Selasa, 30 November 2021

‌Jarum Emas si Ronggeng, Ini Susuk Istri Simpanan Om Amir

KEHIDUPAN Mira (32) kontan berubah. Dia dengan mudah mendapatkan uang dan harta dari seorang Om tajir asal Aceh yang kini menjadi suami simpanannya. Ini penuturannya. 

Jumat siang 5 November 2021. Mira galau. Hampir dua pekan sudah Om Amir tak mendatanginnya. Sejak Maret 2021, sejak mendapat uang jajan Rp30 juta/bulan, Mira pun 'disimpan' laki 58 tahun itu di sebuah rumah komplek bilangan Krakatau, Medan. Si Om tak datang bukan karena gaduh dengan gadis 'hebat di ranjang' itu. Bukan. Ceritanya, si Om minta 'off sesaat' karena kisah kasih terlarangnya mulai terendus bini tua. Tapi Mira kadung tak tahan dicekam kerinduan yang semakin menggigit. Apalagi semua akses komunikasi ke si Om terputus. Tak ada jalan lain. 'Anak didik' paranormal Abah Rahman ini pun melakukan ritual 'pemanggil sukma'. Ritus 'menggerakkan hati' orang di tempat jauh itu tentu terjadi lewat tangan sakti si cenayang. Dari rumahnya, Mira tinggal menunggu hasilnya (baca : Ritual si Kembang Malam, Tiap Hari Ngasih Makan Roh Halus). 

Begitulah. Efek dari ritual mulai terjadi. Jumat malam itu, ingatan Om Amir yang tengah asyik bersama istri mendadak melayang kepada Mira. Kepada malam terakhir mereka berasyik masyuk di Medan. Ingatan Om Amir terus saja melayang ke arah itu. Saat itu, di kamar, Mira tak kuasa menolak ajakan si Om. Enam langkah dari ranjang, gadis ini pun mulai melepas pakaian yang dikenakan. 

Satu demi satu busananya ditanggalkan. Dari baju penutup payudara sampai celana dalam. Mira pun bugil. Tubuh mulusnya tak terhalangi selembar kain pun. Payudara gadis ini sangat indah. Kelihatan montok dan kencang. Setelah bugil, Mira melangkah mendatangi Om Amir yang telentang di ranjang. Bagai diiringi musik, gerak langkah Mira nyaris tertata. 

Ia melenggang-lenggokkan pinggulnya yang mulus dan berisi. Payudaranya bergoyang-goyang menggairahkan. Gerak dari tubuh bugil Mira itu jelas d membangkitkan nafsu birahi. Om Amir pun terpesona dengan aksi pembuka wanita simpanannya itu. Ia lalu bangkit dari ranjang, berdiri, merangkul dan mencumbui Mira. 

Sebagai wanita yang profesional dalam menyervis laki-laki, Mira pun menyambut cumbuan itu. Tubuhnya bergelenjot mesra. Melalui mulut dan tangannya, gadis ini melakukan perangsangan. Dan, saat Om Amir semakin bernafsu, Mira pun dibopong ke ranjang. Di situlah mereka melepas hasrat. Begitulah. Usai melayang pada kenangan 'hih hah hih huh' terakhir itu, benak Om Amir beralih ke memori lain. Kali ini kepada pesta ulang tahun seorang teman Mira. Di pesta itu mereka berdansa dalam alunan 'Killing Me Softly' yang lembut. 

Pipi Mira yang halus melekat ke pipi Om Amir. Aroma parfum bunga mawar yang manis menggoda hidung Tubang pengusaha itu. Membangkitkan gairah cinta yang meluap di hatinya. Bibir ranum gadis itu juga begitu dekat dengan wajah si Om. Begitu menggiurkan untuk disentuh. Begitu menantang untuk dilumatkan. Tapi semua lamunan syurr Om Amir itu berakhir di ujung teriakan istri yang memanggilnya. Lamunan tentang Mira malam itu memang berakhir. Tapi seiring itu, nafsu Om Amir menemui gadis simpanannya itu semakin menggelegak. Dan...besoknya, Sabtu sore 6 November 2021, Om Amir telah tiba di hadapan Mira. Tentu setelah dia mencari alasan jitu guna meyakinkan istrinya. Nah, begitu kembali di pelukannya, malamnya, Mira pun habis-habisan menyervis Om Amir. Tiga hari di Medan, mereka pun mengobral seks. "Itu (hubungan seks -red) memang bagian wajib dari laku ritus susuk jarum emas Nyai Ronggeng yang telah dipasang di wajah dan sekujur tubuh dia," jelas Abah Rahman soal Mira, 'anak didiknya'. "Nah, kalau "begituan" sudah dilakukan, setiap permintaan dari si (wanita) pemilik susuk akan sulit ditolak oleh lelaki pasangannya. Dan hubungan pun semakin langgeng," tandas spiritualis bernomor ponsel 0813 7630 6023 itu. (*)

Rabu, 24 November 2021

Wita 'Stroom' Dikira Nagita Slavina, Luar Biasa...Susuk Abah Rahman Dongkrak Kecantikan

ANDA perempuan? Ingin tampak lebih cantik, menggoda, penuh aura kasih hingga bikin kaum Adam 'klepek-klepek'? Syaratnya satu : akal harus dibuang jauh!! 

Demikian syarat utama ritus pemasangan susuk emas pengasih made-in Abah Rahman. "Kalkulasi logis itu kan jelas berseberangan dengan hitung-hitungan rasa. Karena itu di sini akal harus dibuang. Tapi nanti lihatlah... kalau (orang) yang berobat ke saya penuh keyakinan dan tak pernah memakai logika, yang tak masuk akal itu akhirnya menjadi faktual. Keyakinan yang kuat akan mengubah wajah dan penampilan fisik menjadi lebih baik," beber Abah Rahman soal esensi dunia metafisik praktik kebatinannya. Lelaki tambun ini memang diketahui punya ilmu. Itu mengemuka sejak tabiatnya mendatangi makam-makam keramat dan menjalankan lelaku leluhur menjadi keasyikan baginya. Makam Nyai Ronggeng (Kampung Kolam, Deli Serdang), Makam Datuk Rubiah (Sungai Babura), Pancuran Puteri Hijau (Deli tua), Gua Laupirik tempat kelahiran Puteri Hijau (Seberaya, Tanah Karo), makam Putroe Neng (Lhokseumawe), adalah beberapa dari banyaknya lokasi keramat yang sering didatanginya. "Semua itu merupakan amanat gaib yang harus selalu saya jalankan," jelasnya soal motif pengelanaan ke makam-makam tua. Sejak menjalani lelaku batin itulah dia sering memberi pertolongan --terutama terhadap kalangan cewek malam yang galau lantaran ambisi duniawinya tak tergapai. Abah Rahman memantrai sekujur wajah dan tubuh gadis-gadis itu, dan ternyata banyak yang berhasil. Sejak itulah, tempat praktiknya --meski berpindah-pindah (kini di Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan)-- terus saja didatangi banyak orang yang meminta pertolongannya. 

Wita, gadis 26 tahun, asal Binjai, mengaku sering main di Stroom (karaoke di Gedung Selecta) juga tempat-tempat dugem wah lain di Medan, adalah fakta terbaru dari kemujaraban susuk emas paranormal ini. "Ya ceritakan saja apa adanya, bagaimana proses dan hasilnya, toh nanti kan nama kamu disamarkan," Abah Rahman meminta Wita sedikit bercerita pada wartawan Anda yang menemukannya di tempat praktik sang cenayang, baru-baru ini. " Ya begitulah," Wita mulai bercerita, "jelang pemasangan (susuk) dimulai, saya mengikuti semua langkah demi langkah sesuai dengan petunjuk yang diberikan Abah. Lalu, dengan menyelaraskan hati, pikiran dan rasa, saya akhirnya benar-benar merasakan sesuatu yang berbeda. Saat jarum emas (susuk) itu diperlihatkan keasliannya dan ritual dimulai, saya pun merasakan ada aliran energi yang lama kelamaan cukup besar mengalir ke dalam pikiran dan sekujur wajah serta tubuh saya." Gadis ini bercerita dengan ekspresi tampak serasa belum percaya dengan perubahan kecantikan wajah dan tubuhnya saat ini. 

"Apalagi," sambungnya, (kali ini dengan ekspresi girang) "malam-malam Minggu pertama (setelah pakai susuk emas), beberapa tamu (karaoke) tiba-tiba menyapa dan seperti berebut memanggil saya dengan nama yang beda. Saya dan teman-teman mulanya heran, siapa yang dipanggil (dengan sebutan) Nagita, eh rupanya saya yang dipanggil Om-Om keren itu. Ini benar-benar terjadi lho sampai beberapa malam, ada sekitar seminggu, dengan laki-laki (si pemanggil) yang berbeda-beda dan jumlahnya.... ya puluhan Om-Om lah. Aneh memang!! Bukan karena kompak karena memang (Om-Om) tak saling kenal dan waktunya pun beda-beda, tapi mereka semua itu memanggil saya (sebagai) Nagita karena dalam pandangan mereka saya benar-benar berwujud Nagita Slavina. Wah dikira artis, saya sih enak-enak aja jadi primadona baru, hahaha...." Dengan model rambut pendek, gadis putih berwajah bulat imut menggemaskan ini memang sekilas tampak mirip dengan istri presenter Raffi Ahmad itu. 

Lalu adakah peristiwa 'artis Nagita Slavina muncul di balik keremangan klab malam Kota Medan' itu efek mistis susuk Abah Rahman? Dilontar tanya seperti itu, paranormal ini malah menjawab dengan makna menukik. "Yang jelas, di balik glamournya dunia malam, mereka, cewek-cewek itu sejatinya membutuhkan ritual aneh yang bisa berperan 'menjaga' eksistensi mereka, minimal untuk tetap hidup di situ," pungkas Abah Rahman. So? (*)

Sabtu, 20 November 2021

‌Abah Rahman Luluhkan Hati Tubangnya Dinda

SEMPAT mesra lalu ditinggal begitu saja, Dinda (34) akhirnya berjuang hingga berhasil kembali merebut hati si Om Kadis tajir. Semua berkat 'klenak-klenik' Abah Rahman. Inilah penuturan gadis manis --yang kini semakin asyik masyuk dengan Tubang bertugas di Aceh-- itu. 

Dinda semula gadis lugu. Tapi hilangnya ketauladanan orang tua membuyarkan itu. Dia mulai keluar rumah. Berekspresi mencari eksistensi diri. Awalnya keluyuran di waktu malam. Tapi karena keseringan, orang tuanya akhirnya tak lagi mengurus Dinda pulang apa tidak. Kebebasan itu sangat menyenangkan Dinda yang saat itu mulai merambat remaja. Enam belas tahun. Buah dadanya mulai tumbuh subur. Ranum. Tubuhnya sintal karena terus dinamis berjalan. Seiring itu, dia pun mulai materialis. Apalagi sejak keranjingan main di Kristal. Ini diskotek Medan era awal 2000-an. Pergaulan 'jedag-jedug' itulah yang kemudian mengantar Dinda (dulu) menjadi dijey di diskotek tersebut. Selain memiliki sedikit kemahiran mengatur musik dalam medium cakram, Dinda punya wajah yang enak untuk dilirik. Ya, kendati kulitnya tak putih, tetapi mata, hidung dan mulutnya mempunyai daya pikat. Begitulah. Di tempat hiburan itu pula Dinda mulai bermain asmara. Dia kepincut rayuan seorang cowok Tionghoa. Di tengah riuh dentuman musik house, cinta terlarang mereka pun bersemi. Tapi belum lagi lama bermesraan dengan pacarnya, atau persis saat Dinda mulai bisa menikmati hubungan seks, tiba-tiba sang kekasih tak lagi menemuinya. Dinda stres. Uring-uringan. Tapi tak lama sejak itu, dia pun mulai menekuni profesi sebagai pelacur berkelas. Tujuannya, selain untuk melampiaskan dorongan seks, juga sekaligus cari uang bergepok. 

Lelaki yang disasar Dinda tentu berkantong tebal. Harus yang royal, gampang menghambur-hamburkan uang, dan memberi tips yang lebih jika sang tamu diservis dengan baik. Memang, untuk urusan permainan di ranjang, Dinda mengaku harus menggairahkan. Harus pandai membawa lelaki yang dikencaninya melayang sampai surga. Bahkan, jika sang Tubang suka menenggak Miras, Dinda yang dikenal pintar merayu tak segan-segan melayani dengan berbagai servis plus gaya bercinta yang terkadang aneh - aneh. 

Semua 'servis khas' itulah yang membuat seorang pejabat Kadis (Kepala Dinas) dari sebuah kabupaten dingin di Aceh klepek-klepek di tangan Dinda. Pun begitu, masa 3 tahun berkisah kasih akhirnya membuat sang Tubang kapok. Itu karena Dinda diketahui mengibulinya. Ini bukan soal uang bertipek-tipek yang selama 3 kalender mengalir ke gadis itu. Bukan. Dinda diketahui selingkuh. Gadis ini pun diputus tus tus. 

Keputusan Om pejabat daerah itu kontan membuat Dinda kelojotan tak karuan. Lebih 3 bulan dia blingsatan. Itu karena --lewat apa pun-- dia tak lagi bisa berkomunikasi dengan si Om tajir. Semua akses ditutup. Beruntung bulan kelima, Dewi Fortuna mulai mendatangi hidup Dinda. Ceritanya, lewat teman sesama anak malam, Dinda diantar ke rumah Abah Rahman. "Di sinilah keajaiban lalu terjadi. Memakai nomor (handphone) baru tiba-tiba dia menelponku. Dia yang kemarin sangat benci eh berubah jadi ngaku rindu. Aku hampir tak percaya," girang Dinda, ditemui seusai dari tempat praktik Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), belum lama ini. Alhasil, kisah kasih terlarangnya dengan si Om Kadis kini bersemi lagi. Dipisah jarak lebih 500 Km tak membuat si Om jarang mendatangi Dinda. Mengendarai mobil, hampir saban week-end laki 50-an tahun itu turun ke Medan. Lalu resep klenik apa yang meluluhkan hati si Om hingga kembali jatuh ke pelukan gadis yang telah dibencinya? 

Ditanya soal itu, Abah Rahman sedikit bercerita. Menurutnya, semua itu berkat ketekunannya dalam mendekatkan diri pada dunia gaib. Cenayang ini memang sejak lama diketahui rajin mendatangi makam-makam keramat, di mana saja, terutama di wilayah Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Itu selain dia juga mendapat bimbingan leluhurnya yang semasa hidup dikenal saleh. Karena dua hal itulah hati lelaki tambun ini acap bisa bisa "membaca" bahkan "membelokkan" hati orang lain, baik yang berada di dekatnya maupun yang jauh sekalipun. Karena karunia karomah itu pula, dia tak perlu bicara panjang lebar pada setiap lawan bicaranya, tetapi hanya ngomong sesuai dengan keadaan hati orang yang sedang dihadapinya. "Pada setiap pasien selalu saya bilang, kalau berobat ke saya jangan pernah pakai logika," tandas Abah Rahman. Ini memang soal dunia di luar nalar. (*)

Jumat, 19 November 2021

‌Berkat Abah Rahman, Inilah Kisah Hidup Lili Sang Primadona

NASIB bisa dirancang, takdir tidak. Demikian keyakinan Abah Rahman. Nah, Lili (26), satu di antara banyak perempuan sintal yang berurusan dengan paranormal itu, telah membuktikan hal tersebut. Setahun terakhir ini nasib "karir" esek-eseknya diklaim semakin membaik. Ini kisahnya. 

Awalnya, Lili dikenal sebagai biduan. Persisnya, biduan kibot keliling. Marketnya : pinggiran Kota Medan. Lili termasuk primadona panggung. Suaranya cukup 'merdu merayu'. Memamerkan paha dan belahan payudara, busananya selalu mengajak orang untuk berasosiasi yang tidak-tidak. Ya, tubuh Lili klop menjadi 'setan' penggoda iman. 

Karena itu, saban manggung, di sela duit sawer deras mengalir padanya, wajah gadis tak lagi gadis ini pun melayang menginspirasi banyak kepala lelaki penontonnya. Bahkan begitu pula seusai manggung. Bayangan erotisnya di panggung terus hidup liar di benak banyak lelaki. Bagi Lili, penghibur memang harus terus menghibur. 

Karena itu pula, saat pandemi corona mulai membunuh job-job manggungnya, dia pun dengan gampang beralih menjadi penjaja cinta. Dari panggung diam-diam Lili
menghentak ranjang-ranjang. Dia semakin membiarkan tubuhnya dinikmati lelaki. Semakin menyebarkan 'rasanya' yang beda tatkala di ranjang. Tentu demi uang bergepok terus bisa didulang. Demi mempertahankan gaya hidup metropolis. Dan demi nafsu bawah sadar agar tampil sebagai 'dewi' yang dipuja banyak lelaki. Adakah semua episode hidup 'Lili selalu banyak duit' tercipta begitu saja? Tanpa ikhtiar atau bantuan tak kasat mata? Tidak. 

Ceritanya sejak menjadi biduan, Lili ternyata telah 'berguru' pada Abah Rahman. Ini salah seorang paranormal beken di Medan. Bahkan, begitu alih wujud menjadi biduan 'plus-plus' dan 4 bulan terakhir simpanan beberapa lelaki tertentu, Lili diketahui semakin gencar mengamalkan segala petunjuk dari Abah Rahman. Apa saja rupanya resep klenik yang dimasukkan cenayang itu ke dalam hidup Lili sang primadona? 

Seperti tak ingin membongkar 'rahasia perusahaan', Abah Rahman yang baru-baru ini ditemui di tempat praktiknya (Jalan Halat Gang Umar, Medan) enggan umbar cerita. Dia mengaku hanya menghilangkan sengkolo pada diri Lili. Ini soal perasaan apes dan sial yang menerpa seseorang. Menurut Abah Rahman, Ritual Ruwatan Sengkolo bisa membebaskan diri dari kungkungan perasaan merasa sial. Perasaan tidak beruntung. Dan perasaan dijauhi keberkahan. Bagi Abah Rahman, batin-batin seperti itu perlu diruwat. Diberi pencerahan agar tidak merasa seperti katak dalam tempurung. Dunianya sempit. Gelap gulita. Tanpa penerang dalam memandang zaman ke depan. "Ruwatan itu lazimnya pembebasan yang berfungsi sebagai penyucian diri agar terbebas dari bahaya dan nasib sial," jelas Abah Rahman. "Memang," sambungnya, "berkah dan bala itu takdir dari Yang Maha Kuasa. Tapi sepanjang nyawa masih menyatu dengan raga, maka wajib hukumnya melakukan ikhtiar." 

Abah Rahman, yang memiliki banyak pasien dari kalangan wanita, dikenal dapat mengetahui watak perempuan dari bentuk rambut, kulit, mata, alis, serta lagak jalan atau bicaranya. Dari situ dia mengetahui perempuan itu tipe galak atau santun. Materealis atau spiritualis. Pengabdi atau penguji kesabaran laki-laki. Nah, usai membongkar tabir itulah Abah Rahman kemudian mulai berusaha mewujudkan niat perempuan-perempuan yang mendatanginya. Tertarik? (*)