Senin, 31 Januari 2022

‌Mistik 'Gegayuh Ayem' Redamkan 1001 Masalah Rumah Tangga

KONON, di bawah kolong langit ini, hanya ada dua tipe pria. Pertama, jenis lelaki yang kaku dan membosankan, tetapi lebih terjamin kesetiaannya. Kedua, cowok romantis yang hangat dan menyenangkan, tetapi soal kesetiaan, hanya dia dan Tuhanlah yang tahu.                         

Tapi bagi Ny. Nining (32), plus - minus karakter lelaki tak lah soal. Apa pun masalah buntut watak kaum Adam sejatinya bisa diredam. Begitu pula problem dari kaum Hawa. Juga bisa diredam.                                        

Nining, ibu 1 anak yang tinggal di Jalan Quba, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor, dan menikah pada Mei 2015, memang dikenal selalu bisa mengatasi segala masalah rumah tangga, terutama yang bersumber dari ulah suami. Bukan sejak menikah, 'keahlian' itu bahkan sudah dibuktikannya sejak gadis, saat dia masih digila-gilai banyak lelaki.     


Kala itu, tak hanya yang memiliki karakter bagus, lelaki dikenal bersifat jelek pun dipacari Nining. Itu karena bagi Nining, setiap manusia memiliki sifat baik dan buruk dalam satu paket. Karena itu, nyaris tak ada orang yang sepenuhnya baik, atau sepenuhnya jahat.                                                   

  Soal kombinasi karakter itu, Nining bercerita. Misalnya,lelaki yang hemat dan teliti soal keuangan akan cenderung pelit. "Siapa pula yang mau dekat-dekat dengan cowok pelit?" tegas Nining. Atau, sambungnya, orang yang mudah marah, akan mudah pula memaafkan.                           

Sebaliknya, mereka yang lebih dingin dan stabil, yang bisa menjaga emosinya, biasanya punya sifat pendendam, dan bisa-bisa menikam dari belakang di saat-saat tak terduga. Mereka yang jujur dan bicara apa adanya,, kebanyakan punya lidah yang tajam sehingga seringkali melukai perasaan.                                        

Di sisi lain, mereka yang punya 'bakat' berbohong, biasanya lebih bisa membesarkan hati orang lain, tidak pelit memuji, walaupun ketika memuji itu dia berbohong. Orang dengan kepercayaan tinggi, seringkali tergelincir menjadi angkuh, sebaliknya orang yang ragu-ragu umumnya tampak lebih rendah hati. Nah, sifat-sifat negatif yang sepaket dengan ragam karakter positif itu bagi Ninibg bisa 'diputihkan'. Karena 'pemutihan' itu terciptalah, misal, suami hemat yang teliti soal keuangan akan royal pada istri.   Atau, sosok pemaaf memiliki jiwa yang teduh, tidak tempramental. Juga sosok yang selalu bisa menjaga emosinya tak punya sifat pendendam. Mereka yang jujur -demi menjaga hati orang- akan selalu berkata dengan landasan nurani.       

  "Begitu seterusnya, sehingga sifat-sifat buruk dari suami, pacar, atau orang terdekat kita itu hilang dan hubungannya dengan kita pun jadi selalu harmonis," terang Nining. Lalu siapakah Nining? Psikolog?                                        

   "Saya mendapatkan penjelasan itu semua dari sosok Abah Rahman. Berkat beliaulah, sejak pacaran hingga sekarang berumah tangga dan punya anak, syukur saya tak pernah berlama-lama menderita karena masalah yang tercipta dari orang terdekat kita. Semua problem cepat bisa saya tuntaskan," beber Nining. Caranya? "Soal itu, tentu Abah (Rahman) yang lebih tahu," jawabnya.                


Ditemui terpisah di tempat praktiknya (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), paranormal Abah Rahman mengamini penjelasan Nining. "Dia termasuk pasien lama saya," Abah Rahman membuka cerita. "Seperti khasiat yang dirasa Ibu Nining, juga banyak pasien saya yang lain, ritual 'Gegayuh Ayem' adalah salah satu cara mistik saya untuk menyelesaikan ragam masalah dalam rumah tangga. Apa itu Gegayuh Ayem? Itu artinya Pohon Gayem. Ini satu dari sembilan jenis pohon di bumi yang suka dihuni kaum jin. Tak hanya tempat tinggal, Pohon Gayam bahkan bisa melipatgandakan energi yang dimiliki makhluk gaib itu. Karena sifat mistik itulah, pohon berperawakan besar dengan batang beralur tidak teratur dan akar menyimpan banyak air ini sering tumbuh di areal pekuburan umum. Tapi itu di sini, di Jawa pohon yang punya nilai filosofi ini ditempatkan di area khusus. Selain memiliki arti 'manusia harus mempunyai keinginan untuk mencapai keutamaan hidup', Gegayuh Ayem juga berarti 'mencari ketenangan'.  Nah, dari mistik pohon inilah saya mendapatkan ketenangan dan syukur itu kemudian menjadi obat bagi banyak rumah tangga yang hari-harinya ribut melulu hingga jauh dari rejeki dan keberkahan," papar Abah Rahman, seraya mengaku ada dua lokasi 'Gegayuh Ayem' di pinggiran Kota Medan yang sering dijadikannya area semedi. Anda sudah 'gegayuh ayem'? (*)

Ayam Sajen Marissa ke Abah Rahman Antarkan Kisah Seks Rp.100 Juta

                                          
  AYAM Petok. Demikian Abah Rahman menamakan ayam putih khas sajen darinya. Dinamakan begitu karena suaranya 'petak petok' sepanjang unggas itu diritualkan. Ulang kali disajenkan, ulang kali pula pemilik niat laku ritual itu (masing-masing) mereguk hasil. Marissa (27), perempuan panggilan di Medan, salah satu yang telah membuktikan efek mistis ritus itu. Ini tulisan hasil olah tuturan tertulis Marissa.                                                 
Marissa, mantan 'ayam kampus banyak susuk' itu, adalah pasien lama Abah Rahman. Saking lama, barang miliknya sering ketinggalan di rumah praktik paranormal itu (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan). Diary adalah temuan terbaru dari ketelodoran Marissa. Tapi tidak cem diary umumnya, buku kecil sampul biru itu cuma berisi catatan penggalan dua rahasia suka duka Marissa. Seingat Abah Rahman, diary itu tertinggal saat gadis cantik itu datang terakhir kali, awal Desember 2021 (sebelum kemudian dia terbang ke Dubai). Di sana, seorang lelaki kaya --dikenal lama lewat internet-- telah menunggu Marissa.                                                       

"Bacalah, habis itu boleh ditulis," pesan Abah Rahman pada wartawan penerima diary. "Sekarang dia sudah lebih bahagia," sambung Abah soal nasib pemilik diary.                                           

   Setebal 20 halaman, 'manuskrip' Marissa dibuka dengan adegan seram. Ternyata gadis ini dulunya korban perkosaan. Tak disebutnya siapa laki biadab itu. Begitu juga lokasi peristiwa. Tapi dia mencatat kejadian itu pada Mei 2017. Setelah ditata di sana sini, begini tulisnya soal peristiwa 'malam jahanam' itu.                                                                

'Dengan buas lelaki itu melompat menerkamku. Tapi aku dengan gesit berguling ke tepi tempat tidur dan meraih handphone. Ketika dia berusaha merebut ponsel itu, aku menghantamkannya kuat-kuat ke wajahnya. Lalu aku melompat dan berlari ke pintu. Tapi sekali lagi dia lebih cepat. Dia menerjangku dan kami jatuh bergulingan di lantai. Ketika tubuh kami menabrak meja, dua buah botol minuman bergulir ke atas ranjang. Aku lebih dulu meraihnya. Dan tanpa ragu-ragu menghantamkannya ke kepala bajingan itu. Malam itu aku selamat. Tapi tidak esok hari'.                                      

  November 2021, Marissa kembali mengisi diary itu. Kali ini suasana hidupnya terasa lebih bahagia. Marissa menulis soal hubungan intimnya dengan seorang lelaki mapan. Om Ivan, demikian dia menyebut tubang itu. Meski tak ada penjelasan soal lokasi peristiwa, atau latar hidup si gaek kaya itu, atau berapa lama sudah mereka berkisah kasih, tapi keromantisan itu terjadi di bulan tak lama setelah Marissa dan Abah Rahman bikin laku ritual ayam putih. Kuat dugaan, itulah kisah terakhir Marissa bersama Om Irvan. Dan besoknya, duit Rp.100 juta dari si om masuk ke rekening Marissa, lalu tak lama berselang gadis ini pun meninggalkan Medan. Begini tulisnya soal keromantisan bernilai Rp.100 juta itu.                                                           

Marissa sangat menikmati kebersamaannya dengan Om Ivan di suatu tempat yang demikian indahnya. Mereka duduk berpelukan di teras , memandang jauh ke lembah di bawah sana, ketika sejuta bintang bertaburan di langit. Dan seribu tonggoret mengalunkan simfoni malam. Sementara di latar belakang, di dalam vila, perapian tengah menyala menghanguskan seonggok kayu bakar yang berderak-derak dengan suara yang khas. Lidah apinya bergoyang-goyang menebarkan kehangatan ke sekelilingnya. Sambil mengucapkan sesuatu, Marissa pun merapatkan tubuh seksinya ke tubuh Om Ivan. Laki ini pun menyambut itu dengan mesra. Dikecupnya leher Marissa dengan hangat. Marissa membalas pelukan Om Ivan dengan bergairah. Dan sejurus kemudian, Om Ivan menggendong Marissa ke dalam. Mendorong pintu dengan kakinya. Dan meletakkannya dengan hati-hati di atas permadani di depan perapian. Om Ivan menciumi wajah dan bibir Marissa. Bibirnya terus merayap turun ke bawah, menjelajahi leher dan tempat-tempat yang paling erotis di tubuh Marissa. Gadis ini sangat menikmati cumbuan sang om sehingga rasa sakit yang amat sangat pun tidak mampu menghalanginya untuk menerima cinta terlarang lelaki mapan itu. Wajah Marissa membiaskan rasa nikmat yang berbaur dengan rasa nyeri di hati. Seperti sebatang kayu di perapian yang terbakar hangus ketika membagikan kehangatannya....       

  Ketika semuanya sudah berakhir, Om Ivan terkapar di atas permadani. Terlelap dengan damainya. Begitu juga Marissa. Tubuh mereka masih terbuka. Tapi, rasa sakit hati karena apakah yang saat itu melanda Marissa?                             

    "Kalau itu, ya cuma dia yang tau. Yang jelas, ritual dengan sajen Ayam Petok yang bentuknya putih mulus dapat mewujudkan isi permintaan hati yang tulus. Ingat, permintaan itu harus kuat di hati. Seperti dek Marissa yang diam-diam ingin meninggalkan Medan tapi untuk itu dia butuh uang pegangan karena dia mau tinggal di negeri orang. Syukur... karena dia mengikuti semua petunjuk syarat dari Abah, rejeki yang sangat diinginkannya itu pun akhirnya didapatnya. Yang penting yakin dan buang jauh logika. Kalau gak yakin dan selalu pakai logika, ya bagusnya gak usah berobat ke Abah," tandas Abah Rahman soal jasa supranaturalnya. (*)

Abah Rahman Selamatkan 1001 Kisah 'Oh Mama Oh Papa'

LEWAT keahliannya, 'sejuta' kasus rumah tangga berhasil tidak berlanjut ke ranah hukum. Semua tuntas melalui cara-cara tak biasa. Inilah beberapa di antara setumpuk problem 'oh mama oh papa' itu.                                                                              

Indah. Lengkapnya, Maya Indah  Sari. Umurnya baru 27, tapi penderitaannya sudah datang bertubi-tubi. Mula-mula dia kehilangan kakak yang amat dicintainya. Lalu dia hamil di luar nikah. Pukulan yang paling berat dirasakannya ketika ayah anak dikandungnya menolak bertanggung jawab. Penderitaan ibunya juga tidak kalah berat. Bercerai karena suaminya punya simpanan. Jika dia tahu anak perempuannya hamil, dia bisa dapat serangan jantung!                                  

Indah diantar sepupunya pada Abah Rahman setelah ditemukan nyaris bunuh diri di rumahnya, Jalan Selamat, kawasan Simpang Limun, Medan, belum lama ini. Sebelum ke paranormal itu, Indah yang mengalami pendarahan dan depresi sempat dirawat di rumah sakit.                          

Kisah Indah diantar ke tempat praktik Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan) terjadi pada pertengahan Agustus 2021. Dan kini, Indah sedang bersyukur. Itu karena badai kehidupannya telah berlalu. Kekasih yang dulu pergi telah kembali. Dia juga telah menikahi Indah. Bersama ibu yang lebih fresh menjalani hidup tanpa suami, Indah dan suami pun kini tengah menanti 'detik-detik' kelahiran anak tercinta. Bagaimana rupanya petaka hidup Indah berhasil ditangkal? Tentu itu karena kehendakNya yang tercipta lewat tangan Abah Rahman.                                                     

Nah, masih di bulan yang sama (Agustus 2021), Abah Rahman kembali menerima kasus berlatar tragedi 'oh mama oh papa'. Kali ini bahkan lebih berlumur dosa. Itu bermula dari seorang wanita tua yang datang dengan tangis terisak ke rumah Abah Rahman. Ia membawa kabar soal dua cucunya yang abang adik kandung berniat nikah. Nenek itu bercerita.                                                   

Ayah ibu abang beradik itu telah meninggal. Sejak tanpa orang tua, sang abang, sebut saja Manat (30), mengalami goncangan jiwa. Karena itu, Juli (27), sebut saja begitu si adik, sangat iba hingga dia berperan ganda. Dia merasa harus  menjadi segalanya untuk abangnya. Mulai  jadi teman tempat curhat, ibu yang menyayangi, sampai kekasih yang memberinya kepuasan seks dan membangun romantisme.                

Ya, dua saudara kandung itu telah main seks. Sebagai gadis yang belum makan asam garam kehidupan seks, sebenarnya Juli belum siap. Bahkan secara moral hatinya menolak perlakuan itu, karena yang melakukan adalah abang kandungnya sendiri. Tapi dari hati kecilnya, sebagai gadis normal, ia juga tak bisa memungkiri, ulah kakaknya itu membangkitkan naluriahnya sebagai gadis remaja. Ia terangsang.               

Sejak berhasil digagahi sang abang, Juli yang terus merenung akhirnya memantapkan hati. Rasa sayang dan kasihan terhadap nasib abangnya telah mengalahkan segalanya. Ia bertekad untuk memberikan segala yang diminta sang abang. Tak peduli itu sangat bertentangan dengan berbagai doktrin kebaikan yang ada. Edan!                       

Tapi untung rencana pernikahan haram mereka akhirnya berhasil digagalkan Abah Rahman. Hubungan Manat dan Juli kini tak lagi bebas seperti dulu. Keduanya hidup terpisah. Juli diungsikan. Gadis ini tinggal di Tarutung bersama kerabatnya. Sambil menguatkan rohani, di sana dia bekerja, bahkan saat ini dilaporkan tengah dekat dengan seorang lelaki muda. Kisah tak jauh beda juga tengah dijalani Manat yang tetap mukim di Medan. Bagaimana amuk nafsu setan dua sejoli sedarah itu bisa diredam?        

Lagi-lagi ridho langit terus mewujudkan niat Abah Rahman menuntaskan problem-problem anak Adam. Teranyar, jelang usainya tahun 2021, Abah Rahman kembali meredam badai 'oh mama oh papa' pada sebuah keluarga yang mukim di Lubukpakam, Deliserdang. Ceritanya,  sang istri yang main gila dengan bos tempat kerjanya hampir saja meresmikan hubungan terlarangnya itu. Untung sang suami cepat mengenal Abah Rahman. "Dua belas tahun buka praktek, lebih sudah 1000 kasus rumah tangga yang Abah bereskan. Semua itu terjadi karena hilangnya nilai keteladanan dari orangtua di dalam keluarga. Tapi biang itu semua ya karena ulah jin Dasim. Ini jin jahat yang misinya memisahkan pasangan suami istri, menghancurkan rumah tangga. Dari hasil kerja jin-jin inilah muncul masalah-masalah tragis rumah tangga. Jin ini ada di setiap rumah. Ingat, di setiap rumah! Jadi biang yang gaib itu yang Abah hancurkan untuk memulihkan setiap masalah rumah tangga atau kisruh hubungan suami istri," tandas dukun dikenal punya banyak khodam ini. Rumah tangga Anda bermasalah?  (*)

Jumat, 28 Januari 2022

Tubang Selalu Patuh, Inilah Rahasia Kehidupan Seorang Istri Simpanan

STATUS 'simpanan' pengusaha bukan berarti membuat hidup Yola (29) melulu adem. Konfliknya dengan suami acap membara. Selalu dipicu provokasi istri sah. Kisah Yola nyaris menyamai Rifa Handayani, bekas 'gula-gula' AH, menterinya Jokowi, yang gegerkan media sosial, akhir tahun (2021) ini. Beruntung semua kekacauan telah ditangkal. Resepnya?    
                                  
"Ini saya ceritakan karena saya juga pernah diteror oleh istri dari laki yang  menikahi saya walau siri," kata Yola, mengambil latar drama Rifa yang mengklaim diteror istri menteri AH. "Sakit memang, apalagi saya bukan tipe yang suka gaduh," imbuhnya. Seperti air mengalir, si cantik ini pun melanjutkan cerita. 

Indra (54), sebut saja begitu si Tubang yang pada Mei 2020 lalu diam-diam menikahi Yola. "Saya memanggilnya Bang Dra, singkatan dari Tubang Indra," desis Yola, lalu cekikikan. Sejak nikah diam-diam  dan empat bulan kemudian rahasia itu terbongkar, sampai sekarang Yola tinggal di sebuah komplek Jalan Karya Sehati, Medan Johor. Dan, Bang Dra, tubang berkepala plontos itu memang sering ada di rumah Yola, tapi kehadirannya tak setiap hari.  "Apalagi sejak ketahuan kawin lagi, ya jarang dia dengan saya. Kalau pun datang ke rumah, itu hanya untuk meributin saya karena dia berhasil dihasut dan 'dikomporin' istrinya. Sempat juga saat itu ada ancaman dia mau meninggalkan saya. Aiih, ribut melulu lah kami saat itu," jelas Yola soal kondisi di rentang masa September 2020 - November 2020.                                                  

Meski ribut dan teror berlangsung hampir dua bulan, bahkan sang peneror nyaris menerobos rumah Yola, tapi untung tak seorang tetangga tahu soal itu. "Ya pernah datang ke komplek, untung saya sedang keluar rumah, makanya dia meninggalkan pesan di kertas pakai amplop, diletak di teras. Isinya ya lagi-lagi ancaman ke saya," beber gadis bertubuh aduhai ini. "Ancamannya yang lewat WhatsApp dan media sosial ya lebih banyak dan lebih seram-seram lagi," sambungnya, tak merinci isi ancaman. "Pokoknya (ancaman) itu sudah mengganggu keselamatan saya," sambung Yola lagi.                                      

Begitulah. Pun diberondong ancaman, pun teror bertubi menyisakan bukti, tapi Yola tak pernah berniat mempolisikan istri dari suami sirinya itu. "Buat apa capek-capek lapor polisi, apalagi dia bisa main duit," tukas Yola. Lalu apa bentuk aksi balas gadis ini hingga membuat lawannya itu kini bungkam sebungkam-bungkamnya?  "Jangankan meneror saya lagi, sekarang aja dia tak serumah lagi dengan Bang Dra," jawab Yola, kurang nyambung dengan pertanyaan. Menurutnya, sejak Desember 2020, Non (52), demikian inisial istri pertama Bang Dra,  pindah bermukim di rumah anaknya di kawasan Medan Marelan. Meski begitu, Non dan Bang Dra, pasangan dikaruniai 5 anak itu, tak lah cerai. Tapi sejak tak lagi serumah dengan Non, hari-hari Bang Dra praktis kembali di pelukan Yola. Tak hanya meluangkan waktu lebih full, pengusaha advertising itu kini bahkan lebih manut, patuh dengan setiap keinginan istri mudanya itu. Perilakunya terhadap Yola drastis berubah. Apa gerangan yang terjadi dengan tubang milyuner itu? Juga istri tuanya yang tiba-tiba menjauh dan tak lagi mau menyerang Yola sang pelakor? Yola membisu. Dia terus berkelit dari pertanyaan-pertanyaan itu. "Cuma (layanan) seks," katanya, saat terdesak. Dan tanpa malu, dia lalu bercerita soal itu.                                                             

Malam Jumat (16/12/2021) jam 11. Bang Dra alias Tubang Indra belum tidur. Ia bercengkerama di peraduan. Tentu bersama Yola yang cantik jelita. Mereka  bercumbu mesra. Sesekali terdengar rintihan gadis itu. Dan kali yang lain suara nafas memburu Bang Dra memecah kesunyian. Lalu sejurus kemudian, Yola sudah telanjang bulat. Ia bergumul dengan Bang Dra. Yola bukanlah gadis lugu. Ia memposisikan diri di atas. Ia duduk di atas tubuh Bang Dra. Ia biarkan lingga tubangnya tertanam di yoninya. Ia menciumi seluruh tubuh laki gaek ini. Ia melumat mulut Bang Dra, sambil memainkan pinggulnya yang sudah menyatu.
Bang Dra memejamkan mata. Ia melenguh dan mengaduh. Ia menikmati permainan Yola yang hebat itu. Ia biarkan gadis itu melakukan berbagai posisi untuk merangsangnya dan merangsang dirinya sendiri.


Ketika Yola mulai di ambang puncak gairah, Bang Dra pun bangkit. Ia ingin membantu Yola mencapai puncak itu. Bang Dra menekuk tubuhnya, dan mulai menciumi Yola  Tangannya merangkul ketat pinggul Yola.
Mendapat sentuhan itu, badan Yola oleng. Gadis ini merintih-rintih. Ia mengibaskan rambutnya ke kanan dan ke kiri. Ia tekankan bagian intimnya lebih maju. Dan secara bersamaan wilayah itu ditarik dan dibenamkannya.


Dengan setengah jongkok keduanya memainkan irama cha cha. Irama kenikmatan. Saat puncak surga sudah didaki, tubuh gadis ini pun bergetar. Ia menekan tubuhnya lebih ketat ke tubuh Bang Dra, dan meradang di sana. Teriakannya nyaring terdengar. Yola tak mampu menahan pekikan itu.


Setelah keduanya saling berangkulan ketat, lambat laun tubuh mereka pun mengendur. Mereka akhirnya tinggal saling melumat bibir, dan bercanda mesra. “Besok mau dibeliin apa, Sayang? Bilang...yang kamu mau pasti abang beli," kata Bang Dra. Kali ini yang terdengar hanya tawa cekikikan dari mulut Yola. Usai menceritakan adegan seks malam Jumat itu, Yola akhirnya sedikit membuka  rahasia. Rahasia di balik kisah diam Non, yang suaminya direbut Yola, juga soal patuhnya si tubang Indra pada istri simpanannya itu. "Ssttt...saya main mistik. Saya berobat dengan Abah Rahman. Dan tua bangka suami istri itu kena mistik 'bungkam musuh', dan ritual 'seks nyai'," tandas Yola. Wuiihh, lagi-lagi Abah Rahman... (*)

Tundukkan Hati Lawan Asmara, Juga Musuh Politik & Bisnis, Abah Rahman Praktekkan Isi Kitab Kuno Nusantara

ABAH Rahman. Mewujudkan diri spiritualis sebenar-benar spiritualis, lelaki edan ini terus bereksplorasi dalam dunia ilmu kebatinan. Tak tanggung, ritual teranyarnya menyelami sebuah ajaran kuno Nusantara. Bukan gampang memang. Tapi fakta soal itu telah menggelinding. Duo gadis petualang cinta dan seorang pengusaha 'nakal' serentak mengaku tak bisa melogikakan keampuhan ilmu warisan peradaban baheula itu. Ini kisahnya.                                                         

Semua berawal dari sepotong kabar. Melayang di telinga Abah Rahman, kabar itu menyebut soal banyaknya manuskrip peninggalan budaya Nusantara tersimpan di luar negeri. Kabar kabur itu terus coba disingkap Abah Rahman. Saking getol, dukun ini kemudian berkenalan dengan seorang WNA (warga negara asing) yang telah lama mukim di pinggiran Kota Medan. Dari penjelasan laki asing itulah Abah Rahman mendapat banyak info tambahan soal misteri raibnya pusaka-pusaka Nusantara itu. Mr Tho**", demikian bule brewokan itu tak ingin identitasnya terkuak. 

"Saya biasa memanggilnya Mister. Bahasa Indonesia-nya sudah lumayan lancar," tukas Abah Rahman. Mister Tho dikenal menyenangi budaya-budaya warisan Indonesia. Wawasan pengetahuannya, terutama antropologi juga bagus. "Sudah belasan tahun dia tinggal di sini. Mister menikahi cewek Medan. Awalnya mereka kenal lewat Facebook. Anak mereka sudah ada," sambung si Abah. Tapi di tahun baru berlalu, bule itu tertimpa duka. Penyakit ginjal akut melayangkan nyawa istri tercinta. "Membawa anaknya, dia akhirnya kembali ke negara asalnya. Tapi lewat internet kami masih sering berhubungan," sambung Abah lagi. Menjual puluhan unit rumah sewa miliknya dan membawa kenangan istri tercinta, Mister Tho kembali ke kampungnya, Melle, kota kecil bersuhu dingin di Jerman. Meski telah dipisah jarak, aksi Abah Rahman mencari tahu nasib warisan-warisan kuno itu tak pernah surut. Lewat media sosial, Mister Tho terus saja dicecarnya. "Dan akhirnya saya jadi tau, manuskrip dan pusaka-pusaka sakti nenek moyang kita itu rupanya banyak tersimpan di 8 negara. Belanda, Inggris, Malaysia, Perancis, Jerman, Rusia, Afrika Selatan, dan Sri Lanka," kata Abah Rahman, terdengar geram. 

Manuskrip adalah naskah tulisan tangan. Di situlah semua peradaban nenek moyang kita tertulis. Mulai dari pemikirannya, pengetahuan mistik, ritus pengobatan, adat istiadat, serta segala kearifan atau kebiadaban masyarakat masa itu.  Semuanya tak ada tak mengandung makna. Semua mengandung dimensi yang luas. Terbukti sudah faedah atau kesaktiannya. Nah celakanya, jumlah manuskrip Nusantara yang raib itu lebih banyak dibanding peninggalan budaya material non tulisan, seperti candi atau istana. Itulah yang membuat Abah Rahman kian geram. Beruntung perburuannya melacak keberadaan warisan-warisan Nusantara kuno itu tak berlangsung lama. Lewat bantuan MisterTho, dukun asal 'seribu kuburan keramat' itu belum lama ini mendapat kiriman foto-foto segepok salinan manuskrip. Beruntungnya si Abah. "Wah, saya memang beruntung sekali punya sahabat yang pengertian seperti beliau. Kalau soal tingkat menghargai warisan budaya leluhur Nusantara ini, malah kita sebenarnya yang orang asing di negeri sendiri. Malu kita, tak banyak yang peduli dengan warisan-warisan leluhur yang banyak digondol ke luar negeri itu," keluh Abah Rahman. Begitulah. Foto-foto manuskrip kiriman Mister Tho serasa menjadi obat penawar bagi cenayang ini. Terdiri dari 33 lembar naskah dengan tulisan aksara Jawa kuno, manuskrip itu ternyata berisikan sejumlah ajaran ritual sakti. Itu diketahui setelah Abah Rahman, dibantu beberapa teman sesepuh dari aliran Kejawen, bersusah payah hingga berhasil mengartikan isi kandungan naskah kuno tersebut.  

"Manuskrip itu bercap Giriloyo. Itu namanya," jelas Abah Rahman sedikit soal asal usul naskah kuno itu. Giriloyo adalah nama sebuah 'dusun mistik' di Bantul, Jokjakarta. Lalu dari mana Mister Tho menemukan manuskrip berisi ajaran ilmu-ilmu kesaktian itu? Jerman? "Bukan. "Manuskrip itu ternyata tersimpan lama di Perpustakaan Universitas Leiden," jelas Abah Rahman, usai mendapat warta itu dari Mister Tho. Berdiri sejak abad 16, Universitas Leiden adalah universitas tertua di Belanda. Manuskrip Giriloyo bukanlah pusaka biasa. Karena bisa membuat banyak orang pribumi menjadi sakti, Belanda yang masa itu menguasai seantero Tanah Jawa sengaja 'menyingkirkan' kitab keramat itu hingga ke negerinya. Saking keramat, Abah Rahman bahkan butuh waktu hampir 90 malam untuk bisa menyelami semua ajaran ritual dan amalan dalam manuskrip Giriloyo. Selain Giriloyo, sejumlah naskah Jawa kuno lain dilaporkan turut tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden. "Wah, banyak sekali ilmu di dalamnya," Abah Rahman mulai membedah isi naskah kuno Giriloyo. "Di antaranya ada ajaran 'Martabat 7'', ini ilmu kuno untuk menaklukkan hati siapa saja. Dulu kan begitu aja caranya. Nah dalam konteks problem jaman now ini, ya entah itu menaklukkan hati suami, istri, pacar, atau tubang yang tak lagi royal, ya semua bisa aja, bahkan untuk membungkam hati lawan-lawan politik atau dunia bisnis. Itu orang-orang Deliserdang yang sebentar lagi mau gelar Pilkades serentak, ayo sini, siapa lawan yang mau dibungkam. Ditundukkan hatinya.  Ditundukkan setunduk-tunduknya. Di lembar lain naskah, ada juga cara ritus alam arwah, ini ajian untuk mendapatkan kekuatan 'dunia lain'. Kalau ini ya untuk mencelakai orang melalui benda-benda tertentu yang dikirim ke dalam tubuh korban, agar yang bersangkutan binasa. 

Banyak sekalilah kesaktian dalam naskah kuno Nusantara ini. Ajian tubuh kebal bacok juga ada, ya sini (datang) ke Abah biar diisi. Biar dibuktikan. Bahkan bacaan agar seseorang bisa menggoreng sesuatu atau apa saja di kepalanya pun ada. Serius! Inilah bukti warisan kehebatan para leluhur kita." Semua penjelasan dari dukun sohor Tanah Deli ini tampak diiringi anggukan dan geleng kepala 3 sosok di sampingnya. Mereka adalah dua gadis jalang yang lagi kegirangan karena berhasil mengilik-ngilik hati tubang masing-masing, serta seorang pengusaha bisnis ilegal yang ingin nasib usahanya selalu aman. "Kalau kami pikir-pikir ya jelas sangat gak masuk akal, mosok kemarin kita sudah dibenci setengah mati, diancamlah, mau diputusinlah, ngeluarkan duit pun sudah gak mau, lho kok tadi siang si Om jadi romantis banget, tiba-tiba ngambur-ngamburkan uang, nanya kita mau apa, pingin dibeliin apa, trus ngajak shopping,  gilakllah....bisa berubah balik jadi baik dalam sekejap," seru dua gadis itu, Eva (27) dan Noni (25), menggeleng keheranan. Sehari sebelumnya, dipandu Abah Rahman, gadis-gadis itu menggelar rangkaian ritual 'Martabat 7'. Heri Sugara (40), pengusaha yang tak mau menjelaskan jenis usahanya, juga senada dengan dua cewek seksi itu. "Delapan bulan sudah saya bingung cemmana cara nagih uang saya dari teman yang minjam itu. Sampai saya sewa debt collector, gak berhasil juga. Padahal 4 preman yang saya kirim ke  dia itu semua tampang dan badannya seram-seram. Malah ada yang mantan pembunuh. Lho tapi kok cem gak ada angin gak ada hujan, pas saya dah hampir putus asa, si kawan biadab itu bisa tiba-tiba datang, nongol di rumah saya, minta-minta maaf, dan dia membayar semua utangnya ke saya. Tiba-tiba dilunaskannya. Segampang itu jadinya.....hahaha...bisa gilak saya kalo terus ngingat keanehan yang menggembirakan saya itu," aku Heri soal keampuhan ajian menggerakkan hati lawan, ajaran terbaru Abah Rahman itu. Hati-hati yang punya hati. (*)

Rabu, 26 Januari 2022

Susuk Abah Rahman Awetkan Hubungan Gita & Om Marwan

LAMA malang melintang di dunia malam membuat si seksi ini berpengalaman memuaskan lelaki di ranjang. Itu belum ditambah energi susuknya yang luar biasa. Semua ia ceritakan blak-blakan. Ini penuturannya.                                              

Gita (31) - Om Marwan (53). Tiga tahun sudah pasangan siri ini berkisah kasih. "Ya mulus-mulus aja, bahkan (hubungan kami) hampir tak pernah ada konflik," Gita mulai bercerita. Dimulai Oktober 2018 saat Gita dikontrakkan rumah oleh si Om di kawasan Medan Johor, dan kini gadis cantik ini telah mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah) program pemerintahan Jokowi di Tanjung Anom, Deliserdang. Bahkan mobil Ayla keluaran terbaru juga telah dimilikinya. "Sejak ku pasang susuk, semua itu memang telah kutargetkan. Ya seperti saran Abah. Tahun pertama, aku harus memastikan rutin dapat uang bulanan cem yang kuinginkan. Ya di situkan aku dah tahu seperti apa kondisi keuangan tubangku itu. Oke dah dapat. Nah, tahun kedua (KPR) rumah, dan tahun ketiga ini mobil," beber Gita, ditemui seusai ritual 'mandi kembang' di pusat pengobatan kebatinan Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), belum lama ini. 


Rambutnya masih basah. Ritual berkala itu dilakukannya guna merawat keampuhan susuk 'Nyi Ronggeng' yang dipasangnya sejak Januari 2019. Gita, yang karena ritual basahan itu masih dirasuk Nyi Ronggeng, terus saja bercerita. Dan, seperti ulah pelaku lain ritual ini, ceritanya akan terdengar semakin porno. Menurut Gita, profesi Om Marwan adalah pemborong. Tentu bukan pemborong kere. "Dia pemborong....pemborong seks, haha..." cetus Gita, tergelak. Ini bukanlah lagi Gita sepenuhnya. Begitulah. Om Marwan, laki berkepala plontos itu, menurut Gita, memang punya birahi tinggi. Karena itu, saban bertemu, sedikitnya dua kali mereka bermain seks. Seks yang kadang ugal-ugalan. Seperti terjadi di hari gadis ini dibelikan mobil. Siang itu, saat Om Marwan baru tiba dan keluar dari mobil, Gita yang tampil memesona melangkah manja mendatangi tubangnya itu. Di ruang tamu, dia bergelenjot di tubuh Om Marwan. 


Dalam bayangannya, tak lama lagi ia akan menyetir mobil baru, pergi shopping ke mall, jalan-jalan bawa emak atau adiknya yang tinggal di Hamparan Perak, Deliserdang. 
Om Marwan membiarkan sikap manja Gita itu. Laki-laki ini seperti biasa, dengan tangannya, memainkan payudara gadis ini. Dengan ekspresi manja dan minta dipuasi, Gita menyambut rayuan Om Marwan. Mereka mulai bercinta di sofa. Bergulingan. Bertindihan, untuk saling merangsang birahi.
Dengan lahap om Marwan mencumbu bibir Gita. Dan wanita itu, seperti haus seks, menerima cumbuan itu dengan rintihan dan desahan nafas penuh nafsu.Tangannya meremas-remas buah dadanya sendiri. Matanya tertutup, dan mulutnya ternganga. Ia melepas kaos yang menutup tubuhnya. Ia memberi kesempatan om Marwan agar bisa leluasa mencumbunya. Ia membiarkan seluruh kulitnya dirayapi tangan dan mulut om Marwan. Dan saat itu terjadi, maka tak cuma om Marwan yang diamuk badai nafsu. Gita sendiri, tubuhnya mulai bergelinjang. Ia merintih dan minta agar si Om segera memuasinya. Tapi laki-laki yang sudah hebat dalam permainan asmara itu tak mau secepat itu. Ia ingin bersama mencapai puncak nirwana. Karena itu  dia terus mencumbu Gita. Mulutnya secara intens dipermainkan di wilayah sensitif gadis itu. Ia memadukannya dengan jari tangannya. Dan sesekali, jilatan dan hisapan mulutnya terdengar riuh. Gita pun seperti orang kesurupan. Ia hampir tak kuasa menahan desakan nafsu dari dalam dirinya. Ketika om Marwan juga mengalami nafsu yang sama, ia pun mulai menindih Gita. Ia mengangkat kedua paha gadis itu. Membukanya lebar-lebar. Menyorongkannya ke belakang. Dan saat dari mulut Gita terdengar jeritan, itu tanda tusukan mesra laki-laki tua ini sudah terjadi. Setelah itu disusul irama rutin berupa rintihan dan lenguhan.  Keduanya akhirnya tergolek lunglai di ranjang. "Yok ke showroom, kok malah tidur!" ajakan Om Marwan yang menghentak seusai senggama itu sampai sekarang diingat Gita. "Ingatlah, orang habis itu beli mobil. Nah ini sekarang lagi merancang 'request' tahun keempat dan kelima. Karena itulah ini lagi minta petunjuk Abah," tandas Gita, saat mulai pulih dari rasukan arwah nyai porno itu. Paten. Main tubang pakai target. (*)

Bekas Simpanan Pengusaha jadi Istri Mantan Bupati, Inilah 'Murid Terlama' Abah Rahman

SEKS dalam sumbu kekuasaan bukanlah cerita baru. Sudah ada sejak jaman baheula. Begitu pula di sini. Pemanfaatan seks terjadi untuk banyak soal, termasuk demi mendapatkan proyek. Di sinilah nasib seorang gadis bersusuk berubah 360 derajat. Dari kere menjadi kaya, sampai sekarang. Ini kisahnya.             Gadis itu...sebut saja Intan. Bersama ayah dan emak, gadis dua bersaudara itu dahulu tinggal di kawasan Medan Johor. Kala itu, ekonomi keluarganya jauh dari kemapanan. Rumah mereka yang berdinding tepas pun tak banyak diisi perabotan. Karena ayah bekerja serabutan, sang emak terpaksa turut banting tulang mencari nafkah. Di kawasan tempat tinggal mereka, emak Intan dikenal sebagai tukang pijat. Pun cuma beranak dua, demi kebutuhan sehari-hari tak jarang emak Intan mengutang di warung. Begitulah. Hari berganti hari dan kondisi ekonomi keluarga yang 'gitu-gitu aja' membuat si bungsu Intan sering merenung. Saking sering merenung, gadis jelita ini berpikir jauh. Alhasil, demi mengangkat harkat ekonomi keluarga, dia harus memilih di antara pilihan-pilihan yang sebenarnya tak layak untuk dipilih.
Dan, hari itu ia telah memantapkan hati. Rasa sayang dan kasihan terhadap nasib keluarga telah mengalahkan segalanya. Ia bertekad untuk memberikan segala yang dibutuhkan ayah, emak, dan kakaknya. Tak perduli itu sangat bertentangan dengan berbagai doktrin kebaikan yang ada. Ya, pergaulan akhirnya menyesatkan Intan. Gadis ini jual diri. Ini terjadi saat Intan putus sekolah (SMA). Umurnya enam belas tahun. Saat itulah buah dadanya mulai tumbuh subur. Ranum. Tubuhnya sintal karena terus dinamis berjalan. Rambutnya yang ikal itu, bergelombang indah seindah ombak pantai.  Beda dengan banyak gadis lain, Intan merasakan pengalaman bermesraan bukanlah dengan kekasih. Gadis ini tak pernah pacaran. Dia mulai bisa menikmati hubungan seks ya sejak  menekuni profesi sebagai pelacur. Karena itu, tujuannya mencari lelaki berkantong tebal, selain untuk melampiaskan dorongan seks, juga sekaligus cari uang. Karena tak pernah punya kekasih, Intan selalu    menganggap lelaki yang membukingnya adalah pacarya sendiri. Karena itu dia selalu mesra dan manja. Saking mesra, tak sedikit elaki yang menganggap Intan sedang jatuh cinta dan ingin bersetubuh bukan semata alasan uang. Padahal itu adalah servis khas gadis cantik ini. Dan itu dilakukannya dengan siapa saja yang membukingnya. Mungkin karena itulah dia acap disebut sebagai penjual cinta betulan. RA, salah seorang pelanggan setia Intan, pun menganggap gadis itu jatuh cinta padanya. RA bukanlah lelaki biasa. Ia dikenal sebagai pengusaha sekaligus kader partai dan pengurus inti sebuah Ormas di Medan. Bersama lelaki Tionghoa inilah Intan mereguk indahnya dunia. Lazimnya pasangan yang berkisah kasih, RA diketahui telah membawa Intan plesiran ke banyak daerah. Tak hanya Jakarta, Bandung, atau Bali, Intan juga diajak 'honey moon' ke Singapura dan Kuala Lumpur. Tapi kisah kasih mereka berlangsung tak lebih satu kalender. Cerita putusnya hubungan terlarang itu bermula dari ambisi RA mendapatkan sebuah proyek besar di satu kabupaten Sumatera Utara. Kebetulan sang bupati adalah koneksi bisnis RA. Nah, guna memenangkan tender mendapatkan mega proyek itu, Intan nan cantik jelita itu pun turut dihadiahkan RA untuk teman tidur sang bupati. Intan awalnya tak sadar dengan rencana RA, 'kekasihnya' itu. Dia manut saja saat RA mengajaknya nongkrong di sebuah kafe 'high' kawasan Polonia, lalu setiba di sana dia dikenalkan dengan AD, sang bupati yang kini telah pensiun. Sampai di situ, Intan juga belum sadar dirinya akan dijadikan 'piala bergilir'. Tapi meski hubungannya dengan RA berakhir dengan kisah pengkhianatan pengusaha itu, Intan masih dilindungi 'dewi fortuna'. Bahkan, aksi RA menghadiahkan Intan kepada sang bupati menjadi pembuka jalan nasib baru untuk gadis ini. Nasib baru yang betul-betul jauh lebih baik dari sebelumnya. Ceritanya, seperti RA yang sempat tergila-gila dengan Intan, AD sang bupati malah lebih tergila-gila dengan sosok gadis indah bak intan ini. Saking tergila-gila, laki berumur senja itu akhirnya menikahi Intan. Itu terjadi jelang AD mendapat anak dari gadis yang usianya terpaut lebih 25 tahun dengannya itu. Nah, seperti perasaannya terhadap banyak lelaki yang telah menidurinya, adakah di awal hubungannya Intan juga menganggap AD sebagai pacarnya? "Tidak. Saya tak menganggapnya pacar, tapi sejak awal menganggapnya sebagai suami," jawab Intan lalu membongkar sebuah rahasia terkait itu. Dia, yang kini berstatus istri muda AD, bercerita. Ternyata, saat doeloe RA diam-diam ingin memutusnya dan berniat 'menggeser' gadis ini pada seorang bupati, Intan tengah khusuk menjalankan lelaku gaib pada seorang paranormal bernama Abah Rahman. Gadis ini memasang susuk. Nah, prosesi pemasangan susuk pengasih berupa jarum emas ditanam di wajah itu kelar dua hari sebelum Intan diantar RA ke hadapan AD. "Rencananya sih (pasang susuk) untuk dia (RA), biar lebih sayang, kan saat itu lagi bersama dia, tapi ternyata takdir berkehendak lebih baik lagi untuk saya," kenang Intan, ditemui di rumah terapi kebatinan Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), baru-baru ini. "Beliau ini termasuk murid terlama saya. Dia masih sering ke sini,  selain silaturahim ya untuk perawatan susuknya," sambar Abah Rahman. Begitulah. Bersama keluarganya, Intan yang dulu hidup serba kekurangan, kini telah sangat mapan. Mereka tinggal di sebuah komplek terkenal di Kota Medan. (*)

Selasa, 11 Januari 2022

4 Tahanan Bebas !! Kasus Beres Berkat Ritual Damai Perkara

                                                           ANUGERAH-anugerah kegaiban selalu berembus dari hati-hati yang telah mencapai tahap makrifat. Nah, Abah Rahman satu di antara itu. Saking makrifat, lewat ilmu gaibnya, orang tengah menjalani sanksi hukuman mendadak bebas dari bui. Ini fakta soal itu.  
                                                                  Dari markas terapi supranaturalnya (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), Abah Rahman, ahli dalil-dalil ilmu gaib, itu pun bercerita. Menurutnya, kisah itu awalnya dibawa Faisal (43), warga Jalan Quba, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor. "Ini nomor WA-nya, cek (kebenarannya) ke dia," kata Abah Rahman pada wartawan Anda usai menyebut nomor 0815 3683 6916. Begitulah. Mendatangi Abah Rahman, Faisal kemudian menceritakan nahas empat temannya.                 
     
Ceritanya, dengan temuan barang bukti sebutir pil diduga ekstasi, 4 teman Faisal itu ditangkap polisi. Peristiwa terjadi dekat Peringan, Jalan Iskandar Muda, Medan. Empat pemuda itu, AN (35), RM (31), AA (30), dan MD (28), langsung digelandang ke Polsek S. Tak lama seusai tiba di Polsek, lewat AN yang mengontak via seluler, Faisal lalu mengetahui peristiwa itu.                              

Kabar nahas kwartet teman itu seketika mengingatkan Faisal dengan sosok Abah Rahman. Ini ahli natural magic dengan ritual 'damai perkara' yang pernah disaksikannya di tahun-tahun berlalu. Saat itu, untuk mendamaikan perkara 'tali air' teman dari temannya, Faisal diminta menemani seorang kawannya ke rumah Abah Rahman. Di situlah dia menyaksikan beberapa ritus yang digelar dukun 'the big body' itu. Juga segala 'artefak' terkait itu. Mulai dupa dan kemenyan untuk ritual di pintu utama, lalu di dalam rumah ada saja manusia yang diam membisu untuk keperluan 'mendapatkan sesuatu'. 'Keseraman' itu tak membuat rumah itu luang, tetapi justru merangsang banyak pendatang. Itulah gambaran rumah perdukunan Abah Rahman. Guna keperluan kawannya tempo hari, Faisal juga menyaksikan gelaran ritus sang dukun di luar rumah praktiknya. Itu terjadi tengah malam di dekat Sungai Deli alur Delitua, Deliserdang. Di tanah lapang dekat situ, pada malam tertentu, Abah Rahman menggelar atraksi jalan dengan menutup mata. Atraksi itu sekilas bisa dianggap sebagai mainan atau hiburan semata. Itu karena atraksi tampak tak disertai alunan mantra. Tapi sejatinya itu adalah bagian dari ritual melihat nasib dan peruntungan. Abah Rahman akan bergembira kalau atraksinya berhasil melewati pohon beringin di kawasan itu. Dan dia akan berusaha melakukan ritual lagi jika gagal. Semua demi 'mengubah' nasib orang yang membutuhkan pertolongannya.   

Begitulah. Demi 'mengubah' nasib 4 teman yang memohon bantuannya, Faisal akhirnya menemui Abah Rahman dan dia kembali menyaksikan ritual 'mengubah' nasib orang dalam jerat perkara. Hasilnya? Seperti kisah teman dari temannya yang akhirnya bebas dari jeratan bui kasus 'tali air', nasib kwartet 'stengky ekstasi' itu pun idem ditto. Sama-sama mendadak bebas bui. Ceritanya, peristiwa sangat tak dinyana terjadi di hari kelima penahanan kwarted itu. Di situ, usai ritual 'peruntungan damai perkara' sukses digelar Abah Rahman, Faisal yang telah mendapat 'bacaan keramat' dari sang Abah pun berhasil menghadap sang Kapolsek. Nah, di tempat terpisah, Faisal yang kemudian berhasil dikonfirmasi untuk kisah ini, menyebut peristiwa itu terjadi di era Polsek S dipimpin perwira berinisial HA. "Hari (kelima) itu, habis menghadap Kapolsek, malamnya saya disuruh nemui seorang pejabat perwira Polsek itu. Di situ saya kemudian disodori tiga lembar kertas (berisi akta perjanjian) yang harus saya teken. Yawdah, habis neken surat itu, tak sampai sejam kemudian, tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, empat teman saya itu pun dibebaskan," kata Faisal, tampak sumringah mengenang peristiwa di luar akal itu. Dalam surat pembebasan yang ditandatanganinya, Faisal tertulis sebagai pimpinan 4 tersangka. "Malam itu, dengan perasaan senang tak kepalang, mereka (4 kawan, red) yang  saya  jemput dengan mobil pikap, terus tertawa sepanjang perjalanan pulang," kenang Faisal lagi. Pun kisah itu terjadi di tengah suasana tahun baru 2016, sampai sekarang Faisal mengaku masih hafal dengan seuntai 'ayat keramat' pemberian Abah Rahman. "Ritual dan bacaan itu memang khusus untuk orang dalam sasaran meluluhkan perkara. Pasnya, perkara yang sudah masuk ranah hukum. Di luar itu, untuk urusan asmara, misalnya, ya tak bisa. Dan itu sudah saya buktikan," tandas Faisal. (*)