Sabtu, 31 Maret 2018

Mereka Konglomerat Sukses Berkat Ritual

Catatan : Abah Rahman

KEMATIAN Probosutedjo seketika mengingatkan saya dengan 3 konglomerat lain negeri ini. Mereka adalah Liem Sioe Liong atau Sudono Salim, Eka Cipta Widjaya, dan Prayogo Pangestu. Ini rumor klenik di balik kesuksesan para taipan itu.

Anda pernah ke Gunung Kawi? Seperti banyak tempat keramat lain, gunung di Malang, Jawa Timur, itu juga menyimpan fakta mistik. Di sana bahkan hampir setiap jengkal wilayahnya dianggap keramat. Karena itu, tak heran bila peziarah di gunung tersebut selalu mencari tempat-tempat yang diaggap paling makbul untuk berdoa. Sebuah jenis pohon yang tumbuh di sana dikenal menjadi salah satu tempat favorit untuk menggelar ritual. Pohon itu bernama
Dawandaru. Para peziarah Tionghoa menyebutnya sebagai Dewa Ndaru atau Shianto atau Pohon Dewa. Versi kejawen menamai tumbuhan mirip
pohon manggis itu dengan Cerme Londo.

Di bawah pohon itu hampir tidak pernah sepi orang duduk bersila. Di sana mereka bahkan berdiam hingga berhari-hari. Itu untuk merebut daun, ranting, atau buah Pohon Dawandaru yang jatuh tertiup angin. Itulah sumber magis yang dipercaya memberikan berkah bagi peziarah. Sebuah keberuntungan besar bagi orang yang
kejatuhan buah atau daunnya. Mitologi pohon setinggi 5 meter itu berasal dari jejak hidup Eyang RM Iman Soedjono. Ia tokoh mistis Jawa yang  berasal dari
Tiongkok. Karena itu, Gunung Kawi juga dikenal sebagai wilayah mistis campuran ritual Jawa dan Tionghoa. Shampoho, demikian nama asli Eyang RM  Iman Soedjono. Ia wafat pada tahun 1876.

Pohon Dewandaru awalnya pemberian murid Eyang Soedjono. Semasa hidup, tokoh itu memang dikenal gemar dengan pohon. Tapi dari banyak jenis pohon yang ditanamnya, hanya Dewandaru yang bertahan hidup sampai sekarang. Eyang Soedjono menanam pohon itu di samping kiri makam Eyang Joego di punggung Gunung. Sang sahabat wafat 5 tahun sebelum kematian Eyang Soedjono.


Kini, seiring 142 tahun kematian Eyang Soedjono, Pohon Dewandaru yang menjulang di areal pemakaman 2 eyang sakti itu pun lama diyakini sebagai pembawa berkah. Di tahun yang belum lama berlalu, saat kesulitan untuk membantu pasien, saya bersama seorang teman paranormal juga berziarah ke sana. Di sana pula kami temui cerita soal ritual beberapa konglomerat negeri ini.

Liem Sioe Liong atau Sudono Salim, salah satunya. Saat masih melarat, sahabat dekat Presiden Soeharto itu dilaporkan menggelar ritual di sana hingga dia kejatuhan buah dan daun Pohon Dewandaru. Setelah peristiwa itulah bisnis Salim pun meroket. Ia menjadi miliuner dan tercatat pernah menjadi orang terkaya di Indonesia.

Taipan lain yang dikabarkan acap nyekar di bawah pohon berkah itu adalah Eka Cipta Wijaya dan Prayogo Pangestu. Mereka berharap usaha mereka berhasil setelah berkunjung ke Gunung Kawi. Dan, buah dari harapan dan kesabaran menggelar ritual di sana telah menghasilkan mereka menjadi pengusaha kakap.
Nah, seperti keampuhan tuah Dewandaru, pohon keberuntungan sejenis juga tumbuh menjulang tak jauh dari tepi Sungai Deli di alur Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara. Pohon mirip Kanthil itu diketahui telah berumur lebih 300 tahun. Pohon ini adalah simbol kepercayaan banyak orang guna menghargai budaya orang-orang zaman dulu, persisnya era Kerajaan Aru Baru serta Kesultanan Deli yang dikenal kaya raya di masanya.

Dan seperti Dewandaru, kesabaran juga menjadi kata kunci dalam setiap ritual di bawah rindangnya pohon ini. Karena itu, lamanya menunggu (berkah) bukan jaminan akan mendapat keuntungan. Kekeramatan pohon satu ini persisnya saya temukan sepulang ziarah dari Gunung Kawi. Begitulah. Dua tahun terakhir ini, tak terhitung sudah saya membantu pasien yang belakangan mengaku turut sukses lewat berkah dari pohon baheula itu. Kebanyakan mereka juga dari
kalangan Tionghoa. Ada yang tertantang membuktikan? (*)



Sirang-sirang, Mistik di Balik 1001 Foto Ritual Abah Rahman

INI sejatinya soal kekuasaan Tuhan. Kalau Dia berkehendak, maka apapun yang muskil bakal tidak mustahil. Jadi, maka jadilah.
Begitu pula pengalaman aneh yang selama ini dialami sosok cenayang tambun ini.

Abah Rahman. Ia diketahui tak memiliki kemampuan teatrikal yang dapat membantu dalam menyugesti seseorang untuk percaya. Tapi
faktanya, asa dan obsesi sulit banyak orang berhasil teraihnya. Itu semua murni karena kemampuan magisnya. Satu yang juga tak
terlewatkan adalah kemisteriusan pandangannya yang acap menjangkau beberapa waktu ke depan.

Dikenal selalu menggelar ritual lewat media foto, namanya kini menjadi salah satu dukun yang turut dibicarakan. Itu pula yang membuatnya masuk dalam daftar sedikit paranormal negeri ini yang menggelar Festival Budaya Supranatural Nusantara di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Medan, akhir 2017.
Kini, selain ritual gaib, foto yang diantar para pasien menjadi benda tak bisa dipisahkan dalam hari-harinya. Gambar tak bergerak itu seolah menjadi kelengkapan ibadah spiritualnya. Namun bagaimana niat atau obsesi di balik selembar foto bisa terwujud nyata? Untuk menguak misteri itu, kita harus kembali pada belasan
tahun ke belakang.

"Banyak orang datang meminta tolong, tapi saya tak bisa menolong, ya puyeng..." Abah Rahman membuka cerita soal masa saat dia baru terjun ke dunia okultisme. "Saat itu saya sungguh kesulitan untuk mengobati pasien," imbuh mantan wartawan media supranatural itu. Ia terus bercerita.

Sebagai mantan jurnalis yang banyak meliput wilayah angker, suatu hari, dalam kegelisahannya Abah Rahman mendatangi secuil puing pura tua di pedalaman hutan Tanah Karo. Ini wilayah sisa budaya pemena, tepatnya Karo 800 tahun lalu saat warga di sana masih menggelar tradisi pembakaran mayat. Sejarah memang menyebut suku Karo hasil kawin mawin budaya India. Tradisi kremasi jenazah baheula di hutan itu dikenal bernama Sirang-sirang. Ritual kuno itu diketahui dipimpin seorang dukun. "Wilayah hutan bekas pura dan kini menjadi pemukiman roh-roh halus itu saya ketahui saat meliput peristiwa pencurian terhadap Meriam Puntung di Desa Sukanalu, (Kecamatan) Barus Jahe. Itu terjadi 27 Juni 1999," kenangnya. Dalam mitologi Karo, Meriam Puntung atau
Nini Meriam adalah saudara bungsu Puteri Hijau.


Begitulah. Di hutan bekas pura itu terdapat sisa sebuah halaman. Menilik dari gambaran lokasinya, Abah Rahman meyakini areal itu dulu berfungsi sebagai altar. Sedang ruang lain di sekitar itu dipenuhi pohon besar (Jabi-jabi), sampai-sampai sinar matahari pun nyaris tak mampu menembusnya. Karena yakin itu tempat sangat keramat, Abah Rahman pun sering datang ke bekas pura itu. Ia membawa sesajen, foto-foto pasien, dan meminta petunjuk agar diberi jodoh, keberhasilan usaha, atau apa saja niat baik banyak orang yang dititip padanya. Doa-doa itu terus dipanjatkan. Digelar tanpa henti dan diiringi rasa sabar yang besar.

Malah dalam pengakuannya, ketika sedang berdoa, dia sering melihat pohon-pohon besar yang memayungi daerah itu bergemeresak. Bergoyang keras seperti hendak tumbang. Tanda gaib itu yang kemudian membuat Abah Rahman meyakini segala permohonannya bakal menjadi kenyataan. "Dan syukurnya (semua doa) itu kemudian memang benar terjadi pada banyak pasien saya,"

Berdasar peta mistik Karo, magnet wilayah hutan angker itu diyakini terhubung dengan kekeramatan Gua Lau Pirik di Siberaya, Karo, serta gua mitos Putri Hijau dan 2 saudaranya di wilayah Delitua, Deliserdang, Sumatera Utara. "Karena itu, bila tak sempat ke sana, saya hampir saban hari membawa foto-foto dari pasien saya ke hutan Delitua dan niat-niat mereka yang saya doakan itu pun syukurnya terus terkabul," tandasnya. Anda percaya kehidupan roh halus? (sal)



Kamis, 29 Maret 2018

Tak Ada Hoax, Ini 3 Wisik Keberhasilan Ritual Gaib

Catatan : Abah Rahman

JIKA Anda tidak mengalami sendiri, misteri berkomunikasi dengan alam gaib mungkin tidak pernah tersingkap. Tapi sejumlah
orang yang telah menggelar ritual ke 'dunia lain' malah tidak mendapatkan hasil didamba. Apa lacur ? Ini penjelasan soal
itu.

Sejak masa primitif orang sudah membutuhkan medium untuk terhubung dengan roh dan alam gaib. Itu tentu untuk mendapatkan pengetahuan mengenai hal-hal samar di luar kemampuan indera mereka. Nah, jaman berkembang dan kehadiran dunia gaib tetap tak bisa dibantah. Di era budaya non lisan mulai dipakai, komunikasi dengan makhluk halus dilakukan secara sederhana, yaitu dengan kertas dan pensil. Di sini, minus cerita soal jailangkung atau pemanggilan arwah terjadi di banyak tempat di kolong langit ini, bantuan seorang dukun atau spiritualis pun mulai dikenal. Di situ pula maraknya minat orang terhadap misteri alam di luar panca indera mulai terjadi -bahkan sampai era milenial ini. Lalu bagaimana respon publik?

Di sela ritual-ritual hikmat terjadi dan diakhiri ketercengangan massa menyaksikan kekuatan gaib menyembuhkan berbagai
penyakit, menuntaskan banyak problem dan ambisi dunia, segelintir orang diketahui mencibir kemujaraban daya supranatural.
Itu berlatar keinginan mereka yang tak terjawab lewat hasil dari ritual-ritual tersebut. Sejatinya ada banyak faktor yang
menentukan keberhasilan ritual seseorang. Tapi sejumlah wisik atau petunjuk ini sangat berguna untuk meraih keberhasilan
sebuah ritual. Apa ?

Pertama, tetapkan tujuan Anda. Tentukan arah tujuan sebelum melakukan ritual. Untuk mendapatkan itu, tanyakan lagi pada
diri Anda, "Apa ini yang benar-benar saya inginkan?" "Apakah ada dampak negatif terhadap diri saya?" "Apakah ini berlawanan dengan diri saya?" Keteguhan dari itu semua penting karena kegaiban sejatinya tak pernah mengabulkan permintaan
yang Anda ucapkan, melainkan mereka hanya mengabulkan permintaan yang benar-benar Anda inginkan. Bahaya kan kalau mereka benar-benar mengabulkan apa yang Anda ucap? Karena sekuat apapun power Anda, kalau itu tidak 'fit', 1000 kesempatan yang datang pun tidak akan teraih. Itu karena adanya keraguan dalam hati.  Nah, saran saya, ketika Anda sudah menentukan tujuan, catatlah itu dalam selembar kertas sebelum melakukan ritual. Itu untuk meyakinkan : spirit itu memang benar-benar Anda inginkan.

Jurus kedua, terkait sang nawaitu, Anda harus selalu menanamkan 'sepenggal kalimat positif di batin'. Begini. Alam bawah
sadar Anda tidak mengenal kalimat yang mengandung kata negatif, ingat itu.  Karena itu, misal, 'Saya Tidak Akan Merokok
Lagi', kalau itu kalimat yang Anda tanam di batin, alam bawah sadar akan mendengar atau mengartikannya : Saya Akan Merokok Lagi. Yang benar dibenam ke batin adalah : Saya Terbebas Dari Rokok.


Banyak kasus saya lihat dari beberapa orang yang telah melakukan ritual atau keep spirit namun tujuannya 'tidak tercapai'
terjadi bukan karena ritualnya gagal atau hoax alias bohong. Itu terjadi karena spiritnya tidak bekerja. Orang-orang itu tampak tidak berani atau takut mengambil kesempatan (yang telah muncul) yang akan membawa mereka kepada hal yang menjadi
tujuan mereka. Jadi saya tekankan : take action and just do it!

Dan wisik tak kalah penting adalah Anda harus selalu bersyukur. Bersyukurlah terhadap bantuan yang telah diberikan spirit
kepada Anda. Bersyukurlah kepada alam semesta yang menyediakan semua yang Anda butuhkan sampai saat ini.
Itu harus selalu dibuat karena orang-orang yang hidupnya melulu mengeluh tidak menyadari bantuan yang telah diberikan oleh
alam semesta dan spirit. Mengeluh adalah tanda Anda tidak bersyukur, tidak mempercayai spirit atau alam semesta. Itu pula
yang membuat power ritual atau power spirit Anda melemah. Nah, ketika power itu melemah, Anda tahu sendiri apa yang akan
terjadi bukan? Selamat mencoba 3 wisik itu.  (*)



Peran Paranormal Dalam Masyarakat Modern

Oleh : Paranormal Abah Rahman   

   Modernisasi yang berlangsung hingga saat ini sesungguhnya telah mengantarkan manusia dalam suasana kehidupan yang serba berteknologi, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan. Namun yang tidak dapat kita pungkiri, alat-alat teknologi yang digunakan disadari atau tidak, telah pula menjadi pemicu berbagai penyakit lahir maupun bathin. Dan sayangnya, teknologi itu sendiri tidak mampu menjadi alat penyembuh penyakit dimaksud, terutama yang berkaitan dengan penyakit bathin atau psikologis.
    Seperti yang sudah diketahui banyak orang, belum lama ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan bahwa, para remaja dapat menjadi begitu terobsesi dengan berbagai macam media sosial (medsos) seperti Facebook, dan acap mengorbankan kesehatannya.
American Academy of Pediatri menyatakan, anak-anak yang diabaikan di situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada diabaikan dalam kehidupan nyata. Organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pola tidur dan tingkat harga diri seseorang.
    Penelitian lain menyebutkan, ancaman kesehatan, terutama menyangkut psikologis atau metal dari penggunaan teknologi informasi berupa medsos, tidak hanya dialami oleh kalangan anak dan remaja. Tetapi juga kalangan dewasa, dengan persentase kaum ibu yang lebih tinggi. Karena memang, medsos dapat menjadi sarana bagi kalangan anak-anak untuk mendalami hal-hal yang belum pantas bagi orang-orang seusia mereka, yang membuat ibunya terutama menjadi resah. Dan juga menjadi sarana bagi kalangan suami untuk terjebak dalam perselingkuhan, seiring fenomena adanya grup-grup alumni yang dikembangkan melalui medsos, yang membuat kalangan istri teramat takut.

Peran Paranormal
    Untuk mengatasi problem seperti yang digambarkan di atas, banyak penderita yang lebih memilih berhubungan dengan kalangan paranormal, seperti pengalaman saya selama ini.
    Mengapa ? Sepertinya hal ini berhubungan erat dengan kebiasaan-biasaan masyarakat kita yang sudah ada sejak zaman dahulu. Yaitu mempercayai bahwa paranormal memiliki kemampuan yang spesial, yang belum tentu dipunyai oleh kalangan pengobat lainnya.
    Artinya, penderita merasa relatif lebih nyaman berobat dengan kalangan paranormal. Bisa jadi karena paranormal diyakini mampu menjangkau hal-hal yang selama ini belum bisa terjangkau oleh contohnya peralatan medis. Sehingga penyelesaian masalah yang dilakukan oleh kalangan paranormal diyakini relatif lebih tepat sasaran dan tuntas.
    Dengan demikian dapat dipahami bahwa, peran paranormal dalam kehidupan masyarakat tidak pernah terputus dari sejak dahulu. Dan faktanya, perannya menjadi lebih besar dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan masyarakat modern, karena seperti yang diterangkan di atas. Intinya adalah, teknologi belum tentu dapat menyembuhkan akibat (penyakit) dari pengaruh teknologi itu sendiri. Sementara dampak negatif dari teknologi informasi seperti medsos telah mengalami penganekaragaman.

Tugas Paranormal
    Secara umum, kebutuhan masyarakat terhadap jasa paranormal dari waktu ke waktu sampai  era modern seperti sekarang ini tidak mengalami perubahan yang mendasar. Hal-hal yang dibutuhkan antara lain, penyembuhan penyakit melalui proses olah bathin, konsultasi supranatural yang salah satu tujuannya untuk menumbuhkan rasa percaya diri, membantu menemukan orang atau benda yang hilang, menyatukan yang terpisah atau penambatan (pelet), pengisian ilmu kebathinan, sampai dengan penyiapan ajimat kesaktian, pelarisan, pemanis dan sebagainya, melalui berbagai media seperti batu cincin, pulpen, bedak, minyak wangi, benang aneka warna, tali pinggang dan benda-benda lainnya.
    Namun seperti yang penulis alami, jumlah pasien pada era modern sekarang ini dari waktu ke waktu meningkat tajam. Hal ini pula yang menjadi dasar bagi penulis menyebutkan bahwa, tingkat keperluan masyarakat modern (tertentu) dengan kalangan paranormal sudah relatif tinggi.
    Jika diurutkan, maka masalah pasien yang biasa penulis selesaikan adalah pertama, perselingkuhan yang memerlukan beberapa solusi. Salah satu solusinya yaitu, mengembalikan orang yang berselingkuh ke pasangan resminya masing-masing. Maka tugas penulis sebagai paranormal untuk kepentingan ini adalah menyiapkan tempat keramat sebagai tempat melakukan ritual bagi pasien. Atau menyiapkan benda-benda yang dapat ‘menambat’ pasangan yang berselingkuh dimaksud, supaya tidak berselingkuh lagi.
    Kedua, masalah persaingan usaha yang memerlukan pelaris, pembenteng atau penyabutan ‘obat’ jika penyebabnya adalah ‘obat’ orang atau pihak lain. Maka tugas yang biasa penulis lakukan untuk mengatasi masalah ini, juga membawa pasien untuk mengikuti prosesi ritual di tempat keramat. Atau juga menyiapkan benda-benda seperti batu cincin, keris kecil, bedak dan benda lainnya, yang berfungsi sebagai ajian pelarisan sekaligus pembenteng.
    Ketiga, masalah perjodohan, apakah untuk memelet orang yang disukai maupun hal-hal lain seperti masih ragunya calon pasangan untuk menikah, sehingga perlu diyakinkan dengan pengaruh bathin.
    Untuk masalah perjodohan ini, tugas penulis juga sama. Membawa ritual ke tempat keramat dan menyiapkan ajimat maupun amalan mantra-mantra. Dan perlu dimaklumi bahwa, semua masalah yang harus diatasi memerlukan mahar, untuk kebutuhan salah satunya penyiapan sajen.

Komunikasi Jarak Jauh
    Untuk menyelesaikan masalah, pasien tidak harus datang atau bertatap wajah di tempat praktik penulis di Medan. Bisa komunikasi jarak jauh, karena memang, berbagai teknologi informasi yang sudah ada sekarang sudah penulis manfaatkan untuk memberi kemudahan.
    Biasanya, calon pasien akan dilayani melalui chating atau komunikasi melalui medsos dan hanphone 0813 7630 6023. Seterusnya dilakukan proses penyelesaian masalah (pengobatan, ritual atau pengisian) sesuai dengan yang disepakati setelah pasien mengirim mahar ke nomor rekening penulis.
    Sedangkan benda-benda supranatural yang dipesan, misalnya batu cincin, akan penulis kirim melalui jasa pengiriman kilat yang disepakati ke alamat masing-masing pasien. Inilah berbagai peran penulis dalam kapasitas sebagai paranormal dalam membantu berbagai problem masyarakat.(*)

Rabu, 28 Maret 2018

Nyai Ronggeng Datangi Pelacur Pencari Berkah

Catatan : Abah Rahman

PARANORMALISME bukanlah fakta baru di negeri ini. Itu terbukti dari banyaknya cerita tentang dukun. Baik yang beredar dari mulut ke mulut atau dari tumpukan literatur yang ada. Nah, peran aktifnya yang terhubung dengan roh atau kegaiban itu kini semakin memarakkan minat orang terhadap misteri alam di luar panca indera. Anda termasuk pencari berkah di jalan gaib? Ini sebuah kisah buruk terkait itu.

Meski awalnya menimbulkan kengerian, permainan berkomunikasi dengan alam gaib selalu memancing rasa penasaran banyak orang (baca : Akal Terbungkam, Supranatural 'Bicara'). Itu saya temukan langsung sejak menggeluti dunia okultisme. Memang, semua bermula karena orang-orang yang datang ke saya -dan berasal dari lintas profesi- itu ingin mendapatkan pengetahuan atau petunjuk soal hal-hal samar di luar kemampuan indera mereka. Wisik atau petunjuk gaib yang dicari tentu terkait masalah atau ambisi mereka masing-masing.

Lina Za****, misalnya. Ia juga bagian dari banyak orang yang meraih kesuksesan hidup lewat jalan mistik. Lima bulan lalu, perempuan 23 tahun itu meminta bantuan saya guna meraih mimpi keberhasilan bisnis malamnya. Ceritanya, dia ingin menaklukkan hati seorang lelaki tua kaya kenalannya. Begitulah. Lewat media foto dirinya serta lelaki gebetannya, obsesinya itu saya ritualkan di 2 makam Nyai Ronggeng (baca : Lelaki & Mistisisme Dendam Nyi Ronggeng). Di situ terbaring jasad 2 wanita cantik yang pernah digandrungi banyak lelaki.

Makam penari mati tragis itu selama ini memang dikenal sekalangan perempuan muda sebagai tempat khusus untuk melaksanakan ritual.
Aktivitas ritual di sana memang tak bisa dipisahkan dengan laku pemberian sesaji berupa makanan kesenangan sang nyai. Nah, seusai ritual dan sesaji digelar, pesan-pesan gaib dari makam itu pun akan bermunculan. Hasilnya?

Setidaknya, perubahan nasib ekonomi dialami Lina 3 bulan terakhir  ini. Itu terjadi sejak kecantikan dan keelokan raganya mendadak tersohor di tengah kancah pergaulan liarnya. Tubuh dan parasnya yang awalnya dinilai biasa berubah menyilaukan mata banyak lelaki. Setiap saat dia selalu menjadi pembicaraan. Banyak pria bagaikan pungguk merindukan bulan, terutama sang pengusaha gebetannya.

Bahkan, menurutnya, asal usai berhubungan badan, parasnya terlihat semakin syurr. Badannya pun terasa semakin bugar. Sayang, segala obsesi yang baru diraih itu kini malah mulai dirusaknya secara tak sadar. Apa lacur? Begini. Karena berhubungan langsung dengan dunia gaib, permainan ritual menggapai tuah sang nyai menuntut beberapa aturan khusus. Antara lain : jangan pernah memainkan tuahnya pada saat Anda telah mendapatnya. Nah, Lina yang hidupnya mendadak penuh puja-puji dan bertabur rezeki sepekan terakhir ini bertabiat bak kacang lupa kulit.

Diwajibkan saban hari mengganti sajen dan mahar, dia malah mulai melupakan keampuhan ritual Nyai Ronggeng. Dia ternyata lupa. Seperti manusia, roh atau makhluk halus juga memiliki kekuatan dan keinginan yang tak terduga. Alhasil, sang nyai marah. Murka roh perempuan mati terbunuh itu masuk ke mimpi-mimpi Lina. Seminggu terakhir ini, asal mendatangi atau mengontak saya, dia selalu membawa kisah-kisah seram. Dia dirundung ketakutan.

Tapi nasi mulai menjadi bubur. Kekasih gelap yang selalu memuja dan memenuhi segala keinginannya kini menjauh. Juga lelaki-lelaki lain, tak lagi menggandrungi kecantikan Lina. Begitulah. Siapa saja perempuan pencari berkah yang akhirnya ditemui Nyai meski lewat mimpi, itu sejatinya peringatan keras soal janji sesajen
yang teringkari. Kalau sudah begitu, apa yang telah dicita-citakan dan tercapai akan hilang. Pesan itu selalu saya lontar pada perempuan-perempuan malam pasien saya. Untung hanya Lina yang mengingkari tuah sang nyai. Hii.. (*)


Selasa, 27 Maret 2018

Lelaki & Mistisisme Dendam Nyai Ronggeng

Oleh : Abah Rahman

GEULIS kawanti-wanti endah kabina-bina, geulis bawa ngajadi endah bawa ti kudrat. Itu untaian penghargaan yang saya ucap saban menyambangi makam-makam keramat penari ronggeng di negeri ini. Di Sumatera Utara, selain di pedalaman Batubara, pusara legenda penari cantik yang mati tragis itu juga ada di Kampung Kolam, Deliserdang.

Ronggeng memang bukanlah tarian sembarang. Ini seni gerak irama tubuh yang mengandung energi batin. Secara mata telanjang, mistis tarian ini sudah terlihat saat sang wanita menyorongkan ayat-ayat puitis pada lelaki yang menemaninya meliuk-liukkan tubuh di antara irama gesekan rebab berpadu tabuh gong. Di sini, tabiat seks pun mulai terumbar.

Ronggeng Dukuh Paruk, novel karya Ahmad Tohari telah membeber kaitan seni tari itu dengan aktifitas pelacuran terselubung. Bagi penarinya seolah tidak ada kata haram untuk mengumbar nafsu seks kepada siapa saja. Tapi itu dirasa wajar karena dalam dunia kebatinan, seksualitas tanpa pernikahan memang hal lazim. Kemukus, bukit selingkuh di Sragen, Jawa Tengah, bisa menjadi bukti soal kepercayaan itu.

Tak hanya erotis, ronggeng pun dikenal lahir dari kisah kebencian selangit Dewi Rengganis pada sekalangan lelaki. Dia yang bernama lain Dewi Samboja adalah mitos hidup dari Tanah Sunda. Lahir dari rahim bernama dendam kesumat tak nyana membuat tak sedikit penari ronggeng akhirnya mati secara mengenaskan. Dibunuh lelaki kemudian mayatnya dibuang. Tragedi senada pun dialami Nyai Ronggeng di Batubara, juga yang di Kampung Kolam, Kecamatan Percut Seituan,
Deliserdang.

Nah, kisah dendam berkalang tanah itu akhirnya menumbuhkan mistisisme. Mistisisme sang nyai terhadap kaum Adam. Itu terbukti dari banyak perempuan muda yang sering menziarahi makam Nyai Ronggeng. Di situ mereka memohon macam-macam. Kebanyakan mohon agar dirinya bisa tenar dan cantik seperti Nyai Ronggeng semasa hidup. Praktik tak beda dan lebih metafisis juga telah berulang kali saya gelar di sana. Ini tentu untuk mewujudkan niat sejumlah pasien
(wanita) saya yang ingin menaklukkan hati lelaki pujaan mereka. Dan, daya mistisisme dendam Nyi Ronggeng memang terbukti ampuh.
Ritual komunikasi batin terhadap roh penari ayu itu ujungnya membuat banyak hati lelaki kaya klepek-klepek.

Setidaknya, demikian kata pasien-pasien wanita langganan saya. Tapi guna meraih kemampuan magis yang tanpa embel-embel tumbal mengerikan itu dibutuhkan kelengkapan spiritual. Ini soal mahar yang harus rutin disetor ke dunia okultisme sang nyai. Khusus soal ini, siapa yang berminat bisa langsung mengontak saya.

Begitulah. Karena makamnya dijadikan tempat meminta, lokasi di sekitar kuburan itu pun menjadi tempat angker. Meski belum pernah melihat penampakan sang nyai, saya yang saban ke sana untuk membantu pasien wanita sering mendengar alunan ronggeng gaib. Musik itu memang mistis. Suaranya sangat indah. Magis. Saking magis, siapa yang mendengarnya akan terbuai. Ada daya penarik kuat yang membuat orang betah dengan musik tradisional itu. Malah saya yang sering migrain bisa langsung sembuh mendengar suara ronggeng gaib itu. Mendengarnya saya bahkan serasa terlempar ke masa 100 tahun lalu, saat ronggeng masih sering dipergelarkan. (*)



Senin, 26 Maret 2018

Penyajen Meradang, Petaka Berdatangan

Catatan : Abah Rahman

RITUAL gaib di tempat keramat, ihh... Menyebut itu, di benak kontan terbayang tumbal atau korban. Orang yang ingin cepat kaya kelak harus rela salah satu keluarganya jadi tumbal. Demikian cerita beredar. Sejatinya itu tak sepenuhnya benar. Tumbal nyawa tidak dikenal di setiap ritual mistis gawe saya. Itu karena syarat sesaji diganti setiap hari terpenuhi. Ini 'bunga rampai' soal itu.

Roh halus atau jin yang bermacam-macam dan berbeda tingkatannya itu hidup menyebar dalam daerah kekuasaan masing-masing. Ada yang daerahnya luas, ada pula yang sempit. Mereka menyatukan diri dengan wilayahnya lewat cara-cara yang tentu sulit dimengerti manusia. Setiap dari mereka menjiwai daerahnya. Karena itu, masing-masing daerah punya karakteristik sendiri. Nah, jin atau roh yang menemukan tempat yang cocok, misalnya sebuah gunung atau sungai atau pohon tua, biasanya memilih wilayah itu sebagai pusat segala aktifitasnya. Ia menjadikan daerah itu
sebagai istananya. Rumahnya.

Lewat pengelanaan mengasah batin dan menjalani lelaku, beruntung saya masuk ke dunia okultisme itu. Hasil dari olah rasa terhadap alam super tersembunyi itulah segelintir di antara rupa-rupa makhluk tak kasat mata akhirnya berhasil dikenal. Pasnya : diakrabi. Bahasa manajemennya : dimitrai. Tentu keakraban atau kemitraan itu terjadi setelah lewat lelaku disertai rapalan mantra-mantra rahasia. Sulong Hitam, demikian salah satu sosok tak kasat mata terakrabi itu. Kisah supranatural darinya telah dibuktikan untuk masalah banyak orang yang saya bantu. Sosok tinggi,
legam, dan berkuncung itu memang semakin membawa saya terjun ke dunia antah berantah.

Sulong Hitam adalah roh penunggu sebuah pohon tua tak jauh dari tepi Sungai Deli di alur Pancur Gading, Delitua, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Berdasarkan legenda, wilayah itu memang dikelilingi oleh rute roh-roh halus. Dan di sana pula beberapa spiritualis acap berkumpul dan selalu memanjatkan doa bagi ketentraman hidup umat manusia. Begitulah. Lazimnya kisah jin baik, Sulong Hitam pun berfungsi sebagai teman kerja. Teman kerja dari parapenyajen yang datang ke tempatnya guna meminta bantuan keberkahan jalan nasib.

Cara kerjanya tentu membantu sang penyajen bekerja. Pedagang, misalnya. Sulong Hitam bekerja hingga membuat orang lain tertarik pada dagangan tuannya atau penyajennya. Kalau ia seorang pejabat, maka jabatan tuannya dengan cepat naik pangkat dan lain sebagainya. Artinya, Sulong Hitam selalu mempengaruhi orang lain untuk kepentingan tuannya. Syaratnya untuk itu? Tak ada tumbal nyawa. Uborampe untuk itu hanyalah sajen untuk Sulong Hitam diganti saban hari. Sirih, bertih, bunga macan kera, bunga sripah, leson, ronce melati, kemenyan, minyak duyung, dan kopi
adalah makanan dan minuman yang harumnya sangat disukai makhluk itu.

Rutinitas sajen dimulai sejak si pemilik hajat resmi meminta bantuan tuah Sulong Hitam. Di sinilah kesabaran dan keikhlasan mulai diuji. Itu karena sejak 'kerja sama' tersebut dimulai, sang penyajen biasanya mulai meradang karena hingga besok lusa niat yang dipanjatnya belum nampak terwujud. Jika itu terjadi dan orang itu tidak mengganti sajennya, Sulong Hitam pun akan marah.
Ceritanya, dia mulai menampakkan diri pada orang yang mengingkari janji sajennya itu. Kalau sudah begitu, penyajen yang akhirnya semakin meradang itu tentu harus tanggap. Kalau tidak, maka petaka beruntun mendatanginya. Akan terjadi kisah-kisah tak sedap. Sasaran Sulong Hitam hanya pada tuannya yang ingkar itu saja. Kalau tuan ingkarnya itu pedagang, maka usahanya mengalami penurunan. Jika dia politisi, teman-teman yang awalnya simpati berbalik antipati. Dan kalau dia sosok yang mencari kekayaan, makhluk halus itu akan menguras hartanya hingga bersih
tandas. Setidaknya, itu semua pernah terjadi pada beberapa orang ambisius dan super rewel yang saya kenal. Duh, Gusti... (*)



Minggu, 25 Maret 2018

Nani, Ini Pengusaha Salon dari Makam Nyai Ronggeng

DUGEM, dugem, dugem. Demikian perempuan muda ini membunuh malam-malam liarnya sepanjang kalender yang baru berlalu. Kenalkan : Nani. Lengkapnya : Nani Re****. Ini cukilan sejarah hidupnya yang tak nyana berujung keampuhan tuah. Tuah apa?

"Saya minta Margarita," kata Nani pada waitress Eb, karaoke berkelas di Jalan Putri Hijau, Medan. Selain Illusion, Margarita yang ditaburi garam di bibir gelas juga jenis minuman favorit banyak cewek malam. "Ok, thanks," desisnya saat pesanannya diantar bersama Double Bastard Ale, minuman untuk lelaki tua yang malam itu membokingnya. Itu bir impor dari Belgia
dengan kadar alkohol mencapai 10 persen. Dan pemesan bir 'kelas satu' itu memang bukan orang sembarang.

Dia yang malam itu terus 'menempeli' Nani adalah pengusaha transportasi. Pemilik brand bus terkenal. Mereka berdua di sebuah ruang karaoke. Ruangan itu berukuran sekira 15 meter persegi. Tentu kedap suara dan dilengkapi toilet. Selain meja, 2 sofa panjang plus 1 berukuran pendek bisa menampung hingga 20 orang. Lampu bisa distel redup atau terang. Sebuah TV 29 Inchi juga tersedia. Dan pendukung vitalnya adalah sebuah layar lebar plus remote control, 2 microphone dan satu set sound system yang tertata dalam lemari di bawah layar karaoke.

Begitulah. My Way, lagu kesekian yang didendang laki uzur pemboking Nani membuat suasana mereka semakin romantis. Berdua mereka bernyanyi. "I've loved, I've laughed and cried, I've had my fill my share of losing, And now…" sambung Nani, menutup lagu lawas milik Frank Sinatra itu. Toast ! Untuk kali kesekian dia kemudian mengajak si tua tajir itu minum bersama. Dan sedetik kemudian, mulut dan hidung laki di sampingnya itu menempel ketat di buah dada yang mengintip dari balik belahan gaun perempuan sensual ini.

Seperti malam-malam liar sebelumnya, malam itu Nani juga tampil menggairahkan. Sexy lingerie yang melekat di tubuhnya menjadi gaun sensual yang makin memperindah lekuk body-nya. Itu ditambah bibirnya yang merah berkilat oleh polesan lipstick. Dan, wajah cantiknya itu makin menggoda akibat penuh polesan eye-shadow dan blash-on.

Sejam berlalu. Di sela acara karaoke bercampur mabuk birahi itu Nani lalu mengubah order minumannya. Kali itu dia yang perokok memesan B52. Ini minuman alkohol campuran Baileys, Kahlua dan Contrue. Sementara Pak Tua tetap dengan kegemarannya menenggak bir impor 'kelas satu'. Kali itu St. Bernardus Abt 12. Ini bir asal Belgia dengan kadar alkohol mencapai 10 persen.

Sambil nyanyi berjam-jam, romantisme Nani dan si tua itu terus beradu dengan asap rokok, canda tawa, denting adu gelas, serta tabiat yang semakin basah oleh nafsu liar mereka yang bercampur bau alkohol. "Ya, itu kenangan (dugem) terakhirku dengan dia. Tak terlupakan," Nani mendadak menyudahi kisahnya. Matanya seketika berkaca-kaca. Kekasih gelapnya itu ternyata kini bermukim di Surabaya. Kisah hijrahnya dari Medan belum lama terjadi.

"Ini semua ya pemberiannya," bongkarnya soal Ruko 2 lantai lengkap sejumlah perabot mewah plus usaha salon, tempat dia berkisah pada wartawan Anda. Ruko sekaligus tempat tinggalnya itu berada dekat Jalan Sei Batang Hari, Medan. Nani si pengusaha salon lalu menyambung ceritanya. Kali ini soal berkah mendadak yang didapatnya belakangan ini.

Menurutnya, keberhasilannya hingga memiliki Ruko dan usaha salon tidak semata karena kecantikan atau keelokan tubuhnya. Tapi juga karena lelaku ajaran cenayang Abah Rahman. Ceritanya, sebelum 'menyudahi' hobi dugem, persisnya saat baru mengenal sang pengusaha transportasi, cenayang itu membawanya 'sowan' ke makam Nyai Ronggeng.

Makam diyakini punya magi itu berada di sebuah desa di Deliserdang, Sumatera Utara. Nyai Ronggeng dulu dikabarkan suka mendidik wanita malam yang ingin mendalami keahlian menari dan menyanyi. Nah, setelah meninggal, banyak orang menganggap makamnya sebagai tempat keramat. Dianggap punya tuah. Setiap perempuan malam yang ‘sowan’ di makam ini
diyakini akan laris dan berhasil hidupnya.

"Sekali aja (bersama Abah Rahman) ziarah.  Di sana, saya nyekar, menaburkan berbagai macam bunga di kuburannya. Eh, besok-besoknya, Om W**** (sapaan sang pengusaha) yang saat itu baru kukenal kok mendadak ngebet kali ingin selalu jumpa aku. Kumanfaatin aja. Sejak itulah, setiap permintaanku diturutinya. Ya ini semua hasilnya dan kusyukuri," beber Nani. "Sejak itulah," sambungnya, "muncul kepercayaanku :  makam Nyai (Ronggeng) itu cocok untuk perempuan yang kelakuannya seperti aku. Karena itu, lewat Abah, ya sampai sekarang setiap hari aku ngirim uang untuk membeli sesaji 'makanan'
kesukaan Nyai."

Ditemui di lokasi terpisah, Abah Rahman mengamini kisah tuah Nani sejak ziarah ke makam penyanyi baheula itu.  "O iya, dia bahkan salah satu pasien tetap saya. Kuncinya, setiap perempuan yang ngalap berkah ke makam keramat mana pun jangan pernah rewel dan harus royal memberi uang untuk beli sesajen. Itu karena semakin kuat ikatan dengan roh halus maka semakin makmur dan harmonilah hidup seseorang," jelas spiritual yang sudah bertahun-tahun menekuni dunia okultisme itu. Dia sedikit bercerita.

Tak hanya Nani, menurutnya, ada 18 perempuan malam lain yang juga telah mendapat  keampuhan tuah dari makam Nyai Ronggeng. Pun begitu, dia selalu memberi peringatan kepada para pasiennya agar tidak sirik dan musrik. "Itu (roh) hanya perantaraNya saja. Termasuk saya," tandas Abah Rahman. (***)

Sabtu, 24 Maret 2018

Guna-guna Pelakor Rontok di Tangan Bolang Naga

SEGALA berkah dan bala itu memang takdir dari Yang Maha Kuasa. Tapi sepanjang nyawa masih menyatu dengan badan, hakekatnya wajib hukumnya untuk terus melakukan ikhtiar, tak terkecuali lewat jalan supranatural.

Demikian pesan Abah Rahman jelang menggelar ritual asah batin di sebuah ceruk hulu Sungai Deli di Kecamatan Namorambe, Deliserdang, Sumatera Utara, belum lama ini. Pesan itu selalu dilontarnya pada setiap orang yang meminta bantuan dunia okultisme darinya. "Misi saya adalah menolong orang, membawa kebaikan dalam hidup mereka. Hari ini saya bicara pada
orang-orang yang dirundung masalah, dan besok lusa saya merasa senang karena mereka telah merasa lebih baik dan sudah tahu bagaimana melindungi masa depannya. Kekuatan saya terletak pada kepercayaan orang lain. Syukur, lewat keahlian ini, sekarang makin banyak orang yang memercayai saya," katanya.

Begitulah. Kali itu, di tepi sungai itu, Abah Rahman mengerahkan kemampuannya sebagai cenayang guna menyelamatkan harmoni keluarga Ny Rika Amran (43), yang suaminya belakangan ini di bawah pengaruh kuat guna-guna seorang wanita pelakor. Ibu 3 anak itu tinggal di sebuah komplek perumahan beken di Kota Medan. Ceritanya, hampir enam bulan sudah suaminya yang pengusaha travel kepincut oleh seorang wanita yang secara lahir tampak masih kalah elok dengannya. Itu terlihat dari foto sang wanita pelakor -termasuk foto suami Ny Rika- yang saat itu dipegang Abah Rahman.

"Mari, Bu, kita mulai, waktunya sudah tiba," ajak Abah Rahman pada wanita yang sedari tadi berdiri di sampingnya. Ia memandu prosesi ritual di atas sebuah batu besar di depan areal ceruk tersebut. Sambil duduk bersila, mereka pun mulai coba
memusatkan pikiran. Pikiran itu diarah menyucikan jiwa. Suci bersih tak ada noda. Bebas dari kegelapan hati. Gemercik riak air Sungai Deli serta semilir angin membelai pohon-pohon kapuk dan bambu muda di sekitar lokasi itu menjadi saksi ritual
mereka.

Dan tak sampai 15 menit kemudian, Abah Rahman mengambil beras kuning dan bunga tabur di samping sila kakinya. Bunga dan beras itu digenggamnya. Ia pun melanjutkan renung dalam semedi. Memanjatkan doa, melakukan permohonan. Ia merenungkan Bolang Naga. Makhluk sakti itu dalam renungannya diarahkan pada mata. Dan disemayamkan di biji mata. Lalu apa yang kemudian terjadi?

Tak lama berselang, (percaya tak percaya) alam pun nampak tak mau diam. Hujan rintik-rintik turun. Langit di atas kepala 2 orang duduk bersila itu mulai menghitam. Dan sejurus kemudian, guruh memecah langit. Siapa sebenarnya Bolang Naga, sosok gaib di balik meditasi Abah Rahman?

Bolang Naga adalah penguasa gaib wilayah itu. Dalam mitologi Kerajaan Aru Baru, sosoknya teridentifikasi sebagai Mambang Diyazid, saudara Putri Hijau yang berwujud naga (Baca 'Pasar Dedemit Pancur Gading : Rajin Nyajen, Niat Terkabul').  Dalam mitologi yang dipercaya itu, Mambang Diyazid atau Bolang Naga mokswa di alur sungai itu. Sosoknya yang dianggap mewakili jati diri 'manusia tanpa cela' membuatnya mengutamakan keluhuran budi. Selalu mengingatkan yang salah jalur untuk kembali
ke jalan yang benar. "Dan (kekuatan sang Bolang itu) yang mulai merontokkan guna-guna dari wanita lain dalam rumah tangga ibu (Rika) ini," jelas Abah Rahman, seusai ritual. Benarkah?

"Ya, hasilnya 2 Minggu (terakhir) ini memang sudah nampak. Suami saya setiap hari sudah kembali pulang ke rumah. Biasanya dia hanya pulang seminggu sekali. Dia juga sekarang selalu marah asal saya sebut nama (wanita) selingkuhannya itu. Dan itu sangat tak biasa. Guna-guna dari wanita simpanannya memang nampak mulai hilang," beber Ny Rika, tampak
girang.

"Ini tinggal ritual kirim sajen saya aja setiap hari ke tempat ini. Kebetulan, saking senang sekaligus wujud syukur, ini saya singgahi. Biasanya saya cukup transfer (duit) dan Abah Rahman sendiri yang membeli sesajen dan menjalankan ritual ini,"
tandasnya. Kebenaran memang selalu mengalahkan kebatilan, tak terkecuali kejahatan lewat mistik. (Sal)

Jumat, 23 Maret 2018

Ritual si Kembang Malam Tiap Hari Ngasih Makan Roh Halus, Ini Hasilnya...

DI DEPAN seonggok tempat keramat nun... di pedalaman Deliserdang, Sumatera Utara, lelaki gempal itu duduk bersila. Mengerahkan tenaga sambil mengencangkan bahu, tangan, jari seraya menarik nafas dalam-dalam, dia pun mulai melafalkan 'sesuatu'. Doa demi doa diucap lambat sambil mengiramakan nafas.

Demikianlah laku ritual Abah Rahman, pembimbing spiritual banyak orang dan belakangan ini ramai dibicarakan kaum Hawa yang hidupnya tengah gundah. "Berkat (ritual) ini, banyak sudah (derita) hidup yang terbantu. Anda boleh percaya, boleh tidak," kata Abah Rahman pada seorang wartawan yang mengamati laku kebatinannya. Dalam semadi di tempat sepi, rindang di
bawah sebuah pohon besar itu dia membawa rupa-rupa sesajen.

Ada Bunga Sripah, Bunga Macan Kerah, leson, ronce Melati, bertih, kemenyan, serta minyak duyung. Dan di atas semua sajian makanan untuk roh halus itu tergeletak foto seorang perempuan muda. Foto dan ragam sesajen itu diletak di tengah tempat keramat baheula tersebut.  "Komunikasi batin saya tidak bakalan nyambung kalau hanya dikomunikasikan dengan lafal harafiah saja. Tapi bila menyantap bebauan harum (dari sesajen), roh halus akan merasa nyaman," katanya lagi soal pentingnya sesajen.

Begitulah. Diberi nyala kemenyan, diberi sesaji, tentu agar roh halus penunggu tempat keramat itu mewujudkan untaian niat yang diucap lewat komunikasi batin sang Abah. Benarkah harapan di balik ritual itu menjadi kenyataan? Setidaknya, demikian yang kini dialami Sandra. Siapa dia? Dialah wanita dalam foto itu. Nah, semua 'makanan'  yang jelang Maghrib itu diantar
Abah Rahman ke tempat keramat tersebut sejatinya adalah gawe klenik Sandra.

"Dan ritual dia ngasih makan (roh halus) ini setiap hari saya buat. Besok juga begini, lusa juga, begitu seterusnya. Jadi mengapa harus saban hari? Begini. Sistem waktu pada dimensi dunia kita ini kan sangat beda dengan waktu dalam alam gaib. Di sana putaran waktunya sangat lebih lambat. Sehari di sini, di sana itu malah tak sampai sedetik," jelas Abah Rahman.

"(Ritual Sandra) ini sudah berlangsung hampir 3 bulan. Ya, selain tak harus (ikut serta), dia (Sandra, red) yang tinggalnya jauh tentu tinggal transfer (uang). Jadi ya setiap hari saya yang membeli dan menyiapkan semua sesajen darinya ini." Siapa rupanya perempuan montok 25 tahun itu? Apa latar soal hingga dia menempuh jalan supranatural? Abah Rahman sedikit bercerita.

Sandra adalah perempuan malam di Batam. Tumbuh kembangnya banyak tempat hiburan di sana menjadi sumbu peledak masalah 'profesinya'. Setahun sudah dia 'berkarier' di sebuah karaoke ternama di sana. Hasilnya? Bulan pertama hingga kesembilan, nasibnya terseok-seok. Itu tentu karena ketatnya kompetisi bisnis esek-esek di sana. Tapi tiga bulan terakhir atau sejak rutin memberi makan roh halus, nasib kisah malam-malam liar Sandra tidak lagi tak elok. Ia bahkan menjadi primadona baru. Lelaki tajir kliennya terus bertambah.

"Empat malam lalu aku pakai tank-top, hasilnya wuihh.... Besok malamnya, bergaun dengan belahan V, hasilnya lebih gila lagi. Besok malamnya lagi, aku pakai sack-dress di atas lutut, dan hasilnya... wuihh lebih gilak tenan! Thanks.
Ki, itu ya 'dah kutransfer 'tuk makanan sebulan, hajar terus!" demikian tulis Sandra, Selasa (20/03/2018), via WhatsApp pada Abah Rahman yang disapanya 'Ki'. Tak diketahui nilai nominal uang dari malam-malam Sandra yang sekarang 'wuihh'  itu. Tapi dia tampak sangat senang. (sal)


Di Balik Banyak Kisruh & Intrik Hidup : Akal Terbungkam, Supranatural 'Bicara'

SUPRANATURAL. Ini dunia rasa. Dunia batin. Karena 'syariat' dan hakekatnya beda, di lajur ini akal rasional memang menjadi sangat bias. Tapi fakta kehadirannya tak dapat dibendung oleh kilaunya modernisasi dan kemajuan teknologi. Nah, direm atau tidak, keyakinan terhadap supranatural atau patron mistis sejatinya telah lama menjadi bagian dari tradisi banyak
masyarakat negeri ini. Ini cukilan bukti soal itu.

Abah Rahman, praktisi supranatural di Medan dan telah memiliki klien dari ragam profesi, adalah salah satu saksi kuat atas fenomena kepercayaan terhadap dunia antah berantah itu. Bahkan, karena spesialisasi ilmu kebatinannya, dia pun seperti cermin dari fakta para peziarah yang berdatangan memenuhi sejumlah makam yang diyakini keramat.

"Saat kekisruhan hidup tak kunjung berhenti, perseteruan atau intrik terus terjadi, dan segala jalan rasional yang dibuat tak juga dapat membereskan semua masalah itu, maka saat itulah mereka akhirnya memilih cara supranatural," jelas Abah Rahman soal latar emosi dari banyak orang yang mendatanginya, sepanjang 8 tahun terakhir. Sepanjang itu pula, makin tahun
tingkat kepercayaan publik terhadapnya tampak makin berkembang. Setidaknya, demikian gambaran pergaulannya di jejaring media sosial.


"Maaf," sambungnya, "(sosok) yang nyandang sarjana S-2 pun terhitung (jumlahnya) sudah puluhan yang mendatangi saya. Jadi semaju apapun jaman, sejenius apapun manusia, dunia supranatural sebenarnya kini malah semakin menempatkan posisi dan perannya secara vital sebagai tempat bersandar banyak orang yang akal pikirnya buntu dalam menyelesaikan masalah hidup. Itu wajar karena apa pun ranah masalahnya, sosial, ekonomi, atau politik, kekuatan supranatural telah 'bicara' untuk menyelesaikan itu semua."

Secara pengetahuan, daya supranatural diketahui dapat terakses lewat rutinitas mengasah kemampuan kalbu atau mata batin. Nah, ngomong-ngomong, di makam keramat mana dahulu Abah Rahman kali pertama mengeksplorasi daya intuisinya? Seperti Ki Joko Bodo atau juga Eyang Ratih, Abah Rahman pun awalnya sosok pegiat seni. Khususnya seni jurnalisme.
Ketertarikan awalnya pada dunia gaib dimulai 15 tahun lalu saat dia menjadi wartawan supranatural di sebuah media harian terbitan Medan. "Persisnya saat dia berhasil mewawancarai Musa, bocah pembongkar puluhan kuburan di Medan yang saat itu jadi peristiwa heboh. Tak banyak orang yang bisa mengajak anak aneh itu untuk ngomong, tak juga polisi yang saat itu menangkap dan menahannya. Tapi dengan keanehannya pula, (Abah) Rahman berhasil menerobos hambatan itu," kenang Faisal Matondang, bekas atasan sang Abah saat menjadi wartawan. Ia juga masih ingat.

"Baginya," imbuh Faisal, "setiap berita peristiwa berbau supranatural yang saat itu ditulisnya bukanlah sekadar cerita yang 'dilangit-langitkan'. Dia menimpali setiap reportase supranaturalnya dengan belajar sejarah agama, antropologi, serta sejarah banyak kerajaan yang punya mitologi kuat di nusantara. Dari situ dia baru turun ke makam-makam keramat dan diam-diam mulai sering semadi, tidak hanya meliput. Di situlah ilham atau kegaiban mulai mendatanginya." Abah Rahman ternyata bukan dukun 'produk instan'. (Sal)




Rabu, 21 Maret 2018

Keijabahan 'Astana' Abah Rahman Diakui

MAYA menangis. Dia menggigit bibirnya. Air bening meleleh dari kelopak matanya. Suami kabur, harta bertumpuk bersih tandas. Dipandu Abah Rahman, derita itu dia ungkap di sebuah tempat keramat, ‘perantara’ yang kemudian membuka jalan turunnya ijabah Sang Pemberi rezeki dan kenikmatan hidup.

"Ya, tak ada yang menyangka, sebulan setelah ritual itu, jalan hidup baru yang lebih makmur dan berkah pun mulai dia (Maya -red) dapatkan," jelas Abah Rahman soal akhir prahara hidup perempuan ayu 27 tahun itu. "Sekarang dia buka (usaha) restoran, masih di wilayah Medan ini juga, kalau tak salah : restorannya bahkan sudah buka cabang di 3 lokasi," imbuhnya.

Tapi dunia memang bukanlah sejatinya surga. Setan dan malaikat terus berebut peran di setiap detak jantung manusia.  Dan segelintir korban dari pertempuran dahsyat sampai hari kiamat itu pun meminta 'pengayoman' lewat Abah Rahman. Begitulah. Lain tempo, keluh dan resah tak kalah  menyayat datang dari Widya. Lengkapnya, Widya Astuti.

Perempuan 29 tahun itu hidup sendiri. Suami, orang tua, dan 2 anaknya begitu cepat meninggalkan dunia ini. Bersama harta, hidup orang-orang tercinta itu direnggut musibah kebakaran. Hidup miskin dan tertekan sebatang kara hampir membuatnya menyerah. Beruntung itu berhasil dilawan. Lewat spirit daya gaib dari tempat keramat yang dihembus Abah Rahman, Widya akhirnya yakin kehidupan indah ada di episode masa berikutnya.

Widya bangkit dari kubangan keterpurukan. Bisa kembali membangun pondasi ekonomi yang lebih kuat, dia kini hidup tanpa kelu. Tanpa kaget lagi dengan dera kemiskinan. "Nasib barunya dimulai sejak dia dicintai seorang duda kaya," kata Abah Rahman. Seperti awal proses menuju perubahan takdir ratusan orang (kebanyakan wanita) yang sukses menerima daya magis
cenayang ini, foto laki tajir gawe Widya itu juga sebelumnya 'diendapkan' Abah Rahman di tempat keramat. Persisnya, astana atau makam leluhur sakti.

Widya atau Maya adalah 2 di antara 1001 sosok nyata yang telah membuktikan keijabahan dari ritual sang Abah di astana keramat. "Bagi saya," beber Abah Rahman, "astana adalah sumber kekuatan metafisis. Kalau mau bukti, buka lagi sejarah perang hebat Ontowiryo atau Pangeran Diponegoro (1825-1830) yang bikin Belanda ampun-ampun. Kenapa tentara Belanda yang banyak dan bersenjata modren itu bisa dibuat kocar-kacir? Pangeran Diponegoro dan pasukannya kan dibantu roh leluhur yang ikut ngamuk karena makamnya digusur Belanda untuk dijadikan jalan."

"Berarti karena ada bantuan tak kasat mata. Nah, begitu pula jawaban atas misteri energi dari astana keramat yang telah membantu problem banyak orang yang datang ke saya. Intinya, saat mulai meminta ayoman hingga kemudian dibantu, orang itu atau si pemilik niat wajib punya keyakinan yang kuat dengan astana atau makam keramat yang dijadikannya tempat bersandar menyesaikan masalah. Keyakinan itu pun  jangan sampai salah tempat. Dia harus terus ditempatkan pada rasa ikhlas serta patuh dengan segala petunjuk dari saya. Itu syarat penting! Jadi, asal orangnya tak bawel, masalah apa pun yang dibawanya bisa berhasil diselesaikan." Giliran siapa tertarik? (sal)


Selasa, 20 Maret 2018

Pesan Gaib Abah Rahman : Hai Perempuan Malam, Bekerjalah Dengan...

PERNAH baca 'Cerita Malam Lelaki Malam untuk Perempuan Malamnya'? Abah Rahman sudah membaca Cerpen karya Rusmin itu. Tapi dari pengakuan '1001' perempuan malam yang telah mendapat berkah metafisis darinya, spiritualis itu mengaku belum pernah mendengar cerita seperti hebatnya ketulusan hati lelaki malam, tokoh utama dalam Cerpen berlatar kehidupan dunia malam itu.

"Yang saya tampung selama 7 tahun terakhir ini hanyalah cerita soal kejahanaman lelaki. Semuanya seperti gak punya rasa mengasihi. Tukang nyiksa.  Hobi mukuli. Duh, sungguh tak enaklah untuk didengar, apalagi dialami," kata Abah Rahman sambil membolak-balik 8 album berisi seratusan foto sosok perempuan, para pemilik kisah nyata yang hancur-hancuran itu.

Nah, di setiap foto lelaki yang mereka sorong, tertulis nama lengkap si pemilik foto plus keyword atau kata kunci tentang niat yang ingin diwujudkan lewat proses mistik. Lenyapkan. Hancurkan. Satukan. Jauhkan. Kaya. Itu 5 'keyword' terbanyak dan, semua niat tersebut rata-rata sudah mereka raih lewat bantuan Abah Rahman. "Haa... (cewek) ini dari Batam," Abah Rahman tiba-tiba menunjukkan foto seorang perempuan. Wajahnya tampak ayu. Body juga oke.

"Cerita hidupnya tragis. Ada darah dan banyak menumpahkan air mata. Bagus andai digarap secara audio visual, seperti kisah FTV. Dia sempat dijual sama laki-laki malamnya, hartanya habis dikuras, sempat dipisahkan dengan anak, tapi untung semua deritanya telah berlalu. Imbas metafisis dari ritual yang saja ajarkan membuat nasib berubah bagus. Roh para leluhur telah
memberinya imbalan."

"Karena itu, batinnya juga tak lemah seperti dulu. Dia sekarang macam batu karang. Tegar di tengah himpitan dan kesulitan hidup. Dia bahkan jadi penguat bagi keluarganya. Ceritanya, sekarang (hidup) dia sudah saya 'ikat' dengan (lelaki) pengusaha di sana. Karena itu, sampai sekarang saban hari dia kirim duit (ke saya) untuk beli sesajen atau makanan untuk makhluk halus
yang membantu saya menyelesaikan masalah dia. Itu wajib."

"Kalau yang ini masih saya 'proses pengerjaan'," Abah Rahman menyodorkan 1 album lain, juga full foto para perempuan cantik serta lelaki yang ingin mereka 'kerjai'. Mayoritas dari perempuan-perempuan seksi itu diketahui hidup di tengah gebyar dunia malam di Medan, juga sejumlah kota besar lain di Sumatera dan Jawa.

