Rabu, 26 Januari 2022

Bekas Simpanan Pengusaha jadi Istri Mantan Bupati, Inilah 'Murid Terlama' Abah Rahman

SEKS dalam sumbu kekuasaan bukanlah cerita baru. Sudah ada sejak jaman baheula. Begitu pula di sini. Pemanfaatan seks terjadi untuk banyak soal, termasuk demi mendapatkan proyek. Di sinilah nasib seorang gadis bersusuk berubah 360 derajat. Dari kere menjadi kaya, sampai sekarang. Ini kisahnya.             Gadis itu...sebut saja Intan. Bersama ayah dan emak, gadis dua bersaudara itu dahulu tinggal di kawasan Medan Johor. Kala itu, ekonomi keluarganya jauh dari kemapanan. Rumah mereka yang berdinding tepas pun tak banyak diisi perabotan. Karena ayah bekerja serabutan, sang emak terpaksa turut banting tulang mencari nafkah. Di kawasan tempat tinggal mereka, emak Intan dikenal sebagai tukang pijat. Pun cuma beranak dua, demi kebutuhan sehari-hari tak jarang emak Intan mengutang di warung. Begitulah. Hari berganti hari dan kondisi ekonomi keluarga yang 'gitu-gitu aja' membuat si bungsu Intan sering merenung. Saking sering merenung, gadis jelita ini berpikir jauh. Alhasil, demi mengangkat harkat ekonomi keluarga, dia harus memilih di antara pilihan-pilihan yang sebenarnya tak layak untuk dipilih.
Dan, hari itu ia telah memantapkan hati. Rasa sayang dan kasihan terhadap nasib keluarga telah mengalahkan segalanya. Ia bertekad untuk memberikan segala yang dibutuhkan ayah, emak, dan kakaknya. Tak perduli itu sangat bertentangan dengan berbagai doktrin kebaikan yang ada. Ya, pergaulan akhirnya menyesatkan Intan. Gadis ini jual diri. Ini terjadi saat Intan putus sekolah (SMA). Umurnya enam belas tahun. Saat itulah buah dadanya mulai tumbuh subur. Ranum. Tubuhnya sintal karena terus dinamis berjalan. Rambutnya yang ikal itu, bergelombang indah seindah ombak pantai.  Beda dengan banyak gadis lain, Intan merasakan pengalaman bermesraan bukanlah dengan kekasih. Gadis ini tak pernah pacaran. Dia mulai bisa menikmati hubungan seks ya sejak  menekuni profesi sebagai pelacur. Karena itu, tujuannya mencari lelaki berkantong tebal, selain untuk melampiaskan dorongan seks, juga sekaligus cari uang. Karena tak pernah punya kekasih, Intan selalu    menganggap lelaki yang membukingnya adalah pacarya sendiri. Karena itu dia selalu mesra dan manja. Saking mesra, tak sedikit elaki yang menganggap Intan sedang jatuh cinta dan ingin bersetubuh bukan semata alasan uang. Padahal itu adalah servis khas gadis cantik ini. Dan itu dilakukannya dengan siapa saja yang membukingnya. Mungkin karena itulah dia acap disebut sebagai penjual cinta betulan. RA, salah seorang pelanggan setia Intan, pun menganggap gadis itu jatuh cinta padanya. RA bukanlah lelaki biasa. Ia dikenal sebagai pengusaha sekaligus kader partai dan pengurus inti sebuah Ormas di Medan. Bersama lelaki Tionghoa inilah Intan mereguk indahnya dunia. Lazimnya pasangan yang berkisah kasih, RA diketahui telah membawa Intan plesiran ke banyak daerah. Tak hanya Jakarta, Bandung, atau Bali, Intan juga diajak 'honey moon' ke Singapura dan Kuala Lumpur. Tapi kisah kasih mereka berlangsung tak lebih satu kalender. Cerita putusnya hubungan terlarang itu bermula dari ambisi RA mendapatkan sebuah proyek besar di satu kabupaten Sumatera Utara. Kebetulan sang bupati adalah koneksi bisnis RA. Nah, guna memenangkan tender mendapatkan mega proyek itu, Intan nan cantik jelita itu pun turut dihadiahkan RA untuk teman tidur sang bupati. Intan awalnya tak sadar dengan rencana RA, 'kekasihnya' itu. Dia manut saja saat RA mengajaknya nongkrong di sebuah kafe 'high' kawasan Polonia, lalu setiba di sana dia dikenalkan dengan AD, sang bupati yang kini telah pensiun. Sampai di situ, Intan juga belum sadar dirinya akan dijadikan 'piala bergilir'. Tapi meski hubungannya dengan RA berakhir dengan kisah pengkhianatan pengusaha itu, Intan masih dilindungi 'dewi fortuna'. Bahkan, aksi RA menghadiahkan Intan kepada sang bupati menjadi pembuka jalan nasib baru untuk gadis ini. Nasib baru yang betul-betul jauh lebih baik dari sebelumnya. Ceritanya, seperti RA yang sempat tergila-gila dengan Intan, AD sang bupati malah lebih tergila-gila dengan sosok gadis indah bak intan ini. Saking tergila-gila, laki berumur senja itu akhirnya menikahi Intan. Itu terjadi jelang AD mendapat anak dari gadis yang usianya terpaut lebih 25 tahun dengannya itu. Nah, seperti perasaannya terhadap banyak lelaki yang telah menidurinya, adakah di awal hubungannya Intan juga menganggap AD sebagai pacarnya? "Tidak. Saya tak menganggapnya pacar, tapi sejak awal menganggapnya sebagai suami," jawab Intan lalu membongkar sebuah rahasia terkait itu. Dia, yang kini berstatus istri muda AD, bercerita. Ternyata, saat doeloe RA diam-diam ingin memutusnya dan berniat 'menggeser' gadis ini pada seorang bupati, Intan tengah khusuk menjalankan lelaku gaib pada seorang paranormal bernama Abah Rahman. Gadis ini memasang susuk. Nah, prosesi pemasangan susuk pengasih berupa jarum emas ditanam di wajah itu kelar dua hari sebelum Intan diantar RA ke hadapan AD. "Rencananya sih (pasang susuk) untuk dia (RA), biar lebih sayang, kan saat itu lagi bersama dia, tapi ternyata takdir berkehendak lebih baik lagi untuk saya," kenang Intan, ditemui di rumah terapi kebatinan Abah Rahman (Jalan Halat Gang Umar No.1 Medan), baru-baru ini. "Beliau ini termasuk murid terlama saya. Dia masih sering ke sini,  selain silaturahim ya untuk perawatan susuknya," sambar Abah Rahman. Begitulah. Bersama keluarganya, Intan yang dulu hidup serba kekurangan, kini telah sangat mapan. Mereka tinggal di sebuah komplek terkenal di Kota Medan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar