Senin, 25 Februari 2013

Penampakan Wanita Misterius di Depan Kantor Walikota Binjai


 KETIKA tengah malam menjelang, berhati hatilah jika melintas sendirian di depan kantor Walikota Binjai. Hmm, ada keseraman di sana.

 Suasana sunyi langsung menyergap, ketika berada di depan kantor Walikota Binjai ketika tengah malam. Satu persatu kenderaan melintas. Sementara itu, hanya satu dua warung yang buka tak jauh dari tanah lapang kota.
 “Seram yang bang tempat ini kalau tengah malam,” tanya saya pada salah seorang penjaga warung, tak jauh dari depan kantor Walikota Binjai.
  Pria bernama Iskandar itu, memandang saya lekat lekat.
 “Lho adik kok tahu, kalau tempat ini seram kalau malam hari ?”
 “Perasaan saya saja. Iiiiii,” kata saya bergidik.
 “Memang benar dik, di tempat ini sering terlihat penampakan, terutama yang sering mengalaminya adalah supir angkot,” ujar Iskandar dengan wajah serius.
 Saya tercenung mendengarkannya.
 “Memang ceritanya bagaimana bang?” tanya saya pada pria berumur kepala tiga itu.
 Sesaat kemudian, Iskandar menarik nafas panjang. Pandangannya menerawang jauh.
 “Kisah ini sering dialami oleh supir angkot. Mereka sering melihat perempuan gaib berdiri dipinggir jalan itu. Persis di depan kantor walikota. Parasnya cantik, tinggi semampai, dan selalu memakai daster putih. Ketika dia sudah  naik ke atas angkot, aroma bunga kantil langsung tercium. Rupa wanita itu sangat menawan dan menggoda,” kata Iskandar seraya menghembuskan nafas panjangnya.
 Lama saya tercenung mendengar penuturan Iskandar. “Bukan itu saja bang, wanita itu bisa saja terbang melayang layang, kemudian menampakkan dirinya di depan kaca mobil,”ujar Iskandar menambahkan. Benar benar menyeramkan kisah yang dituturkan Iskandar ini.
  Ternyata dibalik kemegahan bangunan kanto Walikota Binjai, di depannya sering terlihat penampakan yang aneh aneh. Karena hari mulai larut, saya pun pamit meninggalkan warung Iskandar, yang tak jauh dari tempat penampakan itu.
 Menurut Abah Rahman, seorang paranormal, berdasarkan mata batinnya, yang terlihat itu adalah makhluk halus sejenis kuntilanak. Ia iseng untuk menampakkan wujudnya kepada orang yang berlalu lalang.
 “Jangan panik apalagi takut jika dihadapkan pada kejadian seperti itu. Tahan nafas dan berdzikirlah sebanyak banyaknya. Kemudian hembuskan ke arah penampakan tadi,” ujarnya ketika dimintai tanggapan atas fenomena ini.
 Abah Rahman juga menambahkan, jika kita semakin ketakutan, hantu hantu atau pun makhluk yang menampakkan wujudnya tadi makin suka menggoda kita. Mareka merasa kalau keusilannya membuat manusia yang jadi targetnya akan sangat ketakutan. Hal tersebut biasanya sangat menyenangkan bagi makhlus penganggu tadi.
 Terakhir Abah Rahman menyarankan, bila melintas di depan kantor Walikota Binjai pada tengah malam, agar pikiran jangan kosong, supaya tidak bisa dikacaukan oleh makhluk halus tadi pikiran kita. (red)

Di Balik Pemberian Keris kepada Dahlan Iskan di Ponpes Al-Ikhlas, Pasuruan, Jatim


Sebilah pusaka Tunggul Kukus berpamor Melati Tumpuk diberikan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan oleh Pengasuh Ponpes Al-Ikhlas, Pasuruan, Jatim. Apa makna di balik pemberian tosan aji tersebut?

Ternyata Dahlan Iskan di rumahnya sudah memiliki 9 biji keris. Dengan pemberian dari Kiai Zaeni Ahmad selaku pimpinan pondok, berarti mantan bos PT PLN itu sekarang telah memiliki 10 koleksi pusaka. Diketahui pusaka itu bernama Tunggul Kukus, pamornya Melati Tumpuk. Zaman dulu keris dengan pamor seperti itu dimiliki oleh para negarawan, seperti raja, mahapatih, atau panglima.

Kendati namanya sama yakni Tunggul Kukus, tetapi keris yang dimiliki oleh raja pastinya tidak sama dengan yang dipunyai oleh mahapatih, maupun panglima. Perbedaan itu, kata pemangku Padepokan Tembang Sejati, Jombang, Jatim Ki Ageng Gending Suling terletak pada bentuk dan tentu saja sawab atau yoni yang ada di dalamnya. Katanya, sebilah keris yang dimiliki oleh raja memiliki pegangan runcing seperti jalu ayam jago dan di bagian atasnya sedikit ada bulatan dari intan. Sedang jabatan mahapatih, punggung pegangan berbentuk bulat seperti mutiara. Adapun untuk panglima pegangannya biasa.

Kata Ki Ageng yang diterima Dahlan Iskan masuk klasifikasi nomor dua. “Bisa jadi tujuan dari Kiai Zaini memberikan keris itu kepada beliau adalah untuk menambah wibawa Dahlan Iskan dalam mengemban tugas negara,” katanya saat berkunjung ke Redaksi posmo.(posmo)

Ritual Siraman Pusaka Gong Kiai Pradah Blitar, Jawa Timur


Siraman pusaka Gong Kiai Pradah merupakan ritual milik masyarakat Blitar. Khususnya warga di Lodoyo, Sutojayan. Dilaksanakan setiap 12 Rabiul Awal dan 1 Syawal. Ritual ini sudah dilestarikan oleh masyarakat setempat sejak ratusan tahun lalu. Masyarakat masih mempercayai bahwa Pusaka Gong Kiai Pradah adalah suatu benda pusaka yang dianggap sakral.

Sejak satu minggu sebelum prosesi siraman Kiai Pradah dimulai ibukota eks Kawedanan Lodoyo yang terletak di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar mulai ramai dibanjiri para masyarakat. Ribuan masyarakat baik dari dalam maupun luar kota datang untuk mengikuti prosesi siraman Gong Kiai Pradah. Kebanyakan mereka datang lebih awal dari hari pelaksanaan siraman, sehingga suasana kota yang biasanya sepi berubah menjadi ramai. Bahkan ratusan pedagang kaki lima dari wilayah Blitar mapun daerah sekitar juga turut berjubel untuk mengais rezeki dari keramaian tersebut.

Dari pantauan posmo, siraman kali ini tidak dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul awal yang bertepatan pada hari Kamis tanggal 24 penanggalan Masehi. Akan tetapi dilaksanakan pada hari Sabtu (26/1). Sehari sebelum saat siraman, sanggar penyimpanan, panggung siraman, serta tempat penyembelihan kambing sesaji dihias dengan janur. Sehingga, suasana terasa lebih meriah dan bernuansakan magis. Hanya,  khusus panggung siraman selain dihias dengan janur juga dipasang untaian daun beringin, andong, puring, serta daun langsuran.

Setelah acara menghias, dilanjutkan dengan pemotongan kambing sesaji. Kambing sesaji ini hanya satu ekor. Itu pun hanya diambil kepala dan jerohannya saja. Kemudian, kepala dan jerohan dibungkus dengan kain mori untuk dijadikan sesaji ziarah.

Selesai pemotongan kambing sesaji dilanjutkan pembuatan sesaji. Pembuatan sesaji dilakukan oleh para ibu yang sudah tidak menstruasi, dengan dikoordinasi juru kunci Kiai Pradah. Sesaji dalam sebuah upacara memegang peranan penting karena kelengkapan sesaji menentukan keberhasilan upacara religius.Sesaji yang kurang lengkap dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sesaji yang dipersiapkan dalam upacara ini adalah sesaji untuk sanggar penyimpanan, sesaji selamatan, sesaji ziarah, dan sesaji siraman.(posmo)

Pulanggeni, Berangsar Kekuasaan & Kewibawaan


Bukan rahasia jika di kalangan pejabat di negeri ini masih mengenal keris ageman yang disebut sebagai piandel keluhuran baik untuk melanggengkan kekuasaan, kewibawaan, pagar diri, hingga keberuntungan. Bagaimana sebenarnya keris yang cocok untuk para pejabat itu?

DALAM konsep kehidupan orang Jawa boleh dibilang lengkap dan sempurna apabila telah memiliki lima hal yaitu kukilo (burung), wanito (wanita), turonggo (kuda), curiga (pusaka), dan wisma (rumah). Jika salah satu belum dimiliki, maka terasa belum sempurna hidupnya sebagai orang Jawa, makanya orang Jawa yang hidupnya sudah mapan pasti memiliki ke-5 hal tersebut. Di zaman modern sekarang ini pun masyarakat Jawa masih memegang teguh filsafat kepercayaan hidup tersebut. Apalagi menyoal curiga atau pusaka merupakan sesuatu yang memiliki arti penting. Pusaka tersebut bisa berupa tosan aji seperti keris, tombak, badik, patrem, dll.

Menurut pandangan umum masyarakat Jawa pusaka jenis keris lebih tinggi derajatnya daripada pusaka bentuk lain karena dahulu para leluhur mereka dari kalangan raja dan bangsawan banyak yang menggunakan pusaka jenis keris. Sedangkan golongan prajurit, kesatria menggunakan pusaka jenis tombak. Dalam perkembangannya keris tidak hanya dipakai oleh golongan bangsawan, tetapi semua golongan masyarakat. Oleh karena itu, keris tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat Jawa.

Sebuah keris tidak dibuat begitu saja tanpa alasan apa pun. Sebuah keris merupakan lambng, permohonan, dan cita-cita dari pemilik/pemesan keris pada waktu itu. Contohnya, keris Empu Gandring yang dipesan Ken Arok (Raja Pertama Kerajaan Singosari) kepada Empu Gandring dibuat/dipesan untuk memperlancar dan memperkokoh kekuasaannya kelak. Keris Naga Sasra dan Keris Sabuk Inten dibuat untuk tujuan menanggulangi balak/musibah dan kelaparan yang terjadi pada waktu itu. Jadi sebuah keris memiliki angsar/manfaat masing-masing.

Untuk mengetahui manfaat sebuah keris sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan seseorang, kita bisa mengetahui manfaat sebuah keris dari luknya ataupun dari pamor yang dimilikinya dengan melihatnya pada pakem keris. Atau bisa juga melihat manfaat keris dengan cara menayuhnya. Sebuah keris cocok untuk seseorang belum tentu cocok bagi orang lain. Misalnya seoarang pedagang cocok menggunakan keris banyu mili, tetapi jika digunakan oleh pejabat akan kurang cocok karena angsar pusaka banyu mili hanya mampu menimbulkan aura gaib kelancaran rezeki dan tidak mampu menimbulkan aura kewibawaan dan kekuasaan.

Keris Sapuan Tangan

Beberapa hari lalu, Kamis (4/10), menjelang keberangkatan ke ibu kota, Joko Widodo (Jokowi) memperoleh tali asih dari karyawan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, berupa sebilah keris dan wayang Puntadewa. Dua benda budaya itu diserahkan saat apel terakhir Jokowi bersama karyawan Pemkot Solo, di halaman Balaikota. Keris tersebut ternyata bukan keris sembarangan, pembuatan keris tidak menggunakan teknologi pande, namun hanya dielus dengan tangan. Itu artinya, ketika membangun Jakarta nanti, Jokowi mesti mengedepankan sapuan tangannya yang halus, tanpa harus menyakiti rakyat, sebagaimana karakter Puntadewa. Keris yang tidak dibuat dengan pande, tetapi dengan sapuan tangan (pejetan tangan, Jawa) adalah keris istimewa karena hanya bisa dibuat oleh empu sakti sekelas Empu Suro dan Empu Sombro. (posmo)

Sabtu, 23 Februari 2013

Diganggu Arwah Penasaran di Amplas


Ini pengalaman gaib seorang pemuda warga Jalan Balai Desa, Amplas. Karena  kencing sembarangan Di Perumahan Nusantara, juga di daerah yang sama,  ia diteror makhluk gaib !

 Dani nama pemuda itu. Kesehariannya ia menjadi petugas bongkar muat buah di Jalan Turi. Awalnya, ia percaya tak percaya dengan peristiwa ini. Namun setelah mengalaminya ia merasakan ketakutan luar biasa.
Ini memang peristiwa klenik. Saat itu, usai pulang kerja, ia berniat mengunjung Omnya yang tinggal di daerah situ. Dasar sial, sebelum berkunjung ia tidak menghubunginya terlebih dahulu. Begitu ia sampai, pintu rumah Omnya malah tertutup rapat. Karena yang dituju tak di rumah dan tidak enak hati kalau menghubungi melalu ponsel, Dani milih nonkrong di bawah pohon. Persis di depan rumah Omnya. Lama bengong, Dani merasa ingin pipis. Situasi mendukung, diilhatnya kiri kanan tak ada mata memandang, serta merta ia menurunkan resletingnya. Dan ia pun menikmati sensasi itu.

Usai membuang air seninya, Dani menikmati kesegaran yang luar biasa. Badannya ringan dan plong. Tapi, tunggu punya tunggu, Omnya belum datang  juga. Ia bosan. Ia putuskan balik kanan, pulang ke rumah.

 Sesampainya di rumah, ia pun rebahan. Saat itu, adzan Magrib baru saja berkumandang. Seiring selesainya adzan Magrib, Dani merasakan ada yang aneh di tubuhnya. Tiba tiba ia merasa hawa panas menjalar  dari kakinya. Kian lama kian terasa. Lama kelamaan ia merasakan panas badan yang tiada tara. Namun untuk menjerit atau pun berteriak ia tak kuasa.

Disaat saat seperti itulah, berkelebat bayangan di asbes kamarnya. Mula mula hanya berbentuk seluet merah, dan berubah bentuk menjadi sesosok manusia buruk rupa. Serta merta, di tengah ketidaksanggupannya bergerak maupun bicara, bayangan merah itu menampar wajah Dani.
“Kamu kurang ajar, tak ada otak, tak punya kesopanan,” ujar Dani pada Abah Rahman, ketika menceritakan kisahnya.

Dani juga menambahkan, bayangan itu sangat marah dan mencak mencak. Ternyata, akar pohon yang  kukencingi itu adalah rumahnya. Untunglah, keadaan itu tak berlangsung lama. Orang tuanya melihat kejadian yang dialami Dani. Mereka kemudian menyiraminya. Oleh sang Ayah, Dani diberikan minum yang sudah dibacakan doa Alfatiha. Perlahan-lahan, pengaruh panas tersebut mulai menurun. Ia pun tidur sampai siang keesokan harinya. Badannya seperti remuk redam, bagai digilias traktor, begitu pengakuan Dani. Untunglah, setelah meminum air doa tersebut, kesadaran Dani pulih. Tapi badannya terasa lemas berhari hari.

Belakangan baru diketahui, kalau di tempat itu dulunya, pernah ada orang bunuh diri. Herman namanya. Sehingga kuat dugaan, bahwa arwah penasaran yang mengganggu Dani karena kencing sembarangan.
“Ini merupakan pelajaran buat kita semua, kalau kencing, apalagi di tempat tempat lembab, seperti bawah pohon rindang, rumah yang lama tidak berpenghuni, hutan belantara dan tempat sejenisnya agar jangan sembrono, karena di tempat itu makhluk halus senang mendiaminya,” ujar Abah Rahman.
Sejak peristiwa itu, Dani kian berhati hati dalam bersikap. (***)

Tiap Malam Jumat Kliwon Lakukan Tapa Kumkum di Sungai Ular


 Mendatangkan Rezeki  dan Pengasihan

Jika Anda pencinta dunia gaib, dan ingin mendapatkan sensasi batin yang tenang, lakukanlah tapa kumkum. Ada banyak sensasi di sana.
Sedikit berbagi cerita, Abah Rahman punya kebiasaan dalam laku ritualnya. Saban malam Jumat Kliwon, di tempat seorang sepuh, ia melaksanakan ritual tadi. Tapa Kumkum  alias berendam di air waktu malam tersebut dilaksanakannya di  Kampung Sekepal,  Kecamatan Galang, Deli Serdang. Tepatnya di aliraran Sungai Ular.
“Sudah seperti agenda rutin, tiap malam Jumat, bersama teman teman, saya senang melakukan ritual Tapa Kumkum di Sei Ular. Persis tengah malam, acara itu digelar. Ya, suasananya santai tapi syahdu,” ujar Abah Rahman menerangkan.
Ritual tapa kumkum itu dipimpin oleh sesepuh setempat, Ki Misroni namanya. Olehnya, orang orang yang ingin melaksanakan tapa kumkum, disuruhnya untuk berdiri menahan arus sungai. Kebetulan  ruas sungai tersebut tidak terlalu dalam dan berdasar pasir.
“Selama melaksanakan ritual tersebut, kami disuruh berdoa. Minta pada Tuhan Yang Maha Esa, Mendatangkan rezeki dari seluruh penjuru mata angin, dan memakrifatkan derasnya air sungai tersebut, seperti itulah rezeki datang,” imbuh Abah Rahman kemudian.
Melihat referensi supranatural, tapa kumkum punya sejarah dan manfaat tersendiri.  Lelaku ini berasal dari tanah Jawa. Boleh dibilang, merupakan salah satu lelaku favorit dalam mencari berkah. Dasar  lelaku ini mengacu pada tapa selama 9 tahun dari seorang wali asli dari suku Jawa yakni Kanjeng Sunan Kalijaga . Ketika beliau bertapa di tepi sungai atas perintah Sunan Kudus.  Atau mereka yang berasal dari aliran Kejawen atau Islam Kejawen akan merujuk pada kisah heroic dari sang Werkudara alias Bima yang dengan penuh keiklasan menyelam ke dasar samudra untuk mencari air perwitosari alias air kehidupan atas order maha resi Durna.
      Dari segi ilmiah ada alasan tertentu kenapa beberapa kelompok merasa nyaman berendam alias tapa kum kum di aliran sungai, yakni karena alasan bahwa tubuh manusia 75% lebih terdiri dari cairan yakni darah dan  mereka mencoba mengisolasi diri di dalam air dan berkomunikasi dengan keadaan air sehingga segala penyakit yang timbulnya dari cairan alias darah dapat dinetralisir dalam tempo hitungan yang singkat.
Sedangkan dari segi metafisika atau alasan kebatinan , para penggemar tapa berendam mengakui bahwa dengan tapa berendam di dalam air ataupun cuman sekedar sebatas leher mereka menemukan suatu dunia yang murni di dalam air. Karena air adalah media yang mujarab dalam menemukan sebuah jalan atas nama sejatining urip atau daya urip dalam hitungan singkat. Dan ada satu hal yang mesti kita hadapi jika kita berendam di dalam air yakni rasa takut akan dalam sebuah kolam air atau sungai, rasa takut akan dinginnya temperature air di waktu malam dan rasa takut melihat segala bayangan ketika kita sedang berproses berendam di dalam air.
      “Cobalah lakukan sesekali tapa berendam ini, walau pun sebentar. Kita akan mendapatkan sesuatu yang menenangkan batin dan membuat diri selalu bahagia,” kata Abah Rahman sambil tersenyum. (red)


Makna Dibalik Nomor HP


Komunikasi adalah penting dan dapat dilakukan secara lisan dengan telepon. Ada telepon di rumah yang sifatnya terpaku di suatu tempat. Adal telepon seluler yang sifatnya bergerak dan terpaku pada si pembawa. Telepon seluler dikenal sebagai handphone. Setiap insan memiliki handhpone sekarang.

Nomor dari telepon dapat dijadikan sebagai media untuk melakukan analisa numerologi. Nomor telepon, baik telepon rumah maupun telepon seluler dapat digabungkan menjadi satu angka tunggal. Berdasarkan angka tunggal ini dpat dibaca interprestasinya.

Contoh nomor rumah : 021 7792306. Yang diperhatikan dalah nomornya tanpa tiga angka di depan yang menyatakan lokasi. Jadi nomornya adalah 7792306. Nomor itu dijumlahkan 7+7+9+2+3+0+6 menjadi 34 yang selanjutnya digabungkan 3+4 menjadi tujuh. Jadi tujuh. Jadi tujuh adalah angka untuk nomor telepon 77792306.

Contoh nomor seluler : 0816 1677 0858. Yang diperhatikan adalah nomor-nomor yang berada di posisi ke lima dan seterusnya karena empat nomor pertama adalah nomor spesifik dari providernya. Jadi nomornya adalah 1677 0558. Nomor ini dijumlahkan 1+6+7+7+0+5+5+8 menjadi 42 yang selanjutnya digabungan 4+2 menjadi enam. Jadi enam adalah angka untuk nomor telepon 0816 1677 0558.

Setelahm mengetahui angka numerologi dari nomor telepon, maka anda dipersilahkan membaca intresprestasinya berikut ini.

ANGKA SATU
Angka yang mencerminkan induvidualitas, mandiri dan ketegasan. Angka ini menjanjikan peluang menjadi perintis atau pemimpin. Identik dengan gagasan dan inisiatif. Bersifat pemberani dan pandai dalam penjelajahan. Angka ini cenderung mengutamakan diri sendiri dengan mengabaikan lingkungan di sekitar.

ANGKA DUA
Angka yang mencerminkan kegandaan dan dualisme. Angka ini menjanjikan peluang menjadikan pembimbing atau penasehat. Identik dengan hati hati dan lamban dalam mengambil keputusan. Bersifat penakut dan peka secara emosional. Angka ini cenderung mengutamakan kerjasama dan perdamaian serta kerukunan dalam lingkugan.

ANGKA TIGA.
Angka yang mencerminkan kesenangan dan keceriaan serta gairah akan kehidupan yang menggebu, Identik dengan ketenangan dan tidak banyak bicara. Bersifat kreatif, praktis dan berjiwa besar dalam masalah kemanusiaan. Angka ini cenderung malas atau pasif sehingga perlu selalu dipicu untuk berkreasi secara maksimal.

ANGKA EMPAT
Angka yang mencerminkan kekuatan dan kekokohan. Angka yang mencerminkan kepercayaan diri tinggi. Identik dengan angkuh, sombong, dan sering menyepelekan orang lain. Sifatnya adalah stabil dan tidak emosional, serta sering mengutamakan logika. Juga kurang imajinatif sekalipun kreatif. Angka ini cenderung aktif dan giat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

ANGKA LIMA
Angka yang mencerminkan kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Angka yang mencerminkan perluasan dan pengembangan dalam berbagai kehidupan. Identik dengan keuletan, keingintahuan yang mencolok, serta keakraban dalam pergaulan. Angka ini cenderung piawai dalam berbicara dan spontan dalam berpartisipasi.
ANGKA ENAM
Angka yang mencerminkan asmara, persahabatan, dan kasih sayang. Angka yang mencerminkan perhatian menonjol untuk keluarga dan lingkungan sekitar. Identik dengan terbit dan teratur serta disiplin. Angka ini cenderung boros dalam bidang keuangan dan sering mengutamakan kepentingan orang lain dengan mengabaikan kepentingan diri sendiri.

ANGKA TUJUH
Angka yang mencerminkan logika dan perenungan. Angka yang mencerminkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendalam dari setiap babak kehidupan. Identik dengan saksama, cermat dan adil bijaksana. Angka ini cenderung menghindari pekerjaan yang menuntut kegiatan fisik yang berlebihan dan selalu menghindar dari keramaian untuk menenangkan diri.

ANGKA DELAPAN
Angka yang mencerminkan kerja keras. Angka yang mencerminkan perjuangan dalam meraih cita-cita karena memang tidak bisa mengandalkan keberuntungan. Identik dengan rajin, tekun, dan kerapihan dalam kegiatan. Angka ini cenderung mengutamakan urusan spiritual ketimbang finansial. Angka ini menonjolkan kehati-hatian dalam bertindak.

ANGKA SEMBILAN
Angka yang mencerminkan cinta universal, baik terhadap sesama manusia maupun terhadap alam sekitar. Identik dengan keseimbangan, harmonis, keramahan, dan idealis. Angka ini cenderung bergairah mengatasi berbagai masalah kehidupan dengan tuntas dan berusaha untukk menyenangkan orang lain. (Abah Rahman/ Sumber Terpilih)

Selasa, 19 Februari 2013

KAMUS KLENIK



A
Amit-amit :      Mohon izin pada penunggu tempat sakral.
Anjangsana :   Pergi dengan tujuan tapa ngrame, menolong sesama.
Asih :               Watak belas kasihan kepada sesama makhluk.

B
Badan Alus :   Roh orang yang meninggal.
Balak :             Bencana dari gangguan hantu.
Bang Wetan : Wilayah Jawa bagian Timur.
Bekakak :        Ritual penyembelihan korban untuk hantu.
Blangkemen : Tak bisa bicara karena terkena guna-guna.
Bleger :            Perwujudan hantu.

C
Cakramanggilingan :   Perputaran nasib hidup, kadang di atas dan di bawah.
Cikal bakal :                Roh yang paling awal di sebuah wilayah

D
Daya Linuwih :           Kekuatan sakti seseorang
Dhahar Kembul :         Makan bersama-sama
Dhawuh :                    Perintah gaib dari Tuhan
Dhedhengkot :            Pimpinan Hantu
Dhingkel :                   Bagian tungku untuk memasak
Dicengklak :                Dibawa pada bagian punggung
Dikersakake :              Diinginkan oleh hantu, oleh kekuatna adi kodrati.
Dilarung :                    Sesaji atau barang yang dibuang ke laut, pantai, sungai
Disupiti :                     Dikhitan oleh hantu
Diumik-umiki :            Diberi ucapan mantra secara bisik-bisik
Diwateg :                    Mantra atau sesaji yang dikenakan pada seseorang.
Diyu :                          Raksasa hantu besar

E
Eling :                          Ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa
Embel :                        Tanah basah jika diinjak kaki tubuh akan terperangkap
Endhang :                    Roh halus yang merasuk pada orang lain.
Entertainment :           Hiburan yang melibatkan hantu

G
Geblak :                       Hari pertama kematian seseorang
Gedibal :                     Kroni atau bawahan
Gegeni :                       Memanaskan tubuh pada api
Gendam :                    Cara memperdaya seseorang dengan menyenggol
Glodhag :                    Suara hantu yang menakutkan
Golek Kanca :             Orang meninggal rohnya akan mencari teman
Gotek :                        Menurut kisah kebanyakan orang
Greget :                       Spirit, keinginan menggebu gebu
Grujug :                       Mandi Besar
Gubug :                       Rumah kecil yang terbuat dari atap daun.
Gugon Tuhon :            Kepercayaan, takhayu pada hantu

I
Ikhlas :                        Memberikan sesuatu tanpa mengharap imbalan
Item :                           Batu kali berwarna hitam

J
Jagad Cilik :                Gambaran dunia yang ada pada diri manusia.
Jagad Gedhe :                         Alam Semesta
Jobin :                          Lantai
Julig :                           Amat licik, sering memperdaya
Julung Memedi :         Selalu ditemui hantu

K
Kanuragan :                 Kesaktian atas bantuan hantu
Katuranggan :             Ciri-ciri seseorang berdasarkan postur/ figure
Kawruh :                     Pengetahuan diperoleh melalui olah batin
Kebablasen :                Berlebih-lebihan
Kedhung :                   Air menggenang di sungai
Kembang Telon :         Bunga tiga macam : kanthil, kenanga, mawar
Kentong Jugag :          Bunyi kentong jika ada orang meninggal
Kesasar :                      Roh yang tak sampai pada Tuhan, berkeliaran ke dunia lagi
Ketok-ketokan ;          Selalu melihat figure orang yang meninggal dunia
Ketrima :                     Tercapai harapannya
Kirap :                         Berputar putar bersama
Klacen :                       Sesaji untuk hantu diletakkan pada ancak bamboo
Klambrangan :             Roh yang berkeliaran, menggoda manusia
Klemak-klemek :         Berkata lemah tetapi menyakitkan
Klenik :                       Ilmu perguruan kejawen secara bisik bisik

L
Laku-laku ;                  Menjalani ritual
Layon :                        Jasad orang meninggal
Lendhut :                    Tanah persawahan

M
Maesan :                      Batu atau kayu sebagai tanda orang meninggal
Makarti :                      Sukma manusia yang hidup, bergerak
Maneges :                    Mohon petunjuk pada hal yang akan terjadi
Mbaureksa :                 Hantu penjaga wilayah
Mempan :                    Kondisi dapat terkena godaan hantu
Memule :                     Memperingati orang meninggal dunia
Mendha-mendha :       Hantu yang berubah wujud  seperti manusia atau hewan.
Mula bukane :             Awal mula terjadinya peristiwa
Munjung :                    Memberikan sesaji pada hantu.
Mupus :                       Berserah diri pada Tuhan

N
Nagih janji :                 Hantu yang minta janji kepada manusia.
Narima :                      Menerima sepenuh hati pemberian Tuhan.
Ndadi :                        Pelaku yang termasuki hantu
Ndilalah :                    Tiba-tiba
Nenepi :                       Bertapa, mencegah nafsu di tempat yang sepi.
Ngalamat :                   Tanda-tanda gaib, isyarat gaib.
Ngalap berkah :           Memohon anugerah pada tempat sakral.
Ngelmu titen :             Keyakinan berdasarkan pengalaman berulang-ulang.
Ngembes :                   Mengeluarkan air sedikit demi sedikit
Nggilani :                    Hantu yang menakutkan
Ngibing :                     Mengiringi tarian tayub dengan berjoget bersama sama.
Ngalantarke :               Menjadi perantara agar dapat berhubungan dengan hantu.
Ngraga suksma :          Bertapa sambil pada tingkat perpisahan raga dan sukma.
Nimpunan :                 Orang yang cerdik cendekia dalam ilmu kejawen
Nyadran :                    Tradisi memperingati roh leluhur
Nyeler :                       Mengambil barang sedikit demi sedikit.
Nyirep :                       Membuat orang tak berdaya dengan mantra.
Nyuguh :                     Memberikan sesaji kepada hantu yang datang.

O
Ora Ilok :                     Tak baik dilakukan

P
Pagebluk :                   Banyak orang sakit dan meninggal mendadak.
Paguron :                     Tempat memberikan ilmu kejawen.
Pamomong :                Saudara gaib yang menjaga manusia.
Pandhita Luhung :      Pendeta yang sakti.
Pangawikan :               Keilmuan Jawa
Panyirepan :                Memperdaya orang dengan mantra atau sesaji
Pelarisan :                    Sesaji agar dagangan atau jasa lain laris.
Penglarisan :                Sesaji agar dagangan atau jasa lain laris.
Pepadhang :                Mendapat cahaya terang dari Tuhan
Pepesthen :                  Takdir dari Tuhan
Pepundhen :                Roh leluhur
Perabot desa :              Pengurus lembaga desa
Pesugihan :                  Upaya mencari kekayaan dengan bantuan hantu.
Petungan Jawa :          Perhitungan berdasarkan tradisi primbon.
Primbon :                     Buku yang membuat pengetahuan tradisi lisan kejawen.
Pundhen :                    Leluhur Jawa yang telah dimakamkan di suatu tempat.
Puter Giling :               Upaya sesaji agar orang yang dibawa hantu dikembalikan.
Raja Brana :                Harta kekayaan
Roh Rucah :                Roh orang yang jelek cara meninggalnya.
Ruwat :                       Tradisi membersihkan kotoran diri melalui ritual.

S
Sabar :                         Bersikap sabar
Salah Kedaden :          Berubah menjadi bentuk hantu menakutkan.
Sampyuh :                   Peperangan tak ada yang kalah, mati bersama-sama.
Sangar :                       Tempat yang dipandang amat gawat.
Sanggar Pamujan :      Tempat pemujaan pelaku kejawen.
Sangkan Paran :          Asal usul hidup manusia.
Sasmita :                      Tanda tanda gaib
Sembrana :                  Bersikap tak sopan kepada hantu.
Sembur-sembur adas : Memberikan petuah yang amat berharga.
Sesirik :                       Mencegah hawa nafsu
Sowan :                       Menghadap kepada yang lebih tinggi.
Srah-srahan :               Menyerahkan sesaji kepada hantu.
Srana :                         Sesaji yang bermacam-macam.
Suguhan :                    Hidangan sakral untuk hantu.
Sukerta :                      Orang yang dianggap kotor
Sumarah :                    Berserah diri total

T
Tengara :                     Tanda atau isyarat gaib. 
Tetebah :                     Membersihkan tempat dari gangguan hantu.
Tiga Kepel :                 Tanah tiga kepalan tangan manusia.
Tilas :                           Tempat yang dilalui leluhur.
Tuk Pitu :                    Mata Air dari tujuh sumber
Tumbal :                      Sesaji untuk memohonkan keselamatan dari godaan hantu

U
Ulih-ulih :                    Jika telah sembuh lalu memberikan pengorbanan.
Ura-ura :                      Nyanyian yang dilakukan dengan gembira.
User :                           Pengguna jasa dukun
Usreg :                         Suasana gaduh.

W
Wadal :                        Sesaji manusia atau hewan sesuai perjanjian dengan hantu
Wangsit :                     Isyarat gaib akan hadirnya kejadian mendatang.
Welas :                        Belas kasihan kepada sesama.
Wesi Aji :                    Besi pusaka yang memiiki daya kesaktian
Wesi Kuning :             Besi kecil berwarna kuning yang memiliki kesaktian.
Wingit :                       Susana gawat
Wiridan :                     Amalan berupa mantra maupun ayat suci.
Wisik Gaib :                Tanda gaib yang diterima melaluui laku spiritual. (***)

Sisi Gaib Kanal Marindal


PETUALANGAN kali ini, saya akan membawa Anda melihat dimensi gaib Kanal Marindal. Sebuah saluran air yang tujuannya mengantisipasi banjir. Namun kalau kita lihat tempat itu sekarang jadi gudangnya makhluk halus. Karena selain dingin, lembab dan berlumut, kawasan inilah yang tersisa pas dijadikan tempat tinggalnya makhluk gaib.
Jika sekali waktu Anda melintasi Jalan AH. Nasution, menuju Pajak Deli Tua, tentulah melewati daerah ini. Sebuah sungai yang sudah dibeton dinding kiri kanannya. Namun seiring berjalannya waktu, semak belukar dan dinding yang berlumut kerap kita lihat di sisi kiri kanan kanal.
Menurut penerawangan saya, di tempat inilah sekarang jadi tempat tinggalnya makhluk halus yang berada di kawasan Deli Tua dan sekitarnya. Pasalnya, hutan, semak belukar, telah dijadikan tempat pemukiman. Alhasil, para makhluk halus tersebut kemudian pindah dan memilih tempat di kanal marindal.
Disamping itu, arwah arwah penasaran juga banyak di tempat ini. Pernah peristiwa  Mei 2011, bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan sudah tewas membusuk di jembatan kanal  Marindal tepatnya dibawah pohon sirih, Minggu (15/5/2011) sekitar pukul 08.40 WIB.
Keterangan di Ruang Instalasi Jenazah RSU Pirngadi Medan, bayi yang diperkirakan berusia empat bulan ini pertamakali ditemukan oleh warga. Lantas penemuan tersebut membuat heboh warga sekitar.  Disinyar, bayi tersebut merupakan hasil hubungan terlarang.
Kemudian warga melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Patumbak. Bayi malang ini diperkirakan sudah tewas sekitar dua hari yang lalu, dikarenakan kondisinya yang sudah membusuk.
Demikianah kisah nyata yang pernah terjadi di kanal itu. Sehingga kian menambah keangkerannya. Bahkan jika dilihat dari penerawangan, di tempat ini sudah seperti perkampungan makhluk gaib, bahkan sudah mendekati kota metropolitannya bangsa lelembut.
Ini berdasarkan pengamatan mata batin saya, para makhluk gaib sangat ramai di sepanjang kanal marindal. Karena mereka kian terdesak oleh populasi manusia yang sangat berkembang begitu pesat.
Senja baru saja berlalu, ketika saya sampai di tempat itu.  Saya berdiri di pinggir kanal, tak jauh dari jembatan. Setelah menyantap sate padang yang berada persis di sebelah Jembatan, saya melihat komunitas gaib di tempat itu. Ada berbagai macam tingkah polah disana, seperti Kuntilanak, Genderuwo, wewe gombel, tuyul dan ada bayangan bayi montok.
Teringat saya peristiwa Mei 2011 tersebut, tampaknya arwahnya masih berseliweran di tempat itu. Ia masih tak terima atas perlakuan pada dirinya. Setelah melakukan komunikasi gaib, ia tersenyum ke arah saya dan melambaikan tangannya. Ia terbang melayang, berseliweran di antara bebatuan.
Ketika melintasi tempat ini sewaktu Magrib, kalau bisa, jangan pernah memaki atau pun buang air sembarangan di sekitar kanal. Pasalnya, komunitas makhluk gaib di tempat itu bisa marah sehingga Anda menjadi kesambet. Berhati hatilah. (Abah Rahman)

Minggu, 17 Februari 2013

Misteri Replika Tongkat Komando Bung Karno


Sekarang ini kehidupan serba mekanis, rasional, dan disebut sebagai jamannya teknologi. Sehingga rasanya menjadi manusia kuno bila masih mengamalkan doa dan mantra. Dan sebagian orang lainnya menganggap sebagai suatu kemunduran bila masih mengamalkan ilmu-ilmu spiritual, mistik, aji-mantra dan sejenisnya.

Padahal, sesungguhnya apa yang disebut sebagai ilmu-ilmu spiritual, ghoib dan aji mantra tidak akan lekang oleh jaman. Ia abadi sampai kapanpun. Dan mempelajari, memahami hal-hal yang bersifat kerohanian & spiritual tidaklah bermakna klenik.

“Orang yang mengatakan klenik itu khan orang yang belum mengerti dan tidak mau belajar” mengutip kata mendiang Ki Hudoyo Doyodipuro, Occ (Paraspikolog & ahli Horoskop Jawa).
Nah, ada cerita menarik tentang benda keramat. Saya, Abah Rahman akan mengajak anda untuk menelusurinya. Kali ini tentang replika tongkat Bung Karno yang saya miliki.
Dalam banyak dokumentasi foto Bung Karno, tidak sedikit yang menampakkan sosok Putra Sang Fajar itu memegang atau mengempit tongkat komando. Dalam hierarki kemiliteran, posisinya sebagai Panglima Tertinggi, tentu saja merupakan hal yang wajar jika ia sering terlihat memegang tokat komando. Sama seperti yang sering kita lihat, ketika Panglima TNI, Panglima Kodam, Kapolri, memegang tongkat komando.
Akan tetapi, tidak begitu dari kacamata spiritual. Kalangan yang percaya hal-hal ghaib. Kalangan yang percaya adanya kekuatan tertentu pada benda-benda keramat. Kalangan yang percaya adanya hal-hal metafisik yang tidak bisa dibahas dengan kalimat lugas, dan tidak bisa dinalar dengan pola pikir normal. Nah, kelompok ini, begitu eksis di Indonesia, sejak dulu sampai sekarang.
Di antara kalangan mereka, percaya betul bahwa tongkat komando Bung Karno bukanlah sembarang tongkat. Tongkat komando Bung Karno adalah tongkat sakti, yang berisi keris pusaka ampuh. Bahkan, kayu yang dibuat sebagai tongkat pun bukan sembarang kayu, melainkan kayu pucang kalak. Pucang adalah jenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan. Di pegunungan Kalak terdapat tempat persemayaman keramat. Nah, di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang.
Ada begitu banyak jenis kayu pucang, tetapi dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas. Salah satu cara untuk mengetes keaslian kayu pucang kalak, pegang tongkat tadi di atas permukaan air. Jika bayangan di dalam air menyerupai seekor ular yang sedang berenang, maka berarti kayu pucang kalak itu asli. Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak. Pucang biasa, yang banyak tumbuh di seantero negeri.
Begitulah sudut pandang mistis masyarakat spiritual terhadap tongkat komando Bung Karno. Alhasil, tidak sedikit yang menghubungkan dengan besarnya pengaruh Sukarno. Tidak sedikit yang menghubungkan dengan kemampuannya menyirap kawan maupun lawan. Tidak sedikit yang menghubungkan dengan “kesaktian” Sukarno, sehingga lolos dari beberapa kali usaha pembunuhan.

Replika
Saat ini, saya memiliki replika  tongkat tersebut.  Setengah tahun sudah saya miliki. Dan selama itu pula saya tirakatkan dengan kekuatan yang bertujuan untuk mempertahankan jabatan, kewibawaan, juga kerezekian. Saya doakan, siapa yang memakai tongkat tersebut, kharismanya hendaknya seperti sang proklamator Ir. Soekarno.
Pusaka ini akan saya lepas, kepada siapa saja yang ingin memilikinya. Bebas SARA yang utama kuncinya harus yakin dan ikhlas. (Abah Rahman)