Senin, 30 April 2018

Berawal Temuan Kaget di Eropa, Katering Om Seno Bangkit Karena Upaya Supranatural

KISAH usahanya yang kini moncer bermula dari temuan di Amsterdam dan London. Di ibukota negara Belanda dan Inggris itu, ia menyaksikan peran konsultan supranatural mendongkrak kesuksesan banyak pengusaha. Ini ceritanya.

Sebuah mobil Mitsubishi Xpander baru saja parkir di halaman rumah yang cukup besar. Tak lama kemudian muncullah sosok orang yang gemuk perawakannya. Dengan kulit terlihat agak legam terbakar matahari, lelaki paruh baya itu tetap saja terlihat elegan dan tidak segan-segan melempar senyum hangatnya. Dialah
H. Suseno Subrata (51), seorang pengusaha yang beberapa kali jatuh bangun dan kini sukses menggawangi usaha katering besar di Medan.


"Apa kabar, Adinda..." sapanya pada wartawan Anda yang sedari tadi menunggu di teras rumahnya, Jalan Flamboyan Raya, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Sumatera Utara. Itu terjadi Sabtu (21/4/2018) malam pekan lalu. "O ya, kenalkan... mosok belum kenal dengan beliau ini," Om Seno -sapaan akrabnya- menunjuk lelaki bertubuh subur yang turut ke luar dari mobilnya. Dia ternyata Abah Rahman, seorang praktisi supranatural. Di Medan, pamornya belakangan ini memang terdengar moncer.

"Jadi ceritanya, berkat peran beliau inilah usaha katering saya yang sebelumnya berjalan nyendat-nyendat, melesat bangkit sejak 7 bulan terakhir ini," Om Seno langsung to the point soal rahasia sukses bisnisnya. Itu diucapnya saat obrolan berpindah ke gazebo di teras belakang rumah. Mendengar itu, Abah Rahman tampak sumringah. Om Seno bercerita.

Sejak dua puluh tujuh tahun lalu memulai wira usaha dengan dinamika jatuh bangun, Om Seno awalnya tak percaya dengan supranatural. "Sering sih mendengar soal ilmu gaib, tapi saya yang sarjana eksakta ekonomi saat itu tidak pernah percaya ilmu itu. Soalnya, kita hidup di dunia ini nyata, dan harus bekerja keras bila ingin sukses," kata penggemar buku-buku motivasi bisnis karya Raymond Hill itu.

"Bahkan," sambungnya, "saat 6 tahun lalu jalan-jalan ke Amsterdam, London, dan di sana saya kaget melihat banyak dukun yang membuka praktek secara terbuka untuk mendongkrak kesuksesan usaha orang-orang di sana, pun belum membuat saya percaya. Bulshit, gitu pikir saya. Tapi 9 atau 10 bulan lalu, saat katering dan beberapa usaha lain semuanya makin hancur-hancuran, saya mendadak teringat lagi dengan temuan saat ke Eropa itu. Di situlah (batin) saya terdetak, kemudian mulai mencari-cari tahu soal supranatural sekaligus dukun yang bisa membangkitkan semua usaha saya."

"Sejak itulah saya baru percaya. Jadi, jangankan di Indonesia, negeri yang berbudaya tradisional warisan leluhur, negeri Eropa Barat yang maju pun, seperti Inggris dan Belanda, ya hampir semua usaha di sana menggunakan kekuatan dukun dan perdukunan. Karena memang terbukti mendongkrak usaha, dukun-dukun itu pun bayarannya tinggi-tinggi. Nah, untung (tarif) beliau ini tidak semahal dukun-dukun di sana itu."

Om Seno lagi-lagi membuat Abah Rahman sumringah. Diselingi menyeruput kopi hitam dan menghisap rokok, Om Seno terus bercerita. Kali ini dia lebih menukik ke soal supranatural dan kaitannya memajukan usaha dagang. "Setelah saya dalami, tentu dibantu beliau ini, ternyata supranatural itu tak semata soal makam keramat, bakar kemenyan, atau mandi kembang tengah malam. Tidak. Kalau cuma diartikan itu, ya itulah pemikiran yang sempit. Begini. Supranatural atau metafisika itu mempunyai pengertian yang sangat luas. Ia bisa diartikan dengan mekanisme yang sebenarnya logis meski cukup misterius, tapi tidak bisa jika hanya difikirkan dengan nalar. Karena itu dia dekat dengan ilmu filsafat, juga antropologi."

"Karena cara dan penyampaiannya yang selalu bertolak belakang dengan nalar itulah banyak orang mengartikan supranatural itu semata soal tahayul. Padahal intinya, karena telah saya membuktikan, supranatural adalah segala soal upaya yang tidak termasuk usaha jasmani dan usaha rohani. Usaha jasmani atau fisik, ya semua orang sudah tahu. Itu tentu soal upaya memajukan usaha yang dilakukan secara kasat mata. Promosi, bikin produk yang bagus, macam-macamlah. Usaha rohani, ya ini upaya untuk memohon bantuan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Jadi yang namanya kesuksesan itu, apapun jenisnya, harus dengan 3 jenis upaya itu. Upaya jasmani, rohani, dan supranatural. Tiga unsur itu harus dilakukan secara bersama dan seimbang."

Begitulah. Sejak rutin melakukan upaya supranatural bersama Abah Rahman, bisnis katering Om Seno yang nyaris kolaps kini berubah moncer. Bangkit. Sampai saat ini, katering miliknya diketahui telah menjadi partner banyak event besar yang sering diadakan di Kota Medan. "Didukung usaha jasmani dan rohani, upaya supranatural dalam mendongkrak bisnis telah membuat saya menyaksikan tak ada hal yang mustahil," aku Om Seno. Masih ada yang tak percaya supranatural? (***)

Minggu, 29 April 2018

2 Toke Bangkrut Nyaris Serentak, Santet Tanah Kuburan Serang Petisah & Sambu

KEGADUHAN tertutup keramaian aktifitas dagang muncul di kawasan Sambu dan Pasar Petisah, Medan. Sepanjang 2 bulan terakhir, serangan santet ditemukan telah membunuh nafas segelintir usaha di sana. Ini hasil penelusuran kasus bermotif persaingan jahat itu.

Semula dinilai wajar. Begitu pula dengan Gun (51). Pemilik toko barang pecah-belah di areal Pajak Petisah luar ini biasa saja saat tahu usahanya sepi pembeli. Bahkan tiga hari berturut sama sekali tak mendapat omset, Gun masih tetap coba tenang. Tapi itu tak lama.

Akhir Maret 2018, ayah 3 anak ini mulai kelimpungan. Dan temuan senada sepanjang April -hingga Kamis (26/4/2018)- membuatnya haqul yakin. Ada yang tak beres di balik dagangnya. Siapa tak heran. Selama hampir dua bulan itu, toko Gun yang sepi akhirnya semakin sepi dan tidak ada lagi pembeli.

Gun bukanlah pedagang baru. Asam garam di Petisah dirasanya sejak tahun 2001. Darah niaga Gun turun dari sang ayah. Era 70-an, ayah Gun berjualan macam-macam bahan kebutuhan hidup di Pasar Petisah. Saat itu Petisah masih berlokasi di Pajak Bundar. Ini areal patung Guru Patimpus, persimpangan S Parman.

"Selama tujuh belas tahun jualan, baru sekarang inilah aneh cem gini," kata Gun, dengan logat khas Medan. "Diguna-guna, apa iya?" sambungnya, mengomentari keyakinan istri dan iparnya. "Siapa yang buat?" Gun tegang mendengar cerita sang istri yang mengaku baru mendatangi paranormal. Siapa orang pintar yang didatangi istri Gun? Belum diketahui. Hingga Sabtu (28/4/2018), toko Gun tampak masih buka dan tetap sepi.

Nah, tanpa setahu Gun dan keluarga, keanehan serupa ternyata dialami 2 toke lain di Medan. Karena punya sejumlah karyawan dan biaya operasional lebih tinggi, mereka bahkan lebih pilu dibanding Gun.

Mariono (47), demikian toke nahas pertama. Ini pemilik sebuah rumah makan di bilangan Petisah. Rumah makan Mariono terbilang baru di sana. "Pertama buka, ramai bukan main. Tapi setelah beberapa bulan, jadi sepi, sepi dan akhirnya tidak ada yang makan sama sekali," ungkap Mariono. Menurutnya, itu terjadi sejak pertengahan Maret 2018.

"Makanan pun menjadi basi dan akhirnya dibuang untuk makanan kucing. Sementarakaryawanku ada enam orang, ya menganga ajalah mereka setiap hari.
Melongo menanti pembeli tapi tak ada yang masuk untuk makan," sambungnya.

"Memang ada beberapa mobil yang mau singgah, nampak si penumpangnya mau makan, tapi setelah melihat sepi, dia berbelok ke tempat lain dan masuk
ke rumah makan yang lain. Rumah makanku mandeg total dan sudah aku tutup," sambungnya lagi, diiringi wajah menunduk. Mariono pun angkat
tangan saat sejumlah orang yang mendengar kisahnya bertanya soal total kerugian dari usaha rumah makan baru itu. "Gak usah tanyalah, sakit
(kalau diucap)," katanya.

Terjadi Jumat (27/4/2018) lalu, toke rumah makan itu ditemukan membeber kisah bangkrutnya pada Abah Rahman. Ceritanya, paranormal pemandu alam gaib itu didatangi Mariono karena mengikuti saran temannya, Syahmerdan (54). Tak semata mencari biang penyebab kebangkrutan, kedatangan Mariono utamanya terkait rencana membuat usaha lain. "Belum tahu, tapi yang jelas bukan rumah makan," katanya soal usaha yang akan dimulainya.

Menemui sang cenayang di lokasi pemandian Putri Hijau, Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara, Mariono tampak ditemani Syahmerdan. "Ya, memang saya yang nyarankan. Dia harus menemui Abah, soalnya mau buka usaha lagi. Keledai saja tak mau jatuh ke lubang yang sama," tukas Syahmerdan. "Dan kami ini senasib. Bangkrutnya pun hampir bersamaan," imbuhnya.

Mariono dan Syahmerdan ternyata sesama pengusaha rumah makan. Nahas bisnis rumah makan Syahmerdan terjadi awal Maret 2018. Dengan kerugian
lebih besar dibanding Mariono, rumah makan milik Syahmerdan 2 bulan lalu berada di sebuah Ruko kawasan Sambu. "(Modal) pinjam bank dengan agunan
tanah serta rumah. Belakangan kredit macet, dan saya hampir tak mampu membayar bunga cicilan dan uang pinjaman keseluruhan. Sampai sekarang
masih berperkara." Syahmerdan buka kartu soal efek dari usahanya yang bangkrut. Lalu apa biang kehancuran 2 toke rumah makan itu?

Dugaan Mariono danSyahmerdan ternyata tak meleset. “Tanah kuburan. Itu jenis santet yang telahmenghancurkan usaha mereka," jelas Abah Rahman, seusai mendapat wisik gaib soal biang problem 2 toke rumah makan itu. "Soal itu nanti,"sambung paranormal itu, meredam Mariono yang tampak ngebet ingin tahu
sosok yang telah menghancurkan usaha rumah makannya.

"Di Medan, juga Binjai, Lubuk Pakam dan Tanjung Morawa, banyak sudah usaha yang menggunakan kekuatan gaib. Macam-macam. Ada rumah makan, salon, toko fashion, grosir. Untuk apa? Ya untuk menjaga usaha-usaha itu dari serangan gaib seperti yang telah mereka alami. Jadi jika kau tidak mempercayai hal itu, usahamu yang kedua nanti pun hancur total," beber Abah Rahman, menatap Mariono dan Syahmerdan.

"Ingat," urainya lagi, "persaingan kini semakin keras dan jahat. Apalagi di kota besar. Orang yang merasa usahanya disaingi, buru-buru menebar tanah kuburan dan membuat tempat usaha lawan langsung macet, tidak laku dan sepi. Tanah kuburan memang media paling ampuh untuk memberhentikan usaha apapun. Efeknya lebih cepat nampak ketimbang serangan (santet) lewat air bekas mandi mayat." Ayo, siapa yang belum memagar gaib usaha dagangnya? (***)

Sabtu, 28 April 2018

Pintu Gaib Terbuka Saat Dunia Krisis

KETIKA krisis multi dimensi makin membelit, politik dinilai 'cuma'  ngibulin rakyat, kegiatan berbau kegaiban pun mengarah menjadi budaya massal. Bukti soal itu kian bermunculan. Termasuk soal fenomena klenik menggeser klinik yang dicap tak humanis.

Nah, di Medan, Abah Rahman menjadi bagian bukti trend mistik era modern. Lihatlah kesehariannya. Pemandu alam gaib itu saban hari harus melayani puluhan orang yang meminta bantuan jasanya. Semuanya dirundung kesedihan. Dan dia diyakini mampu melepaskan ikatan problem kehidupan. Dengan pamor terus meningkat, fenomena sang cenayang bertubuh subur itu diketahui terjadi sejak 2 tahun lalu. "Saya ini bukan hanya semata paranormal. Saya juga sebuah aliran pemikiran, sekaligus menjadi gerakan yang bereaksi terhadap kegagalan manusia menciptakan dunia yang lebih baik," tegas Abah Rahman, terdengar gagah.

"Saya berjuang di bidang ini sebenarnya karena didasari rasa kecewa. Kecewa terhadap janji yang diberikan oleh peradaban modern. Semua tahu, inilah era peradaban yang mendasarkan diri pada ilmu pengetahuan rasional. Tapi lihat fakta nasib rakyat! Ini (orang-orang) yang sekarang datang, juga yang kemarin-kemarin atau esok lusa, dari jaman kakeknya, mereka tetap hidup melarat di negeri kaya ini. Susah untuk berkembang demi hidup maju. Saya melihat itu secara dekat. Mereka jenuh, suntuk, bahkan depresi. Mereka seperti tak menemukan obat solusi dari peradaban modern," sambungnya, mulai berapi.

"Padahal," sambungnya lagi, "sejak ribuan tahun silam, leluhur kita sudah menemukan 4 jamu kenikmatan hidup. Jamu Tolak Bala, Jamu Galian Rezeki, Jamu Enteng Jodoh, dan Jamu Sehat Perkasa. Itulah jamu segala jamu. Sangat berkhasiat untuk menolak bala, memudahkan rezeki, memudahkan jodoh, dan memelihara kesehatan. Itulah alternatif dari saya untuk mereka setelah kecewa melihat 'gagalnya' manfaat ilmu pengetahuan modern untuk rakyat republik ini."

Ditemui di sela praktik kemampuan gaibnya di kawasan Pemandian Putri Hijau, Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (22/4/2018) siang lalu, Abah Rahman lalu membeber bukti khasiat 1 di antara 4 jamu roh leluhur itu. Ia memulai cerita. "Bapak ini contohnya. Siapa nama Bapak? O ya, Pak Amran. Beliau pemilik sebuah rumah makan. Ya di Medan letaknya. Hampir setahun terakhir ini, usahanya itu lesu. Makin hari rumah makannya semakin sepi pengunjung.
Nah, setelah sebelumnya datang ke saya lalu menjalani ritual Jamu Galian Rezeki, kedatangan Pak Amran hari ini ternyata untuk mengabarkan kisah rezeki besar mendadak yang baru didapatnya. Saya pun baru tahu tadi ceritanya."

"Inilah bukti pintu gaib terbuka saat dunia manusia semakin krisis. Ya seperti kondisi negeri ini. Ini runutan kisah hasil ritual Pak Amran yang kuat menginginkan usaha rumah makannya mengalami kemajuan. Tolong simak."

"Hari Rabu lalu, Pak Amran mendatangi saya. Hari itu juga, beliau dan problem usahanya saya teruskan ke dewan gaib. Di situ pula Pak Amran mulai melakukan ritual. Ada memberi sesaji, juga mandi ruwat. Macam-macam."

"Nah, pada hari Selasa, sehari sebelumnya, tanpa sepengetahuan Pak Amran, di Jakarta di kantor sebuah perusahaan konstruksi, seorang direktur mengadakan rapat dengan timnya. Mereka tengah menimbang-nimbang kota yang tepat untuk menyelenggarakan rapat penting, gabungan dengan semua anak perusahaan yang berada di hampir semua propinsi. Hari itu, mereka belum memutuskan."

"Pada hari Rabu, keesokan harinya, barulah mereka memutuskan. Karena berbagai alasan, kota tempat rapat itu akhirnya disepakati di Medan. Besoknya, Kamis, salah seorang dari mereka menelepon biro perjalanan di Medan. Ini terkait untuk membuat acara rapat itu."

"Besoknya lagi, Jumat, biro perjalanan itu menelepon hotel dan event organizer (EO) setempat. Mereka berbagi job. Nah, besoknya, Sabtu, si EO menerima uang muka dari perusahaan konstruksi di Jakarta melalui biro perjalanan itu."

"Sehari kemudian, Sabtu, orang EO itu menelpon Pak Amran, memesan katering dari rumah makan Pak Amran. Setelah nelepon, siangnya, si EO
menemui Pak Amran dan memberi uang muka."

"Sejak itu, Pak Amran dan karyawan rumah makannya mendadak sibuk bukan main. Itu karena mendapat pesanan menyiapkan 10 ribu paket nasi kotak per hari selama 5 hari rapat itu berlangsung. Bisa disimakkan!"

"Jadi pada hari Pak Amran datang ke saya dan memulai ritual gaib, sebenarnya nasib baik yang diharapnya sedang 'bekerja'. Hari itu Pak Amran tentu belum ngeh. Beliau baru ngeh tiga hari kemudian, pada hari Sabtu, ketika si EO meneleponnya. Oke, selamat, Pak Amran." Cemmana nasib usaha Anda? (***)

Jumat, 27 April 2018

Cinta Harapan Jhon Bersemi, Abah Rahman Memuter Giling Hati Marina

PUTER Giling. Ini ajian tua. Ampuh menaklukkan hati. Dan di tangan seorang spiritualis di Medan, ilmu pengasihan rada berbau pelet itu berhasil dimodifikasi. Seperti apa ? Jhon Fri Syahnur (31), playboy tobat dan ingin kembali merebut hati mantannya, menceritakan kehebatan ilmu terkenal itu.

"Dulu aku memang menghancurkan harapannya dan aku ditinggalnya." Jhon, warga Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) Medan itu mereview kisah asmaranya yang patah. Itu diucap Jhon setelah gambaran masa lalunya masuk radar terawang Abah Rahman. Ini ahli batin. Senang menyendiri di beberapa tempat keramat yang menjadi sarang energi gaib.

Seperti Jhon, sejumlah orang yang dirundung kesedihan dan ditemukan menyucikan diri di pemandian Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara, menyebutnya tidak hanya sebagai paranormal. Abah Rahman juga penyemai dari jiwa-jiwa yang kerontang. Penyulut yang tidak punya harapan untuk berharap-harap.

Lewat kemampuan cenayang bertubuh subur itu pula keinginan lama Jhon saat ini mulai menampakkan hasil menggembirakan. "Saking
kaget bisa melihat dia lagi, mata ini kukucek-kucek. Tapi aku memang tak sedang bermimpi." Jhon meluapkan riangnya pada Abah Rahman. Pemandu alam gaib itu ditemuinya di keheningan Belang Cuping. Ini tempat keramat tak jauh dari pemandian Putri Hijau.

"Aku tobat, Bah! Sumpah, akan kutebus kesalahan dengan kembali menyayanginya dan setia," sambung Jhon di Rabu (25/4/2018) sore
lalu. Itu sehari setelah dia tak nyangka ditemui Marina. Marina Dwi Mayang Sari. Itu lengkapnya. Si cantik dengan body padat berisi itu memang lama menghilang. Pergi membawa cintanya terhadap Jhon. Dua tahun lalu, si ganteng itu tak ubah Arjuna bertaring drakula. Ia membunuh kesetiaan perempuan 23 tahun itu.

"Tunggu. Tolong jujur, benar Marina pergi sejak memergoki kelakuanmu dengan cewek lain?" Abah Rahman menodong Jhon. Pertanyaan itu penting dijawab karena ritual Puter Giling versinya mulai menuai hasil. Tentu seperti harapan Jhon. Abah Rahman mengembangkan daya ilmu itu hingga tak semata ampuh memelet hati lawan asmara. Puter Giling juga menjadi sarana pemanggilan secara gaib. Itu tercipta lewat kekuatan niat sang paranormal melepas ikatan problem kehidupan banyak orang.

Dan, hati Marina yang masih kuat mengenang Jhon, menjadi salah satu perempuan yang turut terketuk pancaran energi ilmu tua itu.
Hati terketuk lalu menggerak raga. Marina pun sontak muncul di hadapan Jhon. Kemustahilan itu terjadi Selasa (24/4/2018) malam lalu.
Maria seperti keluar dari dunia antah berantah. Jhon terbelalak. Ia seperti melihat hantu cantik dari masa lalu.  Itu karena domisili, nomor ponsel, bahkan secuil info soal jejak Marina tak pernah berhasil dilacak Jhon.

Marina dan keluarga sebelumnya tinggal di Jalan Bambu 2, kawasan Glugur, Medan. Tapi ada warga di sana tahu domisili baru keluarga gadis cantik itu. "Benar gak?" Abah Rahman menghentak Jhon. Itu karena sedari tadi Jhon belum juga menjawab. Paranormal itu menginginkan kebenaran dari terawang batinnya ke masa, awal perpisahan cinta Jhon dengan Marina.

"Betul, Bah," Jhon mengangguk. "Semua hasil 'penglihatan' Abah itu, ya memang seperti itulah kebenaran kejadian awalnya," imbuh Jhon soal dosa pengkhiatannya. Ia lalu sedikit mengurai kisah pemicu kepergian Marina dari hidupnya.

Waktu itu malam Agustus 2016. Jhon dan gadis selingkuhannya bermesraan di kamar rumah Komplek Tasbih. Saat itu orang tua dan semua adik Jhon ke luar kota. Jhon telah menyiapkan minuman keras. Winda, sang selingkuhan disuruh mencicipi. Si binal itu
menurut. Jhon dan Winda pun berkencan. Menanggalkan baju masing-masing, bercengkerama, saling membangkitkan gairah sembari meneguk minuman memabukkan itu.

Teguk demi teguk minuman membasahi tenggorokan mereka. Winda lalu merasa tubuhnya gontai. Matanya pun sulit untuk dibuka.
Tak lama, tubuh Winda limbung dan jatuh di lantai. Jhon menindihnya. Ia menggerayangi seluruh tubuh gadis itu. Sejurus kemudian, kepala Jhon beringsut ke bawah. Mulutnya mulai beroperasi di wilayah sensitif Winda.

Yang jelas, alkohol di malam jahanam itu membuat Jhon lupa segalanya. Termasuk soal janji Marina malam itu datang ke
rumahnya. "Ya sudah, mulai sekarang harus tetap setia. Itu salah satu syarat utamanya." Abah Rahman menyetop kisah porno Jhon.

"Tunggu kedatangan kedua Marina sampai 3 hari ke depan. Bawa air itu, juga bungkusan bunga itu. Campurkan itu dalam mandi
malam ini. Dan, ini bacaan sebelum mandi." Paranormal itumenyorong selembar kertas berisi tulisan tangan. Jhon tampak sumringah. Hatinya sudah siap sedia kembali ke pelukan Marina, sang gadis pujaan. (***)

Kamis, 26 April 2018

Siska & Ritual Pengasihan Sang Mantan Pelacur

DUNIA spiritual Abah Rahman memang khas. Banyak ritual darinya yang memang lagi-lagi terbukti menjadi solusi dalam memecahkan problem kehidupan. Salah satunya yang dijalani tokoh nyata kisah ini.

Kenalkan, Siska. Wajahnya molek. Hidung mancung, kulit putih bersih, dan punya kepercayaan diri tinggi. Nama Siska hampir pasti palsu. Itu tentu untuk menutupi status miring yang melekat pada perempuan 22 tahun ini. Tapi apalah arti sebuah nama bagi gadis penjual cinta?

Itulah Siska. Ia mengaku berasal dari sebuah dusun pedalaman di Galang, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Baru setahun terdampar di Medan.
Sampai sekarang masih menempati sudut remang kota itu. Di Rabu (25/04/2018) sore yang basah, dia yang berjuang untuk keluarga, bercerita.

Siska gantungan jiwa dari anak semata wayangnya. Dia semacam jimat. Atau batu karang yang tegar di tengah himpitan dan kesulitan hidup. Dia pondasi keluarga. Ditinggal suami kawin lagi tak mengecilkan niatnya. Tanpa kelu dia besarkan putranya.

Putra Siska berumur tiga tahun. Gilang namanya. Kulit putih dan rambut gondrong. Menggemaskan. Balita kelahiran 23 Oktober itu ngelendot di pangkal paha Siska. "Kalau malam dia tidak boleh keluar kamar. Jam 8 malam harus sudah tidur." Begitu cara Siska merahasiakan kehidupan malamnya.

Gilang yang sejak tadi ngelendot di paha Siska tiba-tiba merengek. Alunan musik dari odong-odong sepeda di depan rumah kontrak, membangkitkan hasratnya bermain. Rengekannya semakin keras saat ibunya tak mengizinkan. Tak tega, Siska kemudian menggendong Gilang dan mendudukkannya di bangku sepeda odong-odong itu. Siska meninggalkannya bermain sendiri. Ia melanjutkan cerita.

Dua setengah tahun lalu awalnya melangkah sebagai single parent. Mencari nafkah dimulai Siska dengan menjadi kasir di sebuah restoran. Ia bekerja di Banda Aceh. Perempuan kelahiran 21 tahun lalu ini hidup terpisah dengan anaknya. Gilang yang saat itu masih merah tinggal di Galang bersama neneknya. Selama setahun, bolak-balik Banda Aceh - Galang dilakoni Siska nyaris setiap akhir pekan. Hampir setengah dari gajinya habis untuk biaya transportasi. Ibu kemudian menyarankan ia kembali ke kampung. Membuka usaha warung makan kecil-kecilan. Siska pun tak perlu bolak-balik lagi setiap Minggu. Ia bisa mengisi hari-harinya bersama anak tercinta.


Tapi itu tak lama. Siska mulai berpikir. Mereka-reka masa depannya bersama anak. Dia lahir, mekar, kawin dan menjanda di kampung. Haruskah terus menetap di daerah yang memberinya kasih sayang sekaligus kepahitan? Namun, semakin dipikir, bukan optimisme yang datang, tapi rasa gamang. Hati kecilnya menolak. Sebagai sosok yang ingin maju, ia punya harapan dan impian hidup di kota. Dan itu bukan hanya Siska. Ada banyak gadis yang punya angan-angan sama.

Sejak malam itu, Siska membulatkan tekad. Ia harus sukses. Harus berjuang untuk maju. Tak peduli apa pun yang bakal terjadi. Ia bilang pada keluarga, ingin hidup baik dan layak di Medan. Merintis karier guna kelak menjadi bagian dari kebanggaan kampungnya. Waktu itu awal April 2017. Siska berangkat ke Medan bersama Gilang, jagoannya.

Kini, setahun itu berlalu.Tak terhitung sudah lelaki di Medan yang 'bermain' dengannya. Mereka menikmati tubuh Siska luar dalam. Tak sedikit yang ketagihan. Rutinitas itu membuat Siska menjadi terbiasa untuk berkencan dengan siapa saja.Tapi tidak sejak sebulan terakhir. Ada yang sangat beda dari Siska. "Lihatlah, Semakin dipandang, wajahku semakin memancarkan daya tarik. Ayo, tatap terus," katanya, membuktikan pancaran magic dari parasnya.

Siska mengaku memakai ritual pengasihan. Ajian pengasihan itu didapatnya dari paranormal Abah Rahman, tak sampai 2 bulan lalu. "Gampang menjalaninya, tak ada efek samping, dan (efek) ritual ini juga menjadi ilmu pemanggilan secara gaib," katanya lagi. Ritual pengasihan itu pula yang membuat Siska ke luar dari lembah nista, tempatnya berkubang dosa setahun terakhir.

Siska kini hanya melayani seorang lelaki. Dia tak mau membongkar sosok itu. Tapi menurutnya, lelaki itu sangat memanjakannya. Selalu memberi apa yang ia minta. Bahkan memberinya banyak pengalaman baru. Satu di antaranya menikmati tempat-tempat hiburan sebagai simbol kemajuan sosial. Dan, bukti ampuh ritual pengasihan itu, membuat Siska tak lagi mereka-reka masa depan buruknya bersama anak. Semoga. (***)

Rabu, 25 April 2018

Makam Karomah Menghapus Derita Yuli, Ritualnya Dibarter Takdir Indah

JIKA kenikmatan hidup tidak bisa diraih karena ketiadaan harta, cinta membanggakan tak mampu diwujudkan karena sulitnya menemukan kekasih baik hati, maka spiritualitas sebagai simbol dari kemuliaan menjadi satu-satunya langkah. Berdoalah di makam karomah. Ini kisah nyata soal itu.

Kenalkan, Yuli. Lengkapnya, Rini Yulianti. Usianya sekarang 22 tahun. Memakai kaos ketat, jeans biru, sepatu coklat, bibir tipisnya sering mengembang di sela kisah hidup penuh liku dibebernya pada wartawan Anda di Pancur Gading, pemandian Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (22/4/2018) sore lalu.

Yuli asal Pangkalan Brandan, Langkat. Sejak lulus SMA dia tak melanjutkan kuliah. Pergi kerja ke Medan. Mendapat pekerjaan sebagai baby sister, tahun 2015. Yuli pun keluar alasannya karena gaji tak mencukupi. Setelah itu ia bertemu dengan temannya, diajak kerja di  kafe remang pinggiran Medan. Yuli yang ingin hidup mandiri pun menyetujui ajakan temannya.

Melayani dan menemani tamu minum bir dilalui selama tujuh bulan. Ia juga menjalin kasih dengan teman kerjanya. Hubungan mereka berlangsung layaknya suami istri. Hingga benih bayi tertanam di tubuh Yuli. Namun lelaki itu tak mengakui sebagai hasil perbuatannya. "Ia menganggap saya bermain dengan banyak lelaki," ucap Yuli dengan tatapan kosong.

Perempuan ini kemudian berniat menggugurkan kandungannya. Tapi niatnya urung terjadi. Bayinya tak bisa digugurkan. Hamil tua menyebabkan ia berhenti bekerja. Yuli tak pernah memberi tahu hal ini pada orang tuanya. "Saya takut dengan bapak saya," ujarnya.

Yuli melahirkan di Medan Marelan. Di sebuah rumah sakit. Karena belum menikah maka anaknya diasuh oleh bibinya. "Waktu di rumah sakit ya, anak saya diminta sama bos kafe. Tapi bibi nggak ngasih," ucapnya lirih. Saat itu, pacar atau ayah biologis anaknya telah raib.

Anak Yuli lahir awal Agustus 2017. Tiara nama bayi manis itu. Sejak lahir, dia tinggal bersama bibi Yuli di Rantau Prapat. Ibu Yuli di Brandan tak bersedia menerima anak itu. Penolakan juga datang dari sejumlah saudara di Medan. Aib keluarga lebih utama. Tiara pun sebentar merasakan air susu ibunya. Itu karena sang ibu harus mencari nafkah, di sebuah hotel lokalisasi, 275 kilometer dari kasur anak yang dirindu.

Waktu itu akhir November 2017. Yuli duduk di lobby hotel tempat kerjanya. Wajahnya dilapisi bedak tebal. Eyeliner hitam kebiruan melingkari sepasang matanya. Lipstik merah menempel di bibir. Kaos ketat lengan pendek dan hotpans menjadi stelannya. Malam itu seperti biasa, Yuli tengah menanti pelanggan.


Seorang cowok mengaku mahasiswa datang. Ia bernegoisasi dengan Yuli. Mencapai kesepakatan, mereka pun masuk kamar. Sang cowok langsung menjajal tubuh montok Yuli. Cuplikan peristiwa itu hanya satu dari sekian banyak kisah mesum Yuli guna mencari nafkah.


"Saya harus membebaskan pikiran dari anak saya," ucap Yuli, kali pertama menjenguk dan memberi uang kebutuhan anaknya di Rantau Prapat, usai bulan pertama kerja. Pekerjaan di hotel kawasan HM Yamin, Medan, itu menuntutnya untuk selalu ceria. Tak boleh sedih apalagi menangis. Namun Yuli tetaplah seorang ibu, memiliki hubungan batin dengan anaknya.

"Kalau nelfon, saya hanya mendengar suara tangisannya. Saya tidak tahan, ikutan menangis juga." Tak hanya saat nelfon, di kamar kos pun Yuli sering tak kuasa menahan tangis. Ia mendekap foto anaknya. Tetesan air membasahi bingkai foto itu. Alhasil, Yuli akhirnya memilih untuk jarang berhubungan dengan Tiara. Ia tidak boleh terlalu memikirkan anaknya.

Tapi itu sesaat. Yuli terus diamuk rindu. Ia belum tahu sampai kapan berpisah dengan buah hatinya. Batinnya mendamba hidup normal. Seperti jamaknya ibu mengasuh anak kecil. "Anak saya jangan sampai tahu pekerjaan ibunya. Saya ingin dia bahagia, hidup berkecukupan dan mendapatkan ayah tiri baik. Saya juga ingin dia nanti masuk pesantren. Sebelum umur Tiara 4 tahun, saya ingin sudah meninggalkan pekerjaan ini," harapnya.

Asa itu menggelayut di malam-malam liar Yuli yang tak disangka berakhir pertengahan Maret 2018. "Setiap hari selama hampir empat bulan terus mengirim doa dan sesaji, ritual-ritual saya di makam karomah keramat itu akhirnya memang mengantar takdir indah hidup saya. Derita hidup kemarin telah berlalu," kata Yuli.

Ia pun sumringah ke lelaki di sebelahnya. Dia Abah Rahman, pakar ilmu batin. Yuli mengenalnya lewat media sosial. Itu terjadi awal Desember 2017. Sejak itulah, Yuli kuat ingin melepas himpitan deritanya. Ia bersandar di jalan ritual gaib. Abah Rahman membawa Yuli ke makam karomah seorang tokoh sakti di Patumbak, Deliserdang.

"Benar yang Abah bilang. Orang dulu yang masa hidupnya sakti dan penuh karomah, saat meninggal membawa banyak modal. Pahala, maksudnya. Lewat perantara kekuatan 'modal' itulah, ritual-ritual manusia di makam karomah akhirnya dibarter Tuhan dengan takdir baik. Derita manusia itu sebelumnya dihapus," Yuli mengenang pesan sang pembimbing spiritual.

Begitulah. Yuli masuk babak baru. Memulai hidup enak bersama Tiara, anaknya. Keseriusan perempuan pandai merawat tubuh ini kini ditunggu seorang lelaki matang. Laki 56 tahun, pengusaha jasa ekspedisi. Ia bekas pelanggan malam Yuli. Dialah yang mengeluarkan Yuli dari lumpur itu. Setahun sudah laki itu ditinggal mati istri. Dan dia ingin posisi kosong itu diisi Yuli. Takdir indah Yuli tampak terus berproses. Kalau Anda? (***)

Selasa, 24 April 2018

Kehebatan Ritual Roh Banyak Diseminarkan

Bukti Peran Mistik Era Modern Menguat
 
KEKUATAN roh dapat dikondisikan dan mampu membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Demikian kesimpulan puluhan pengusaha peserta seminar bertema 'Perjalanan Roh' di sebuah restoran di Medan, awal Desember 2017.

Kencang digelar di sejumlah kota lain sepanjang 4 tahun terakhir, semua seminar senada itu tampak semakin menguatkan peran mistik di balik kilaunya modernisasi dan kemajuan teknologi era ini. Saking kuat, koran paling berpengaruh di Medan menurunkan judul tegas atas seminar yangmenghadirkan pembicara dari praktisi spiritual dan hypnotherapy itu. 'Roh Dapat Membuat Kehidupan Lebih Baik,' demikian judul pemberitaan media itu, terbit Senin 4 Desember 2017.

Dalam pemberitaan itu,pihak panitia acara seminar mengaku sengaja membahas kehidupan roh serta kemujarabannya guna menyadarkan manusia agar lebih mematangkan laku spiritual. Nah, Abah Rahman, ahli kebatinan  di Medan, pun senada dengan itu. "Ya, (pendapat soal roh dapat membantu kehidupan manusia) itu sangat benar, pas!" katanya, ditemui di sela aktifitas okultisme-nya di Pancur Gading, pemandian Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, Senin (23/4/2018) sore. Bagaimana kiranya roh dari manusia telah mati bisa membantu manusia yang masih hidup?

Menjawab pertanyaan dirasa salah kaprah itu, paranormal yang diketahui menjalin hubungan dekat dengan sejumlah roh leluhur ini langsung mengeluarkan paham kebatinannya. "Hidup (di dunia) ini," paparnya, "sebenarnya kematian, dan sebaliknya, kematian itu sebenarnya adalah awal kehidupan sesungguhnya. Jadi walau telah berpindah (alam), kehidupan (roh) terus berjalan. Bahkan mereka (para roh) ada di sekitar kita. Hidup di tengah-tengah kita. Kita tak bisa melihat mereka. Tapi mereka melihat gerak-gerik kita (yang di dunia) dengan begitu leluasa. Bebas tanpa penghalang. Mereka tahu dengan segala rahasia kita. Mereka mendengar kita tapi kita tidak mendengar mereka. Nah, untuk mendapatkan pertolongan Tuhan lewat karomah mereka (guna mengatasi masalah duniawi), di sinilah kita harus memakai bahasa awal kehidupan."

Bahasa awal kehidupan, maksudnya? Paranormal yang dikenal memiliki kemampuan membuka misteri alam gaib itu kembali bercerita. Kali ini paparannya melambung ke alam rahim. "Begini. Setiap orang berkomunikasi dan berinteraksi kan melalui bahasa. Seringnya tentu dengan bahasa verbal atau bahasa ucapan, lalu diselingi bahasa non verbal atau sering disebut bahasa tubuh. Namun bahasa yang pertama kali dipahami manusia adalah bahasa batin. Buktinya? Coba ingat lagi dengan kisah saat janin mulai terbentuk. Di situ, kondisi emosi sang ibu (hamil) sangat mempengaruhi ritme detak jantung si janin. Di sinilah pemakaian bahasa non verbal mulai terjadi."

"Tangan sang ibu hamil meraba-raba perutnya, mengusap dengan kasih sayang. Masa itu, karena belum bisa mengerti, doa-doa sang ibu dirasakan si janin dalam bentuk getaran. Karena itulah banyak yang bilang, katanya kalau orang hamil harus selalu gembira, harus dituruti keinginannya, harus banyak berdoa. Nah, itulah bahasa cinta, bahasa batin, bahasa awal kehidupan. Bahasa itulah yang dimengerti para roh."

"Karena itulah, untuk mengatasi segala masalah pasien, setiap saat saya selalu berdoa di beberapa makam leluhur yang semasa hidup memang dikenal memiliki karomah luar biasa. Dari hasil komunikasi batin itulah, daya khodam roh leluhur yang kita doakan lalu meneruskan keinginan-keinginan kita agar dikabulkan Tuhan. Karena itu pula, judul pemberitaan atas seminar mengupas kehebatan roh itu saya bilang sudah pas. Roh memang dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik."

Usai menjelaskan kehebatan roh, paranormal yang diketahui telah menuntaskan rupa-rupa problem pelik banyak pasiennya itu juga mengamini gejala mistik menguat belakangan ini. "Trend mistik di tahun ini memang semakin tinggi. Bukti soal itu di antaranya bisa kita lihat dari kian banyaknya acara bertema mistik yang ditayangkan sejumlah stasiun tivi. Dikemas dalam reality show atau liputan investigasi ke TKP (mistik), acara-acara itu tayang siang sampai malam. Film-film kita sekarang juga semakin diramaikan tema horor. Setahun terakhir ini saja, ada (film) Pengabdi Setan, Danur 1, Danur 2, Jailangkung, Bayi Gaib, Arumi, Ruqyah, atau Kembang Kantil, itu kan yang terbaru," beber Abah Rahman, hafal perkembangan film horor Tanah Air.

"Memang, menyikapi zaman edan sekarang, mau tak mau kita harus ikut edan, ya edan dengan jalan (meminta bantuan) gaib. Itu agar banyak (orang) yang edan mengajak edan dengan godaan atau rayuan edan tak berhasil membuat hidup kita menderita," tandasnya, serasa berfilosofi. Duh, adakah hidup Anda juga menderita? Korban aksi wong edan? (***)

Senin, 23 April 2018

Mayang Tuah, Ini Roh Baik Untuk Dagang & Asmara

Banyak sudah perjalanan spiritual yang digelar Abah Rahman tiga tahun terakhir. Dan, Mayang Tuah satu di antara sejumlah tempat keramat yang harus  membuatnya lama bersemadi. Dari situlah dia mendapat ritual guna mengalahkan hati lawan bicara manusia. Ini ceritanya.

Paranormal itu datang ke Makam Mayang Tuah karena kawasan tersebut dikenal mempunyai nilai mistik paling kental. Letaknya di perkebunan karet kawasan Deli Serdang. Dihuni banyak roh gentayangan.

Mayang Tuah selalu banyak dikunjungi orang yang mengalami kesusahan, terutama dalam soal dagang, jodoh atau percintaan. Fenomena itu selalu terlihat pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Dan sepanjang Selasa hingga Jumat di tahun baru berlalu, Abah Rahman mengerahkan segenap kesaktiannya di sana. Ceritanya, saat paranormal yang memiliki kemampuan membuka misteri alam gaib ini memasuki kawasan Makam Mayang Tuah, indra keenamnya langsung menangkap sinyal gaib. Ia mengidentifikasi sinyal itu, dan mulailah terjadi kontak batin.

Itu kisah mistis Abah Rahman sepanjang pekan penutup September 2017. Nah, hasil dari dhawuh (perintah gaib) di sanalah yang menjadi buntut penuntas problem keuangan Edward Robert (51). Guna kembali mengucap rasa kasih, warga Jalan Perwira II, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, itu Minggu (22/4/2018) siang lalu kembali ditemukan menemui Abah Rahman di Pancur Gading, pemandian Putri Hijau di Delitua, Deliserdang. ”Empat bulan lalu saya memang seperti orang gila, bahkan hendak bunuh diri karena usaha saya ditipu teman yang membawa lari semua uang saya," kenangnya.

"Saya pun harus menanggung utang supplier atas duit usaha kontraktor yang dibawa lari teman jahat itu. Ke sana ke mari saya minta bantuan nggak ada yang nolong. Untung di ujung keputusasaan itu nasib mempertemukan saya dengan Abah. Tuhan memang sangat-sangat Maha Kuasa," katanya lagi. "Total utang saya yang hampir 2 miliar (rupiah) sekarang sudah terlunaskan tanpa saya harus pinjam uang ke sana sini. Bagaimana caranya? Abang tanya saja pada Abah," sambungnya, sumringah, menyisakan penasaran di benak wartawan Anda. Seperti apa kiranya cara kerja roh dari Mayang Tuah hingga akhirnya menuntaskan problem pelik kontraktor itu?

Seenyah sang kontraktor, cenayang yang dekat dengan wartawan itu pun bercerita. "Seperti jin, roh-roh leluhur pun umumnya patuh. Karena patuh, dia bisa disuruh mengerjakan apa saja. Tapi seperti manusia, mereka juga butuh 'diuwongke'. Artinya, dihargai. Diakui keberadaannya. Caranya? Ya, kirim sesaji makanan setiap malam untuk mereka," kata Abah Rahman.

Penjelasan paranormal itu belum memuaskan dahaga penasaran soal solusi problem Edward. Bukan karena dapat pinjaman uang, lalu bagaimana cara kontraktor itu melunasi utangnya yang menumpuk? "Begini," imbuh Abah Rahman. "Mahluk yang tidak berjasad, itu ya bangsanya roh. Dia laksana asap, angin, atau udara. Karena wujudnya tidak berjasad, maka bisa merasuk ke jasad manusia. Kemampuan (roh) itulah yang kemudian membuat masalah Pak Edward terselesaikan." Penjelasan ahli batin itu seolah menggambarkan kisah si teman jahat Edward akhirnya memulangkan semua uang yang diambilnya.


"Hahaa," Abah Rahman tergelak melihat rasa penasaran di balik keajaiban kisah Edward. "Intinya," paparnya lagi, "roh yang mengikuti perintah dapat mempengaruhi orang atau sasaran yang dihendaki. Misal, Anda kesulitan menghadapi lawan bisnis atau teman asmara yang sangat pandai bicara. Nah, lewat kekuatan roh, si lawan atau teman Anda itu menjadi tak biasa. Kini giliran dia yang terkesan dan terpengaruh dengan ucapan Anda. Lalu, beberapa hari setelah itu, dia pun menghubungi Anda. Untuk apa? Macam-macamlah. Ada yang menawarkan kerja sama bisnis, dan itu benar terbukti berjalan. Atau kalau (sasarannya) perempuan, akhirnya terpikat dan banyak yang mengajak menikah. Rahasia dari semua itu karena roh mempengaruhi emosi dan pikiran dari jasad (manusia) yang dirasukinya. Titik." Penjelasan itu sontak mengingatkan kisah aneh seorang perwira Polri yang mendapat bisikan gaib lalu menembak mati saudaranya, belum lama ini. Ihh, seram... (***)

Minggu, 22 April 2018

Saat Bermasalah, Mereka 'Lari' ke Abah Rahman

Anda bermasalah? Rumah tangga mangkrak? Karier mentok? Kesulitan dalam dagang? Juga percintaan? Jangan khawatir. Tiga orang ini bisa menjadi rujukan. Mereka yang di bulan-bulan berlalu mengalami kesulitan, kini bernasib baik setelah menjalankan petunjuk seorang ahli batin di Medan.

“Masa-masa sulit saya memang sudah lewat. Suami saya sudah kembali. Dia tidak lagi pernah mengingat gendaknya. Hampir gila saya menghadapi kelakuan suami saya dulu. Saya datang lagi ke sini untuk urusan lain. Soal ipar saya ini. Anak gadisnya sudah 3 bulan menghilang. Sudah dicari ke mana-mana, tapi belum juga ditemukan. Makanya dia saya bawa ke Abah," beber Ny. Andini (36), di sela menunggu antri konsultasi dengan Abah Rahman, ahli batin itu, di Pancuran Gading, pemandian Putri Hijau di Desa Delitua, Deliserdang, Rabu (18/4) siang pekan lalu.

Seperti beresnya problem orang ketiga di rumah tangganya, ibu rumah tangga asal Jalan Krakatau, Medan, itu juga mengaku percaya Abah Rahman akan mengatasi musibah pada sang ipar. Seperti Ny. Andini, seorang perempuan paruh baya di sebelahnya juga diketahui tengah menunggu giliran menghadap cenayang bertubuh subur itu. Dia yang menolak menyebut nama mengaku mengenal spiritualis dengan mantera dan doa ijabah itu sejak Februari 2017.

Menurutnya, Abah Rahman saat itu mengubah nasibnya yang di tahun-tahun ke belakang mengalami kesulitan. Melalui sentuhan tangan lelaki waskita
itu, usaha laundry-nya mendapatkan pencerahan. Rezeki dan karier usahanya mengalami kemajuan yang sangat pesat. "Sebelum-sebelumnya memang sulit sekali maju. Ada saja kendalanya. Tapi setelah mengikuti ritual dengan Abah dan sampai sekarang terus menjalankan petunjuk darinya, perubahan baik terus nampak," akunya, lagi-lagi menolak menyebut domisili usahanya.

"(Kali) ini bawa masalah teman saya ini. Sama, soal usaha juga," sambungnya sambil menoleh ke seorang wanita bergaya modis di samping duduknya. "Ya, gitulah, biar hidup maju dan keyakinan diri semakin kuat," sambung si modis, tersenyum tawar. Begitulah. Tak hanya dikenal punya daya gaib ampuh menarik simpati dan keberuntungan, Abah Rahman juga diketahui tokcer menyelesaikan masalah jodoh atau percintaan. Setidaknya itu diucap Muliadi yang juga sabar menunggu giliran diruwat oleh sang Abah. Berniat memikat hati gadis pujaannya, lajang 28 tahun dari Desa Buluh Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang, ini baru kali itu ingin merasakan karomah keramat sang paranormal.

Muliadi ternyata digaransi Junaidi, teman kerjanya. "Itu orangnya," katanya, menunjuk Junaidi yang tengah jebar-jebur, mandi bunga di pemandian putri cantik jelita, legenda hidup kerajaan baheula di Delitua. "Ayo (mandi), antar dulu bunga (sesaji) ke Abah (biar didoakan)," seru Junaidi begitu ke luar dari pemandian dan mendekati Muliadi. "Biar ente merasakan masuk babak baru dalam hidup. Semangat jadi lebih membara," imbuhnya setengah berbisik pada sang teman.

Seperti sebelumnya dilapor Muliadi, Junaidi pun mengamini kisah suksesnya mencuri hati seorang perempuan cantik, pegawai sebuah bank swasta di Medan. Itu terjadi setelah cintanya tak bersambut lalu foto si cantik itu diserahkannya pada Abah Rahman. "Karena (keberhasilan) itulah aku berani bawa dia ke mari. Biar dia juga membuktikannya. Timbang asyik kudengar aja suntuknya soal cewek yang mau ditembaknya. Ngaku mau bunuh diri pulak itu..." Junaidi menyemprot Muliadi. Saking disemprot dan tak membalas, sejurus kemudian Muliadi bangkit dari duduk dan plonga-plongo. Rautnya menggambarkan keinginan nasib asmaranya juga direparasi Abah Rahman.

"Oke, semua sesaji makanan dan lain-lainnya Abah siapkan. Semuanya harus lengkap," suara Abah Rahman tiba-tiba terdengar hingga menyetop serangan
canda Junaidi pada temannya. Dia berkata pada seorang perempuan muda dan seksi yang baru usai berkonsultasi dengannya. "Baik, Bah, berapa pun biayanya, saya akan memenuhi semua itu," jawab pemilik body proporsional itu. Dengan membawa foto dia dan sosok targetnya -lengkap data nama serta umur- plus mahar senilai Rp300 ribu, perempuan itu rupanya baru mengikuti prosedur daftar ritual gaib.

"Jadi sasaran dari ritual ini, yang disentuh adalah batin. Jika batin tersentuh begitu kuat, maka dia tidak mampu menahan diri untuk bertemu Anda. Agar bertemu, maka dia mencari Anda. Jika sudah berjumpa, batinnya ingin tersambung. Untuk menyambungkan batin, maka dia berusaha membuat Anda senang. Agar Anda senang, tentu apa saja dilakukannya. Apa saja keinginan Anda akan diturutinya," sambung Abah Rahman pada sosok cantik dan menggairahkan itu. O, ternyata dia ingin buat hati tubang klepek-klepek... (***)

Sabtu, 21 April 2018

Rahasia jadi Orang Kaya, Abah Rahman Diwejang Roh

Tahu dhawuh? Itu perintah gaib dari leluhur. Yang bisa mendengarnya tentu tak banyak. Ini kemampuan insan yang hidup kuekueh memegang roh spiritualitas nenek moyang. Yang selalu mendahulukan kebatinannya daripada duniawi. Dan di Medan, Abah Rahman masuk kategori orang 'berlebih' itu.

Setidaknya, itu dibuktikannya lewat gelar ritual memanggil roh. Ini aksinya kali kesekian sejak terjun ke dunia okultisme. Dikenal lama bergelut di dunia jurnalistik, ahli batiniyah itu pun memanggil beberapa wartawan. Ritual di Pancuran Gading, pemandian Putri Hijau di Delitua, Deliserdang, itu digelar Selasa Kliwon 10 April 2018. Karena digelar April dan dalam keyakinan mistik Abah Rahman bulan itu bersimbolkan ekonomi, niat dari ritual pun disasar pada niat meraih hidup makmur.
Kaya. Nah, wisik atau pesan keramat soal keinginan itu diharap muncul dari roh yang segera dipanggil Abah Rahman.

"Melihat alam gaib itu tak ubahnya seperti berada dalam rumah kaca. Kacanya semua riben. Tentu saja yang ada di dalam dapat melihat yang ada di luar. Sedangkan yang ada di luar tidak bisa melihat yang ada di dalam," kata Abah Rahman di sela menyiapkan sesaji ritual. Di depan duduk silanya, tampak bertih, sirih, telur ayam dipinang, kendi berisi air, serta bunga-bungaan, di antaranya rosan pantun, datuk, dan macan kera.

"Yang ada di dalam (rumah kaca)," sambungnya, "itulah roh atau mahluk halus seperti bangsa jin. Sedangkan yang ada di luar adalah manusia. Kalau manusia ingin melihat roh atau jin, maka harus menempelkan mukanya ke kaca. Maka akan melihatnya. Itu namanya mengintip. Kalau ingin lebih jelas lagi, ya harus membuka pintu (rumah kaca) dan masuk, trus duduk dan bercakap-cakap dengan mereka. Mengintip, melihat dengan membuka pintu, kemudian duduk dan ngobrol bersama (roh), itulah yang segera saya lakukan sekarang."

Tapi saat semua perlengkapan sesaji harum itu siap sedia diantar ke alam gaib, cenayang itu mendadak menyeleksi para calon penonton aksinya. "Maaf, kalau di antara kawan (wartawan) ada yang diam-diam tak percaya, lebih baik menjauh. Begini. Ini soal batin. Soal rasa. Soal kepercayaan. Dan yang batinnya menolak (percaya) bisa mengganggu (ritual). Makanya saya tak pernah mau menerima pasien yang ragu-ragu, yang hatinya belum mantap mencari solusi masalahnya lewat jalan supranatural. Ini perlu dikatakan agar orang yang belum tahu menjadi tahu."

Ternyata tak ada yang hengkang dari lokasi dikenal keramat itu. "Oke, mantap, semuanya sehati." Spiritualis bertubuh subur itu bangkit dari duduknya. Dan, sesaji dalam nampan dibawanya menuju sebuah pohon tua dekat alur Sungai Deli kawasan itu. Langkahnya dibuntuti para penyaksi kisah wingit itu. "Ingat ya, bukan roh Putri (Hijau) atau dayang-dayangnya atau roh prajurit pengikutnya yang diinginkan (datang). Selain karena untuk itu perlu syarat lebih dari ini, di ritual ini saya juga ingin membuktikan soal kawasan ini penuh dengan rute lintasan mahluk halus. Di kawasan inilah banyak berkumpul energi dari dunia mereka," Abah Rahman berkata sambil berjalan, membelah gelap menuju titik lokasi ritual.

Tak sampai 10 menit berjalan dari Pancuran Gading, lokasi dituju pun dicapai. Teng! Malam itu, pukul 00.09 WIB, ritual dimulai. Mengantar sesaji, Abah Rahman lalu bertapa di bawah pohon tua itu. Mulutnya tampak bergerak-gerak. Tak tahu apa yang diucapnya.  Tapi masuk menit ke-18, ritual hening itu tampak menjadi semacam mantera atau doa yang ijabah. Itu ditandai dengan alam mendadak bereaksi. Tanpa tanda lazimnya jelang kedatangan hujan, langit cerah malam itu seketika mengantar angin menyeruak dan disusul rintik turun. Seiring temuan rada janggal itu, gerakan mulut Abah Rahman tampak semakin kencang. Komat-kamit tanpa suara.

Dan, diiringi temuan tubuh tambunnya tenggoncang-goncang, spiritualis pembuka misteri alam gaib itu mendadak mengeluarkan suara sangat beda. Suara baritonnya berubah sopran. Melengking tinggi, memecah hening ritual. "Ngaing datang deui..." Demikian kalimat yang terdengar dari suara lengking Abah Rahman. Bahasa apa itu? "Ngaing datang deui..." jeritnya lagi, dengan nada semakin tinggi. "Ngaing datang deui, nulungan nu barutuh, mantuan anu sarusah," sambungnya lagi saat goncangan tubuhnya lamat-lamat mereda.

Dengan tipe suara yang semakin diyakini bukanlah asli milik sang dukun, kalimat asing itu kembali dilontar Abah Rahman. Kali sedikit lebih panjang. "Memang ngaing bakal datang. Tapi ngan ka nu rancage hatena, ka nu weruh di semu anu saestu, anu ngarti kana wangi anu sajati..."  Usai mengucap kalimat itu, Abah Rahman tak lagi bereaksi. Diam dengan sepasang mata terus terpejam. Lima menit kemudian, dia pun bangkit. Ritual singkat itu usai dan kondisi Abah Rahmah tampak lemah. Belakangan, setelah rekaman audio peristiwa itu diulang simak, untaian suara asing yang ternyata dari sang roh leluhur akhirnya diketahui asal usul serta maknanya. Usut punya usut, ternyata itu bahasa Sunda kuno.

"Ngaing datang deui, nulungan nu barutuh, mantuan anu sarusah..." Apa itu artinya? Roh masuk dalam ritual dan menyantap antaran sesaji harum itu ternyata memberi wejangan pada Abah Rahman. "Aku  datang lagi, menolong yang perlu, membantu yang susah," begitu wejang sang roh menjawab permintaan hidup kaya yang diantar lewat komunikasi batin Abah Rahman. "Memang ngaing bakal datang. Tapi ngan ka nu rancage hatena, ka nu weruh di semu anu saestu, anu ngarti kana wangi anu sajati..." demikian ucapan terahir sang roh jelang loncat dari raga Abah Rahman.

Dalam wejang pamungkas itu, sang roh mengaku dirinya memang akan datang lagi, tetapi hanya untuk mereka yang baik hatinya, mereka yang mengerti dan satu tujuan, serta paham tentang harum sejati. "Harum sejati itu maksudnya sesaji yang harus dikirim rutin saban malam padanya. Jika itu syarat itu terlaksana, roh leluhur yang seperti dari masa sebuah kerajaan kaya raya itu mengaku siap membantu membuat hidup si pengirim sesajinya menjadi kaya," jelas Abah Rahman. Wah, rahasia dari sebuah jalan 'tuk menjadi kaya terbongkar... (***)

Jumat, 20 April 2018

Si Cantik Itu Dibunuh, Makamnya Memunculkan Keajaiban Bagi Febi

Syahdan, sebuah makam tua di Percut Seituan, Deliserdang, diketahui mempunyai nilai mistik kental. Lewat seorang cenayang, energi metafisis dari astana itu membuat rezeki mengalami kemajuan yang sangat pesat. Febi (24), yang di malam-malam tahun berlalu menyanyi di Tavern, pub sebuah hotel di Medan, menjadi bagian dari sekelompok perempuan muda pembukti soal itu. Inilah kisah bercampur isi diary sang biduan.

Seperti Febi, jasad perempuan yang tertanam di makam itu semasa hidup juga dikenal memiliki paras cantik. Ia juga jago menyanyi. Tak hanya bersuara merdu, dia bahkan pandai menari. Dan semua kemampuannya itu bukanlah talent biasa. Itu karena alunan dendang di balik gerak setiap lekuk tariannya memancarkan kekuatan aura. Begitulah. Menanjak remaja, sang penghibur di masa lalu itu tumbuh menjadi gadis jelita. Hatinya baik. Tampilannya lemah lembut. Halus tutur katanya. Luhur pula budi bahasanya. Itu yang memikat semua lelaki di sekitarnya. Siapa saja memandangnya akan kepincut. Tidak peduli tua atau muda. Kecantikannya menggoncang Percut dan Deli. Seluruh perempuan muda masa itu tumbang kecantikannya. Dan semua lelaki itu jatuh cinta padanya. Tak sedikit pula yang berhasrat menyuntingnya. Lalu siapa dia?

Dialah Nyi Ronggeng. Itu kan julukan karena dia peronggeng. Nama aslinya? Sayang, tak ada catatan sejarah soal identitasnya. Tapi cerita yang beredar di sekitar makamnya, nasib peronggeng cantik itu tak ubah seperti Ratna. Siapa itu? Lengkapnya Ratna Herang. Ini penari ronggeng sohor di Kuningan, Jawa Barat, era 1920-an. Seperti Ratna yang diperkosa lalu dibunuh dan mayatnya dihanyutkan ke sungai, peronggeng seksi di Percut itu juga mati dijagal seusai digagahi. Dan sejak tragedi maut itu, fenomena dari makamnya pun senada dengan kehebohan banyak perempuan muda terhadap kuburan Ratna. Diyakini acap memancarkan sinyal gaib, kuburan Nyi Percut itu sejak lama banyak dikunjungi orang yang mengalami kesusahan. Terutama dalam soal jodoh dan percintaan.

Adalah indra keenam Abah Rahman yang telah mengidentifikasi sinyal gaib dari makam perempuan itu. Karena itu, kontak batin dengan jin qorin sang peronggeng sering dilakukan paranormal itu. Lewat kemampuan supranaturalnya, banyak sudah perempuan penghibur atau pedagang mendapatkan pencerahan. Mereka yang dalam bisnis atau meniti karier selalu mengalami kesulitan untuk maju, setelah mengikuti petunjuknya mulai mengalami perubahan. Febi, si manis seksi dari kawasan Mandala By Pass, Medan, adalah pasien terbaru sang cenayang yang membuktikan keajaiban tuah dari makam tak biasa itu. Ceritanya, paska ritual pertama di makam Nyi Ronggeng Percut mid Desember 2017, Febi yang kemudian ngejob sebulan di pub di Banjarmasin lalu ke Batam mendadak digandrungi seorang lelaki tajir. Lelaki Tionghoa 45 tahun itu pengusaha asal Singapura yang punya toko butik di pulau impian itu.

Meninggalkan pekerjaan sebagai penyanyi di tempat hiburan, kini dia menjalani babak baru hidupnya bersama lelaki have itu. Dengan segala fasilitas hidup mendadak ala metropolis, Febi dan lelakinya itu tinggal di sebuah rumah mewah kawasan Batu Aji, Batam. Nah, hampir 2 bulan menjalani hidup barunya yang glamour, Sabtu 7 April 2018 dia terbang ke Medan guna mengunjungi orang tuanya, termasuk Abah Rahman sang pembimbing spiritualnya. "Rezekiku memang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Adakah itu karena lelaku spiritual yang hingga kini terus kujalankan? Yes!" Demikian cukilan dari diary Febi yang tak nyana tertinggal di kediaman Abah Rahman. Tulisan tangan cantik si mantan biduan itu diketahui dibuat pada Jumat 30 Maret 2018.

"Ini bukan sulap. Ini kekuatan khodam. Intinya, itulah kekuatan ilmu gaib." demikian tulisnya lagi soal derasnya aliran rezeki yang belakangan ini didapatnya. Dengan dateline Banjarmasin dan Batam, catatan berlembar-lembar soal ritual dari makam perempuan mati dibantai itu diketahui intens ditulis Febi sejak Januari 2018. Pengakuan terseram darinya diketahui tercatat di pekan penutup Februari 2018. Itu masa jelang nasib mengantarnya berkenalan dengan sang pengusaha. Di hari-hari itu, perempuan dengan busana selalu seksi itu menuliskan beberapa kisah mimpi seramnya. Febi didatangi Nyi Ronggeng? Ya, tapi tidak dengan wujud menakutkan.  Ceritanya, dalam mimpi-mimpi itu, Febi selalu melihat makam sang penari ronggeng. Menurutnya, adegan dalam mimpi itu sesekali ditimpali suara gaib. Ini lagi cukilan dari diary-nya.

"Inilah mimpi-mimpi terseram sepanjang hidupku. Awalnya, aku melihat peristiwa ajaib terjadi di makam Nyi Ronggeng. Dari dalam kuburnya bermunculan aneka tumbuhan. Seiring itu, muncul suara yang entah dari mana datangnya. Suara dari antah berantah itu berkata, 'Tanaman itu amat berguna bagi manusia. Semua itu sebagai tanda kebersihan jiwa dan kemuliaan hatinya." Itu mimpi aneh pertama. Besoknya, usai kembali mendapat mimpi, Febi pun kembali menulis.

"Aku dimimpikan lagi! Kemarin malam, giliran Nyi Ronggeng yang muncul. Dari kepalanya tumbuh pohon kelapa. Dari hidung, bibir, dan telinga berbiak tanaman rempah-rempah yang wangi serta sayur-mayur. Sedang dari rambut tumbuh rerumputan dan berbagai bunga yang semerbak harum. Dari payudaranya bertumbuhan buah-buahan yang ranum dan manis. Dari dua tangannya tumbuh pohon jati, cendana, dan sebuah tanaman lagi  yang tak kutahu itu apa. Lalu dari kemaluannya tumbuh pohon aren yang tersadap nira manis. Dari pahanya tumbuh berbagai jenis tanaman bambu. Dari kakinya tumbuh berbagai tanaman umbi-umbian dan ketela. Dan dari pusarnya muncul tanaman padi. Lalu suara gaib perempuan itu kembali terdengar. 'Dari makamku segalanya bertumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupmu,' begitu katanya.

Dan, teng !! Sehari setelah mimpi seram terakhir itu, Febi mendadak dapat applaus luar biasa dari seorang lelaki. Dialah sang pengusaha baik hati itu. Perkenalan yang kontan berlanjut dengan kemesraan bertabur materi itu terjadi saat Febi dan band dugemnya tampil di sebuah pub terkenal di Batam. "Bah, aku gak lagi nyanyi! Mak, aku dah kaya!" tulis Febi, girang, Minggu 4 Maret 2018, sebulan sebelum kepulangannya sesaat ke Medan. Nasib baik ternyata bisa dirancang. (***)

Kamis, 19 April 2018

Abah Rahman, Kisah Hikmah Berburu Sakti Sampai Mengungsi di Kuburan

Besar dalam ‘kultur kesultanan' dan ‘adat resam’ membuatnya tertarik mendalami mistik sejak muda. Kesukaannya jalan-jalan ke daerah pedalaman menjadikannya hafal tempat-tempat keramat -bahkan sampai tersasar ke kampung lelembut. Inilah jejak perjalanan yang mengantar takdir lelaki bertubuh subur ini memiliki kemampuan membuka misteri alam gaib.

Dalam sejarah keparanormalan di Medan dekade terakhir ini, Abah Rahman adalah yang paling banyak dibicarakan. Kisah soalnya menyebar. Bermula dari mulut ke mulut lalu masuk ke koran-koran hingga jejaring media sosial. Diulas mendalam soal rupa-rupa mistik di tengah kehidupan modern, tulisan khusus darinya bahkan acap muncul di Majalah Misteri.

Dia memang hebat meski kontroversial. Rutin melakukan perjalanan spiritual ke tempat-tempat keramat membuatnya menjalin hubungan yang terlalu dekat dengan banyak roh leluhur, tokoh-tokoh sakti masa lalu. Ditopang semua kekuatan dari alam lain itu, kini tak terhitung sudah misteri yang berhasil dipecahkan Abah Rahman. "Tapi semua anugerah itu kan tidak terjadi secara serta merta. Prosesnya memang alamiah dan cukup panjang," Abah Rahman mengenang titik awalnya masuk dan menyeburkan diri ke dunia okultisme.

"Semua berawal 15 tahun lalu saat saya ditimpa banyak masalah, biasalah namanya (masa) lajang. Masa itu saya memang mengalami kejenuhan yang tingkat stresnya nyaris ke titik nadir. Di situ saya pun memutuskan hengkang dari dunia wartawan, meski belum tahu (profesi) mau banting setir ke mana."

Dikenal sebagai pribadi yang suka memuntahkan semua uneg hidup dengan menulis puisi, pemilik nama asli Abdur Rahman ini pun membunuh kejenuhannya dengan menyendiri di areal pemandian Putri Hijau di Delitua, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Saat aktif meliput berita-berita berbau supranatural untuk sebuah media harian terbitan Medan, lokasi dikenal keramat itu sebelumnya memang telah beberapa kali didatanginya. "'Di Larut Perjalanan', haha saya masih ingat, itu (judul) puisi yang saya buat saat itu," kenangnya lagi.

Bergenre lirik dan hymne, sejumlah puisi karya paranormal ini di tahun-tahun berlalu acap terbit di sebuah koran tua ternama terbitan Medan. Begitulah. Hari berganti, bulan berganti. Abdur Rahman yang lajang, mendadak nganggur, dan tanpa planning, terus saja asyik mengolah rasa di lokasi wingit itu. Lain tempo, ritusnya menjagal jenuh sambil menerawang masa depan itu pindah ke beberapa lokasi makam keramat lain di wilayah Deliserdang. Begitu seterusnya hingga hampir setengah tahun. Kuburan menjadi lokasi amannya mengungsikan rasa resah. "Nah, saat tak tentu arah itulah, suatu sore jelang Maghrib, saya tiba-tiba mendapat semacam energi metafisis. Getaran energi aneh itu memberi vibrasi ke batin ini. Saat itu, saya belum ngerti betul itu (artinya) apa. Tapi saya paham, mereka memang ada di sekitar kita. Mereka hidup dan tinggal di tengah-tengah kita. Kita tak bisa melihat mereka. Tapi mereka melihat gerak-gerik kita dengan begitu leluasa. Bebas tanpa penghalang. Mereka tahu dengan segala rahasia kita. Mereka mendengar kita tapi kita tidak mendengar mereka."

Abah Rahman haqul yakin, energi itu adalah sinyal soal ritus olah rasanya direstui para jin, roh, atau mahluk halus segala tingkatan yang menghuni lokasi-lokasi angker, tempatnya membunuh suntuk selama berbulan-bulan itu. "Besok-besoknya, hati saya yang awalnya selalu bingung mau melangkahkan hidup ke bidang mana, memang mendadak berubah, menjadi terasa kuat untuk maju dalam bidang (keparanormalan) ini. Saat itu, batin ini pun yakin sekali, ke depan (kemampuan saya)
akan banyak dibutuhkan orang."

Peristiwa energi aneh itu pun membuka babak baru hidup Abah Rahman. Sejak itu, petualangan mistik di berbagai tempat keramat di Sumatera, serta daerah lain kencang dilakukannya. Di semua tempat yang dikunjunginya itu, dia -dengan cara alamiah- pun mulai banyak melakukan terawang supranatural. Saking banyak menerawang kegaiban, sekali tempo, Abah Rahman ketiban pengalaman sungguh aneh. "Itu terjadi saat saya tengah mendaki (gunung). Di situ, saya mendadak sesak napas. Kepala pusing sekali. Lalu jatuh tak sadarkan diri. Tahu-tahu saya berada di kerumunan orang tak dikenal, semuanya membisu, hening, tapi mereka sedang melangsungkan acara perkawinan. Ah, sudahlah." Abah Rahman menyetop cerita dan tak ingin menyebut lokasi yang membuatnya sesaat masuk ke perkampungan lelembut itu. "Saya lupa. (Kisah) itu sebenarnya pantang disebarluaskan," sambungnya, semakin mengundang penasaran soal kisahnya ke luar dari alam lain itu.

Demikianlah. Dan di tengah rangkaian perjalanan spiritual itulah, paranormal ini menabalkan brand dirinya menjadi Abah Rahman. Menurutnya, nama itu dipilihnya sedikit banyak karena mengagumi kharisma Abah Holid (80), kuncen Gua Bebentang, tempat mandi Nyai Roro Kidul. Gua cantik, keramat, berumur ribuan tahun, dan menjadi lokasi favorit para ahli gaib untuk bersemadi itu berada di pelosok Pangandaran, Jawa Barat.

Hikmah kisahnya berburu sakti hingga mengungsi ke kuburan itu kini telah membuat peran jasa keparanormalan lelaki ini berpengaruh. Sepuluh tahun terakhir, peran besar spiritualis ini setidaknya ada di balik kesuksesan hidup barisan perempuan muda dari dunia remang. Nama dan kemujarabannya juga tertoreh di antara kisah banyak orang yang berhasil menanggalkan kesusahan hidup. Macam-macam.

Dari yang awalnya datang menggondol pengakuan susah dapat ketenangan hidup, selalu sial, sulit menemukan jodoh, dihantam problem cinta, rumah tangga babak belur, ingin bertambah cantik, ganteng, kharismatik, atau butuh penglarisan karena usaha dagang tersendat-sendat, juga kesuksesan dalam bekerja dan meniti karier, hingga deraan penyakit tak jua sembuh, serta sederet peristiwa pelik lain dan akhirnya semua itu terbereskan dengan cara-cara yang sulit dijelaskan secara akal sehat. Bernaung dalam komunitas Abah Rahman Fans Club, semua sosok pasiennya itu berasal dari strata sosial yang majemuk. Bukan saja masyarakat biasa, tetapi juga para pegawai negeri, golongan wiraswastawan, maupun kalangan pejabat. Anda penasaran? (***)

Rabu, 18 April 2018

Persaingan Menggila, Toke Sukses Ini Sarankan Bisnis Dibekap Mistis

Tarif BBM (Bahan Bakar Minyak) lagi-lagi naik. Bagi si kaya, itu mungkin biasa saja.Tapi fakta baru di tengah kian tak sehatnya persaingan bisnis itu jelas membuat  pengusaha kelas bawah harus pintar berakrobatik. Dan, saking  banyaknya temuan kisah tekor bahkan bangkrut, seorang pengusaha nasional menyarankan pelaku dunia usaha melibatkan jasa paranormal. Siapa dia?

Usul itu datang dari H. Arifin. Ini pemilik 80 unit bus antar kota antar propinsi (AKAP). Berpusat di Gresik, Jawa Timur, kerajaan bisnisnya juga diketahui merambah ke dunia meubel dan pabrik es. Saran sang milyuner bukanlah mengada-ada. Itu berlatar fenomena persaingan bisnis di jaman now.  Inilah era ketika sikap jujur tersingkirkan. Dunia kian disetir sosok-sosok ambius yang memuja kebendaan. Satu di antara ragam kegilaan buntut bisikan setan itu adalah kisah sekalangan pengusaha membunuh bisnis  lawan-lawannya dengan segala rupa cara. Dari praktik-praktik culas menubruk etika bisnis hingga cara mistis lewat teror santet dan guna-guna.

Temuan para pesaing bisnis ber-ending terjagal itu bahkan terjadi di semua kelas kantong pengusaha. Dari investor kakap yang menanamkan modal trilunan rupiah ke proyek bergengsi, pebisnis barang elektronik, hingga pemilik restoran atau rumah makan.
"Di jaman sekarang ini, kesuksesan bisnis mesti diusahakan secara total, mulai lahir maupun batin," pesan H Arifin, dicatat seorang wartawan sebuah majalah ternama terbitan Jakarta yang menemuinya. Dia bercerita.

Sebuah manajemen bisnis yang ditopang koneksi kuat plus barisan SDM  atau tenaga ahli andal tak lah lengkap tanpa didukung dorongan batiniah, yakni doa. “Doa di sini," jelasnya, "selain doa pribadi masing-masing, agar lebih afdol, ya pengusaha mulailah meminta doa kepada orang-orang tertentu yang sudah mengibarkan bendera dalam kancah supranatural.” Menurutnya, guna meraih keberhasilan, idealnya setiap pengusaha  tidak perlu malu untuk melibatkan peran paranormal dalam usaha atau bisnisnya.

Sri Tua adalah satu di antara barisan sosok pengusaha yang belakangan menyesal karena menabukan peran paranormal dalam mendongkrak bisinis. Penyesalannya muncul saat bisnis ekspor terong dan timun Jepang olahannya nyaris hancur. Tak hanya
bisnis lancarnya jadi karut marut, pengusaha yang menyandang gelar doktor lulusan luar negeri itu bahkan rada berulah gila. Itu akibat serangan guna-guna dari dukun bayaran seorang teman Sri, sesama eksportir. Geger di tahun berlalu, tragedi mistis di balik
persaingan 2 eksportir itu terjadi di Simpang Tiga, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.


Awalnya sebelah mata memandang mistik, musibah guna-guna itu akhirnya membuat Sri percaya dengan kekuatan supranatural.
Kisah nyata Sri Tua ditemukan Abah Rahman. Temuan terjadi saat ahli mistik dunia bisnis itu menggelar ritual panjangnya di sebuah makam keramat di Sumatera Barat. "Ceritanya, saat itu saya tengah menghimpun kekuatan khodam guna pelaris bisnis sejumlah pemilik rumah makan di Medan," katanya, mengenang drama mistik pengusaha itu. "Untung cepat ditangani. Pak Sri akhirnya diobati tabib, keturunan dari Syeikh Burhanuddin Ulakan," imbuhnya.

"Saat musibah mistisnya mulai diungkap, ditemukan 4 gulungan kecil dari kain kafan yang di dalamnya berisikan tanah kuburan bercampur tulang-tulang kecil. Ada juga pecahan silet, cutter. Benda-benda media santet itu ternyata sempat lama tertanam di 4 sudut areal rumah Pak Sri di Padang," kenangnya lagi.

Temuan nahas sang pengusaha yang juga pemilik sebuah bank perkreditan rakyat itu akhirnya membuat Abah Rahman semakin kuekueh memberi jasa beking gaib dalam kancah persaingan dagang. Kini, dia acap menjadi konsultan bisnis untuk sejumlah
pengusaha rumah makan dan rupa-rupa pedagang lain di Medan sekitarnya. Senada wejangan H. Arifin, sang pengusaha transport,  Abah Rahman pun mengakui banyak manfaat didapat perusahaan atau pedagang yang menyandarkan bisnisnya pada spiritual. "Pertama, menjauhkan perusahaan atau dagangan dari berbagai kecurangan yang dilakukan akibat persaingan dengan lawan bisnis. Itu harus cepat ditangkal karena kecurangan lawan bisnis adalah benih kebangkrutan usaha.

"Mereka menginginkan agar bisnisnya maju, dan tidak mau kalah saing dengan pesaingnya. Biasanya ini terjadi karena si pengusaha atau sang pedagang itu berkali-kali mendapatkan kesialan," jelas dia. "Kedua," lanjutnya lagi, "ya bisa mendorong produktivitas dan kinerja dari usaha itu sendiri. Saya telah sering diminta membantu membangun suasana kerja harmonis atau sinergi  antara karyawan dengan majikan atau pemilik usaha. Termasuk untuk meningkatkan citra positif dari usaha itu." Nah, Anda pedagang? Usaha mengalami kendala? Awas ! (***)

Selasa, 17 April 2018

Laris Manis!! Ada Pasukan Gaib di Balik Foto 'Bakso Mas Tris'

Anda tentu pernah masuk rumah makan Padang. Ingat foto lelaki tua berkopiah hitam miring ke kanan, berbelit sarung kotak-kotak di leher, dan berjenggot putih panjang yang terpajang di banyak tempat usaha orang Minangkabau itu? Nah, seperti tuah foto Ungku Saliah yang menjadi jimat pedagang Minang ternyata juga dimiliki sekalangan pengusaha warung makan, salon, dan toko kelontong di Medan sekitarnya.

Ny Marni (44), toke grosir di Jalan Lintas Medan Binjai, adalah satu di antara itu. Seperti sosok Ungku Saliah yang terpajang dalam figura hitam putih, Marni pun memajang foto jimat usahanya. Bukan gambar seseorang, tapi itu foto grosir usahanya. Di foto bingkai yang dipajang di dinding belakang meja (laci) uang grosirnya itu tampak seabreg barang dagangannya. Dari tumpukan slop isi rokok beragam merek, makanan ringan, minuman, sampai Sembako.

Pun tampak biasa, menurutnya, sugesti dari foto itu terbukti ampuh memotifasinya untuk bekerja lebih keras dan giat hingga tanpa disadari telah meningkatkan pendapatan dari usaha grosirnya. "Hasil nyata dari kekuatan khodam yang mengisi foto itu memang tidak cepat seperti membalikkan telapak tangan. Tetapi perubahannya memang tidak terasa. Tahu-tahu (grosir) berubah (semakin laris), berubah hingga kondisi perekonomian saya dan keluarga sekarang berbalik 180 derajat. Khodam itu memang terbukti telah menarik banyak orang untuk belanja di grosir saya," bebernya, sumringah.

"Padahal, hampir setahun lalu," sambungnya, "saya pusing bukan main. Sudahlah grosir semakin sepi (pembeli), saya pun berutang Rp150 juta. Dikejar-kejar tukang tagih!" Pengakuan tak jauh beda juga datang dari Tris (48). Lengkapnya Sutrisno. Ini teman suami Ny Marni. Mas Tris adalah pemilik warung bakso ramai pembeli di kawasan Medan.

Menurutnya, omset belasan juta rupiah per hari yang belakangan ini diraihnya terjadi setelah menggelar sebuah ritual gaib lalu dinding warung sederhananya dipajang foto dirinya bergaya di tempat usahanya itu. "Saat (sebelumnya) usaha ini seret dan dikelilingi utang, saya bahkan sempat terpikir bunuh diri, bener, Mas! Tapi sekarang, selain membuat omset drastis naik dan tak ada lagi problem utang, (tuah) foto itu juga selalu membuat perasaan saya tenang, seperti terlindungi," jelasnya, ditemui di warung baksonya, di sela para pembeli yang terus datang silih berganti.

"Dalam hidup ini kita memang tidak bisa terhindar dari kedengkian atau rasa benci dari orang lain. Entah itu terjadi karena perbuatan kita, kekayaan yang kita miliki, ataupun karena hal-hal yang tidak kita sadari. Bisa juga karena memang sifat iri dari orang yang membenci kita. Mereka bisa melakukan berbagai macam hal, dari fitnah sampai melakukan hal-hal yang bersifat gaib untuk mengganggu kita atau usaha kita," imbuhnya, bernada ceramah. Toke bakso itu ternyata meyakini, kesialan usahanya di bulan-bulan berlalu terjadi karena dirusak seseorang lewat jalan mistik.

Nah, usut punya usut, adalah Abah Rahman awal kisah muasal jimat 'foto dagang' Ny Marni dan Mas Tris. Dalam kancah paranormal di Medan sekitarnya, Abah Rahman memang dikenal sebagai salah satu gudang soal ngelmu kerezekian dan pelarisan. Dua kekuatan langit itu didapatnya karena gemar sowan ke banyak makam keramat. Dan seperti banyak orang menziarahi makam Ungku Saliah di Koreng Lareh Nan Panjang Nagari Sungai Sariak, Pariaman, Sumatera Barat, Abah Rahman pun punya sejumlah rujukan gaib senada.

Minus 5 pusara keramat lain, 2 makam tokoh alim dan sakti di Patumbak, Deliserdang, diketahui telah menjadi bukti ampuh sebagai tempatnya mendapatkan tuah pelarisan. "Semua kegagalan dalam berdagang atau bisnis itu terjadi karena adanya sengkala," kata Abah Rahman, ditemui wartawan Anda lain tempo di pemandian Puteri Hijau di Delitua, Deliserdang (Sumatera Utara). Sengkala adalah rintangan hidup manusia. Ini efek aura hitam dalam tubuh seseorang hingga membuatnya menderita lahir batin.

"Sengkala itu seperti kabut gelap. Ia menyelimuti diri. Itulah yang kemudian membuat rezeki menjadi seret, bisnis macet, usaha dibuntu orang, utang menumpuk," jelasnya. Cenayang itu bercerita. Dalam dunia dagang, sengkala muncul lewat beragam celah. Ada sengkala yang sudah dibawa sejak seseorang lahir. "Itu biasanya akibat perbuatan jelek bapak atau ibu ketika orang atau katakanlah si pedagang itu dalam kandungan," jelas Abah Rahman. Ada juga sengkala akibat perbuatan tidak baik kepada orang lain di masa sekarang.

"Nah," sambungnya lagi, "ada pula sengkala yang sengaja dilakukan orang dengan tujuan jahat karena bermusuhan dengan kita. Itulah yang kemarin-kemarin dialami Mas Tris, yang baru Anda temui." "Lalu bagaimana cara melenyapkan sengkala dalam dagang?" todong si wartawan.

"Oo, Anda juga punya usaha dan lagi seret? Berikan saya foto tempat atau warung usaha itu. Dari hasil ritual di makam (keramat), foto usaha itu nanti telah berisikan khodam atau pasukan gaib. Dan sejak itu pula, khodam di balik foto itu mulai bekerja, dia memikat, menarik kedatangan banyak pembeli, menderaskan rezeki. Rezeki akan mengalir terus dari berbagai arah. Yang awalnya buntung menjadi untung. Mana fotonya?" Giliran sang wartawan yang ditantang Abah Rahman. (***)

Senin, 16 April 2018

Samsuri, Pedagang Bakso Ngelmu Pelaris Dagang

Samsuri. Laki 51 tahun itu bukan hanya tampangnya saja yang ndeso. Kendati telah puluhan tahun tinggal di Medan, tabiatnya  juga masih ndeso. Desa, yang masyarakatnya dikenal solider, tanpa pamrih, dan menjaga harmoni hidup. Samsuri pun begitu.
Sampai sekarang ayah 5 anak dan asal Solo itu masih menguri-uri atau melestarikan budaya leluhurnya. Ia bercerita.

Sejak lajang, dia memang sudah tertarik dengan warisan baheulayang banyak berbau kegaiban. Saking tertarik, berbagai mantra yang didapat dikritisinya untuk diambil hikmah, lalu diuji tingkat kebaikan serta destruksinya. Samsuri juga dukun? Tidak.  Dia hanya murni menjaga nilai-nilai luhur asal usulnya. Dan kisahnya menguri-uri warisan leluhur ternyata menjalar ke
usaha dagang baksonya. Karena itulah, wasilah dan doa-doa tertentu dari sebuah ritual pelaris terus dilakukannya. "Ya,
kesuksesan (dagang) saya ini dari situ lo," katanya soal laku mistik pendongkrak usahanya itu.

"Kendati begitu," katanya lagi, "kisah sukses usaha baksoku  tak semudah membalikkan tangan. Semua kulalui dengan perjuangan keras dan juga doa." Ditemui baru-baru ini di kediaman seorang spiritualis, Samsuri, yang ternyata datang ke situ bersama
sejumlah temannya sesama pedagang makanan, sudi berbagi kisah awalnya membangun usahanya. "Usaha yang modal pertamanya cukup besar ini, berbulan-bulan awalnya tidak ada perkembangan yang berarti, bahkan  cenderung jalan di tempat." Dia yang kini memiliki sejumlah mitra usaha bakso coba mengenang kisahnya awalnya merintis.

"Untuk menguatkan langkahku, saat itu sering kuluangkan waktu berziarah di tempat karomah dan selanjutnya berkonsultasi dengan Abah. Beliau kan dikenal banyak kalangan, khususnya pengusaha terkait bimbingannya secara spiritual dalam bisnis," jelas Samsuri soal sang spiritualis yang ternyata Abah Rahman. Dia terus bercerita. "Niatan bulat untuk menutup dan menjual tempat usaha kuutarakan pada Abah. Itu ya mengingat tingginya modal yang harus kukeluarkan dan pemasukan yang tak sesuai harapan. Beliau dapat mengerti kegundahanku karena dari sekian modal yang kutanamkan ke usaha, saat itu belum juga balik modal, malah cenderung merugi."

"Hidup bukan untuk ditangisi, kejarlah segera mimpi-mimpimu, jangan berhenti di jalan. Begitulah ucap Abah saat itu menyemangatiku.  Abah juga bilang, selalu ada harapan di tengah kesulitan. Kesuksesan tak akan pernah datang secara sendirinya dan tak juga dengan cara tiba-tiba pula, semua ada proses. Berhenti di tengah jalan bukanlah solusi, namun mundur dari kesuksesan secara dini. Semua omongan Abah itu masih kuingat."

"Beliau pun menyarankan aku dan keluarga terus menjalankan usaha. Begitulah. Karena kesungguhanku mengamalkan semua
wiridan dari Abah dan juga kerja kerasku, tiga bulan setelah aku memakai khodam hasil ritualnya, usahaku pun mulai menampakkan titik terang kesuksesan."

"Satu tahun terakhir ini, omzet bahkan sudah bisa mencapai puluhan juta rupiah per harinya. Khodam pemberian Abah memang seperti menarik para pengunjung untuk membeli baksoku.Aku dan keluarga tentu tak melupakan siapa yang berperan atas kesuksesan ini. Berkat bimbingan Abah, serta kewibawaan dan kharisma amalan darinya yang sangat terasa, sekarang aku lebih merasa menjadi pengusaha seutuhnya."

Tak hanya Samsuri, penuturan senada juga dilontar para pedagang yang duduk di samping kiri dan kanannya. "Alhamdulillah, lancar
dagangan saya lancar, Bah." Sambil mengangguk, Munir (43) menjawab sapaan Abah Rahman padanya. Menyambung Samsuri, toke
warung pecal lele kawasan Gatot Subroto, Medan, itu lalu meneruskan cerita dahsyatnya khodam di balik ritual mereka
selama ini : ngelmu pelarisan dagang pada Abah Rahman.

"Hasilnya memang sangat tidak bisa dijangkau dengan akal," kata Munir. "Bagaimana pun, khodam hebat itu tak bisa kami dapat kalau tanpa bantuan Abah Rahman," imbuhnya. Diamini pedagang-pedagang di kiri kanannya, dia terus bercerita. Menurutnya, khodam yang mendongkrak usaha dagang mereka berasal dari makam seorang tokoh besar masa lalu yang selalu disowani
Abah Rahman.

Di masa hidupnya, tokoh itu  dikenal banyak orang dengan karomahnya. Ia mampu berbicara dengan para arwah aulia yang telah meninggal. Itulah yang kemudian membawa Abah Rahman menemukan ilmu sejatinya yang tersembunyi. Kisah hidup tokoh sakti itu yang sangat terkenal adalah soal aksinya menangkap petir. Syahdan, suatu sore, saat sedang mencangkul di sawah, langit di atas tokoh sakti itu mendadak mendung, pertanda hari akan hujan.

Tidak lama memang benar-benar hujan lebat turun. Petir datang menyambar-nyambar. Petani lain terbirit-birit lari pulang ke rumah karena ketakutan. Tetapi tokoh ini tetap enak-enak mencangkul. Baru sebentar dia mencangkul, datanglah petir itu menyambarnya. Gelegar...petir menyambar cangkul di genggaman tangannya. Namun, ia tetap berdiri tegar. Tubuhnya utuh, tidak gosong, tidak koyak. Justru si petir berhasil ditangkap dan diikatnya, lalu dimasukkan ke dalam batu sebesar genggaman orang dewasa.

Cerita sang pemilik karomah yang dibeber Munir dan Samsuri belakangan diamini Abah Rahman. "Ya, dan sejak awal ritual
hingga sekarang mereka sukses, roh leluhur (pemilik karomah) itu tetap tidak minta banyak. Dia hanya minta diberi sesaji setiap hari. Itu saja," tandasnya soal syarat ngelmu pelaris dagang yang erbukti mendongkrak usaha bakso Samsuri, juga puluhan pedagang lain pelanggan jasa daya supranatural Abah Rahman. (***)

Minggu, 15 April 2018

Leluhur Menyapa, Daganganku Meroket

Yang diinginkan banyak orang tentu rezeki. Rezeki yang banyak. Melimpah ruah. Saya pun seperti itu. Saking ingin meraih aliran rezeki bak air bah, banyak sudah cara yang saya lakukan. Lalu cara apa yang kemudian membuat bisnis saya yang
nyaris hancur malah jadi meroket ? Ditulis secara bertutur dan disebar guna menginspirasi banyak orang, inilah pengakuan MJ, pengusaha sebuah restoran di Tanjung Morawa, Deliserdang.

Begini. Orang kaya sekali pun, meski hartanya ratusan miliar, bahkan triliunan, tentu menginginkan pundi-pundinya bertambah banyak. Apalagi yang pas-pasan, terutama yang tidak punya, pasti ingin sekali mempunyai uang banyak. Anda tentu ingat dengan pesan super keramat ini. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum atau seseorang itu mengubah nasibnya sendiri.

Nah, guna mengubah nasib, ada 2 jalan yang harus ditempuh. Yang pertama, mengubah kualitas diri. Semua sudah paham. Anda anak muda atau para remaja, bila ingin hidupnya mapan, hidupnya cerah, tentu harus menata diri sejak dini. Tingkatkan kualitas diri. Bila sekolahnya hanya lulusan SMU dan sederajatnya, hendaknya berusaha kuliah. Mencari keahlian, menambah pengetahuan, serta
menggali pengalaman. Itu karena derajat seseorang yang sarjana dengan yang hanya lulusan SMU berbeda. Pekerjaannya pun berbeda.

Cara kedua mengubah nasib, ya lewat ikhtiar. Ikhtiar ada 2 macam. Pertama, ikhtiar atau berusaha secara lahir. Anda yang banyak uang pun jika tidak berikhtiar mengembangkan dana, maka pulus akan habis untuk makan dan segala tetek bengek pengeluaran. Apalagi yang penghasilannya pas-pasan. Mencari penghasilan lain, penghasilan tambahan, tentu banyak jalan. Apa saja, tentu asal
halal dan menghasilkan keuntungan.

Yang paling gampang, bagi saya, tentu bisnis. Persisnya, bisnis restoran. Ikhtiar lahir itu saya lakukan sejak muda hingga berkeluarga, punya 5 anak, dan sekarang bermukim di Tanjung Morawa, Deliserdang. Tapi ikhtiar puluhan tahun tidak serta merta menjamin datangnya kesuksesan. Saya pun telah mengalami itu. Restoran lesehan yang lama saya rintis bahkan nyaris bangkrut belum lama ini.

Kesuksesan akan datang ketika perjuangan hidup dilengkapi dengan jalan kedua ikhtiar. Apa? Itulah ikhtiar batin. Ini ikhtiar secara spiritual. Begini. Rezeki memang sudah ditentukan Tuhan. Namun yang sudah ditentukan itu bukan berarti tak bisa diubah. Yang mengubah tentu Tuhan sendiri. Perantara pengubah takdir rezeki adalah doa. Tapi banyak orang mengaku sudah berdoa sejak lama dan rezekinya tetap saja seret. Saya pun pernah merasakan itu. Tapi belakangan saya sadar. Doa-doa yang saya panjatkan ternyata belum mustajabah. Karena itulah permintaan saya tak cepat dikabulkan.

Berikhtiar secara batin pun sebenarnya banyak cara. Satu di antaranya melalui orang-orang pintar, atau menjalankan amalan-amalan khusus. Lima bulan lalu, saat stres melihat usaha restoran baru maju mendadak terancam kolaps, saya yang membunuh suntuk dengan membuka internet menemukan kisah sosok Abah Rahman. Ini cenayang rajin menggali daya khodam roh-roh leluhur yang semasa hidup dikenal memiliki karomah luar biasa. Lewat karomah para leluhur itu, paranormal itu memiliki sejumlah ilmu, salah satunya amalan kerezekian. Itu info awal yang saya tahu tentang Abah Rahman. Adakah dia pembuka jalan solusi atas doa-doa saya
yang belum mustajabah? Demikian pikir saya, saat itu.

Begitulah. Setelah menemukan nomor kontaknya, saya pun memberanikan diri menghubungi beliau. Dua hari setelah komunikasi lewat ponsel dan WhatsApp (WA), saya menemui Abah Rahman. Begitu bertemu dan ngobrol, saya yang semakin terbuka membeber problem pun menjadi kian paham soal dahsyatnya kekuatan doa. Apalagi doa dari orang yang masa hidupnya dihabiskan dengan
beribadah dan membantu sesama manusia.

Dari spiritualis itu, saya juga menjadi tahu rahasia dasar tentang doa dan kerezekian. Salah satu soal itu ternyata ada pada misteri waktu. Ini soal momen pas untuk memanjatkan doa. Abah Rahman mengaku acap menemukan momen pas itu saat malam turun mengusir terang. Besok siangnya, saat batin ini dirasa semakin kuekueh untuk menjalankan ritual gaib, saya kembali menemui beliau. Di pertemuan kedua itu, Abah Rahman memberikan serangkai mantera serta doa khusus yang harus saya hafal. Juga soal tata cara
ritual.


Dan setelah 3 soal itu saya kuasai, jelang sore, dia pun membawa saya berziarah ke sebuah makam keramat. Di situ bersemayam sesosok lelaki zaman doeloe yang dikenal sakti. Saking sakti, di masa hidup konon dia mampu beribadah di tempat yang berbeda, di waktu bersamaan. Tak hanya sakti dan alim, leluhur itu juga dikenal dermawan. Dia bahkan sering mendonasikan uang dan hartanya untuk modal usaha banyak rakyat di jamannya.

Karena semua keluhuran budi itulah, tanpa niat kemusyrikan, pusaranya selalu didatangi peziarah. Lokasinya masih di Deliserdang, Sumatera Utara. Dengan ziarah ke situ, ada yang berharap pikirannya bisa sebening dan secerdas lelaki penuh karomah itu. Ada juga yang berharap dan meminta agar Tuhan menurunkan ilmu atau berkahnya seperti yang dimiliki sang leluhur sakti. Macam-macamlah
permintaan peziarah, termasuk saya yang menginginkan keberhasilan bisnis tengah di ambang kebangkrutan.

Selama ritual di situ saya tidak boleh bicara. Diam lazimnya orang bertapa. Ritual yang dipandu Abah Rahman itu memang menggabungkan laku tapa mbisu. Mbisu tentu tidak bicara. Idu Geni, istilah Jawa-nya. Di situlah, kekuatan batin harus dimaksimalkan. Batin diarahkan bicara, terus mengucap rangkaian mantra dan doa khusus yang saya dapat dari Abah Rahman.

Singkat cerita, setelah ritual yang kemudian mewajibkan saya setiap hari mengirim duit untuk membeli keperluan sesaji kesukaan leluhur itu, sejumlah kejadian aneh bin nyata terjadi. Rezeki tak disangka-sangka mendadak datang dari berbagai arah. Aksi seorang family yang dikenal super pelit datang dan memberi saya pinjaman modal Rp300 juta adalah satu di antara sejumlah kisah rezeki tak terduga itu. Saya tersadar. Itulah efek metafisis. Khodam sang leluhur akhirnya menyapa ritual yang selalu kujalankan. Dengan restu Tuhan, kekuatan gaibnya mendongkrak usaha restoran yang saat itu meredup seketika bersinar lagi. Bangkit.

Saking bangkit, nilai omset per hari pun terus merangkak naik. Makin hari usahaku semakin meroket. Fakta itu segera membuat saya dan keluarga bersyukur tak terkira. Tapi itu tak terjadi secara instan. Kesuksesan itu datang setelah mantra, doa, serta pengiriman sesaji saya lakukan berulang-ulang, rutin dengan kesungguhan, dan tanpa memperhitungkan jangka waktunya. Apa rupanya bacaan
mantra, doa, serta tata cara ritual itu? Ops, tentu itu tidak bisa saya beber di sini. Salam sukses. (***)

Parpatti, Ritual Meruwat Karma Penjahat Cinta

Anda pernah menjadi korban aksi Pemberi Harapan Palsu (PHP) untuk urusan cinta? Atau, kesetiaan dikhianati pasangan? Bahkan batin dan raga telah remuk karena prilaku KDRT? Semua itu tentu menyakitkan. Bahkan malu nggak ketulungan. Itu karena kadung menceritakan si dia ke banyak orang dengan nada pengharapan yang tinggi. Dan sampai sekarang derita itu membuat Anda susah
move on? So?

Terinspirasi kisah pilu banyak wanita di acara reality show sebuah stasiun tivi swasta yang dipandu Roy Kiyoshi, paranormal Abah Rahman punya ritus spiritual khusus mengobati luka para korban tragedi asmara atau rumah tangga itu. "Tak hanya meditasi untuk membangkitkan semangat yang hancur, ritual khusus ini juga bisa menjadi sarana untuk membalas tragedi asmara itu. Bukan balas dendam, tapi membalas derita itu dengan serangan karma demi kebaikan orang yang telah menyakiti kita," jelas Abah Rahman.

"Misal," cenayang itu merinci, "pun terlanjur sakit hati tapi karena masih cinta, Anda ingin si pemberi harapan palsu atau pasangan suka nyerong itu menjadi bertekuk lutut. Artinya, giliran dia yang tergila-gila pada Anda. Bisa juga, Anda ingin pacar atau suami yang di rumah suka main silat dan tinju itu dapat sebuah cobaan kecil dan itu kemudian membuatnya sadar dari kekhilafannya trus tobat. Selama niatnya bukan untuk membuat celaka, apalagi mengorbankan nyawa, Parpatti adalah solusi untuk problem jenis ini. Bukan mengajarkan peperangan, Parpatti adalah media pembuka jalan luhur untuk karma."

Nah, guna menjelaskan ritual Parpatti, dukun pengoleksi kitab kuno itu harus melayangkan memorinya ke masa di tahun-tahun berlalu. Persisnya saat dia mempelajari sisa-sisa bukti tradisi Pemena di beberapa wilayah terpencil di Tanah Karo. Pemena adalah kepercayaan Karo kuno. "Dan, Parpatti," beber Abah Rahman, "adalah (ritual) bagian dari madzhab mistik India kuno yang masuk ke Karo sekitar 938 tahun lalu. Parpatti artinya penyerahan diri. Penyerahan diri secara total kepadaNya. Ritual itu mengajarkan laku tentang etos kerja, pengendalian diri. Karena nilai-nilai itu, orang yang melakukan Parpatti jauh dari kemurkaan. Pengamalnya percaya, hanya dengan melakukan kebaikan seseorang dapat memperoleh kebaikan. Wejang lengkap soal itu ada dalam kitab Baghawatgita."

Begitulah. Banyak literatur memang mengakui Karo sebagai suku hasil kawin mawin budaya India. Persisnya India Tamil. Kisah kawin mawin budaya itu berawal dari kedatangan 1500 pedagang asal India Selatan. Orang-orang Tamil dari Colay, Pandya, Teykaman, Muoham, Malaylam, dan Kalingga itu masuk ke Karo pada tahun 1080. Nah, kenangan kampung halaman 1500 orang Tamil pertama masuk Karo itu tergambar dalam filosofi sejumlah sub marga, seperti Brahmana, Pandia, Colya, Guru Kinayan, Keling, Depari, Pelawi, Bunuh Aji, Busuk, Muhan, Meliala, Pande Bayang, Maha, Teykang, dan Kapur,

"Dan ritual Parpatti serta keampuhannya saya dalami saat menemukan sisa situs keramat tentang kisah 2 dari 1500 orang Tamil pendatang itu. Di situs tua itu saya berdoa-doa sambil bertapa," jelas Abah Rahman soal muasal ritual kuno itu. Lalu siapa kiranya 2 orang baheula di balik ritual mistik India yang digelar Abah Rahman saban mengobati wanita korban penganiayaan bermotif cinta itu?
Tak ada catatan sejarah soal itu. Tapi menurut cerita mulut ke mulut yang berkembang,  2 orang itu adalah pasangan suami istri yang semasa hidup dikenal memiliki kekuatan cinta.

Pun telah lama didalami, di antara sejumlah ritual lain andalannya, Parpatti ternyata terbilang jarang digelar Abah Rahman. Cerita soal ritual kuno guna membuka jalan karma itu mengemuka saat paranormal itu menyaksikan tayangan reality show yang dipandu paranormal Roy Kiyoshi.  Dalam setiap episode, acara itu menghadirkan kisah pilu wanita-wanita metropolis. Dan semua tayangan pilu berbau mistis itu mirip dengan problem para perempuan pasien Abah Rahman yang pernah menjalankan ritual Parpatti. Anda perempuan dan teraniaya akibat cinta? (***)