Senin, 02 April 2018

Datuk Kubah & Kedahsyatan 5 Doa

Catatan Spiritual Abah Rahman

KEMAJUAN teknologi memang tidak mampu menggusur kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan metafisis, tak terkecuali kekeramatan makam-makam aulia. Segudang bukti soal itu di antaranya menyebar dari sebuah makam tua di Patumbak, Deliserdang, Sumatera Utara. Bukan untuk pembenar kemusyrikan, inilah kisah-kisah keberkahan hidup dari pusara bukan orang biasa itu.

Datuk Kubah, demikian identitasnya. Lengkapnya, Datuk Kubah Terbang. Bergelar 'terbang' karena semasa hidup dia acap berpergian jauh dengan angin sebagai kendaraannya. Kisahnya  sekilas mirip Nabi Sulaiman. Tapi tidak ada data-data konkrit mengenai tokoh sakti yang dikultuskan banyak orang ini. Itu karena di masa hidupnya, dunia belum tersentuh budaya menulis sejarah. Hanya sedikit yang terkuak dari kehidupannya. Itu pun terbanyak soal kisahnya menjalin hubungan dekat dengan Sang Maha Kuasa. Juga tentang kedahsyatan doa-doa sang datuk yang diijabahiNya.

Begitulah. Modernisasi tak mampu melekangkan mitos. Layaknya makam aulia, pamor makam datuk di atas bukit ini pun makin tahun semakin berkembang. Ramai didatangi peziarah. Saya termasuk yang sering ke sana. Seraya mengobati batin orang-orang 'terluka' yang saya bawa, di sana kami mengenang dan mentauladani sikap sang datuk kala hidup, juga memanjatkan doa baginya agar selalu mendapatkan ampunan Tuhan.

Imbas metafisisnya, tentu untuk memperoleh imbalan berkah dariNya. Karena itu, segala keluh dan resah orang-orang rombongan saya bebas diungkap di sana. Segala himpitan hidup mereka terucap jelas. Itu karena yang teronggok di depan kami adalah ‘perantara’ yang diyakini membuka jalan menuju turunnya ijabah Sang Penguasa Semesta. Dan lewat lafal harafiah digelar terus menerus, komunikasi batin orang-orang yang saya bimbing itu akhirnya memang banyak terbukti nyambung. Doa mereka terkabul! Setidaknya, (sesuai ingatan saya) itu telah dirasa untuk 5 macam keberkahan jalan nasib. Apa saja?

Satu di antaranya soal keinginan insan memenangkan sebuah gawe pemilihan atau kontes atau juga lulus ujian penting. Emosional doa soal ini diketahui memang dekat dengan memori hidup Datu Kubah. Ceritanya, sang datuk dulu adalah sosok murid sangat setia dan karena itu dia disayang gurunya. Niat kuekueh kedua yang dikenal kuat terkabul lewat 'perantara' sang datuk adalah soal kemakmuran usaha. Ketiban rezeki berlimpah menjadi bagian dari untaian jenis doa satu ini.


Kemujaraban ketiga 'diberi' sang datuk untuk suami istri yang mendamba kelanggengan hubungan serta jauh dari segala kisruh dan intrik rumah tangga.
Masih terhadap keluarga sebagai harta dunia akhirat, keampuhan doa keempat terwujud untuk kaum ibu hamil yang menginginkan kemudahan proses persalinan, mendapat bayi sehat, dan terhindar dari segala kekuatan jahat. Kedashyatan terakhir disembahkan untuk insan yang mencari pengasihan atau kemesraan hidup. Penasaran? (*)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar