Rabu, 09 Maret 2022

Noni & Elma : Tubang Kami Ngaku tak Pernah Bisa Marah

SUSUK pengasih olahan Abah Rahman berkhasiat membunuh rasa benci orang  terdekat dengan pemakai benda mistik itu.

Klaim itu setidaknya diakui Noni (31) dan Elma (29). Mereka adalah dua sekawan yang telah hampir dua tahun memakai susuk khas Abah Rahman, paranormal nan dikenal berenergi "seribu makam keramat".

Noni, perempuan seksi berdarah campuran Jawa Banten bercerita. Menurutnya, pancaran susuk dari alis dan bibirnya selalu membunuh rasa benci suami gelap yang telah lebih setahun memberi Noni gaya hidup hedon.  

Pengakuan Noni kontan diamini Elma, pemilik tubuh tak kalah aduhai. Dua makhluk menggoda itu bercerita seusai mereka mandi kembang di pancuran keramat Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, belum lama ini. 

Ritual berkala dua simpanan "Babah Liong" itu selalu dipandu Abah Rahman.
Terutama saat mereka harus mengucap lantunan bait mantera yang satu dua kalimatnya sering terlupakan dua gadis ini.

"Sama. Tubangku juga sering heran, katanya, mengapa dia selalu tak bisa marah ke aku," sambung Elma sambil cekikikan di tepi pancuran tua itu,  Pengakuannya terdengar bernada bangga. 

"Karena banyaknya request-ku ke dia, kusadari... ya aku sering membuatnya kesal," tambahnya, dengan rambut lurus indah hitam dan masih basah. 

Begitulah. Rasa kesal atau amarah  tubang Noni dan Elma selalu menguap ke udara, hilang begitu saja. Yang terjadi kemudian, si tua-tua keladi itu kembali mengekspresikan cinta, cinta, dan cinta mereka terhadap dua gadis ini. Luar biasa.

"Begini ya," timpal Abah Rahman menikung cerita Noni dan Elma. Menurutnya, benci dan sayang itu adalah wujud rasa. Di antara detak waktu, dua rasa itu terus menguntit perjalanan setiap batin.

 "Tapi ingat, batas dua rasa saling berseberangan itu sangatlah tipis," jelas Abah Rahman.

Saking tipis, masing-masing acap bergantian mengisi relung jiwa manusia. Habis sayang muncul benci. Atau sebaliknya. 

Sifat 'adi kodrati' dalam dunia rasa itulah yang  dimanfaatkan susuk ini. "Dia menekan rasa marah, kesal, benci untuk tidak bersemi di hati orang yang menjadi target si pemilik susuk. Nah kalau hati si target sudah mulai luluh, dia kan mendekat dengan pemasang susuk ini, di situlah sifat Adi kodrati dari susuk ini semakin masuk dan menempel di jiwa target itu," jelas Abah Rahman.

"Mereka (Noni dan Elma, red) sudah merasakannya kan," tambahnya, diiringi anggukan Noni dan Elma. Untuk diketahui, dua perempuan nakal ini tinggal di sebuah kos elit kawasan Jalan Danau Singkarak, Medan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar