Rabu, 11 April 2018

Sttt, Ini 3 Syarat Ritual Meraih Tuah Putri Hijau

Apa makna di balik realita orang-orang meruwat jiwa di pemandian Putri Hijau? Siapa kiranya dewi legendaris itu? Apa syarat hingga dari lokasi perang besarnya 400 tahun lalu itu banyak orang akhirnya meraih keberkahan jalan nasib? Abah Rahman, spiritualis yang banyak menghabiskan hari-harinya di sana, menyimpan kalkulasi mistik guna menjawab 3 misteri itu.

"Begini," buka Abah Rahman, "Nglenik hakekatnya adalah mempercayai kegaiban. Nah, gaib, itu berarti di luar jangkauan akal manusia. Setiap manusia beragama, wajib hukumnya percaya dengan kegaiban." Diawali penjelasan singkat tepat soal klenik, spiritualis itu kemudian langsung masuk ke jantung mitologi Putri Hijau. Ini ratu sakti, pemimpin Haru, kerajaan tangguh awal abad 17. Ketangguhannya hingga membantai banyak orang saat ekspansi membuat Haru dicap sebagai Majapahit-nya Sumatera.

"Nah, apa syarat hingga dari lokasi perang besar sang putri 400 tahun lalu itu banyak orang akhirnya meraih keberkahan jalan nasib? Ini uraian jawaban soal itu," Abah Rahman mengupas misteri di balik sohornya kemujaraban ritual di pemandian Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara. Ia bercerita.

Beribukota di Kota Rantang (Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang) kemudian memindahkan bala tentaranya ke Delitua, ketangguhan Haru dalam berperang memuncak di era Putri Hijau. Tapi masa itu pula ending kejayaan Haru terjadi. Haru dihancurkan serangan dahsyat bertubi yang memaksa rakyatnya melepas tradisi dan keyakinannya. 

"Semua prajurit setia sang putri memang akhirnya mati, tapi serangan hebat itu sejatinya tak berhasil membuat Putri Hijau dan rakyatnya melepas kepercayaan mereka. Patuh, ikhlas, yakin, 3 sikap itulah yang terus ditunjukkan Tuan Putri (Hijau) saat kalah dalam peperangan itu lalu dia memutuskan moksa, kembali ke asalnya sebagai ‘Ratu Demit’. Aksi serupa juga dibuat sejumlah pengikut setianya," jelas Abah Rahman.

"Nah," jelasnya lagi, "tiga nilai keluhuran budi itu pula yang diwariskan Putri (Hijau) di tempat keramatnya ini yang saban hari didatangi banyak orang untuk mencari keselamatan diri. Patuh, ikhlas, yakin, itulah 3 syarat utama keberhasilan ritual di sini (bersama saya). Makanya banyak cerita beredar, beberapa orang yang ritual ke sini,  yang membawa harapan atau permintaan, tapi akhirnya tak menghasilkan apa pun, sebenarnya mereka itu tipe manusia yang mempunyai keraguan tingkat tinggi. Keraguan biang kegagalan ritual itu terjadi karena batin mereka secara dedemitan atau diam-diam menyimpan rasa ketidakpatuhan, ketidakikhlasan, dan tiada keyakinan. Alih-alih dapat berkah atau keinginan yang dipanjat terkabul, 3 syarat dilanggar itu malah membuat mereka terombang-ambing akal dan perasaannya."

Lalu, apa makna di balik realita orang-orang meruwat jiwa di pemandian sang Putri? Menjawab itu, Abah Rahman kembali menukik ke kisah moksa Putri Hijau. "Ceritanya, kala itu, saat kalah perang dan akhirnya moksa atau memisahkan raganya dari dunia ini, Tuan Putri (Hijau) meluapkan amarahnya. Katanya, sepeninggalnya, akan banyak manusia menderita. Menderita karena penyakit atau 
juga akibat konflik sesama manusia. Tapi di balik amarahnya, Tuan Putri juga menyebut cara menangkal bencana itu. Katanya, langkah yang harus dilakukan manusia adalah bergabung. Bergabung dalam komunitas Tuan Putri, ya di 'istananya' ini (areal pemandian sang Putri). Jadi, sadar atau tidak, itulah alasan mengapa banyak manusia saban hari mendatangi lokasi keramatnya ini."

Nah, misteri terakhir : siapa kiranya dewi legendaris Tanah Deli/Sumatera itu? Soal itu, Abah Rahman kembali membuka lembar sejarah Haru yang diketahui memiliki kebudayaan tinggi di eranya. "Putri Hijau itu sejatinya adalah kisah ratu dengan  rakyat yang mempunyai hitungan (klenik) terhadap banyak masalah. Nah, hitung-hitungannya itu mereka jadikan patokan dalam menyelesaikan masalah. 
Haru memang lahir di jaman orang-orang sangat menyukai dunia simbol atau klenik. Dan simaklah, berparas sangat jelita dan dengan tubuh indahnya selalu dibungkus busana serba hijau, dewi legenda hidup Tanah Deli itu identik dengan sosok Nyi Roro Kidul, Ratu Lelembut Tanah Jawa. Begitu pula soal kesaktiannya," pungkasnya. Anda pernah ke pemandian sang Putri di tepi Sungai Deli alur Delitua itu? (sal) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar