Selasa, 19 Februari 2013

Sisi Gaib Kanal Marindal


PETUALANGAN kali ini, saya akan membawa Anda melihat dimensi gaib Kanal Marindal. Sebuah saluran air yang tujuannya mengantisipasi banjir. Namun kalau kita lihat tempat itu sekarang jadi gudangnya makhluk halus. Karena selain dingin, lembab dan berlumut, kawasan inilah yang tersisa pas dijadikan tempat tinggalnya makhluk gaib.
Jika sekali waktu Anda melintasi Jalan AH. Nasution, menuju Pajak Deli Tua, tentulah melewati daerah ini. Sebuah sungai yang sudah dibeton dinding kiri kanannya. Namun seiring berjalannya waktu, semak belukar dan dinding yang berlumut kerap kita lihat di sisi kiri kanan kanal.
Menurut penerawangan saya, di tempat inilah sekarang jadi tempat tinggalnya makhluk halus yang berada di kawasan Deli Tua dan sekitarnya. Pasalnya, hutan, semak belukar, telah dijadikan tempat pemukiman. Alhasil, para makhluk halus tersebut kemudian pindah dan memilih tempat di kanal marindal.
Disamping itu, arwah arwah penasaran juga banyak di tempat ini. Pernah peristiwa  Mei 2011, bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan sudah tewas membusuk di jembatan kanal  Marindal tepatnya dibawah pohon sirih, Minggu (15/5/2011) sekitar pukul 08.40 WIB.
Keterangan di Ruang Instalasi Jenazah RSU Pirngadi Medan, bayi yang diperkirakan berusia empat bulan ini pertamakali ditemukan oleh warga. Lantas penemuan tersebut membuat heboh warga sekitar.  Disinyar, bayi tersebut merupakan hasil hubungan terlarang.
Kemudian warga melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Patumbak. Bayi malang ini diperkirakan sudah tewas sekitar dua hari yang lalu, dikarenakan kondisinya yang sudah membusuk.
Demikianah kisah nyata yang pernah terjadi di kanal itu. Sehingga kian menambah keangkerannya. Bahkan jika dilihat dari penerawangan, di tempat ini sudah seperti perkampungan makhluk gaib, bahkan sudah mendekati kota metropolitannya bangsa lelembut.
Ini berdasarkan pengamatan mata batin saya, para makhluk gaib sangat ramai di sepanjang kanal marindal. Karena mereka kian terdesak oleh populasi manusia yang sangat berkembang begitu pesat.
Senja baru saja berlalu, ketika saya sampai di tempat itu.  Saya berdiri di pinggir kanal, tak jauh dari jembatan. Setelah menyantap sate padang yang berada persis di sebelah Jembatan, saya melihat komunitas gaib di tempat itu. Ada berbagai macam tingkah polah disana, seperti Kuntilanak, Genderuwo, wewe gombel, tuyul dan ada bayangan bayi montok.
Teringat saya peristiwa Mei 2011 tersebut, tampaknya arwahnya masih berseliweran di tempat itu. Ia masih tak terima atas perlakuan pada dirinya. Setelah melakukan komunikasi gaib, ia tersenyum ke arah saya dan melambaikan tangannya. Ia terbang melayang, berseliweran di antara bebatuan.
Ketika melintasi tempat ini sewaktu Magrib, kalau bisa, jangan pernah memaki atau pun buang air sembarangan di sekitar kanal. Pasalnya, komunitas makhluk gaib di tempat itu bisa marah sehingga Anda menjadi kesambet. Berhati hatilah. (Abah Rahman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar