Rabu, 18 April 2018

Persaingan Menggila, Toke Sukses Ini Sarankan Bisnis Dibekap Mistis

Tarif BBM (Bahan Bakar Minyak) lagi-lagi naik. Bagi si kaya, itu mungkin biasa saja.Tapi fakta baru di tengah kian tak sehatnya persaingan bisnis itu jelas membuat  pengusaha kelas bawah harus pintar berakrobatik. Dan, saking  banyaknya temuan kisah tekor bahkan bangkrut, seorang pengusaha nasional menyarankan pelaku dunia usaha melibatkan jasa paranormal. Siapa dia?

Usul itu datang dari H. Arifin. Ini pemilik 80 unit bus antar kota antar propinsi (AKAP). Berpusat di Gresik, Jawa Timur, kerajaan bisnisnya juga diketahui merambah ke dunia meubel dan pabrik es. Saran sang milyuner bukanlah mengada-ada. Itu berlatar fenomena persaingan bisnis di jaman now.  Inilah era ketika sikap jujur tersingkirkan. Dunia kian disetir sosok-sosok ambius yang memuja kebendaan. Satu di antara ragam kegilaan buntut bisikan setan itu adalah kisah sekalangan pengusaha membunuh bisnis  lawan-lawannya dengan segala rupa cara. Dari praktik-praktik culas menubruk etika bisnis hingga cara mistis lewat teror santet dan guna-guna.

Temuan para pesaing bisnis ber-ending terjagal itu bahkan terjadi di semua kelas kantong pengusaha. Dari investor kakap yang menanamkan modal trilunan rupiah ke proyek bergengsi, pebisnis barang elektronik, hingga pemilik restoran atau rumah makan.
"Di jaman sekarang ini, kesuksesan bisnis mesti diusahakan secara total, mulai lahir maupun batin," pesan H Arifin, dicatat seorang wartawan sebuah majalah ternama terbitan Jakarta yang menemuinya. Dia bercerita.

Sebuah manajemen bisnis yang ditopang koneksi kuat plus barisan SDM  atau tenaga ahli andal tak lah lengkap tanpa didukung dorongan batiniah, yakni doa. “Doa di sini," jelasnya, "selain doa pribadi masing-masing, agar lebih afdol, ya pengusaha mulailah meminta doa kepada orang-orang tertentu yang sudah mengibarkan bendera dalam kancah supranatural.” Menurutnya, guna meraih keberhasilan, idealnya setiap pengusaha  tidak perlu malu untuk melibatkan peran paranormal dalam usaha atau bisnisnya.

Sri Tua adalah satu di antara barisan sosok pengusaha yang belakangan menyesal karena menabukan peran paranormal dalam mendongkrak bisinis. Penyesalannya muncul saat bisnis ekspor terong dan timun Jepang olahannya nyaris hancur. Tak hanya
bisnis lancarnya jadi karut marut, pengusaha yang menyandang gelar doktor lulusan luar negeri itu bahkan rada berulah gila. Itu akibat serangan guna-guna dari dukun bayaran seorang teman Sri, sesama eksportir. Geger di tahun berlalu, tragedi mistis di balik
persaingan 2 eksportir itu terjadi di Simpang Tiga, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.


Awalnya sebelah mata memandang mistik, musibah guna-guna itu akhirnya membuat Sri percaya dengan kekuatan supranatural.
Kisah nyata Sri Tua ditemukan Abah Rahman. Temuan terjadi saat ahli mistik dunia bisnis itu menggelar ritual panjangnya di sebuah makam keramat di Sumatera Barat. "Ceritanya, saat itu saya tengah menghimpun kekuatan khodam guna pelaris bisnis sejumlah pemilik rumah makan di Medan," katanya, mengenang drama mistik pengusaha itu. "Untung cepat ditangani. Pak Sri akhirnya diobati tabib, keturunan dari Syeikh Burhanuddin Ulakan," imbuhnya.

"Saat musibah mistisnya mulai diungkap, ditemukan 4 gulungan kecil dari kain kafan yang di dalamnya berisikan tanah kuburan bercampur tulang-tulang kecil. Ada juga pecahan silet, cutter. Benda-benda media santet itu ternyata sempat lama tertanam di 4 sudut areal rumah Pak Sri di Padang," kenangnya lagi.

Temuan nahas sang pengusaha yang juga pemilik sebuah bank perkreditan rakyat itu akhirnya membuat Abah Rahman semakin kuekueh memberi jasa beking gaib dalam kancah persaingan dagang. Kini, dia acap menjadi konsultan bisnis untuk sejumlah
pengusaha rumah makan dan rupa-rupa pedagang lain di Medan sekitarnya. Senada wejangan H. Arifin, sang pengusaha transport,  Abah Rahman pun mengakui banyak manfaat didapat perusahaan atau pedagang yang menyandarkan bisnisnya pada spiritual. "Pertama, menjauhkan perusahaan atau dagangan dari berbagai kecurangan yang dilakukan akibat persaingan dengan lawan bisnis. Itu harus cepat ditangkal karena kecurangan lawan bisnis adalah benih kebangkrutan usaha.

"Mereka menginginkan agar bisnisnya maju, dan tidak mau kalah saing dengan pesaingnya. Biasanya ini terjadi karena si pengusaha atau sang pedagang itu berkali-kali mendapatkan kesialan," jelas dia. "Kedua," lanjutnya lagi, "ya bisa mendorong produktivitas dan kinerja dari usaha itu sendiri. Saya telah sering diminta membantu membangun suasana kerja harmonis atau sinergi  antara karyawan dengan majikan atau pemilik usaha. Termasuk untuk meningkatkan citra positif dari usaha itu." Nah, Anda pedagang? Usaha mengalami kendala? Awas ! (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar