Kamis, 19 Desember 2019

Bukankah Bersama Kesulitan, ada Kemudahan?

Dengan memahami, setiap orang sebenarnya sedang bertarung dengan dirinya sendiri.
Maka tangan menjadi ringan terbuka memberikan pelukan dan cinta.
Apakah kata-kata tersebut dapat dipahami?
Sebenarnya, kita sudah terlalu lama diperdaya. Kenapa? Dunia sejak lama selalu berkata bahwa dunia ini adalah panggung sandiwara.

Namun, jika dipikirkan, tidak persis seperti itu. Belakangan ini kita sadar, bahwa dunia ini adalah serupa gelanggang olahraga.
Hidup kita ditentukan oleh seberapa baik kita bermain di arena yang sesuai dengan keahlian kita. Kita mengendalikan diri agar tidak kena penalti karena melanggar peraturan permainan yang ada.
Penguasaan akan satu permainan tentunya tidak jadi jaminan untuk kita jadi juara di arena permainan yang lain. Seharusnya seperti itu. Kita bukan yang Maha Tahu, kita hidup dengan terus belajar.
Kita perlu memperkaya pemahaman dari apa yang diketahui orang lain. Dan seberapa cepat pencapaian tidaklah sepenting kontinuitas bergerak menuju tujuan.

Seorang mengeluhkan satu kesempatan manis yang lewat begitu saja. Alasan sebenarnya sangat masuk akal, namun tetap saja ia menyesalinya, entah kenapa. Karena takut tidak mendapat kesempatan lagi katanya. Ah!

Bila diperhatikan baik-baik, hidup itu memberikan banyak sekali kesempatan. Namun dengan alasan tertentu, bisa jadi yang nampaknya milik kita itu sesungguhnya milik orang lain.

Lalu, mengapa terlihat oleh kita? Untuk 'mengiming'imingi' kah? Tentu saja tidak. Mungkin Sang Maha Pembuat Skenario ingin kita berlapang dada, dan mencari hikmah dibaliknya. Bisa jadi Ia mau kita bersyukur atas apa yang dimiliki, dan cukup atasnya, tanpa keinginan berlebih, tanpa perlu mengendalikan segalanya.  Atau, Sang Maha Pengasih itu sedang mengajarkan kita untuk lebih berbagi? Entah, tugas kitalah untuk berpikir dan memaknainya.

Yang jelas kesempatan selalu wara-wiri di hadapan kita. Semesta bahkan berkonspirasi untuk menciptakannya. Ambil saja, secukupnya, sesuai kemampuan. Jangan kalap atau rakus, hingga jadi lalai akan banyak hal, seperti kebutuhan keluarga, pekerjaan yang sedang dijalankan, bahkan tanggung jawab atas badan sendiri.
Sungguh, kita dijaminNya tidak akan berkekurangan.

Ada satu kisah seorang petani dengan pohon kesayangannya.

Suatu hari, Ia merasa cukup hanya dengan duduk dibawahnya.
Keesokan harinya, Ia merasa cukup apabila bisa mencicipi buahnya.
Kemudian hari selanjutnya, Ia merasa cukup apabila bisa memanjat ranting pohonnya. Kemudian hari-hari selanjutnya, Ia merasa cukup apabila berhasil membawa ranting pohonnya kerumah.

Hingga suatu hari Ia menyadari, bahwa pohon kesayangannya sudah habis berguguran.

Ia mempelajari satu hal.
Ternyata berhasil mendapatkan tidak selalu menyenangkan.

Nah, begitulah hidup berproses dan berotasi. Kita adalah manusia sebagai makhluk ciptaanNya yang sempurna. Kita mesti hidup sesuai dengan kebutuhan dan memiliki cinta. Apabila segala keindahan yang dicukupkan karena cinta tidak lagi menaungi kita, akibat keserakahan kita sendiri, bagaimana kita bisa merasakan pengertian damai dan bahagia dari cinta?

Hanya manusia-manusia yang hatinya penuh cinta, yang bisa merasakan kehadiran Sang Maha. Itu berarti adalah cinta.
Jangan takut dengan rintangan. Jangan pernah khawatir dengan hambatan dan kendala yang selalu menghadang langkah.

Bukankah 'Bersama Kesulitan, ada Kemudahan?'

Seseorang terhempas dari kapal saat badai mengguncang. Kapalnya karam, ia terseret ombak menuju sebuah daratan tak berpenghuni. Di sana, ia berjuang demi hidup, menyalakan api, mencari air dan makan, membuat atap untuk berlindung.

Atap daun keringnya sudah tegak menaungi, saat ia tinggalkan untuk mencari makan. Lupa, akan sepercik api sisa semalam. Ia tiba kembali dengan asap membumbung tinggi, dan penaung yang sudah terbakar habis.

Lalu ia menjatuhkan diri di pasir, berteriak putus asa akan nasib. Meratapi kemalangan; sudah terdampar, harus kehilangan juga tempat berlindung. Hingga sebuah kapal menghampiri. "Kami melihat kepulan asap, maka kami cari sumbernya!".

Seseorang itu terpana, dan menatap sisa api yang melalap atap daun keringnya dengan penuh rasa syukur.

Inna maa 'al usri yusro, begitu kata sebuah ayat. Bersama kesulitan ada kemudahan. Dua yang selalu bersama, walau salah satu sedang menutupi yang lainnya. Hanya keyakinan, yang bisa dijadikan sandaran. Ada kisah apa dibalik segala kesengsaraan?

Bersabarlah dengan penuh keyakinan.

Disini, dimaksudkan, bagi siapapun yang sedang ditimpa permasalahan cinta dalam hidup dan kehidupannya, datanglah kepada Abah Rahman.
Kenapa Abah Rahman?
Karena Abah Rahman, seorang paranormal yang juga sebagai spiritual masalah percintaan. Abah mempersembahkan solusi akan persoalan cinta.

Abah menawarkan jalan keluar untuk masalah didalam pernikahan.
Karena yang namanya menikah, pasti mendapati bumbu dengan rasa manis, pahit, asam di dalamnya.
Jika membutuhkan Pelet yang paling ampuh tanpa puasa untuk pengasihan asmara, Abah juga menyediakan layanan pengasihan. Beda lagi dengan masalah pemikat pengeretan dan pemutus cinta pria/wanita, Abah Rahman akan menerima kunjungan konsultasi masalah terkait.
Apabila ingin buka aura dan wibawa suara, juga bisa mengadu lewat Abah Rahman. Untuk masalah kecantikan dan jodoh. Yang pasti persoalan jodoh, walau dikatakan sejak dulu bahwa jodoh pasti sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Tetap saja apabila hanya berdiam diri di rumah, ya tidak akan ketemu jodoh. Pergilah keluar, berteman dan nikmati masa kesenangan. Jikalau menemukan persoalan mentok, maka sudah benar kalau menghubungi Abah Rahman untuk mencarikan jalan keluar.
Abah juga menawarkan layanan pelarisan usaha, untuk masalah cinta ditolak dan ditinggal pacar/pasangan.
Abah Rahman sebagai paranormal yang ilmunya sangat mumpuni tidak di ragukan lagi, siap membantu masalah problem Anda dengan syarat yakin dan mantap Insya Allah berhasil.

Tetap ingat saja akan kesulitan dan kesedihan. Seperti apa pun bentuk dan rupanya, pasti selalu ada jalan keluar. Jangan pesimis. Bantuan dari seorang Abah Rahman mudah-mudahan selalu ada titik penyelesaian. Asal tidak marah terus menerus pada keadaan dan ketika merasakan kebuntuan, malah menyalahkan takdir. Tingkatkan kesadaran akan hidup dengan ragam warnanya.

Abah Rahman menuturkan pencerahan yang sangat berharga;

Dunia ini terlalu meng-anak tirikan duka. Kesedihan dihindari, kemalangan adalah bagaikan musuh yang dilawan.
Hidup dijalani dengan berkelit kesana kemari mencari kenyamanan.

Kita melupakan makna indah dari penderitaan.
Ketika seseorang mendapatkan rejeki, apakah rumah, mobil, jodoh atau lainnya, pikiran cenderung keluar memperhatikan semua benda dan suasana sekitar, hati sama sekali tidak dilihat.
Sementara sebaliknya ketika kedukaan hadir, kita akan melihat ke dalam diri, sakit memanggil kita untuk memperhatikan tubuh, kesedihan memaksa kita melongok ke dalam hati.

Buddha tercerahkan karena melihat duka, Bunda Teresa tergerak oleh kemiskinan yang amat parah di Kolkata, Gandhi terdorong oleh kekacauan di India.
Nabi Muhammad hadir karena kehancuran moral di tanah Jazirah.

Bila hidup dijalani hanya mencari kesenangan semu dan kenyamanan yang jenuh maka kita akan susah mendapatkan kemajuan batin.
Orang Jawa mempunyai istilah "prihatin", hidup yang sederhana dan menghadapi duka dikala datang.

Mereka yang sadar adalah mereka yang sudah tidak menolak duka.
Mereka adalah orang-orang yang menerima duka/kesedihan sebagai bagian dari hidup yang tidak terelakkan dan justru mendewasakan apabila mau menyadari dan menerima dengan ikhlas.

Setelahnya berjalan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang mengakibatkan kesedihan itu datang. Lewat bantuan dari orang lain yang memang memiliki kapasitas keberkahan, Insya Allah tidak ada yang sia-sia. Sebab Abah Rahman memberikan kasih.

Bukan waktu yang menyembuhkan luka di hatimu, itu adalah dirimu sendiri.
Separah apa pun rasa penderitaan akan masalahmu, sekecewa apa pun akibat orang lain yang abai akan eksistensi dirimu, sesakit apa pun hatimu karena ditinggalkan, sesedih apa pun dirimu, jangan pernah merasa sendirian.

Ketika kasih menyapa, jangan abaikan ajakannya. Mari beri kesempatan seluas-luasnya bagi kasih untuk bertindak.
Biarlah cinta bertindak dan menjadi perekat utama dalam kehidupan. Luangkan waktu untuk memahami dan mempelajari bahasa kasih dari semesta melalui orang yang mempersembahkan cinta kasih.

Abah Rahman membuka konsultasi setiap hari dan melayani dengan sepenuh hati. Bisa di chat di nomor WA 0813 7630 6023 untuk lebih jelasnya.

Jika tidak ingin perjalanan hidup ini hilang begitu saja ditelan waktu, segeralah sadar. Beri perhatian dan nikmati dari apa yang ditawarkan alam, karena semua itu penggalan dari keseluruhan mozaik kehidupan.(***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar