A
Amit-amit :
Mohon izin pada penunggu tempat
sakral.
Anjangsana
: Pergi dengan tujuan tapa ngrame,
menolong sesama.
Asih : Watak belas kasihan kepada sesama
makhluk.
B
Badan Alus
: Roh orang yang meninggal.
Balak : Bencana dari gangguan hantu.
Bang Wetan
: Wilayah Jawa bagian Timur.
Bekakak : Ritual penyembelihan korban untuk hantu.
Blangkemen
: Tak bisa bicara karena terkena guna-guna.
Bleger : Perwujudan hantu.
C
Cakramanggilingan
: Perputaran nasib hidup, kadang di atas
dan di bawah.
Cikal bakal
: Roh yang paling awal di
sebuah wilayah
D
Daya
Linuwih : Kekuatan sakti
seseorang
Dhahar
Kembul : Makan bersama-sama
Dhawuh : Perintah
gaib dari Tuhan
Dhedhengkot
: Pimpinan Hantu
Dhingkel : Bagian
tungku untuk memasak
Dicengklak
: Dibawa
pada bagian punggung
Dikersakake
: Diinginkan oleh hantu, oleh
kekuatna adi kodrati.
Dilarung : Sesaji atau barang yang
dibuang ke laut, pantai, sungai
Disupiti : Dikhitan oleh hantu
Diumik-umiki
: Diberi ucapan mantra secara
bisik-bisik
Diwateg : Mantra atau sesaji yang
dikenakan pada seseorang.
Diyu : Raksasa hantu besar
E
Eling : Ingat kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Embel : Tanah basah jika diinjak
kaki tubuh akan terperangkap
Endhang : Roh halus yang merasuk pada
orang lain.
Entertainment
: Hiburan yang melibatkan hantu
G
Geblak : Hari pertama kematian
seseorang
Gedibal : Kroni atau bawahan
Gegeni : Memanaskan tubuh pada api
Gendam : Cara memperdaya seseorang
dengan menyenggol
Glodhag : Suara hantu yang menakutkan
Golek Kanca
: Orang meninggal rohnya akan
mencari teman
Gotek : Menurut kisah kebanyakan
orang
Greget : Spirit, keinginan
menggebu gebu
Grujug : Mandi Besar
Gubug : Rumah kecil yang terbuat
dari atap daun.
Gugon Tuhon
: Kepercayaan, takhayu pada
hantu
I
Ikhlas : Memberikan sesuatu tanpa
mengharap imbalan
Item : Batu kali berwarna
hitam
J
Jagad Cilik
: Gambaran dunia yang ada
pada diri manusia.
Jagad Gedhe
: Alam Semesta
Jobin : Lantai
Julig : Amat licik, sering
memperdaya
Julung
Memedi : Selalu ditemui hantu
K
Kanuragan :
Kesaktian atas bantuan hantu
Katuranggan
: Ciri-ciri seseorang
berdasarkan postur/ figure
Kawruh : Pengetahuan diperoleh
melalui olah batin
Kebablasen
: Berlebih-lebihan
Kedhung : Air menggenang di sungai
Kembang
Telon : Bunga tiga macam :
kanthil, kenanga, mawar
Kentong
Jugag : Bunyi kentong jika ada
orang meninggal
Kesasar : Roh yang tak sampai pada
Tuhan, berkeliaran ke dunia lagi
Ketok-ketokan
; Selalu melihat figure orang
yang meninggal dunia
Ketrima : Tercapai harapannya
Kirap : Berputar putar bersama
Klacen : Sesaji untuk hantu
diletakkan pada ancak bamboo
Klambrangan
: Roh yang berkeliaran,
menggoda manusia
Klemak-klemek
: Berkata lemah tetapi
menyakitkan
Klenik : Ilmu perguruan kejawen
secara bisik bisik
L
Laku-laku ;
Menjalani ritual
Layon : Jasad orang meninggal
Lendhut : Tanah persawahan
M
Maesan : Batu atau kayu sebagai
tanda orang meninggal
Makarti : Sukma manusia yang hidup,
bergerak
Maneges : Mohon petunjuk pada hal yang
akan terjadi
Mbaureksa : Hantu penjaga wilayah
Mempan : Kondisi dapat terkena godaan
hantu
Memule : Memperingati orang meninggal
dunia
Mendha-mendha
: Hantu yang berubah wujud seperti manusia atau hewan.
Mula bukane
: Awal mula terjadinya
peristiwa
Munjung : Memberikan sesaji pada hantu.
Mupus : Berserah diri pada Tuhan
N
Nagih janji
: Hantu yang minta janji
kepada manusia.
Narima : Menerima sepenuh hati pemberian
Tuhan.
Ndadi : Pelaku yang termasuki
hantu
Ndilalah : Tiba-tiba
Nenepi : Bertapa, mencegah nafsu di
tempat yang sepi.
Ngalamat : Tanda-tanda gaib, isyarat
gaib.
Ngalap
berkah : Memohon anugerah pada
tempat sakral.
Ngelmu
titen : Keyakinan berdasarkan
pengalaman berulang-ulang.
Ngembes : Mengeluarkan air sedikit demi
sedikit
Nggilani : Hantu yang menakutkan
Ngibing : Mengiringi tarian tayub
dengan berjoget bersama sama.
Ngalantarke
: Menjadi perantara agar
dapat berhubungan dengan hantu.
Ngraga suksma
: Bertapa sambil pada tingkat
perpisahan raga dan sukma.
Nimpunan : Orang yang cerdik cendekia dalam
ilmu kejawen
Nyadran : Tradisi memperingati roh
leluhur
Nyeler : Mengambil barang sedikit
demi sedikit.
Nyirep : Membuat orang tak berdaya
dengan mantra.
Nyuguh : Memberikan sesaji kepada
hantu yang datang.
O
Ora Ilok : Tak baik dilakukan
P
Pagebluk : Banyak orang sakit dan
meninggal mendadak.
Paguron : Tempat memberikan ilmu
kejawen.
Pamomong : Saudara gaib yang menjaga
manusia.
Pandhita Luhung
: Pendeta yang sakti.
Pangawikan
: Keilmuan Jawa
Panyirepan : Memperdaya
orang dengan mantra atau sesaji
Pelarisan :
Sesaji agar dagangan
atau jasa lain laris.
Penglarisan
: Sesaji agar dagangan atau
jasa lain laris.
Pepadhang :
Mendapat cahaya terang dari
Tuhan
Pepesthen :
Takdir dari Tuhan
Pepundhen :
Roh leluhur
Perabot
desa : Pengurus lembaga desa
Pesugihan :
Upaya mencari kekayaan
dengan bantuan hantu.
Petungan
Jawa : Perhitungan berdasarkan
tradisi primbon.
Primbon : Buku yang membuat
pengetahuan tradisi lisan kejawen.
Pundhen : Leluhur Jawa yang telah
dimakamkan di suatu tempat.
Puter
Giling : Upaya sesaji agar
orang yang dibawa hantu dikembalikan.
Raja Brana
: Harta kekayaan
Roh Rucah :
Roh orang yang jelek cara
meninggalnya.
Ruwat : Tradisi membersihkan
kotoran diri melalui ritual.
S
Sabar : Bersikap sabar
Salah
Kedaden : Berubah menjadi bentuk
hantu menakutkan.
Sampyuh : Peperangan tak ada yang kalah,
mati bersama-sama.
Sangar : Tempat yang dipandang amat
gawat.
Sanggar
Pamujan : Tempat pemujaan pelaku
kejawen.
Sangkan
Paran : Asal usul hidup manusia.
Sasmita : Tanda tanda gaib
Sembrana : Bersikap tak sopan kepada
hantu.
Sembur-sembur
adas : Memberikan petuah yang amat berharga.
Sesirik : Mencegah hawa nafsu
Sowan : Menghadap kepada yang
lebih tinggi.
Srah-srahan
: Menyerahkan sesaji kepada
hantu.
Srana : Sesaji yang
bermacam-macam.
Suguhan : Hidangan sakral untuk hantu.
Sukerta : Orang yang dianggap kotor
Sumarah : Berserah diri total
T
Tengara : Tanda atau isyarat gaib.
Tetebah : Membersihkan tempat dari
gangguan hantu.
Tiga Kepel
: Tanah tiga kepalan
tangan manusia.
Tilas : Tempat yang dilalui
leluhur.
Tuk Pitu : Mata Air dari tujuh sumber
Tumbal : Sesaji untuk memohonkan
keselamatan dari godaan hantu
U
Ulih-ulih :
Jika telah sembuh lalu
memberikan pengorbanan.
Ura-ura : Nyanyian yang dilakukan
dengan gembira.
User : Pengguna jasa dukun
Usreg : Suasana gaduh.
W
Wadal : Sesaji manusia atau hewan
sesuai perjanjian dengan hantu
Wangsit : Isyarat gaib akan hadirnya
kejadian mendatang.
Welas : Belas kasihan kepada sesama.
Wesi Aji : Besi pusaka yang memiiki daya
kesaktian
Wesi Kuning
: Besi kecil berwarna kuning
yang memiliki kesaktian.
Wingit : Susana gawat
Wiridan : Amalan berupa mantra maupun
ayat suci.
Wisik Gaib
: Tanda gaib yang diterima
melaluui laku spiritual. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar