Selasa, 16 Desember 2014

Keris Kecil Pelaris Bikin Aku Digubris Gadis

Tidak usahkan aku, mantan istriku pun tidak menyangka aku yang bermata kero dan banyak hutang, bisa digubris seorang gadis. Kami sepakat, meminta Abah Rahman jadi saksi nikah kami pada tanggal 1 bulan 5 tahun 2015 nanti. Karena memang, kenyataan itu kuhadapi setelah memakai
keris kecil pelaris hasil olah bathinnya.

TEGANYA hatimu, Permainkan cintaku, Sadisnya caramu, Mengkhianati aku, Sakitnya hatiku, Hancurnya jiwaku, Di depan mataku, Kau sedang bercumbu. Sakitnya tuh di sini Di dalam hatiku, Sakitnya tuh di sini Melihat kau selingkuh, Sakitnya tuh di sini Pas kena hatiku, Sakitnya tuh di sini Kau menduakan aku. Sakit… sakit…
Mohon maaf, terpaksa lagu ‘Sakitnya Tuh di Sini’ yang membuat penyanyinya Cita Citata mendapatkan SCTV Award 2014 itu, harus kunyanyikan. Karena memang, itulah bagian dari perjalanan hidupku.
Pada tahun 2010 lalu, aku terpaksa menceraikan istriku, karena di depan mata keroku dia berselingkuh dengan mantan pacarnya. Akibatnya, dalam rentang waktu tiga tahun lebih jiwaku ‘mati suri’.
Tidak lagi punya semangat untuk apa pun, termasuk mencari penggantinya. Sebab yang dibilang istriku di persidangan perceraian, yang membuatnya terpaksa selingkuh, karena aku kurang hot di ranjang dan berpenampilan tidak perlente. Dan dia menuduh, aku tidak pandai memberinya anak dan kebahagiaan lain.
Bohong dia itu. Dia yang tidak subur dan seks maniak. Buktinya hobi mansturbasi. Dan soal kebahagiaan lain, kupikir, aku sudah maksimal. Aku rela dimusuhi keluargaku, karena terpaksa membiarkannya menggunakan kas toko untuk berbagai keperluannya. Karena toko elektronik itu merupakan warisan almarhum ayah.
Oh iya, jadi lupa aku memperkenalkan diriku sangking emosinya. Namaku Nazaruddin (41 tahun) yang dari kecil dipanggil Awak. Itu karena, aku sering membilangkan diri awak, yang berarti juga aku. Anak ketiga dari tiga bersaudara, yang lahir dari keluarga pedagang. Dua kakakku juga pengusaha toko elektronik.

TIDAK MENYANGKA
Itulah, karena jiwa sudah ‘mati suri’, toko elektronikku lambat laun mendekati pintu kebangkrutan. Keluargaku pun membiarkan, karena mereka kecewa berat dengan keberadaan toko dan sikapku selama ini.
Tapi itulah, solusi akhirnya datang juga. Sekira tujuh bulan lalu, aku dibel Abah Rahman melalui nomor 0813 7630 6023. Aku dimintanya datang ke tempat prakteknya, karena kakakku yang tinggal di Bandung sudah menunggu di sana.
Singkat kisah, aku pun datang. Dan oleh Abah Rahman sang paranormal muda yang kabarnya keranjingan ‘ngalap berkah’ di kuburan itu, aku diberi wejangan. Kakakku pun juga. Akhirnya, Abah Rahman lah yang membuat aku dan kakakku berpelukan menangis dan saling minta maaf.
Selanjutnya seperti pepatah, gayung pun bersambut. Abah Rahman bisa menjembatani beberapa keperluanku. Pertama, diberinya aku keris kecil pelaris untuk membangkitkan usahaku. Kupilih keris kecil, karena aku tidak hobi memakai cincin. Untuk maharnya Rp 300 ribu, aku dimintanya berhutang dengan kakakku. Karena pantang katanya, kalau dibayari kakak.
Kedua, kakakku dimintanya untuk memberi modal usaha, supaya toko elektronikku terbenahi. Dengan catatan, begitu harapan kakakku, managemen keuangan dipegang kakakku langsung.
Ketiga, aura tubuhku ‘diinstal ulang’ oleh sang pemilik pin BB 214841E6, karena aku minta supaya dibantu cepat mendapatkan jodoh yang sepadan. Untuk kepentingan ini, aku berutang lagi dengan kakakku Rp 300 ribu, sebagai maharnya. Karena kakakku juga yang mendorong. Tidak kusangka, semua itu bisa terjadi.

DIGUBRIS GADIS
Alhamdulillah, kini aku menjadi sosok pengusaha toko elektronik sebagaimana yang diidamkan keluargaku selama ini. Keuanganku pun sudah lancar, bahkan sebagian hutang telah terbayar, karena kepiawaian kakakku mengendalikan keuangan toko.
Tokoku kini berkerjasama dengan sebuah perusahaan pembiayaan. Dengan begitu, omzet toko tidak hanya mengandalkan penjualan tunai. Tapi juga kredit.
Nah, karena suasana usaha seperti itu otomatis suasana hati pun membaik. Di tengah dua suasana itulah aku kembali jatuh hati. Dengan seorang gadis yang saat ini sedang menyiapkan skripsi, sebagai syaratnya untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
Eh tak ada pula hambatanku untuk merajut janji dengannya. Terasa mudah, seperti kemudahan yang kualami untuk memperbanyak pelanggan toko. Intinya, keris kecil pelaris berfungsi, aura tubuh bisa membuat si gadis tertambat hati. Kode-kode kesungguhanku, digubris si gadis.
Karena tidak mau kehilangan ‘rezeki nompok’, aku pun minta batuan dua kakakku untuk meminang si gadis. Hasilnya, kami sepakat, meminta Abah Rahman jadi saksi nikah kami pada tanggal 1 bulan 5 tahun 2015 nanti.
Jujur, aku tidak menyangka. Duda bermata kero yang masih banyak hutang, bisa pula meminang calon Sarjana Ekonomi. Tidak usahkan aku, mantan istriku pun menyatakan tidak menyangka.
Melalui seorang teman, mantan istriku berulang membilangkan tidak sangka ya. Karena memang, keinginannya untuk rujuk kutolak mentah-mentah.
Mantan istriku itu memang tahu latar belakang keluarga si gadis. Begitu juga si gadis, tahu bagaimana sosok istriku dan latar belakang keluarganya.
Terserahlah dia mau bilang apa. Pastinya aku sekarang harus mendengarkan nasihat Abah Rahman. ‘Biarkan saja nanti kan dia (mantan istriku) capek sendiri. Orang kan bisa menilai, apa maksud minta rujuk kok setelah abang mulai bangkit dan menemukan jodoh baru. Setelah dia cerai lagi,” kata Abah Rahman pemilik akun fb Abdur Rahman dan www.abah -rahman.blogspot.com itu. Terimakasih banyak ya, Abah Rahman.****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar