Senin, 19 Maret 2018

Terungkap, 3 Massage Girls Laris Tiap Hari Kirim Sajen

MEREKA bukanlah massage girls 'peran ganda' dengan tarif kelas bawah. Tidak pula kelas atas. Pun demikian, dibeking mistik aji pemikat, trio pemijat dengan warna kulit 'kurang indah' ini sering menjaring klien kelas pengusaha hingga pejabat. Ini cerita mereka, tentu diamini sang guru spiritual Abah Rahman.

Kenalkan : Nining (23),  Sari (21), dan Lastri (20). Itu semua tentu nama fiktif. "Habislah kami nanti kalau bos tahu (kami yang ngomong)," sela Lastri, diiringi anggukan Nining dan Sari, ditemui di sebuah lokasi keramat di wilayah Deliserdang, baru-
baru ini. "Bukan, (ke sini bukan antar sesajen), tapi untuk konsultasi masalah lain," timpal Nining, kembali diamini 2
temannya. "Kalau soal sajen," imbuhnya, "setiap hari kami sudah transfer (duit) ke Abah (Rahman). Memang harus setiap hari biar (jasa dagangan) kami laris setiap hari juga. Tapi seringnya, kami transfer seminggu sekali. Ya itu untuk kebutuhan (sajen) selama tujuh hari. Jadi Abah yang membeli segala sesuatunya untuk keperluan ritual sajen dari kami."

Nining Cs lalu cerita soal latar jalan supranatural yang mereka pilih. Begini. Tumbuh kembangnya lokasi prostitusi berkedok usaha spa atau panti pijat di Medan menyisakan cerita persaingan antar massage girl atau cewek-cewek terapis 'double peran'. Yang punya paras atau body kurang menarik secara nilai penghasilan tentu akan terkalahkan dengan si cantik yang enak dilirik tamu.

Nah, Nining, Lastri, dan Sari pernah lama merasakan kepahitan soal itu. "Sering setiap hari kami (masing-masing) tak mendapat seorang tamu pun. Gilak gak! Sementara, beberapa cewek pemijat yang lain, malah selalu mendapat (tamu) langganan baru," jelas
Sari soal kepahitan dia dan dua temannya di bulan-bulan yang belum lama berlalu. Tiga perempuan muda ini diketahui bekerja di
sebuah panti pijat 'plus-plus' di Medan. Apa lacur hingga 'dagangan' mereka pernah acap tak laku?

Wajar. Kendati wajah mereka terbilang masih enak dilirik, tetapi rata-rata memang kurang menarik untuk ukuran umum laki
berduit yang ingin dilayani wanita aduhai. Apalagi, selain warna kulit tak kinclong dan mengesankan ‘kurang indah’ itu, juga ada kekurangan lain yang sangat prinsipil, yaitu sikap mereka : rada cerewet. Pun sadar dengan kekurangan itu, mereka tetap berkeyakinan : tak semua yang muskil bakal tetap mustahil. Ya, banyak hal yang muskil bakal tidak mustahil. Begitulah. Ketika alam pikir telah buntu, klenik pun jadi pilihan guna merealisasikan keinginan duniawi. Nining Cs idem ditto. Usai mengenal Abah Rahman lewat dunia maya, 3 gadis pemijat 'tak biasa' ini kemudian bersentuhan dengan dunia gaib. Ritual mistik mereka dimulai
tiga bulan lalu. Hasilnya? Percaya tak percaya.

"Sekarang ya sudah jauh beda. Masing-masing kami sehari bisa dapat (penghasilan) Rp1 juta. Itu minimal lho, swear !!" tegas
Lastri. "Dan hampir setiap hari dapat (tamu) langganan baru," sambar Sari, "tapi konsekwensinya : setiap hari kami wajib kirim sajen ke tempat keramat yang tempo hari kami datangi dan ritual mandi di sana. Untung soal teknis itu Abah yang ngurus." Namun bagaimana kisah nasib buntung mereka berbalik untung itu bisa terjadi? Untuk menguaknya, kita harus 'menguliti' sosok Abah Rahman.

Lazimnya cenayang yang terus mengasah kemampuan melihat alam gaib, serta membaca pikiran dan aura seseorang, hari-hari laki tambun (padahal makannya sekadar saja) itu memang dikenal berada di lingkungan angker. Dia acap datang ke makam-makam tua yang tersebar di hutan pelosok Deliserdang. Di sana, ia membawa sesajen dan meminta petunjuk agar niat yang dipanjatnya segera terwujud. Doa itu terus dipanjatkan. Abah Rahman sedikit bercerita.

Suatu tempo, ketika ia sedang berdoa, pohon-pohon besar yang memayungi daerah keramat yang dikunjunginya mendadak bergemeresak. Bergoyang keras seperti hendak tumbang. Padahal tak ada angin kencang. "Itu (salah satu) pengalamanan dari tanda gaib yang saya terima bahwa permohonan yang saya panjatkan bakal menjadi kenyataan," kata Abah Rahman. Kepercayaan soal itu memang bisa dimaklumi. Sebab berdasar peta mistik, sejumlah kawasan hutan di Deliserdang -hingga yang berbatasan dengan wilayah Karo- diketahui kental dengan mitologi Kerajaan Aru Baru (cikal bakal Deli). Kini, lebih 600 tahun setelah keruntuhan kerajaan baheula itu, daerah-daerah semadi Abah Rahman itu pun banyak menjadi pusat kerajaan makhluk halus. (sal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar