Sabtu, 23 Mei 2020

Sajen ke Tempat Keramat

Menjalani kehidupan sebagai seorang dukun memang banyak menyajikan sensasi. Ini jugalah yang dirasakan Abah Rahman. Salah satu pengalamannya adalah dengan rutin memberikan sajen ke tempat keramat.

Tentunya, kita membahas ini pakai kacamata perdukunan. Ini 100 % cerita mistik. Pengalaman batin Abah Rahman.

Semuanya berawal dari kesendirian. Sebab bagi Abah Rahman, sendiri dan sunyi adalah konco lawas. Dihadapkan pada keadaan seperti itu, Abah Rahman menciptakan dunianya sendiri. Mulailah ia mengunjungi tempat-tempat sunyi, pemakamannya adalah langganannya. Sendiri dan hening. Hal tersebut berlangsung bertahun-tahun lamanya. Terlebih Abah Rahman terjun ke dunia supranatural. Kebiasaan ini kian rutin dilakukannya.

Sebagai bentuk penghormatan kepada penunggu gaib suatu tempat keramat, Abah Rahman acap kali membawa sajenan, terdiri dari bunga datuk, dupa, kopi hitam dan perangkat lainnya. Bahan-bahan tadi diletakkannya di makam keramat.

Abah Rahman juga menegaskan, sajenan tadi sebagai bentuk penghormatan pada penunggu gaib suatu tempat. Karena kebiasaan ini pula Abah Rahman merasakan bahagia, ia tak sendiri lagi, sebab ada teman tanpa wujud di tempat keramat. (Rel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar