Sabtu, 13 Desember 2014

Pengusaha Emas Minta Preman Jeput Paranormal Abah Rahman



Gara-gara Cincin Pelaris Bermata Intan
 Gara-gara sebentuk cincin pelaris bermata intan, seorang pengusaha emas
di Medan meminta preman menjeput paranormal Abah Rahman yang sedang ‘ngalap berkah’ di sebuah tempat keramat di kawasan Deliserdang.
 Karena waktu itu, motor matic Abah Rahman mogok.
             KITA sebut saja Mbak Tia si pengusaha toko emas itu. Orang kita Mandailing yang lahir di Jakarta tapi dibesarkan di Medan ini sudah empat hari meminta Abah Rahman untuk datang ke tokonya di sebuah kawasan elit di kota Medan. Tapi karena pasien Abah Rahman berdatangan terus ke tempat prakteknya, paranormal muda asal Tanjungbalai itu pun belum bisa memenuhi permintaannya.
            Karena terlalu penting, akhirnya pada sore Jumat lalu Mbak Tia pun mengutus dua orang preman untuk menjeput Abah Rahman yang kebetulan sudah punya jadwal ‘ngalap berkah’ di sebuah tempat keramat di kawasan Deliserdang. Karena waktu itu, entah apa sebabnya, motor matic Abah Rahman mogok.
            “Beliau (Mbak Tia.red) telepon aku lagi, meminta aku datang. Tapi begitu aku mau berangkat ke sana, mogok pula ‘kudaku’ ini. Makanya, aku dijeput dua orang utusannya yang pakai mobil,” kata Abah Rahman.
            Tempatnya ‘ngalap berkah’, imbuh pemilik nomor handphone 0813 7630 6023 dan pin BB 214841E6 ini, kebetulan cukup jauh dari bengkel. Sehingga ia ditarik dengan tali oleh dua preman dengan mobil. Dan begitu motor maticnya bisa ditinggalkan di sebuah bengkel, Abah Rahman naik ke mobil menuju tidak lagi toko emas, karena sudah lewat maghrib. Tapi sebuah hotel, tempat menginap kerabat Mbak Tia, yang hari sabtunya mau pulang ke Jakarta.

CINCIN BERMATA INTAN
            Penyebab Abah Rahman dijeput adalah sebentuk cincin pelaris bermata intan. Sebuah cincin kesayangan Mbak Tia, yang sekira empat atau tiga bulan lalu diisi oleh sang paranormal muda ini dengan ajian pelaris usaha, dengan mahar Rp 300 ribu.
            Rupanya, begitu kata Abah Rahman, apa yang dihajatkan Mbak Tia dibilang berhasil. Buktinya, penjualan toko emasnya dari minggu ke minggu tampak meningkat. Terus, Mbak Tia pun berhasil menjadi pemenang tender, untuk mengusahai sebuah penambangan emas di Kalimantan.
            Nah atas dasar itu pula, Mbak Tia meyakinkan kerabatnya yang di Jakarta, yang kebetulan juga pengusaha toko emas, untuk ikut memahari cincin pelaris made in Abah Rahman.
             Jadi, sekira empat hari sebelum hari Jumat itu, kerabat Mbak Tia dimaksud sudah di Medan. Namun karena terlalu padat kegiatannya, sehingga dia minta maaf tidak bisa menyambangi Abah Rahman di tempat praktek. Makanya, Mbak Tia meminta Abah Rahman lah yang bertandang ke toko emas atau penginapan tamu dari Jakarta tersebut.
            Lantas, lanjut Abah Rahman, Mbak Tia pun meminta dua orang yang katanya preman, untuk menjeputnya. Maksud Mbak Tia, untuk mendekatkan salah seorang preman itu kepadanya, untuk dibina.
            “Yang menjeput aku itu, adik kandungnya Mbak Tia, bersama seorang temannya. Maksud Mbak Tia, supaya adiknya itu akrab sama aku, terus bisa dibina. Setelah bagus, baru dikasi modal untuk usaha,” jelas Abah Rahman.

BATU BERBALUT EMAS
            Begitu sampai ke penginapan, yang disodorkan orang Jakarta itu adalah dua buah batu cincin berharga. Jenis topaz warna pink berbalut emas murni, dan jenis amethyst atau kecubung berwarna ungu yang juga dibalut emas murni.
            Sesuai permintaan, Abah Rahman pun memeriksa dengan kebathinan, mana yang paling cocok untuk dipakai orang Jakarta tersebut.
            Abah Rahman pun menyatakan jenis topaz yang paling cocok. Alasannya, topaz yang merupakan bahasa Yunani dengan arti berkilau atau api itu, sangat bagus dipakai oleh orang berzodiak scorpio dan sagitarius, atau orang yang lahir pada bulan November seperti halnya orang Jakarta tersebut.
           
            Bila diyakini, energi pada topaz bisa membentengi si pemakainya, dari bahaya racun atau keracunan.
“Fungsi lain dari topaz adalah menurunkan temperamen, mengembalikan kewarasan, menyembuhkan asma, mengurangi insomnia dan bahkan dapat mencegah 'sudden death', atau kematian mendadak,” terang Abah Rahman
            Seterusnya, Abah Rahman pun melakukan ritual pengisian cincin topaz, dalam waktu lebih kurang setengah jam. Karena senangnya tamu dari Jakarta tersebut, batu kecubung berbalut emas murni pun diberikan kepada paranormal Abah Rahman, plus mahar yang lumayan besar.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar