Kamis, 24 Juli 2014

Cerita Mistis Jalan Sejarah Deli Tua


Suasana Jalan Sejarah Deli Tua terasa wingit ketika dillintasi
NUANSA mistik langsung terasa ketika melintas di ruas jalan ini. Jalan Sejarah, Deli Tua secara kaca mata gaib, memiliki kehidupan lain. Sungguh harmoni yang indah antara gaib dan nyata. Namun terkadang, makhluk makhluk gaib di tempat itu mau mengusili para pengendara kereta. Seperti apa kisahnya ?

Tidak hanya malam hari, ketika siang, ruas jalan ini juga menyimpan fenomena tersendiri. Suasananya dingin dan mencekam. Jalan ini menghubungkan ruas jalan besar Deli Tua dan Namorambe. Kondisi jalannya meliuk liuk dan turun naik. Di ruas jalan ini juga mengalir sungai Deli yang melegenda itu.

Menelusuri jejak masa silam tempat ini ternyata menyimpan cerita tersendiri. Tak jauh dari tempat ini, dulunya berdiri sebuah kerajaan. Haru namanya. Kerajaan Haru, yang merupakan salah satu cikal bakal kesultanan yang melahirkan Istana Maimoon di Medan. Sejarah Kerajaan Haru pulalah yang memadukan masyarakat Karo, Melayu, dan Aceh pada sebuah pertalian.

Berdasarkan catatan sejarah, pada abad ke-15, Kerajaan Haru itu termasuk salah satu kerajaan terbesar di Sumatera, setara dengan Kerajaan Pasai dan Malaka. Saat ini, di wilayah bekas Kerajaan Haru ini telah berdiri sebelas kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara bagian timur, yaitu Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Karo, Tebing Tinggi, Simalungun, Pematang Siantar, Asahan, Tanjung Balai, dan Labuhan Batu.

Pertalian Aceh, Karo, dan Deli bisa dilihat dari hal ini. Sultan pertama Kerajaan Deli yakni Tuanku Panglima Gocoh Pahlawan. Ia adalah Panglima Perang

Aceh yang ditempatkan di sekitar wilayah Kerajaan Haru. Penempatan tersebut dilakukan untuk meredam pemberontakan terhadap Kerajaan Aceh pada masa Raja Iskandar Muda. Setelah menguasai ibu kota Kerajaan Haru di Deli Tua, Gocoh Pahlawan meminang putri keturunan Karo dan mendirikan Kerajaan Deli di tempat yang sama.

Surya, punya pengalaman mistis di tempat ini.
Salah satu Keturunan Gocah Pahlawan adalah Sultan Ma’moen Al-Rasyid Perkasa Alamsyah, yang membangun Istana Maimoen pada akhir abad ke-19. Istana itu bahkan masih berdiri megah hingga saat ini di tengah Kota Medan, Sumatera Utara.

Begitulah sekelumit sejarah kawasan ini. Ketika Misteri beberapa waktu lalu melintas di tempat ini memang menyisakan sensasi mistis tersendiri. Suasananya ketika diresapi pelan pelan, kita seolah berada di alam lain. Sejuk dan melenakan.

Seperti penuturan warga sekitar pun mengamini keseraman tempat ini. Adalah Surya, pemuda asli daerah ini juga mengakuinya.

"Benar bang, disini kalau malam seram kali. Merinding awak kalau lewat," katanya pada Misteri dengan wajah bergidik.
Masih menurutnya, pengalaman mistis itu juga pernah dialaminya bersama temannya. Kala itu malam hampir mendekati dini hari. Bersama dengan temannya, sepulang begadang, Surya melintasi jalan itu. Nah, sebelum dekat jembatan,  ada perasaan aneh. Tiba-tiba saja, kenderaan yang mereka tumpangi mogok. "Di engkol engkol tak bisa bisa," kenang Surya.

Untunglah, ada orang yang lalu ketika itu. Mereka pun disarankan untuk menghidupkan sebatang rokok dan sowan pada penunggu gaib di tempati itu.

Suasana Jalan Sejarah Deli Tua menuju jembatan
"Maaf ya Kek, kami gak permisi," ujar Surya ketika itu. Aneh memang, setelah rokok dipasang, dan dikatakan seperti itu, sekali engkol kereta yang mereka tunggangi pun bisa hidup seperti sedia kala.

"Ikh, ngerilah pokoknya bang pas mengingat peristiwa itu. Panik jadinya," ujar Surya.

Masih penuturan Surya, kalau di tempat itu ditunggu sepasang makhluk halus, kakek kakek dan nenek nenek. Sang kakek sering duduk di tengah jalan tersebut. Saat itulah, ketika ia iseng, mau mematikan kenderaan orang yang lalu lalang di tempat itu. Sementara sang nenek gaib itu hanya bergentayangan di sekitar tempat itu.

"Kakek itu terkadang yang mau menganggu orang lalu. Tapi menurut orang-orang, kalau tiba-tiba mati mesin kereta disitu, lalu kita bunyikan klakson atau hidupkan rokok dan meletakkannya di sisi jalan,  sudah beresnya masalahnya," ungkap Surya menerangkan.

Seramnya lagi, masih menurut Surya, ketika kita melintasinya kalau malam, ada semacam aroma bunga. Begitu wangi dan menusuk hidung. Kalau sudah tercium aroma seperti itu, kita harus siap siap akan keadaan yang bakal terjadi. Bisa saja sang kakek penunggu tempat itu menunjukkan wujud atau ada penampakan penampakan lain yanag menyeramkan.

Begitulah sisi klenik Jalan Sejarah Deli Tua. Sampai sekarang masih menyimpan misteri. (Abah Rahman)

Tulisan ini sudah diterbitkan di Majalah edisi 586, 20 Juli-19 Agustus 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar