Senin, 25 Februari 2013

Ritual Siraman Pusaka Gong Kiai Pradah Blitar, Jawa Timur


Siraman pusaka Gong Kiai Pradah merupakan ritual milik masyarakat Blitar. Khususnya warga di Lodoyo, Sutojayan. Dilaksanakan setiap 12 Rabiul Awal dan 1 Syawal. Ritual ini sudah dilestarikan oleh masyarakat setempat sejak ratusan tahun lalu. Masyarakat masih mempercayai bahwa Pusaka Gong Kiai Pradah adalah suatu benda pusaka yang dianggap sakral.

Sejak satu minggu sebelum prosesi siraman Kiai Pradah dimulai ibukota eks Kawedanan Lodoyo yang terletak di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar mulai ramai dibanjiri para masyarakat. Ribuan masyarakat baik dari dalam maupun luar kota datang untuk mengikuti prosesi siraman Gong Kiai Pradah. Kebanyakan mereka datang lebih awal dari hari pelaksanaan siraman, sehingga suasana kota yang biasanya sepi berubah menjadi ramai. Bahkan ratusan pedagang kaki lima dari wilayah Blitar mapun daerah sekitar juga turut berjubel untuk mengais rezeki dari keramaian tersebut.

Dari pantauan posmo, siraman kali ini tidak dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiul awal yang bertepatan pada hari Kamis tanggal 24 penanggalan Masehi. Akan tetapi dilaksanakan pada hari Sabtu (26/1). Sehari sebelum saat siraman, sanggar penyimpanan, panggung siraman, serta tempat penyembelihan kambing sesaji dihias dengan janur. Sehingga, suasana terasa lebih meriah dan bernuansakan magis. Hanya,  khusus panggung siraman selain dihias dengan janur juga dipasang untaian daun beringin, andong, puring, serta daun langsuran.

Setelah acara menghias, dilanjutkan dengan pemotongan kambing sesaji. Kambing sesaji ini hanya satu ekor. Itu pun hanya diambil kepala dan jerohannya saja. Kemudian, kepala dan jerohan dibungkus dengan kain mori untuk dijadikan sesaji ziarah.

Selesai pemotongan kambing sesaji dilanjutkan pembuatan sesaji. Pembuatan sesaji dilakukan oleh para ibu yang sudah tidak menstruasi, dengan dikoordinasi juru kunci Kiai Pradah. Sesaji dalam sebuah upacara memegang peranan penting karena kelengkapan sesaji menentukan keberhasilan upacara religius.Sesaji yang kurang lengkap dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sesaji yang dipersiapkan dalam upacara ini adalah sesaji untuk sanggar penyimpanan, sesaji selamatan, sesaji ziarah, dan sesaji siraman.(posmo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar