Senin, 21 Maret 2022

Tentang Susuk Tante V,Simpanan Bos Batubara


PEMAHAMAN dan kepercayaannya terhadap mistik dan perdukunan membuat setiap ambisi perempuan ini cepat tergapai. Ini penjelasan soal itu. 

Dukun,  ballian, santet,  teluh, susuk, pelet dan segala cerita dunia gaib sejatinya telah lama menjadi bagian dari  kehidupan bangsa ini. Dari 1340 suku bangsa di Tanah Air masing-masing dipastikan memiliki warisan budaya mistik. Antropologi "simbol" itu pula yang membuat penganut kepercayaan mistik diam-diam menyebar di negeri ini. Pemujanya dari  pejabat tinggi negara sampai rakyat biasa.. 

Tapi di era serba canggih ini, paham klenik itu tentu tak dilakoni terang-terangan. Laku atau ritus budaya uzur itu hidup di balik sikap munaffik insan negeri ini. 

Pejabat, misalnya. Dii balik garang dan arogansi para penguasa, yakinlah, kerap ada figur aneh yang berperanan "menjaga" eksistensi mereka.

Mitos laku mistik presiden pertama dan kedua republik ini bisa menjadi bukti soal itu. Atau, Anda tentu pernah tahu cerita pejabat yang mengoleksi banyak cincin bertuah. Itu hanya secuil buktii dari besarnya pengaruh mistis dalam ambisi politik kekuasaan di negeri ini.

Begitu pula rakyat hedon negeri ini.
Di balik glamoritas hidup, selalu ada keanehan yang diam-diam "momong " batin mereka. Artis, simak saja kehidupan "aneh" sekalangan dari mereka. 

Keanehan serba tak rasional itu pula yang  juga telah mengantar seorang perempuan perantau di Medan tenggelam dalam gaya hidup mewah impiannya.

Perempuan paruh baya itu adalah Tante V.  Lengkapnya, V°°° S°°°°°°°°. Meski  bermukim di komplek perumahan dekat Mapolda Sumut, si seksi 33 tahun ini bukanlah asli Medan.  Tante V diketahui lahir dan besar di sebuah kota "mistik" di wilayah Indonesia timur.

Lalu apa keanehan terselubung perempuan ini? Meski identitas lengkapnya tak bisa dibeber, di sinilah petualangan Anda mengenal tante aduhai ini dimulai.  

Lebih tiga tahun sudah Tante V memakai benda mistik yang kini mengantar nasibnya menjadi simpanan tersayang seorang pengusaha tambang batu bara.
Material mistik bernama susuk iitu  berhasil membutakan mata dan hati laki kaya penggila tante ini.

Tante V ternyata tak hanya penggila susuk. Dia juga punya sejumlah "pegangan" guna hidup jauh dari onak dan duri. Karena itulah, setiap masalah berat yang datang selalu dienyahkan Tante V dengan menggelar rituall khusus. 

Lalu siapa sebenarnya tante ini ? Dukun kah dia? 

Sebelum daya serang susuk membuatnya digila-gilai sang pengusaha asal Jakarta,  Tante V bukanlah perempuan tak beres. 

Sebelas tahun lalu, saat baru tiba dan bermukim di Medan, Tante V adalah sosok ibu rumah tangga. Ia istri manajer sebuah brand rokok ternama. Tapi pernikahannya tak bertahan lama. Enam tahun usai melahirkan anak pertama, dia dan suami cerai. Versi Tante V, perceraian terjadi karena sang suami suka berselingkuh.

Dasar berwajah cantik, status janda tak lah lama disandang Tante V. Tak sampai setahun paska cerai, dia pun jatuh ke pelukan seorang lelaki. Suami kedua Tante V juga bukanlah sosok "kaleng-kaleng". 

Saat menikahi Tante V, laki tambun parlente itu diketahui berstatus wakil rakyat salah satu kabuoaten di Sumatera Utara.

Tapi pernikahan kedua  Tante V bahkan lebih berumur pendek. Motif suami suka main gila kembali membuat Tante V memilih cerai. Nah, di status janda kali kedua iniilah Tante V serasa "banting setir".

Meyakini tak ada lagi lelaki setia, Tante V memutuskan stop jatuh hati. Cinta pahit masa lalu membuatnya hanya ingin dicintai. Bukan mencintai. Di masa falsafah baru itulah tabiiat jalannya muncul. 

Tante V mendadak hobi keluyuran malam. Dia main ke night club. Lady escord menjadi ajtivitas barunya. Untuk mendapatkan uang penyambung hidup?  Itu bukan motif utama Tante V. Yang utama bagi Tante V adalah melayani tamu-tamu semua tempat hiburan berkelas di Medan guna menemukan sosok laki kaya yang teruji sangat mencintainya.  

Ambisi itu tak lah main-main. Guna meraih impian itu, Tante V pun kembali ke kultur muasal dirinya. Apa? Itulah mistik. Meski keelokan paras dan tubuhnya "di atas rata-rata" perempuan paruh baya umumnya, Tante V tetap yakin daya susuk dapat melipatgandakan nilai pesona dirinya. 

"Dari kecil saat tinggal bersama keluarga besar di kampung halaman, Tante sudah sering menyaksikan ritual-ritual yang digelar kepala suku kami. Ritual itu sebagai bukti penyembahan dari suku kami,"  kenang Tante V soal keyakinannya terhadap "dunia lain".

Keyakinan itu pula yang membuatnya rajin blusukan mencari dukun susuk hebat. "Hampir sebulan saya sibuk tanya sana sini. Dan rasanya separuh wilayah Sumatera Utara ini telah saya datangi. Hasilnya, saya temukan dukun susuk terbaik sesuai feeling saya. Lewat jasa beliau lah saya kemudian mendapatkan susuk yang hasilnya mengantar saya mengenal Om A°°°," Dan dialah sosok lelaki yang saya cari," jelas Tante V, dengan nada terdengar bangga.

Tante V diketahui resmi menjadi simpanan Om A sejak November 2017.. "Dan (kisah jadian) itu tak sampai sebulan setelah saya pasang susuk," aku Tante V.  Pertemuan terjadi saat Tante V sang lady escort suatu sore menerima tawaran job di sebuah KTV ekslusif di CP,  Jalan Putri Hijau, Medan. Di situlah Om A dan tiga rekan bisnisnya  enjoy, menghibur diri dengan bernyanyi sambil menenggak Wine. 

Om A, laki yang tiga tahun terakhir sangat memanjakan Tante V, diketahui berstatus warga Jakarta. Laki 52 tahun itu adalah direktur sebuah perusahaan tambang batu bara  Perusahaannya mengantongi izin usaha pertambangan (IUP). 

Dengan produksi batubara mencapai puluhan juta ton per tahun, ladang "lumbung arang"  Om A diketahui luas dan berada di Muara Enim (Sumatera Selatan), Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Saking dimanjakan, "tak terhitung" nilai uang jajan per bulan dari sang Om  yang didapat Tante  V.

"Ops, itu top secret," Tante V mengelak saat ditanya nilai uang belanja per bulan yang diterimanya dari Om A. "Pokoknya sisanya bisa untuk biaya plesiran ke Eropa," tambahnya, coba menggambar besarnya uang yang diterimanya. 

Nah, guna memuaskan hasrat seks terhadap Tante V, bos batu bara itu dilaporkan minimal dua kali dalam sebulan turun ke Medan. 

Lalu siapa dukun tempat Tanta V mendapatkan susuk ampuh itu? Berulang kali ditanya selalu berkelit, Tante V akhirnya membuka rahasia. "Abah Rahman," jawabnya, singkat. Melihat trend pemakai susuk di Medan tiga tahun terakhir, pengakuan Tante V itu tak lah mengejutkan. Abah Rahman memang dikenal sebagai cenayang susuk ampuh.

Ditemui baru-baru ini di lokasi praktik (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan),
Abah Rahman mengamini pengakuan Tante V. Paranormal kondang itu mengakui telah menanam tiga susuk emas "Nyi Ronggeng" di wajah Tante V.  "Dia memang orang yang sangat percaya dengan keampuhan mistik. Karena itu, selama berurusan dengan saya, tak pernah ada rasional di benaknya.Yang ada hanya percaya (berhasil) dan percaya (berhasil). Itu yang tertanam kuat di hati. Itulah kunci berobat sukses ke dukun.  Belum banyak pasien saya yang seperti dia," beber Abah Rahman. 

"Selain susuk, sudah lebih lima kali juga saya menggelar ritual lain untuk kepentingan dia. Kami pergi ke beberapa lokasi keranat,, entah itu bukit, gua, atau areal makam orang sakti. Dalam ritual-ritual itu kami membawa sesajen kerbau. Saya rasa, dia (Tante V) itu anak atau cucu dukun di wilayah asalnya sana. Bagus kali pemahamannya soal mistik," tambah Abah Rahman, tak menyebut tujuan dari ritual-ritual magic-nya  bersama tante  tajir itu. (*)

Rabu, 09 Maret 2022

Noni & Elma : Tubang Kami Ngaku tak Pernah Bisa Marah

SUSUK pengasih olahan Abah Rahman berkhasiat membunuh rasa benci orang  terdekat dengan pemakai benda mistik itu.

Klaim itu setidaknya diakui Noni (31) dan Elma (29). Mereka adalah dua sekawan yang telah hampir dua tahun memakai susuk khas Abah Rahman, paranormal nan dikenal berenergi "seribu makam keramat".

Noni, perempuan seksi berdarah campuran Jawa Banten bercerita. Menurutnya, pancaran susuk dari alis dan bibirnya selalu membunuh rasa benci suami gelap yang telah lebih setahun memberi Noni gaya hidup hedon.  

Pengakuan Noni kontan diamini Elma, pemilik tubuh tak kalah aduhai. Dua makhluk menggoda itu bercerita seusai mereka mandi kembang di pancuran keramat Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, belum lama ini. 

Ritual berkala dua simpanan "Babah Liong" itu selalu dipandu Abah Rahman.
Terutama saat mereka harus mengucap lantunan bait mantera yang satu dua kalimatnya sering terlupakan dua gadis ini.

"Sama. Tubangku juga sering heran, katanya, mengapa dia selalu tak bisa marah ke aku," sambung Elma sambil cekikikan di tepi pancuran tua itu,  Pengakuannya terdengar bernada bangga. 

"Karena banyaknya request-ku ke dia, kusadari... ya aku sering membuatnya kesal," tambahnya, dengan rambut lurus indah hitam dan masih basah. 

Begitulah. Rasa kesal atau amarah  tubang Noni dan Elma selalu menguap ke udara, hilang begitu saja. Yang terjadi kemudian, si tua-tua keladi itu kembali mengekspresikan cinta, cinta, dan cinta mereka terhadap dua gadis ini. Luar biasa.

"Begini ya," timpal Abah Rahman menikung cerita Noni dan Elma. Menurutnya, benci dan sayang itu adalah wujud rasa. Di antara detak waktu, dua rasa itu terus menguntit perjalanan setiap batin.

 "Tapi ingat, batas dua rasa saling berseberangan itu sangatlah tipis," jelas Abah Rahman.

Saking tipis, masing-masing acap bergantian mengisi relung jiwa manusia. Habis sayang muncul benci. Atau sebaliknya. 

Sifat 'adi kodrati' dalam dunia rasa itulah yang  dimanfaatkan susuk ini. "Dia menekan rasa marah, kesal, benci untuk tidak bersemi di hati orang yang menjadi target si pemilik susuk. Nah kalau hati si target sudah mulai luluh, dia kan mendekat dengan pemasang susuk ini, di situlah sifat Adi kodrati dari susuk ini semakin masuk dan menempel di jiwa target itu," jelas Abah Rahman.

"Mereka (Noni dan Elma, red) sudah merasakannya kan," tambahnya, diiringi anggukan Noni dan Elma. Untuk diketahui, dua perempuan nakal ini tinggal di sebuah kos elit kawasan Jalan Danau Singkarak, Medan. (*)

Senin, 07 Maret 2022

Abah Rahman UngkapTetesan Darah Santet

PERUBAHAN sifat istri dari lembut menjadi jealous dan suka marah tak karu-karuan membuat karier suaminya hancur lebur. Inilah kisah sebuah rumah tangga diserang santet. 

Kisah nyata ini datang dari pasangan suami istri, sebut saja Ryan (36) dan Asih (31). Mereka tinggal di kawasan Tanjung Anom, Deliserdang.

"Mencelakai orang melalui benda-benda tertentu yang dikirim ke dalam tubuh korban, agar yang bersangkutan binasa. Bukan. Ini jenis santet yang tak begitu," jelas Abah Rahman, baru-baru ini, soal santet yang menyerang rumah tangga Ryan dan Asih. 

"Untuk semua (orang) yang datang ke saya, mau dia bersusuk, pelet, ilmu kebal, mendongkrak bisnis yang lesu, hingga urusan santet, selalu lebih dulu saya jelaskan bahwa dia harus yakin (dengan saya). Kalau tak bisa yakin, tak usah ke sini. Itu sangat penting karena dalam dunia mistik, keyakinan yang kuat akan mengalahkan segalanya. Itulah yang disebut spirit, yang mempunyai energi ekstra dalam menghadapi berbagai aral dan onak kehidupan. Keyakinan atau spirit tidak bertumpu pada akal atau kalkulasi logis. Spirit bertumpu dengan hitung-hitungan rasa. Dan spirit yang kuat itu kan menguasai batin. Jadi beruntung mas (Ryan) dan mbak (Asih) ini bisa menumbuhkuatkan keyakinannya hingga problem mereka pun kelar," beber Abah Rahman.

Penjelasan itu terjadi persis saat Ryan dan Asih (kembali) menemui sang cenayang guna mengucap terima kasih. 

Ya, Abah Rahman berhasil merontokkan serangan santet terhadap pasangan itu. Dan seperti banyak kasus santet, sang pelaku --selain dukun bayarannya-- bukanlah orang jauh dari lingkungan hidup korban. 

"Kami tak menyangka pelakunya dia," sambung Ryan. Ayah satu anak ini pun bercerita. 

"Sebelum menikah dengan saya, istri saya ini sempat berpacaran dengan cowok yang dulu teman satu kerjanya."

Asih dan Alex --sebut saja begitu sang pelaku santet-- dulu bekerja di sebuah gerai ponsel terkenal di kawasan Simpang Limun, Medan.

"Istri saya," imbuh Ryan, "cukup lama berpacaran dengan dia (Alex, red). Lebih dari 4 tahun. Mereka juga sempat berencana untuk menikah. Tapi saat itu nasib lalu mengantar saya kenal dengan istri saya. Kami kemudian pacaran. Hanya 3 bulan (pacaran) kami pun menikah. Itulah yang membuat dia sakit hati. Tapi saat itu kami tak yakin dia sakit hati, karena dia datang di pesta (pernikahan) kami."

Begitulah. Sebulan menikah, Asih langsung positif hamil. "Tapi seiring itu, sifatnya yang lembut dan sabar berubah. Istri saya jadi gampang marah. Soal sepele dibuatnya jadi besar. Jealous-nya terhadap saya pun makin tak karu-karuan. Tapi saya pikir itu wajar karena dia sedang hamil."

"Tapi sampai kami mendapat anak, kelakuannya, apalagi jealous-nya semakin menjadi-jadi. Dia terus meyakini saya punya (cewek) simpanan. Tapi itu tak pernah ada secuil bukti pun didapatnya.Ya karena memang saya tak pernah selingkuh! Tapi keyakinan konyolnya itu semakin menjadi-jadi hingga istri saya terus-terusan melabrak saya di kantor." 

"Dan akhir dari perbuatan gilanya itu : bos memecat saya! Saya pun jadi pengangguran. Ekonomi kami kontan hancur. Tapi meski sudah begitu, rumah tangga kami jadi makin sering gadoh. Itu karena istri saya terus yakin saya punya (cewek) simpanan. Ah, hancur leburlah (rumah tangga). Kasihan anak kami."

"Saat saya galau tak genah-genah itulah, paman saya bercerita soal Abah (Rahman). Katanya, problem seperti saya alami juga dialami teman kerjanya. Dan problem teman paman saya itu beres setelah berobat ke Abah.  Dia pun menyarankan saya dan istri cepat mendatangi Abah."

"Hampir sebulan setelah saya mendengar cerita serius paman itu, saya baru berhasil membujuk istri saya. Kami pun menemui Abah."

"Dan baru sekitar 10 menit bertemu Abah, cerita paman itu pun makin saya yakini (kebenarannya). Itu karena baru saya dan istri mengenalkan nama kami, Abah sudah langsung tahu masalah kami. Dia langsung menyebut kami telah dikerjai orang. Disantet, pasnya. Disantet agar kami berpisah."

"Tanpa panjang lebar, saat itu juga Abah minta diantar ke rumah kami. Dia yakin petunjuk soal serangan santet itu ada di rumah kami."

"Dan ternyata memang benar. Dari atas plafon kamar kami Abah pun menemukan setumpuk tanah. Katanya itu tanah kuburan. Belakangan (soal temuan aneh itu) istri saya mengingat kejadian lama."

"Ceritanya, saat saya tak di rumah, istri saya memang pernah mendengar suara seperti ada pasir atau tanah dituang di atas plafon kamar kami. Kejadian itu katanya berlangsung sampai beberapa malam. Kami memang tinggal di perumahan yang masih baru, jadi tidak punya tetangga. Benar-benar masih sepi perumahannya."

"Tak cuma tanah kuburan, temuan Abah berikutnya malah makin seram. Kami menemukan bekas tetesan darah di tepi teras rumah. Tetesan darah serupa juga ada di sudut teras."

Semua kronologi yang dibeber Ryan diamini Abah Rahman.

"(Tanah kuburan dan tetesan darah manusia) itulah yang menjadi media (santet) hingga rumah tangga mas (Ryan) dan mbak (Asih) ini yang tadinya adem ayem berubah jadi gak tenang. Sering ribut, benar-benar gak harmonis, bahkan suami jadi hilang pekerjaan. Sadis memang!" potong Abah Rahman. Lalu apa solusi dari spiritualis ini?

"Hari itu juga, dari rumah kami kembali ke tempat praktek Abah. Di sana, saya langsung disuruh mandi. Dan sehabis mandi itu, saya benar-benar ngerasa segar. Pokoknya bedalah dari sebelumnya, badan saya juga berasa enteng.Istri dan anak kami juga bergantian mandi dengan air khusus dari Abah. Sebelum mandi, kami tentu harus berdoa dulu."

"O iya, ada yang beda saat istri saya mandi. Tiba-tiba dada dan punggungnya katanya sakit sekali kayak ada yang nonjok. Tapi sehabis mandi, sakitnya hilang dan badan terasa enteng. Sejak ritual itu rutin kami lakukan, akhirnya istri saya mendadak gak suka marah-marah lagi. Dia seperti kembali ke dirinya sebenarnya. Padahal sebelum mandi, dia selalu emosian sekali. Bawaannya mau marah mulu."

"Nah soal mantan pacar istri saya itu, Abah Rahman meminta kami memaafkannya. Tapi belakangan, saat kini rumah tangga kami kembali rukun dan saya pun telah dapat kerja lagi, daerah rumah cowok itu pernah kami datangi. Dan menurut beberapa tetangganya yang kami tanyai, dia (Alex -red) kini masuk rumah sakit jiwa. Ibunya mengantarnya ke sana karena belakangan tingkah lakunya mendadak aneh. Kami pun tak lagi pernah memikirkannya. Yang penting, rumah tangga kami harmonis. Terima kasih Abah..." (*)

Rahasia Perempuan Tua Silaukan Mata Toke-toke

UMURNYA hampir 50, tapi lekuk body sintal perempuan ini selalu meluluhkan hati setiap laki yang mendekatinya. Apa resepnya? 

Mayang, sebut saja begitu. Perempuan ini adalah legenda pelacur di Medan. Ia melacur sejak usia 18 tahun. 
Gang Sepur, kawasan Jalan Wahidin, Medan, menjadi lokasi perdana gadis ini menjual diri. 

"Dari situ lalu mulai main ke diskotek. Dulu (diskotek Medan) ya belum banyak. Paling sering main ke Fire (diskotek di Thamrin Plaza)," jelas Mayang, ditemui belum lama ini. 

Praktis kini telah 29 tahun dia bergelut di kancah prostitusi lokal. O ya, pun berstatus pemuas birahi, Mayang diketahui pernah dua kali menikah. Tapi status istri hanya dimilikinya seumur jagung. Suaminya (masing-masing) kabur saat tahu tabiat sang istri yang suka umbar seks. 

Mayang berasal dari sebuah wilayah di Sumatera bagian utara. Kampungnya itu dulu berkondisi memprihatinkan. Terbelakang dan melarat. Penduduknya memelihara kebodohan dan rasa malas. Termasuk Mayang dan orang tuanya. 

Saking malas, Mayang hanya sekolah sampai kelas tiga SD. Sejak itulah sang bibi membawanya tinggal di Medan. Dan masalah ekonomi kemudian mengenalkan perempuan ini pada bisnis cinta kilat. 

Mayang pun tercebur di situ sampai sekarang. 

Tapi pendidikan bukanlah faktor utama seseorang meraih hidup mapan. Tidak juga. Garis tangan bisa mengubah prediksi umum. Mayang, contoh nyatanya. 

Sejak bermukim di Medan dan mandiri, perempuan hedon ini mengaku tak pernah hidup berkekurangan. 

"Ini rumahku. Rumah milik sendiri. Isi dalamnya bisa dilihat. Semua (perabotan) lengkap. Rumah yang khusus kusewakan juga ada tiga unit di (Medan) Denai sana. Kendaraanku pun ada, walau cuma motor. Tabungan (di bank) juga ada, meski belum banyak. Suami aja yang sering tak ada, hehe..." beber Mayang, terdengar bangga, ditemui di rumahnya yang terbilang bagus di kawasan Pulo Brayan, Medan Timur. 

Usut punya usut, semua aset itu belumlah lama dimiliki Mayang. Semua harta itu juga bukan warisan mantan suami-suaminya. Ternyata, satu demi satu pundi-pundi itu mulai dimiliki Mayang sejak sepuluh tahun terakhir. 

"Ssttt...persisnya sejak aku pasang susuk pada Abah Rahman," desisnya. Begitulah. Mayang akhirnya membongkar rahasia hidup mapannya.  Perempuan kelahiran '75 ini pun mengungkap sebuah fakta. 

Menurutnya, sembilan belas tahun malang melintang sebagai pelacur di sejumlah tempat tak membuat hidupnya mapan. Kenyataan itu disadari Mayang pada 2011.  Saat itu dia berumur 36. 

Persaingan kala itu sudah kian ketat. Sosok-sosok baru nan muda dan cantik terus mendominasi. Sementara Mayang, meski wajahnya tetap manis, tapi body perempuan lacur ini mulai kendor. Bahkan makin tak proporsional. 

Nilai itulah yang membuat Mayang kian tersingkir dari pasar. 

Beruntung kesadaran itu langsung berujung tindakan. Seorang teman seprofesi mengenalkan Mayang pada Abah Rahman. Perempuan ini bahkan langsung dibawa ke tempat praktik si cenayang (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan). 

Di situlah, tanpa tedeng aling-aling, Mayang langsung berminat memasang susuk. Tapi tidak di wajahnya yang memang tetap enak untuk dilirik. Sesuai petunjuk Abah Rahman, Mayang menanam dua susuk di dada, persis di atas payudara. 

"Aku masih ingat betul, itu awal tahun 2012. Tapi sumpah, sejak itu aku merasa seperti 25 tahun lalu. Aku yang sudah tuwir (tua -red) mendadak jadi primadona. Toke-toke itu seperti dibutakan matanya. Semuanya menyebutku sangat cantik. Dan semuanya kemudian bertekuk lutut padaku. Apa yang kuinginkan, selalu mereka beri. Aku bangga dengan susuk ini," tandas Mayang. Fakta hidupnya telah merangsang sejumlah "Mayang lain" yang kesehariannya berada di sekitar Mayang. (*)

Kamis, 03 Maret 2022

Narkoba Diganti Susuk,Nasib Ratna Berubah!!


NASIB (baik) ternyata bisa dirancang. Ratna, gadis Medan, telah membuktikan itu. Bagaimana? Ini kisahnya. 

"Mulanya, setelah tamat SMA, aku kecanduan narkoba," Ratna mengenang masa remajanya. "Parah!! Pergaulanku dulu memang liar. Lebih banyak teman cowok daripada cewek," tambahnya. 

Narkoba pun mengantar gaya hidup Ratna dalam dunia malam. Ia sering masuk diskotek. Narkoba dijadikan alternatif pelarian. Lari dari kenyataan hidup. Hidup keluarga yang brooken. 

Beruntung situasi edan itu tak berlangsung lama. Tak sampai membuat gadis ini apatis. Semua berkat perkenalannya dengan Abah Rahman. Spiritualis itu memberinya pencerahan. Pencerahan soal apa itu narkoba. 

"Ya, aku masih ingat dengan semua pesannya," kenang Ratna lagi. Ia pun bercerita soal pesan sang cenayang. Narkoba, menurut Abah Rahman, adalah 
"budaya" masa lalu. 

Sudah dikonsumsi bangsa Sumeria di Timur Tengah sejak 5000 tahun Sebelum Masehi. Kala itu Narkoba adalah kebutuhan layak konsumsi. Pakaw atau teler menjadi penyempurna hidup yang tidak dinamis. Hidup nomaden --akrab bersama alam-- dan berburu saat lapar. 

Narkoba kala itu dipakai sebagai sarana mendekati para dewa. Itu makanya sampai sekarang candu menjadi bagian tidak terpisahkan dalam dunia spiritual. 

Dalam banyak ritus, candu sering dihidangkan. Barang ini sebagai pelengkap tumpeng. Sebuah jamuan untuk ‘kekuatan di luar sana’, yang dipercaya bisa mengganggu dan mengusik jalannya ritual atau upacara jika tidak disedekahi. 

Itulah Narkoba era baheula. 

Nah sekarang, saat populasi manusia semakin banyak dan kian menumbuhkan disharmoni serta aksi eksploitasi alam, Narkoba adalah barang yang penuh mudarat. 

Ia menghilangkan rasa malu. Merangsang orang bertindak brutal di luar kesadaran. Betapa murahnya nilai kemanusiaan jika sedang kecanduan barang ini. 

"Mending pakai barang ini, jauh lebih berfaedah," saran Abah Rahman pada Ratna, tiga tahun lalu. Persisnya Februari 2019. 

Saat itu Abah Rahman menyodorkan susuk. Barang bernilai mistis itu diyakini dapat mengubah nasib Ratna menjadi lebih tertata baik. Sejak itulah, lewat susuk yang ditanam di wajahnya, Ratna mulai merancang masa depan. 

"Dan ternyata memang benar!! Nasibku menjadi jauh lebih baik," seru Ratna. "Dua bulan setelah aku berhenti (Narkoba) dan mulai pakai susuk, penampilan baruku mulai menuai rezeki berlimpah," tambahnya. 

Ceritanya, persis saat mulai membenci Narkoba dan pasang susuk, sebuah band Top 40 di Medan mengajak Ratna bergabung sebagai salah satu vokalisnya. Band Top 40 adalah band yang membawakan lagu-lagu atau musik yang pernah dan sedang booming dari masa lalu sampai saat ini. 

Kebetulan Ratna memang memiliki suara cukup merdu. Penampilannya --apalagi sejak stop Narkoba dan pakai susuk-- semakin good looking. Banyak orang terpana saban melihatnya. 

Begitulah. Ratna kontan menerima tawaran itu. Dia pun mulai latihan dan tampil bersama band itu. Nah, baru dua bulan menghibur tamu-tamu sebuah pub di Medan, Ratna dan bandnya dapat tawaran menggiurkan.  

Dengan nilai honor naik hampir tiga lipat plus prospek karier yang lebih bagus, Ratna Cs dikontrak main di sebuah klub di Batam. Tawaran itu jelas diterima. Dan di sanalah bintang hidup Ratna semakin bersinar. 

Suatu malam, Juni 2019, di sela tampil bersama bandnya, seorang tamu jor-joran memberi Ratna uang tip. Tamu laki itu terpesona melihat sang biduan. 

Tamu itu dari Switzerland. Namanya Jean, berumur kira-kira 45 tahun. Sejak malam itu, selama Jean berada di Batam, Ratna tak cuma menghiburnya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai teman di tempat tidur. 

Malah rencana Jean untuk tinggal di Batam hanya satu minggu membengkak menjadi tiga minggu. Kelak disusul pada bulan berikutnya ketika Jean memutuskan resign dari perusahaan tempatnya bekerja. 

Kedatangan kedua Jean itulah yang membuat Ratna terperangah. Itu karena bule tersebut memutuskan hidup bersama Ratna. Sejak itulah sampai sekarang Jean dan Ratna hidup di Batam. Di sana, pasangan ini membangun bisnis restoran. 

"Sampai sekarang, lewat WA (WhatsApp) setiap bulan saya terus merawat susuk ini pada Abah (Rahman)," aku Ratna, ditemui di tempat praktik Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), baru-baru ini. Itulah kedatangan Ratna kali pertama di tahun ini. 

Selain mendatangi Abah Rahman, selama di Medan Ratna tentu berkumpul dengan keluarganya yang bermukim di kawasan Mandala By Pass. Oh Ratna, bagusnya nasibmu .. (*)