Rabu, 20 November 2013

Energi Cincin Pelaris Mampu Bangkitkan Sangka Baik

Cincin pelaris bukanlah media persugihan atau alat membuat orang kaya mendadak. Melainkan, benda asesoris yang dibubuhi energi supranatural tingkat tinggi melalui proses olah bathin. Fungsinya, membantu penggunanya agar percaya diri dan tetap bersangka baik. Sekaligus menjadi magnet, agar orang lain bersimpati dan bersangka baik kepada penggunanya. Dengan begitu, dagangan penggunannya menjadi laris manis.
Paranormal Abah Rahman menegaskan bahwa, cincin pelaris maupun benda-benda pelaris lain yang diproduksinya selama ini, bukanlah media persugihan, atau alat yang dapat membuat pemakainya kaya mendadak.
“Melainkan benda asesoris yang saya bubuhi dengan energi supranatural tingkat tinggi, melalui proses olah bathin . Makanya disebut produk olah bathin,” sebut Abah Rahman, paranormal muda asal kota Tanjung Balai.
Jadi, imbuh pemilik nomor Hp 0813 7630 6023 dan Pin BB 214841E6 ini, sangatlah masuk di akal bila tanggungjawab yang dibebankan kepada calon penggunannya, hanyalah menyiapkan uang mahar sebesar Rp 300 ribu. Sebagai pengganti pembelian batu cincin dan upah untuknya karena melaksanakan pekerjaan olah bathin.
“Tidak lebih dari itu. Hanya mahar. Tidak ada pengerjaan amalan, karena sudah saya lakukan. Tidak pula harus menyiapkan sesajenan dalam waktu tertentu, karena tidak ada makhluk halus yang mau dilayani,” tegas Abah Rahman.
Kemudian yang juga perlu dipahami, sambung Abah Rahman, energi supranatural yang bermaqom di batu cincin dimaksud, bersifat permanen tanpa ada batas waktu. Sehingga tidak ada istilah, habis pakai (expire date) atau kadaluarsa. Artinya, satu orang peminat hanya mengeluarkan satu kali mahar.
“Kecuali tidak syur lagi dia sama batu cincin tu. Ingin pula batu yang lebih bagus atau lebih mahal. Kalau itu, ya harus pula menyiapkan mahar baru, untuk memakai batu cincin baru. Iya kan, Bang. Karena tidak bisa pula pindah energi supranatural dengan sendirinya. Harus begadang lagi Abah mengerjakannya,” kata Abah Rahman sambil tertawa.
Jadi bagaimana dengan batu cincin yang lama ? Dijawab Abah Rahman, tetap berfungsi dan masih bisa digunakan oleh pemiliknya. Ibarat pakaian, kedua benda itu bisa saja dipakai bergantian. Sehari batu cincin yang lama, sehari berikutnya batu cincin yang baru. Atau berapa lama suka.
Bagaimana pula, kalau keduanya dipakai ? Dijawab Abah Rahman pula, terserah saja kalau dirasa cantik begitu. Tapi fungsinya, tetap sama dan tidak ada double fungsi. Dan soal berhasil atau tidak, cepat atau lambat, seluruhnya Allah yang menentukan. Bukan Abah Rahman atau penggunanya.
Bangkitkan Sangka Baik Kemudian pemilik account twitter @AbahRahman ini menerangkan bahwa, fungsi utama bantu cincin dimaksud adalah membantu penggunanya agar percaya diri dan tetap bersangka baik. Sekaligus menjadi magnet, agar orang lain bersimpati dan bersangka baik kepada penggunanya.
“Dengan begitu, dagangan penggunannya menjadi laris manis. Karena energi pada cincin mampu menarik simpati dan membangkitkan baik sangka calon pembeli,” tambah Abah Rahman.
Proses yang terjadi menuju transaksi adalah, pertama energi supranatural pada batu cincin menyatu dengan aura tubuh penggunanya. Menjadi energi diri untuk membangkitkan rasa percaya diri.
Nah karena sudah ada percaya diri, maka gerakan tubuh maupun suara yang dikeluarkan penggunanya, akan menjadi lebih mantap. Dengan kata lain, penggunanya akan lebih lancar dalam menerangkan atau memperagakan sesuatu. Karena tidak ada lagi aura negatif dari dalam diri maupun luar diri yang dapat menghalanginya.
“Dengan begitu, terjadi proses tumbuhnya simpati dan baik sangka dari orang-orang yang mendengar atau melihat peragaan. Dan inilah yang diistilahkan dengan magnet itu. Terpengaruh dengan sendirinya. Sehingga terjadilah transaksi,” terang Abah Rahman.
Artinya, dapat dipahami bahwa, fungsi energi pada cincin bukan membuat orang lain terpedaya. Membuat orang yang semula tidak suka menjadi suka, atau tidak mau menjadi mau.
“Melainkan, menumbuhkan hal-hal yang positif dalam diri penggunanya pada proses awal, lalu menumbuhkan hal-hal yang positif dalam diri orang lain pada proses selanjutnya. Sehingga lahirlah hasil yang positif. Begitu yang harus dipahami,” kata Abah Rahman.***

Cincin Pelaris Itu ‘Mengantar’ Aku ke Pelaminan

Tahun 2013 ini merupakan tahun ke 8 aku berada di tanah rantau Medan, untuk menjalani takdir sebagai pedagang kerupuk jangek keliling. Tahun yang kurasa cukup mudah mengumpulkan uang, sehingga bisa berumah tangga. Tidak lain, berkat aku menggunakan cincin pelaris paranormal Abah Rahman. Cincin yang dibubuhi energi supranatural itulah yang ‘mengantar’ aku duduk di pelaminan.
Aku asli orang Minang, yang merantau ke Medan dan kos di rumah sesama orang Minang sejak 8 tahun yang lalu. Selama itu pula aku melakoni pekerjaan sebagai pedagang kerupuk jangek keliling. Pekerjaan yang pada awalnya kusebut terpaksa, karena tidak punya pilihan. Harus memeras ‘keringat jagung’ berjalan kaki di tanah rantau, karena tidak punya ijazah untuk melamar pekerjaan yang lebih baik. Dan tidak pula punya keterampilan, karena aku terlahir dari keluarga yang serba kekurangan.
Hanya bermodalkan semangat ingin bertahan hidup dan ingin membantu ekonomi orang tua di kampung, kulakonilah pekerjaan yang ditawarkan ibu kosku, sekaligus bosku itu. Dia jugalah yang memberi aku beberapa bekal, supaya pulang bisa bawa uang dan tidak tersesat. Dari mulai bekal berupa peta kota Medan plus nomor handphonenya, hingga amalan doa, yang menurutnya untuk pelaris.
Singkat kisah, sungguhpun aku didukung penuh oleh ibu kos sekaligus bosku itu, tapi pekerjaanku ini boleh dibilang belum sesuai harapan. Banyak faktor yang jadi penyebab. Dan yang terbesar pengaruhnya menurutku, adalah faktor internal diriku. Yakni ketidaksiapan, karena aku kurang percaya diri. Disamping memang, persaingan dagang yang begitu ketat. Hampir di setiap kedai di gang-gang perumahan, sudah ada menjual kerupuk jangek yang dikemas dengan bungkusan kecil, sehingga harganya relatif lebih murah. Tapi begitu pun faktanya, aku masih bisa bertahan. Karena ya itu tadi, aku ingin bertahan hidup di tanah rantau dan ingin membantu orang tua di kampung.
Dan kurasa pendapatanku normal lah ya. Normal sesuai dengan kemampuanku menjangkau wilayah Medan dengan jalan kaki. Termasuk kemampuan meyakinkan pembeli, di tengah persaingan ketat. Sebulan rata-rata dapatku hingga Rp 2 juta.
Jadi sebetulnya, untuk seorang lajang seperti aku, penghasilan sebesar itu sudahlah memadai. Sudah bisa mengirim ke kampung hingga Rp 500 ribu perbulan, untuk membantu biaya sekolah adik-adik. Tapi itulah, ayahku tiga tahun belakangan ini sakit stroke pula, karena terlalu keras berfikir. Sehingga aku harus punya tambahan penghasilan hingga Rp 1 juta lagi sebulan. Karena sebesar itu biaya pengobatan ayah setiap bulannya.
Cincin Pelaris Alhamdulillah, pengalaman hidup di tanah rantau membuat pemikiran dan keyakinanku berkembang. Aku semakin yakin, seberat apa pun masalah, kalau kita tenang menghadapinya, Insya Allah solusinya. Ini kusebut, karena sejak enam atau tujuh bulan belakangan ini aku bisa punya pengasilan hingga Rp 3,5 juta perbulan, bahkan lebih dari itu. Ya kerupuk jangek juga yang dijajakan.
Ceritanya begini. Aku kan punya cewek sejak dua tahun lalu. Juga orang Minang yang sama-sama merantau. Ikut abangnya, yang tinggal tidak jauh dari rumah kosku.
Syukurnya, berkat dukungan abangnya, ia bisa menamatkan SMK. Dan Alhamdulillah, dia bisa pula buka internet dan main facebook. Dari petualangannya di dunia maya itu, dia pun berteman, apa istilahnya, bertemanlah ya.., dengan salah satunya paranormal Abah Rahman. Dengan Abah Rahman lah cewekku itu curhat soal masalah yang sedang kualami.
Singkat kisah lagi. Dari konsultasi itulah, aku pun terdorong melakukan usaha baru dengan cara memakai cicin pelaris. Karena masuk akalku. Pertama, aku diyakinkan Abah Rahman bahwa cincin merupakan media usaha. Dan yang menentukan hasilnya, mutlak hanya Allah. Kedua, aku tidak harus menjalani ritual yang aneh-aneh. Dan tidak perlu menyiapkan sesajen dalam kurun waktu tertentu, karena yang bermaqom di cincin pelaris tersebut bukanlah jin atau sebangsanya. Melainkan energi supranatural, yang dibubuh Abah Rahman melalui proses olah bathin.
Namun, oleh Abah Rahman aku diingatkan tidak boleh tinggal sholat fardhu, dan harus merutinkan sedekah, walaupun sedikit. Dan ketiga, aku diberi amalan doa. Ada yang mesti diwiridkan selesai sholat fardhu, ada pula yang diwiridkan pada saat mau tidur. Kemudian, doa pada saat hendak keluar rumah untuk menjajakan dagangan.
Alhamdulillah, proses penantian hasil tidak begitu panjang. Dalam waktu tidak sampain dua bulan agaknya, cincin peralis dari Abah Rahman yang kumahari Rp 300 ribu itu tidak hanya dapat membuka jalan untuk mendapatkan lebih dari Rp 3,5 juta sebulan. Tetapi juga telah ‘melahirkan’ sebuah cicin tuangan. Dan ‘mengantarkan’ aku duduk di pelaminan.
Dan pastinya, aku tetap bisa membantu pengobatan ayahku di kampung. Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih Abah Rahman. Masih kami butuhkan jasamu Abah, untuk mewujudkan cita-cita istriku. Yakni Punya warung nasi yang laris, yang targetnya di mulai tahun depan. Karena harus mengumpul modal dulu. Mohon maaf bila ada yang salah pada testimonial ini, Karena aku cerita apa adanya. ***

Jumat, 08 November 2013

Tuah Gaib Makam Mbah Punden di Tanjung Morawa

Makam ini berada di Punden Rejo, salah satu wilayah pedesaan yang ada di kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

Menurut penuturan warga sekitar, Mbah Punden merupakan orang pertama membuka kawasan ini. Untuk menghormatinya, makamnya dibuat istimewa, berada tepat diatas bukit di Tempat Pemakaman Umum Desa. Banyak yang berziarah kesana, bahkan ada yang melakukannya secara rutin.
Memang, ketika berada di tempat itu, suasananya nyaman dan adem. Cocok untuk ritual dan berdoa. Silahkan Anda berkunjung.


 Penelusuran kali ini ditemani Paranormal Abah Rahman. Kunjungan ke Makam Mbah Punden, selain untuk berziarah, sekaligus mencoba untuk melihat kehidupan gaib di tempat itu. “Tempat ini bagus untuk dijadikan tempat semedi,”ujar Abah Rahman dengan yakin. Walau berada di tengah perkampungan, Makam Mbah Punden ini aman dan nyaman. Terawat dan bersih. Sesaat kemudian, Abah Rahman duduk bersila, tampaknya ia berdoa untuk Mbah Punden dan isterinya, yang juga dimakamkan tepat berada di sampingnya. Lama sekali Abah Rahman duduk bersila di tempat itu. Ia terdiam beberapa saat. 
 
“Semasa hidupnya Mbah Punden merupakan tokoh panutan, ia sering dimintai pendapat untuk berbagai macam hal,” kata Abah Rahman usai penerawangannya. “Saya merasakan gaib-gaib disini sungguh baik. Mereka menerima dengan senang hati, siapa saja yang berkunjung asalkan dengan niat untuk hal hal yang baik pula. Boleh bawa kembang, atau wewangian lainnya. Para gaib di tempat ini akan mau membantu siapa saja yang berhajat,” kata Abah Rahman menerangkan hasil penerawangannya. Angin bertiup semilir, menyapu wajah berkeringat. Bunga Datuk yang kami bawa, kami letakkan di Makam Mbah Punden. Abah Rahman kembali duduk bersila. 

“Saya lagi memfadiahkan doa doa untuk ahli kubur dan juga gaib-gaib yang berada ditempat ini,”Ujar Abah Rahman kemudian. Masih menurut Abah Rahman,bagi yang hobby dunia gaib atau yang suka mengunjungi tempat keramat, tempat ini sangat bagus untuk disinggahi, karena aura mistisnya positif. Berdoalah sesuai ajaran agama masing-masing. Bahkan, Abah Rahman juga mengakui, bahwa produk-produk olah batinnya kerap disemedikannya di tempat ini. Inilah cerita Mistis dari tempat keramat di Tanjung Morawa Deli Serdang, simak perjalanan kami berikutnya, tentunya dengan cerita seru pula. (red)