Rabu, 12 Oktober 2011

Pengusaha Bakso Pun Buru Cincin Pelaris Abah Rahman


Ternyata, tidak hanya owner showroom, pengusaha salon, bidan, dokter praktek dan kalangan lainnya, pengusaha bakso pun ikut pula memburu cincin pelaris Abah Rahman. Itu karena, informasi mengenai keampuhan alat bantu supranatural untuk pembangkit usaha, hasil olah bathin sang paranormal muda ini ‘menggelinding’ hingga ke dunia kuliner.

Pelayanan yang baik, ternyata bisa membuat Mas Ratno memiliki banyak sahabat. Sungguhpun pelayanan itu, hanya diberi dalam kepentingan bisnis penjulan bakso semata.

Salah satu sahabat Mas Ratno namanya Mbak Tika. Seorang cewek cantik, yang mengaku hampir setiap sore mendapatkan pelayanan baik dari Mas Ratno. Karena memang, SPG sebuah showroom ini gemar betul melahap bakso made in Mas Ratno, sepulang kerja.

“Ya Mbak Tika ini yang bawa saya ke mari. Dia ini pelanggan saya yang sudah seperti sahabat. Katanya, dia lihat usaha saya, yang spontan turun omzet,” aku Mas Ratno yang kepergok wartawan bertandang membawa serenteng rantang bakso bersama Mbak Tika ke tempat praktek Abah Rahman.

Alhamdulillah karena cincin pelaris hasilnya kelihatan, sambung Mas Ratno, hari itu mereka berdua menyambangi Abah Rahman untuk mengungkap terimakasih.

Turun Omzet
Mas Ratno yang perantau asal Solo ini menceritakan, warung bakso yang ditekuninya sejak tahun 1999 lalu itu spontan mengalami turun omzet, pada Ramadhan lalu. Dari yang biasanya Rp 1,5 juta perhari, turun menjadi Rp 300 –an ribu.

“Sebetulnya pun, kalau dilihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap Ramadhan omzetnya bisa sampat Rp 2 jutaan,’ terangnya.

Tapi, itulah, secara spontan turun. Padahal, pelayanan yang diberikan kepada pembeli selalu maksimal. Berupa penyediaan wifi area, air mineral kemasan gratis, koran, majalah, toilet, serta Musholla berikut perlengapan sholat. Termasuk area parker yang luas dan aman. Begitu kata Mas Ratno.

Sisi lain, tambah Mbak Tika, Mas Ratno dan istrinya pun menyiapkan pelayan yang ramah dan mampu berkomunikasi secara baik. Sehingga, dari waktu ke waktu pelanggan mereka bertambah. Dan diantara pelanggan itu, ada yang sudah mengaku berkeluarga atau bersahabat dengan keluarga Mas Ratno. Seperti dirinya.

Tidak Bayar Nazar
Singkat cerita, timpal Mas Ratno, Mbak Tika pun menyarankan kepadanya untuk berkonsultasi dengan Abah Rahman. Paranormal pemilik nomor hanphone 0813 7630 6023, yang pernah ‘menyelamatkan’ Mbak Tika dari ancaman ‘dirumahkan’, jika omzet showroom tempatnya berkerja tidak stabil lagi.

Dari konsultasi itulah akhirnya Mas Ratno teringat, kalau dirinya pernah bernazar untuk memberi makan anak yatim, bila usaha baksonya lancar. Tapi, sempat terlupa untuk melaksanakannya.

“Mata bathin Abah Rahman menurut saya, cukup tajam. Begitu saya bilang macet usahanya tiba-tiba, terus beliau bilang, dalam penerawangannya karena belum bayar nazar,” aku Mas Ratno.

Solusinya, menurut Abah Rahman sesegera mungkin nazar dibayar. Mumpung masih mampu, karena kemacetan usaha belum menyebabkan harta terkuras.

Terus, sambung Mas Ratno, Abah Rahman mengijazahkan kepadanya pemakaian sebentuk cincin pelaris, yang dihamari senilai Rp 300 ribu. Dengan harapan, media tersebut minimal dapat memulihkan omzet usaha bakso.

“Dan Alhamdulillah, karena nazar sudah saya bayar, kemudian saya pun yakin cincin dari Abah Rahman ini benar-benar berfungsi, ya usaha saya kembali normal. Makanya, hari ini kami datang kemari untuk mengungkap terimakasih,” ungkap Mas Ratno yang mendapat anggukan berulang-ulang dari Mbak Tika dan Abah Rahman.

Info Menggelinding
Mbak Tika yang ditanyai bagaimana kesannya bisa membantu Mas Ratno menyatakan, bersyukur. Karena keberhasilan yang dialami pihak showroom tempatnya berkerja, juga dialami Mas Ratno yang pengusaha bakso itu.

Diakuinya, ia bisa bisa minta solusi dengan Abah Rahman, karena mendapat info dari seorang pengusaha saloon, yang juga mengalami kemacatan usaha. Beliau, kata Mbak Tika, mendapat informasi dari seorang dokter praktek, yang sebelumnya mendapatkan informasi dari seorang bidan desa.

“Artinya, informasi tentang Abah Rahman ini menggelinding dari satu komunitas ke komunitas lain. Dari Bidan ke Dokter, terus ke pengusaha saloon. Kemudian ke saya ya. Dan menggelinding lagi ke dunia kuliner,” sebut Mbak Tika.

Dengan begitu dapat disimpulkan, pasien yang berhasil tanpa diminta telah menjadi pengiklan yang baik. Menggelindingkan informasi dari Mulut Lewat Mulut (MLM). Begitu kata Mabka Tika.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar