yang begini." 

"Banyaklah sudah foto tamu yang gua kasih ke dia. Ha haa...Nggak bisa gua lngat lagi (jumlahnya). Hasilnya lo lihat .. kan memang terbukti. Dan Koko (Edy) yang paling royal dengan gua." 

"Makanya saat dah jenuh (kerja di panti), gua milih berhenti dan setia dengan dia," papar Maya. 

Kecurigaan teman-teman lamanya di panti pijat ternyata benar. Saat itu, Maya mengaku sangat menjaga rahasia tabiatnya bermain dukun. 

"Sekarang sudah gua buka (rahasianya), hanya pada Lo. O ya, masih di Medan Pos  kan...Dulu gondrong sekarang botak ya." 

Di rumahnya yang besar dan penuh perabotan uks, Maya pun menutup obrolan dengan wartawan Anda. 

Lalu siapa Abah Rahman, dukun tempatnya mengerjai hati para tamu panti pijat,  terutama Koko Edy? 

Dicek lewat Google,  Abah Rahman adalah spiritualis yang sejak puluhan tahun lalu selalu mencari wangsit di sejumlah makam keramat di Sumatera dan Tanah Jawa. 

Pasiennya didominasi kalangan perempuan malam. Kini dia membuka praktik di Jalan Halat, Gang Umar No.1 Medan. Silahkan menguji minat. (afm)

Kamis, 14 April 2022

NYATA... 1 CEWEK 15 TUBANG

WANITA mempermainkan lelaki yang mencintainya, lelaki mempermainkan wanita yang mencintainya. 

Demikian Gita menulis status di akun media sosialnya, belum lama ini. Status itu cermin tabiat up date gadis tokoh kisah nyata ini. Juga sekilas tentang masa lalu cinta yang melukainya. 

Bangkit dari masa lalu yang pahit, Gita memang seperti balas dendam. Gadis 31 tahun ini kini bahkan mengaku sibuk memerrdaya para laki pencicip tubuh eloknya. 

Gita bukanlah sosok gadis nakal yang mencari laki berduit di tempat-tempat hiburan malam. Bukan. Gadis ini menjaring mangsa lewat pergaulan biasa . 

Wajah manis, seksi, murah senyum plus luas wawasan membuat Gita punya banyak teman dari beragam profesi. 

Dari info teman ke teman itulah dia mengenal Tubang atau laki gaek kaya. Ada juga dari media sosial. Di akun pribadinya, Gita memang rajin memposting foto-foto dirinya. Tentu dengan dandanan dan gaya nan syurr. 

Menurut Gita, sejak Oktober 2021, sampai sekarang ada 15 lelaki yang --di hadapannya-- selalu berlakon seperti kerbau dicucuk hidung. Semuanya nurut, enggeh-enggeh saja menuruti setiap permintaan Gita. 

Padahal, sejak kenal lalu merajut hubungan spesial, telah ulang kali dia menyakiti hati lelaki-lelaki pemujanya itu. Yang paling sering soal kesetiaan. 

Pada setiap lelaki tajir itu, Gita pasti selalu mengaku setia menjalin kasih. Tapi ucapannya berseberangan dengan fakta. Ya, Gita selalu saja ditemukan selingkuh. 

Itu belum seberapa. Gita ternyata punya tabiat buruk lain yang bahkan mengarah tindak kriminal. Gadis ini serasa sejatinya sosok gadis nakal. Seperti apa? 

Gita pernah menggadaikan mobil Toyota Rush milik satu di antara para lelaki pemujanya  Tentu itu dilakukannya secara diam-diam. Dari aksi edan itu, dia mengantongi Rp.30 juta. Trus akhirnya? 

Kasus itu berakhir manis. Tak ada masalah. Kok bisa? 

"Ops, nanti ada yang cerita soal trik aman untuk hal-hal seperti itu," kata Gita, penuh teka-teki. Sejak aman dari perkara tu, Gita pun terus beraksi lazimnya sang kriminil. 

Lewat rayuan, Gita kemudian pernah mengetahui nomor pin ATM card laki gandengannya lalu diam-diam mengambil kartu itu dan mencairkan semua uang dari situ 

Dari aksi itu, Gita meraup uang lebih banyak lagi. Dia hampir mengantongi Rp.140 juta. "Pasnya, Rp.139.700.000,-" aku Gita, soal hasil aksi edannya kali itu. 

Lain tempo, rayuannya kembali berhasil membuat seorang laki penggemarnya mengeluarkan cek senilai Rp 200 juta. 

Saat itu, Gita mengaku anak semata wayangnya sakit keras dan harus dioperasi. Belakangan pengakuan itu diketahui bohong. 

Itu terjadi saat sang laki tertipu mendatangi rumah keluarga Gita dan menemukan si anak sehat wal afiat. 

"Ah, banyaklah lagi, nggak usah diceritakan, cukup itu saja," kata Gita sambil haha-hihi, serasa bangga, saat ditemui di rumah layanan  jasa "tak biasa" di Jalan Halat, Gang Umar,, Medan, Kamis (31/03/2022) pekan lalu 

Dari aksi tipu-tipu rutin dan berantai itulah Gita selalu mendapat banyak uang. Itu tentu selain uang jajan saban Minggu yang didapat Gita dari masing-masing laki penggilanya.. Lewat cara legal dan ilegal itulah Gita mengaku pemasukannya tak pernah surut. 

Anehnya, semua kejahatan Gita serasa angin lalu bagi 15 lelaki itu. Tak ada yang disoal. Kalau pun ada yang komplain, itu tak berlangsung lama 

Begitulah. Alih-alih kapok atau serius memperkarakan, para lelaki itu malah kian tergila-gila dengan Gita  Benarkah? 

Tulisan ini bukanlah fiksi  Data dalam tulisan ini diolah dari pengakuan Gita yang didekati selama berbulan-bulan, dan
kisahnya ini dicek and ricek lewat keterangan emaknya, serta penjelasan sejumlah tetangga gadis itu. 

Gita bersama emak dan anaknya diketahui tinggal di rumah warisan keluarga besarnya di kawasan Glugur, Kota Medan. 

"Oalah, ampunlah.... nggak terhitunglah cowok yang menyukai Gita. Hari ini datang satu, besok lain lagi, malam Minggu lain lagi, lain lagi pula yang ngubunginya lewat WA," jelas Nur (61), emak Gita, dengan nada terdengar bangga. 

"Ini semua yang belikan ya cowok-cowok Gita," imbuh Nur soal perabotan luks di rumahnya yang sederhana. 

"Tubang dari Aceh juga ada. Kalo itu datangnya sebulan sekali atau dua kali," sambung Zal, paman Gita, tentang sesosok laki penggila keponakannya. 

Rumah Zal hanya berjarak sepelemparan batu dari kediaman keluarga Gita. 

"(Tubang dari Aceh) itu pernah duduk bentar samaku. Saat itu dia lagi nunggu Gita yang lagi dandan. Iseng-iseng Om itu kutanya, dan jawabnya, "O (kalo duit) udah habis banyaklah," cerita Zal, soal biaya kelakuan sang Tubang Aceh dengan Gita. 

"Panteslah hapenya selalu gonta-ganti. Baru awak dengar ada keluar produk (smartphone) baru, eh dia awak lihat dah punya," sambung Zal soal gaya hedon Gita, keponakannya. 

Anto, yang tinggal di samping rumah Zal,, juga punya pengakuan senada. Laki 53 tahun yang bekerja serabutan itu diketahui sering diajak Dinda guna menemaninya ke gerai ATM. 

"Asal narik (uang), selalu jutaan. Setahuku tak pernah dia narik (uang) di bawah Rp.5 juta. Anak itu memang suka pamer. Dia selalu nunjukin uang yang baru diambilnya. Bahkan, tanpa kutanya, kadang mau dia bilang, ini (uang) kiriman si anu," beber Anto soal hasil kerja instan gadis tetangganya itu. 

Kalau sudah diajak Gita ke ATM, Anto mengaku selalu kecipratan rezeki. 

Rian (25), jiran Anto, bahkan punya pengakuan lugu. "Pernah kulihat kakak (Gita) itu dijemput (Om) dengan mobil besar, keren, seumur-umur baru itu kulihat mobil cem itu," akunya. 

Belakangan, mobil yang dimaksud Rian adalah Jeep Wrangler Sport. 

Nah, pertanyannya : dengan segala mudarat yang terus dilakukannya, mengapa Gita tetap jadi primadona di hati 15 lelaki bodoh itu? 

" O kalau soal itu, tanya ke Bapak ini," elak Gita sambil menunjuk lelaki tambun yang diketahui baru saja datang ke rumah tempat wartawan Anda menemui Gita. Usut punya usut, lelaki itu ternyata sang tuan rumah. Siapa dia? 

Dialah paranormal Abah Rahman. Inilah sosok sumber kehebatan Gita dalam memperdaya sekaligus merawat 15 tubang peliharaannya. 

"Itulah kehebatan daya susuk Nyi Ronggeng. Ini bukan susuk biasa. Dia tak hanya memancarkan pesona kecantikan yang luar biasa.. Setiap lelaki yang ditarget si pemasang susuk ini hatinya akan selalu klepek-klepek, meski si wanita bersusuk yang menyerang hatinya itu sebelumnya telah bertindak yang membuat lelaki itu kecewa. Perasaan kecewa atau marahnya itu akan pudar, berganti dengan rasa cinta yang makin hebat pada wanita pemasang susuk jenis ini," jelas Abah Rahman. 

Bolak-balik ngobrol dengan wartawan Anda di sejumlah lokasi, Gita sebelumnya tak pernah cerita soal dirinya yang memasang susuk. 

"Makanya kali ini saya ajak jumpa di sini, biar semuanya jelas," tutur Gita, diketahui memasang susuk Nyi Ronggeng lewat jasa supranatural Abah Rahman pada malam Jumat mid Agustus 2021, persis dua bulan sebelum gadis ini mulai digila-gilai para laki berkantong tebal. 

Seiring susuk tertanam di wajah, Gita juga mulai mengamalkan sejumlah ritual plus bacaan khusus guna menguasai hati lelaki yang diinginkannya. O, pantaslah.... (*)

Senin, 21 Maret 2022

Tentang Susuk Tante V,Simpanan Bos Batubara


PEMAHAMAN dan kepercayaannya terhadap mistik dan perdukunan membuat setiap ambisi perempuan ini cepat tergapai. Ini penjelasan soal itu. 

Dukun,  ballian, santet,  teluh, susuk, pelet dan segala cerita dunia gaib sejatinya telah lama menjadi bagian dari  kehidupan bangsa ini. Dari 1340 suku bangsa di Tanah Air masing-masing dipastikan memiliki warisan budaya mistik. Antropologi "simbol" itu pula yang membuat penganut kepercayaan mistik diam-diam menyebar di negeri ini. Pemujanya dari  pejabat tinggi negara sampai rakyat biasa.. 

Tapi di era serba canggih ini, paham klenik itu tentu tak dilakoni terang-terangan. Laku atau ritus budaya uzur itu hidup di balik sikap munaffik insan negeri ini. 

Pejabat, misalnya. Dii balik garang dan arogansi para penguasa, yakinlah, kerap ada figur aneh yang berperanan "menjaga" eksistensi mereka.

Mitos laku mistik presiden pertama dan kedua republik ini bisa menjadi bukti soal itu. Atau, Anda tentu pernah tahu cerita pejabat yang mengoleksi banyak cincin bertuah. Itu hanya secuil buktii dari besarnya pengaruh mistis dalam ambisi politik kekuasaan di negeri ini.

Begitu pula rakyat hedon negeri ini.
Di balik glamoritas hidup, selalu ada keanehan yang diam-diam "momong " batin mereka. Artis, simak saja kehidupan "aneh" sekalangan dari mereka. 

Keanehan serba tak rasional itu pula yang  juga telah mengantar seorang perempuan perantau di Medan tenggelam dalam gaya hidup mewah impiannya.

Perempuan paruh baya itu adalah Tante V.  Lengkapnya, V°°° S°°°°°°°°. Meski  bermukim di komplek perumahan dekat Mapolda Sumut, si seksi 33 tahun ini bukanlah asli Medan.  Tante V diketahui lahir dan besar di sebuah kota "mistik" di wilayah Indonesia timur.

Lalu apa keanehan terselubung perempuan ini? Meski identitas lengkapnya tak bisa dibeber, di sinilah petualangan Anda mengenal tante aduhai ini dimulai.  

Lebih tiga tahun sudah Tante V memakai benda mistik yang kini mengantar nasibnya menjadi simpanan tersayang seorang pengusaha tambang batu bara.
Material mistik bernama susuk iitu  berhasil membutakan mata dan hati laki kaya penggila tante ini.

Tante V ternyata tak hanya penggila susuk. Dia juga punya sejumlah "pegangan" guna hidup jauh dari onak dan duri. Karena itulah, setiap masalah berat yang datang selalu dienyahkan Tante V dengan menggelar rituall khusus. 

Lalu siapa sebenarnya tante ini ? Dukun kah dia? 

Sebelum daya serang susuk membuatnya digila-gilai sang pengusaha asal Jakarta,  Tante V bukanlah perempuan tak beres. 

Sebelas tahun lalu, saat baru tiba dan bermukim di Medan, Tante V adalah sosok ibu rumah tangga. Ia istri manajer sebuah brand rokok ternama. Tapi pernikahannya tak bertahan lama. Enam tahun usai melahirkan anak pertama, dia dan suami cerai. Versi Tante V, perceraian terjadi karena sang suami suka berselingkuh.

Dasar berwajah cantik, status janda tak lah lama disandang Tante V. Tak sampai setahun paska cerai, dia pun jatuh ke pelukan seorang lelaki. Suami kedua Tante V juga bukanlah sosok "kaleng-kaleng". 

Saat menikahi Tante V, laki tambun parlente itu diketahui berstatus wakil rakyat salah satu kabuoaten di Sumatera Utara.

Tapi pernikahan kedua  Tante V bahkan lebih berumur pendek. Motif suami suka main gila kembali membuat Tante V memilih cerai. Nah, di status janda kali kedua iniilah Tante V serasa "banting setir".

Meyakini tak ada lagi lelaki setia, Tante V memutuskan stop jatuh hati. Cinta pahit masa lalu membuatnya hanya ingin dicintai. Bukan mencintai. Di masa falsafah baru itulah tabiiat jalannya muncul. 

Tante V mendadak hobi keluyuran malam. Dia main ke night club. Lady escord menjadi ajtivitas barunya. Untuk mendapatkan uang penyambung hidup?  Itu bukan motif utama Tante V. Yang utama bagi Tante V adalah melayani tamu-tamu semua tempat hiburan berkelas di Medan guna menemukan sosok laki kaya yang teruji sangat mencintainya.  

Ambisi itu tak lah main-main. Guna meraih impian itu, Tante V pun kembali ke kultur muasal dirinya. Apa? Itulah mistik. Meski keelokan paras dan tubuhnya "di atas rata-rata" perempuan paruh baya umumnya, Tante V tetap yakin daya susuk dapat melipatgandakan nilai pesona dirinya. 

"Dari kecil saat tinggal bersama keluarga besar di kampung halaman, Tante sudah sering menyaksikan ritual-ritual yang digelar kepala suku kami. Ritual itu sebagai bukti penyembahan dari suku kami,"  kenang Tante V soal keyakinannya terhadap "dunia lain".

Keyakinan itu pula yang membuatnya rajin blusukan mencari dukun susuk hebat. "Hampir sebulan saya sibuk tanya sana sini. Dan rasanya separuh wilayah Sumatera Utara ini telah saya datangi. Hasilnya, saya temukan dukun susuk terbaik sesuai feeling saya. Lewat jasa beliau lah saya kemudian mendapatkan susuk yang hasilnya mengantar saya mengenal Om A°°°," Dan dialah sosok lelaki yang saya cari," jelas Tante V, dengan nada terdengar bangga.

Tante V diketahui resmi menjadi simpanan Om A sejak November 2017.. "Dan (kisah jadian) itu tak sampai sebulan setelah saya pasang susuk," aku Tante V.  Pertemuan terjadi saat Tante V sang lady escort suatu sore menerima tawaran job di sebuah KTV ekslusif di CP,  Jalan Putri Hijau, Medan. Di situlah Om A dan tiga rekan bisnisnya  enjoy, menghibur diri dengan bernyanyi sambil menenggak Wine. 

Om A, laki yang tiga tahun terakhir sangat memanjakan Tante V, diketahui berstatus warga Jakarta. Laki 52 tahun itu adalah direktur sebuah perusahaan tambang batu bara  Perusahaannya mengantongi izin usaha pertambangan (IUP). 

Dengan produksi batubara mencapai puluhan juta ton per tahun, ladang "lumbung arang"  Om A diketahui luas dan berada di Muara Enim (Sumatera Selatan), Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Saking dimanjakan, "tak terhitung" nilai uang jajan per bulan dari sang Om  yang didapat Tante  V.

"Ops, itu top secret," Tante V mengelak saat ditanya nilai uang belanja per bulan yang diterimanya dari Om A. "Pokoknya sisanya bisa untuk biaya plesiran ke Eropa," tambahnya, coba menggambar besarnya uang yang diterimanya. 

Nah, guna memuaskan hasrat seks terhadap Tante V, bos batu bara itu dilaporkan minimal dua kali dalam sebulan turun ke Medan. 

Lalu siapa dukun tempat Tanta V mendapatkan susuk ampuh itu? Berulang kali ditanya selalu berkelit, Tante V akhirnya membuka rahasia. "Abah Rahman," jawabnya, singkat. Melihat trend pemakai susuk di Medan tiga tahun terakhir, pengakuan Tante V itu tak lah mengejutkan. Abah Rahman memang dikenal sebagai cenayang susuk ampuh.

Ditemui baru-baru ini di lokasi praktik (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan),
Abah Rahman mengamini pengakuan Tante V. Paranormal kondang itu mengakui telah menanam tiga susuk emas "Nyi Ronggeng" di wajah Tante V.  "Dia memang orang yang sangat percaya dengan keampuhan mistik. Karena itu, selama berurusan dengan saya, tak pernah ada rasional di benaknya.Yang ada hanya percaya (berhasil) dan percaya (berhasil). Itu yang tertanam kuat di hati. Itulah kunci berobat sukses ke dukun.  Belum banyak pasien saya yang seperti dia," beber Abah Rahman. 

"Selain susuk, sudah lebih lima kali juga saya menggelar ritual lain untuk kepentingan dia. Kami pergi ke beberapa lokasi keranat,, entah itu bukit, gua, atau areal makam orang sakti. Dalam ritual-ritual itu kami membawa sesajen kerbau. Saya rasa, dia (Tante V) itu anak atau cucu dukun di wilayah asalnya sana. Bagus kali pemahamannya soal mistik," tambah Abah Rahman, tak menyebut tujuan dari ritual-ritual magic-nya  bersama tante  tajir itu. (*)

Rabu, 09 Maret 2022

Noni & Elma : Tubang Kami Ngaku tak Pernah Bisa Marah

SUSUK pengasih olahan Abah Rahman berkhasiat membunuh rasa benci orang  terdekat dengan pemakai benda mistik itu.

Klaim itu setidaknya diakui Noni (31) dan Elma (29). Mereka adalah dua sekawan yang telah hampir dua tahun memakai susuk khas Abah Rahman, paranormal nan dikenal berenergi "seribu makam keramat".

Noni, perempuan seksi berdarah campuran Jawa Banten bercerita. Menurutnya, pancaran susuk dari alis dan bibirnya selalu membunuh rasa benci suami gelap yang telah lebih setahun memberi Noni gaya hidup hedon.  

Pengakuan Noni kontan diamini Elma, pemilik tubuh tak kalah aduhai. Dua makhluk menggoda itu bercerita seusai mereka mandi kembang di pancuran keramat Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, belum lama ini. 

Ritual berkala dua simpanan "Babah Liong" itu selalu dipandu Abah Rahman.
Terutama saat mereka harus mengucap lantunan bait mantera yang satu dua kalimatnya sering terlupakan dua gadis ini.

"Sama. Tubangku juga sering heran, katanya, mengapa dia selalu tak bisa marah ke aku," sambung Elma sambil cekikikan di tepi pancuran tua itu,  Pengakuannya terdengar bernada bangga. 

"Karena banyaknya request-ku ke dia, kusadari... ya aku sering membuatnya kesal," tambahnya, dengan rambut lurus indah hitam dan masih basah. 

Begitulah. Rasa kesal atau amarah  tubang Noni dan Elma selalu menguap ke udara, hilang begitu saja. Yang terjadi kemudian, si tua-tua keladi itu kembali mengekspresikan cinta, cinta, dan cinta mereka terhadap dua gadis ini. Luar biasa.

"Begini ya," timpal Abah Rahman menikung cerita Noni dan Elma. Menurutnya, benci dan sayang itu adalah wujud rasa. Di antara detak waktu, dua rasa itu terus menguntit perjalanan setiap batin.

 "Tapi ingat, batas dua rasa saling berseberangan itu sangatlah tipis," jelas Abah Rahman.

Saking tipis, masing-masing acap bergantian mengisi relung jiwa manusia. Habis sayang muncul benci. Atau sebaliknya. 

Sifat 'adi kodrati' dalam dunia rasa itulah yang  dimanfaatkan susuk ini. "Dia menekan rasa marah, kesal, benci untuk tidak bersemi di hati orang yang menjadi target si pemilik susuk. Nah kalau hati si target sudah mulai luluh, dia kan mendekat dengan pemasang susuk ini, di situlah sifat Adi kodrati dari susuk ini semakin masuk dan menempel di jiwa target itu," jelas Abah Rahman.

"Mereka (Noni dan Elma, red) sudah merasakannya kan," tambahnya, diiringi anggukan Noni dan Elma. Untuk diketahui, dua perempuan nakal ini tinggal di sebuah kos elit kawasan Jalan Danau Singkarak, Medan. (*)

Senin, 07 Maret 2022

Abah Rahman UngkapTetesan Darah Santet

PERUBAHAN sifat istri dari lembut menjadi jealous dan suka marah tak karu-karuan membuat karier suaminya hancur lebur. Inilah kisah sebuah rumah tangga diserang santet. 

Kisah nyata ini datang dari pasangan suami istri, sebut saja Ryan (36) dan Asih (31). Mereka tinggal di kawasan Tanjung Anom, Deliserdang.

"Mencelakai orang melalui benda-benda tertentu yang dikirim ke dalam tubuh korban, agar yang bersangkutan binasa. Bukan. Ini jenis santet yang tak begitu," jelas Abah Rahman, baru-baru ini, soal santet yang menyerang rumah tangga Ryan dan Asih. 

"Untuk semua (orang) yang datang ke saya, mau dia bersusuk, pelet, ilmu kebal, mendongkrak bisnis yang lesu, hingga urusan santet, selalu lebih dulu saya jelaskan bahwa dia harus yakin (dengan saya). Kalau tak bisa yakin, tak usah ke sini. Itu sangat penting karena dalam dunia mistik, keyakinan yang kuat akan mengalahkan segalanya. Itulah yang disebut spirit, yang mempunyai energi ekstra dalam menghadapi berbagai aral dan onak kehidupan. Keyakinan atau spirit tidak bertumpu pada akal atau kalkulasi logis. Spirit bertumpu dengan hitung-hitungan rasa. Dan spirit yang kuat itu kan menguasai batin. Jadi beruntung mas (Ryan) dan mbak (Asih) ini bisa menumbuhkuatkan keyakinannya hingga problem mereka pun kelar," beber Abah Rahman.

Penjelasan itu terjadi persis saat Ryan dan Asih (kembali) menemui sang cenayang guna mengucap terima kasih. 

Ya, Abah Rahman berhasil merontokkan serangan santet terhadap pasangan itu. Dan seperti banyak kasus santet, sang pelaku --selain dukun bayarannya-- bukanlah orang jauh dari lingkungan hidup korban. 

"Kami tak menyangka pelakunya dia," sambung Ryan. Ayah satu anak ini pun bercerita. 

"Sebelum menikah dengan saya, istri saya ini sempat berpacaran dengan cowok yang dulu teman satu kerjanya."

Asih dan Alex --sebut saja begitu sang pelaku santet-- dulu bekerja di sebuah gerai ponsel terkenal di kawasan Simpang Limun, Medan.

"Istri saya," imbuh Ryan, "cukup lama berpacaran dengan dia (Alex, red). Lebih dari 4 tahun. Mereka juga sempat berencana untuk menikah. Tapi saat itu nasib lalu mengantar saya kenal dengan istri saya. Kami kemudian pacaran. Hanya 3 bulan (pacaran) kami pun menikah. Itulah yang membuat dia sakit hati. Tapi saat itu kami tak yakin dia sakit hati, karena dia datang di pesta (pernikahan) kami."

Begitulah. Sebulan menikah, Asih langsung positif hamil. "Tapi seiring itu, sifatnya yang lembut dan sabar berubah. Istri saya jadi gampang marah. Soal sepele dibuatnya jadi besar. Jealous-nya terhadap saya pun makin tak karu-karuan. Tapi saya pikir itu wajar karena dia sedang hamil."

"Tapi sampai kami mendapat anak, kelakuannya, apalagi jealous-nya semakin menjadi-jadi. Dia terus meyakini saya punya (cewek) simpanan. Tapi itu tak pernah ada secuil bukti pun didapatnya.Ya karena memang saya tak pernah selingkuh! Tapi keyakinan konyolnya itu semakin menjadi-jadi hingga istri saya terus-terusan melabrak saya di kantor." 

"Dan akhir dari perbuatan gilanya itu : bos memecat saya! Saya pun jadi pengangguran. Ekonomi kami kontan hancur. Tapi meski sudah begitu, rumah tangga kami jadi makin sering gadoh. Itu karena istri saya terus yakin saya punya (cewek) simpanan. Ah, hancur leburlah (rumah tangga). Kasihan anak kami."

"Saat saya galau tak genah-genah itulah, paman saya bercerita soal Abah (Rahman). Katanya, problem seperti saya alami juga dialami teman kerjanya. Dan problem teman paman saya itu beres setelah berobat ke Abah.  Dia pun menyarankan saya dan istri cepat mendatangi Abah."

"Hampir sebulan setelah saya mendengar cerita serius paman itu, saya baru berhasil membujuk istri saya. Kami pun menemui Abah."

"Dan baru sekitar 10 menit bertemu Abah, cerita paman itu pun makin saya yakini (kebenarannya). Itu karena baru saya dan istri mengenalkan nama kami, Abah sudah langsung tahu masalah kami. Dia langsung menyebut kami telah dikerjai orang. Disantet, pasnya. Disantet agar kami berpisah."

"Tanpa panjang lebar, saat itu juga Abah minta diantar ke rumah kami. Dia yakin petunjuk soal serangan santet itu ada di rumah kami."

"Dan ternyata memang benar. Dari atas plafon kamar kami Abah pun menemukan setumpuk tanah. Katanya itu tanah kuburan. Belakangan (soal temuan aneh itu) istri saya mengingat kejadian lama."

"Ceritanya, saat saya tak di rumah, istri saya memang pernah mendengar suara seperti ada pasir atau tanah dituang di atas plafon kamar kami. Kejadian itu katanya berlangsung sampai beberapa malam. Kami memang tinggal di perumahan yang masih baru, jadi tidak punya tetangga. Benar-benar masih sepi perumahannya."

"Tak cuma tanah kuburan, temuan Abah berikutnya malah makin seram. Kami menemukan bekas tetesan darah di tepi teras rumah. Tetesan darah serupa juga ada di sudut teras."

Semua kronologi yang dibeber Ryan diamini Abah Rahman.

"(Tanah kuburan dan tetesan darah manusia) itulah yang menjadi media (santet) hingga rumah tangga mas (Ryan) dan mbak (Asih) ini yang tadinya adem ayem berubah jadi gak tenang. Sering ribut, benar-benar gak harmonis, bahkan suami jadi hilang pekerjaan. Sadis memang!" potong Abah Rahman. Lalu apa solusi dari spiritualis ini?

"Hari itu juga, dari rumah kami kembali ke tempat praktek Abah. Di sana, saya langsung disuruh mandi. Dan sehabis mandi itu, saya benar-benar ngerasa segar. Pokoknya bedalah dari sebelumnya, badan saya juga berasa enteng.Istri dan anak kami juga bergantian mandi dengan air khusus dari Abah. Sebelum mandi, kami tentu harus berdoa dulu."

"O iya, ada yang beda saat istri saya mandi. Tiba-tiba dada dan punggungnya katanya sakit sekali kayak ada yang nonjok. Tapi sehabis mandi, sakitnya hilang dan badan terasa enteng. Sejak ritual itu rutin kami lakukan, akhirnya istri saya mendadak gak suka marah-marah lagi. Dia seperti kembali ke dirinya sebenarnya. Padahal sebelum mandi, dia selalu emosian sekali. Bawaannya mau marah mulu."

"Nah soal mantan pacar istri saya itu, Abah Rahman meminta kami memaafkannya. Tapi belakangan, saat kini rumah tangga kami kembali rukun dan saya pun telah dapat kerja lagi, daerah rumah cowok itu pernah kami datangi. Dan menurut beberapa tetangganya yang kami tanyai, dia (Alex -red) kini masuk rumah sakit jiwa. Ibunya mengantarnya ke sana karena belakangan tingkah lakunya mendadak aneh. Kami pun tak lagi pernah memikirkannya. Yang penting, rumah tangga kami harmonis. Terima kasih Abah..." (*)

Rahasia Perempuan Tua Silaukan Mata Toke-toke

UMURNYA hampir 50, tapi lekuk body sintal perempuan ini selalu meluluhkan hati setiap laki yang mendekatinya. Apa resepnya? 

Mayang, sebut saja begitu. Perempuan ini adalah legenda pelacur di Medan. Ia melacur sejak usia 18 tahun. 
Gang Sepur, kawasan Jalan Wahidin, Medan, menjadi lokasi perdana gadis ini menjual diri. 

"Dari situ lalu mulai main ke diskotek. Dulu (diskotek Medan) ya belum banyak. Paling sering main ke Fire (diskotek di Thamrin Plaza)," jelas Mayang, ditemui belum lama ini. 

Praktis kini telah 29 tahun dia bergelut di kancah prostitusi lokal. O ya, pun berstatus pemuas birahi, Mayang diketahui pernah dua kali menikah. Tapi status istri hanya dimilikinya seumur jagung. Suaminya (masing-masing) kabur saat tahu tabiat sang istri yang suka umbar seks. 

Mayang berasal dari sebuah wilayah di Sumatera bagian utara. Kampungnya itu dulu berkondisi memprihatinkan. Terbelakang dan melarat. Penduduknya memelihara kebodohan dan rasa malas. Termasuk Mayang dan orang tuanya. 

Saking malas, Mayang hanya sekolah sampai kelas tiga SD. Sejak itulah sang bibi membawanya tinggal di Medan. Dan masalah ekonomi kemudian mengenalkan perempuan ini pada bisnis cinta kilat. 

Mayang pun tercebur di situ sampai sekarang. 

Tapi pendidikan bukanlah faktor utama seseorang meraih hidup mapan. Tidak juga. Garis tangan bisa mengubah prediksi umum. Mayang, contoh nyatanya. 

Sejak bermukim di Medan dan mandiri, perempuan hedon ini mengaku tak pernah hidup berkekurangan. 

"Ini rumahku. Rumah milik sendiri. Isi dalamnya bisa dilihat. Semua (perabotan) lengkap. Rumah yang khusus kusewakan juga ada tiga unit di (Medan) Denai sana. Kendaraanku pun ada, walau cuma motor. Tabungan (di bank) juga ada, meski belum banyak. Suami aja yang sering tak ada, hehe..." beber Mayang, terdengar bangga, ditemui di rumahnya yang terbilang bagus di kawasan Pulo Brayan, Medan Timur. 

Usut punya usut, semua aset itu belumlah lama dimiliki Mayang. Semua harta itu juga bukan warisan mantan suami-suaminya. Ternyata, satu demi satu pundi-pundi itu mulai dimiliki Mayang sejak sepuluh tahun terakhir. 

"Ssttt...persisnya sejak aku pasang susuk pada Abah Rahman," desisnya. Begitulah. Mayang akhirnya membongkar rahasia hidup mapannya.  Perempuan kelahiran '75 ini pun mengungkap sebuah fakta. 

Menurutnya, sembilan belas tahun malang melintang sebagai pelacur di sejumlah tempat tak membuat hidupnya mapan. Kenyataan itu disadari Mayang pada 2011.  Saat itu dia berumur 36. 

Persaingan kala itu sudah kian ketat. Sosok-sosok baru nan muda dan cantik terus mendominasi. Sementara Mayang, meski wajahnya tetap manis, tapi body perempuan lacur ini mulai kendor. Bahkan makin tak proporsional. 

Nilai itulah yang membuat Mayang kian tersingkir dari pasar. 

Beruntung kesadaran itu langsung berujung tindakan. Seorang teman seprofesi mengenalkan Mayang pada Abah Rahman. Perempuan ini bahkan langsung dibawa ke tempat praktik si cenayang (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan). 

Di situlah, tanpa tedeng aling-aling, Mayang langsung berminat memasang susuk. Tapi tidak di wajahnya yang memang tetap enak untuk dilirik. Sesuai petunjuk Abah Rahman, Mayang menanam dua susuk di dada, persis di atas payudara. 

"Aku masih ingat betul, itu awal tahun 2012. Tapi sumpah, sejak itu aku merasa seperti 25 tahun lalu. Aku yang sudah tuwir (tua -red) mendadak jadi primadona. Toke-toke itu seperti dibutakan matanya. Semuanya menyebutku sangat cantik. Dan semuanya kemudian bertekuk lutut padaku. Apa yang kuinginkan, selalu mereka beri. Aku bangga dengan susuk ini," tandas Mayang. Fakta hidupnya telah merangsang sejumlah "Mayang lain" yang kesehariannya berada di sekitar Mayang. (*)

Kamis, 03 Maret 2022

Narkoba Diganti Susuk,Nasib Ratna Berubah!!


NASIB (baik) ternyata bisa dirancang. Ratna, gadis Medan, telah membuktikan itu. Bagaimana? Ini kisahnya. 

"Mulanya, setelah tamat SMA, aku kecanduan narkoba," Ratna mengenang masa remajanya. "Parah!! Pergaulanku dulu memang liar. Lebih banyak teman cowok daripada cewek," tambahnya. 

Narkoba pun mengantar gaya hidup Ratna dalam dunia malam. Ia sering masuk diskotek. Narkoba dijadikan alternatif pelarian. Lari dari kenyataan hidup. Hidup keluarga yang brooken. 

Beruntung situasi edan itu tak berlangsung lama. Tak sampai membuat gadis ini apatis. Semua berkat perkenalannya dengan Abah Rahman. Spiritualis itu memberinya pencerahan. Pencerahan soal apa itu narkoba. 

"Ya, aku masih ingat dengan semua pesannya," kenang Ratna lagi. Ia pun bercerita soal pesan sang cenayang. Narkoba, menurut Abah Rahman, adalah 
"budaya" masa lalu. 

Sudah dikonsumsi bangsa Sumeria di Timur Tengah sejak 5000 tahun Sebelum Masehi. Kala itu Narkoba adalah kebutuhan layak konsumsi. Pakaw atau teler menjadi penyempurna hidup yang tidak dinamis. Hidup nomaden --akrab bersama alam-- dan berburu saat lapar. 

Narkoba kala itu dipakai sebagai sarana mendekati para dewa. Itu makanya sampai sekarang candu menjadi bagian tidak terpisahkan dalam dunia spiritual. 

Dalam banyak ritus, candu sering dihidangkan. Barang ini sebagai pelengkap tumpeng. Sebuah jamuan untuk ‘kekuatan di luar sana’, yang dipercaya bisa mengganggu dan mengusik jalannya ritual atau upacara jika tidak disedekahi. 

Itulah Narkoba era baheula. 

Nah sekarang, saat populasi manusia semakin banyak dan kian menumbuhkan disharmoni serta aksi eksploitasi alam, Narkoba adalah barang yang penuh mudarat. 

Ia menghilangkan rasa malu. Merangsang orang bertindak brutal di luar kesadaran. Betapa murahnya nilai kemanusiaan jika sedang kecanduan barang ini. 

"Mending pakai barang ini, jauh lebih berfaedah," saran Abah Rahman pada Ratna, tiga tahun lalu. Persisnya Februari 2019. 

Saat itu Abah Rahman menyodorkan susuk. Barang bernilai mistis itu diyakini dapat mengubah nasib Ratna menjadi lebih tertata baik. Sejak itulah, lewat susuk yang ditanam di wajahnya, Ratna mulai merancang masa depan. 

"Dan ternyata memang benar!! Nasibku menjadi jauh lebih baik," seru Ratna. "Dua bulan setelah aku berhenti (Narkoba) dan mulai pakai susuk, penampilan baruku mulai menuai rezeki berlimpah," tambahnya. 

Ceritanya, persis saat mulai membenci Narkoba dan pasang susuk, sebuah band Top 40 di Medan mengajak Ratna bergabung sebagai salah satu vokalisnya. Band Top 40 adalah band yang membawakan lagu-lagu atau musik yang pernah dan sedang booming dari masa lalu sampai saat ini. 

Kebetulan Ratna memang memiliki suara cukup merdu. Penampilannya --apalagi sejak stop Narkoba dan pakai susuk-- semakin good looking. Banyak orang terpana saban melihatnya. 

Begitulah. Ratna kontan menerima tawaran itu. Dia pun mulai latihan dan tampil bersama band itu. Nah, baru dua bulan menghibur tamu-tamu sebuah pub di Medan, Ratna dan bandnya dapat tawaran menggiurkan.  

Dengan nilai honor naik hampir tiga lipat plus prospek karier yang lebih bagus, Ratna Cs dikontrak main di sebuah klub di Batam. Tawaran itu jelas diterima. Dan di sanalah bintang hidup Ratna semakin bersinar. 

Suatu malam, Juni 2019, di sela tampil bersama bandnya, seorang tamu jor-joran memberi Ratna uang tip. Tamu laki itu terpesona melihat sang biduan. 

Tamu itu dari Switzerland. Namanya Jean, berumur kira-kira 45 tahun. Sejak malam itu, selama Jean berada di Batam, Ratna tak cuma menghiburnya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai teman di tempat tidur. 

Malah rencana Jean untuk tinggal di Batam hanya satu minggu membengkak menjadi tiga minggu. Kelak disusul pada bulan berikutnya ketika Jean memutuskan resign dari perusahaan tempatnya bekerja. 

Kedatangan kedua Jean itulah yang membuat Ratna terperangah. Itu karena bule tersebut memutuskan hidup bersama Ratna. Sejak itulah sampai sekarang Jean dan Ratna hidup di Batam. Di sana, pasangan ini membangun bisnis restoran. 

"Sampai sekarang, lewat WA (WhatsApp) setiap bulan saya terus merawat susuk ini pada Abah (Rahman)," aku Ratna, ditemui di tempat praktik Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), baru-baru ini. Itulah kedatangan Ratna kali pertama di tahun ini. 

Selain mendatangi Abah Rahman, selama di Medan Ratna tentu berkumpul dengan keluarganya yang bermukim di kawasan Mandala By Pass. Oh Ratna, bagusnya nasibmu .. (*)

Rabu, 23 Februari 2022

Pandemi tak Goyahkan Mereka

SUKA tidak suka, inilah komunitas yang pundi-pundi ekonominya (relatif) tak tergoyahkan sejak hantaman pertama gelombang pandemi Covid-19 pada 2020. Siapa? 

Mereka adalah kalangan perempuan pengguna susuk pemikat diri. Susuk diakui berhasil mendongkrak dan melanggengkan kekayaan mereka. 

Di Medan, pun jumlahnya minoritas, komunitas ini  hadir di antara banyak sendi kehidupan masyarakat kota. 

Status mereka beragam. Dari perempuan malam, mahasiswi nakal, istri simpanan hingga pengusaha tempat hiburan. 

Informasi ini didapat dengan menggabungkan data pasien susuk di WhatsApp Abah Rahman, laporan berkala  atas ritual mereka dengan sang paranormal, serta pengakuan sejumlah di antara kalangan itu dan berita berbagai media massa. 

Soraya (31), misalnya. Si seksi ini mengaku melacur sejak umur 22 tahun. Sembilan tahun menjadi pemuas nafsu lelaki yang membutuhkan membuat Soraya kian lama dikelilingi pesaing yang berwajah cantik dan usia jauh lebih muda. 

Itu pula yang membuat gadis ini akhirnya memakai susuk. Soraya bersusuk sejak usia 28 tahun. Persisnya Desember 2019. Tapi baru beberapa bulan mereguk manisnya uang hasil daya magnet susuk, badai pertama pandemi Covid-19 datang menghantam banyak denyut aktivitas ekonomi warga. 

Pekerja sektor informal menjadi yang paling terasa atas imbas dari hantaman pertama pandemi era itu. Soraya dan banyak pelacur lain yang mangkal di kafe atau tempat hiburan mendadak kaget. Keramaian tamu malam berubah jadi sepi. 

Beruntung Soraya termasuk wanita yang rajin melakukan perawatan susuk. Setelah bersusuk, saban bulan dia melakukan ritual nyekar bersama Abah Rahman. 

"Itu yang membuat Putri (Hijau) senang hingga kritis ekonomi tak dirasa oleh dia (Soraya, red), juga pasien-pasien saya lain yang rajin merawat susuknya," jelas Abah Rahman.  

Pengakuan cenayang itu diamini Soraya. 
"Banyak teman perempuanku heran, kok mereka lihat aku tetap aja bisa sering shopping, haha... tak tahu mereka sebabnya...." desis gadis ini. 

Testimoni senada juga meluncur dari bibir seksi Rini (22), "ayam kampus" di Medan. 

"Ya tetap seperti tahun-tahun lalu saat Corona belum muncul. Tetap bisa shopping ke mall seminggu tiga kali, tetap bisa plesir ke luar kota saat week end," beber Rini dengan nada terdengar bangga. Gadis hedonis ini menjadi "ayam kampus" sejak 2018. 

Gaya hidup "sangat mewah" di era pandemi bahkan ditemukan dari Tante Lisa (37). Wanita simpanan petinggi BUMN ini tutup tahun 2021 lalu diketahui plesiran ke Dubai, Uni Emirat Arab. Tanpa sang "suami kontrak",  perempuan aduhai itu pergi ke sana ditemani dua adiknya. 

Sepulang dari sana, tante bersusuk ini pun sedikit bercerita. Menurutnya, kisah hubungan terlarang tak kan terhenti sepanjang jaman. Sebagai kebutuhan "yang dibatasi", hubungan terlarang bahkan diakuinya telah memasuki zona eksklusif. Maksudnya? 

"Ya eksklusif, seperti kisah terlarang tante ini, bisa plesiran dan shopping ke sana sini," jelas Tante Lisa. 

"Hubungan (asmara) terlarang itu," sambungnya, "sebenarnya punya potensi kekuatan yang hebat. Apalagi kalau didukung dengan kekuatan susuk. Wah jadi lebih hebat lagi. Dia bisa digunakan untuk tujuan apa saja. Ekonomi (yang mapan), ya sudah tentu." 

Tante Lisa, yang membeli jasa susuk dari Abah Rahman pada 2016 diketahui kini tinggal di sebuah rumah mewah di kawasan Jermal, Medan Denai.  Duh, tiga cukilan kisah di atas memang bikin iri. (*)