"Jadi sebenarnya," imbuh cenayang tambun ini, "saya juga 'tukang potret', yang memotret naluri banyak perempuan malam dalam mencari berkah nasib di balik gelegak misteri alam tak kasat mata. Karena itu, pada setiap perempuan yang mengaku telah mendapat berkah lewat ritual bersama saya, 4 pesan dari gaib ini selalu saya ingatkan pada mereka." Apa ?

"Pertama, jangan pernah main hati (pada lelaki). Artinya, dalam bekerja, olahlah hasil pemikiran dengan perut, bukan dengan hati yang bisa membuat balik cilaka. Trus, hari-hari harus fokus dengan materi. Carilah uang yang banyak, toh hidup ini memang butuh uang, uang yang banyak. Ketiga, ya rawatlah bagus anugerah dari kewanitaanmu. Wajah, terutama alat vital. Dan yang terakhir : rajin kirim mahar ke Abah, hehee..." (sal)

Senin, 19 Maret 2018

Terungkap, 3 Massage Girls Laris Tiap Hari Kirim Sajen

MEREKA bukanlah massage girls 'peran ganda' dengan tarif kelas bawah. Tidak pula kelas atas. Pun demikian, dibeking mistik aji pemikat, trio pemijat dengan warna kulit 'kurang indah' ini sering menjaring klien kelas pengusaha hingga pejabat. Ini cerita mereka, tentu diamini sang guru spiritual Abah Rahman.

Kenalkan : Nining (23),  Sari (21), dan Lastri (20). Itu semua tentu nama fiktif. "Habislah kami nanti kalau bos tahu (kami yang ngomong)," sela Lastri, diiringi anggukan Nining dan Sari, ditemui di sebuah lokasi keramat di wilayah Deliserdang, baru-
baru ini. "Bukan, (ke sini bukan antar sesajen), tapi untuk konsultasi masalah lain," timpal Nining, kembali diamini 2
temannya. "Kalau soal sajen," imbuhnya, "setiap hari kami sudah transfer (duit) ke Abah (Rahman). Memang harus setiap hari biar (jasa dagangan) kami laris setiap hari juga. Tapi seringnya, kami transfer seminggu sekali. Ya itu untuk kebutuhan (sajen) selama tujuh hari. Jadi Abah yang membeli segala sesuatunya untuk keperluan ritual sajen dari kami."

Nining Cs lalu cerita soal latar jalan supranatural yang mereka pilih. Begini. Tumbuh kembangnya lokasi prostitusi berkedok usaha spa atau panti pijat di Medan menyisakan cerita persaingan antar massage girl atau cewek-cewek terapis 'double peran'. Yang punya paras atau body kurang menarik secara nilai penghasilan tentu akan terkalahkan dengan si cantik yang enak dilirik tamu.

Nah, Nining, Lastri, dan Sari pernah lama merasakan kepahitan soal itu. "Sering setiap hari kami (masing-masing) tak mendapat seorang tamu pun. Gilak gak! Sementara, beberapa cewek pemijat yang lain, malah selalu mendapat (tamu) langganan baru," jelas
Sari soal kepahitan dia dan dua temannya di bulan-bulan yang belum lama berlalu. Tiga perempuan muda ini diketahui bekerja di
sebuah panti pijat 'plus-plus' di Medan. Apa lacur hingga 'dagangan' mereka pernah acap tak laku?

Wajar. Kendati wajah mereka terbilang masih enak dilirik, tetapi rata-rata memang kurang menarik untuk ukuran umum laki
berduit yang ingin dilayani wanita aduhai. Apalagi, selain warna kulit tak kinclong dan mengesankan ‘kurang indah’ itu, juga ada kekurangan lain yang sangat prinsipil, yaitu sikap mereka : rada cerewet. Pun sadar dengan kekurangan itu, mereka tetap berkeyakinan : tak semua yang muskil bakal tetap mustahil. Ya, banyak hal yang muskil bakal tidak mustahil. Begitulah. Ketika alam pikir telah buntu, klenik pun jadi pilihan guna merealisasikan keinginan duniawi. Nining Cs idem ditto. Usai mengenal Abah Rahman lewat dunia maya, 3 gadis pemijat 'tak biasa' ini kemudian bersentuhan dengan dunia gaib. Ritual mistik mereka dimulai
tiga bulan lalu. Hasilnya? Percaya tak percaya.

"Sekarang ya sudah jauh beda. Masing-masing kami sehari bisa dapat (penghasilan) Rp1 juta. Itu minimal lho, swear !!" tegas
Lastri. "Dan hampir setiap hari dapat (tamu) langganan baru," sambar Sari, "tapi konsekwensinya : setiap hari kami wajib kirim sajen ke tempat keramat yang tempo hari kami datangi dan ritual mandi di sana. Untung soal teknis itu Abah yang ngurus." Namun bagaimana kisah nasib buntung mereka berbalik untung itu bisa terjadi? Untuk menguaknya, kita harus 'menguliti' sosok Abah Rahman.

Lazimnya cenayang yang terus mengasah kemampuan melihat alam gaib, serta membaca pikiran dan aura seseorang, hari-hari laki tambun (padahal makannya sekadar saja) itu memang dikenal berada di lingkungan angker. Dia acap datang ke makam-makam tua yang tersebar di hutan pelosok Deliserdang. Di sana, ia membawa sesajen dan meminta petunjuk agar niat yang dipanjatnya segera terwujud. Doa itu terus dipanjatkan. Abah Rahman sedikit bercerita.

Suatu tempo, ketika ia sedang berdoa, pohon-pohon besar yang memayungi daerah keramat yang dikunjunginya mendadak bergemeresak. Bergoyang keras seperti hendak tumbang. Padahal tak ada angin kencang. "Itu (salah satu) pengalamanan dari tanda gaib yang saya terima bahwa permohonan yang saya panjatkan bakal menjadi kenyataan," kata Abah Rahman. Kepercayaan soal itu memang bisa dimaklumi. Sebab berdasar peta mistik, sejumlah kawasan hutan di Deliserdang -hingga yang berbatasan dengan wilayah Karo- diketahui kental dengan mitologi Kerajaan Aru Baru (cikal bakal Deli). Kini, lebih 600 tahun setelah keruntuhan kerajaan baheula itu, daerah-daerah semadi Abah Rahman itu pun banyak menjadi pusat kerajaan makhluk halus. (sal)

Minggu, 18 Maret 2018

Asal Terus Diberi Sesajen Roh Bella Dongkrak Obsesi Cewek Malam

BERSAMA belasan korban lain, 9 cewek malam tewas secara mengenaskan di sebuah tempat hiburan di Medan, 9 tahun lalu.

Belakangan, sejak ritual peringatan insiden maut massal itu tak lagi digelar (secara diam-diam) oleh manajemen tempat hiburan tersebut, sejumlah roh korban kebakaran itu pun bergentayangan. Hii...

Nah, bermodal pengembaraan semadi ke banyak tempat keramat, cenayang Abah Rahman menemukan 1 roh korban tragedi itu. Bella, demikian identitas roh wanita itu. Dan Karlina (24), mantan biduan, mengaku telah membuktikan bantuan dari roh baik hati itu. "Biasanya asal berlatar seperti kisah hidupnya yang dulu dipermainkan lelaki, roh Bella akan membantu niat wanita yang meminta pertolongannya. Itu tentu selain sesajen yang disukanya, seperti Minyak Duyung, bunga datuk, bertih, dan sejumlah benda lain yang sama sekali tidak elanggar hukum dunia, rutin didapatnya saban Kamis malam," beber Abah Rahman.

"Nah, Karlina yang pernah menderita dan syukur kini hidup makmur bersama suami sirinya, memenuhi 2 syarat itu," imbuh
Abah Rahman, diamini Karlina. Beragenda mengantar sesajen, Karlina dan guru spiritualnya itu ditemui di Delitua, Deliserdang, Kamis siang (16/3/2018). Seperti apa kiranya derita yang telah dilalui Karlina ? Wanita ini buka kartu.

Cerita pahitnya terjadi Oktober 2016. Saat itu, Karlina masih menjadi biduan kibot di kampungnya. Petaka persisnya bermula dari hubungan simbiosis antara Karlina dan toke grup organ tunggal naungannya kala itu. Laki laki 42 tahun itu butuh fulus hasil aksi vokal plus panggung para biduan asuhannya, dan Karlina, selain juga butuh duit, menginginkan bimbingan sang toke agar mulus menggapai obsesi menjadi penyanyi dangdut profesional.

Begitulah. Bak Denny Sabri mengorbitkan (alm) Nikke Ardilla, begitu pula sang toko kibot menunjukkan keseriusannya mengasah vokal Karlina.
'Kegigihan’ sang toke itulah yang membuat Karlina lengket macam prangko dengan amplop. Karena itu pula, lakon lawas Inul
Daratista berkelana dari panggung ke panggung di seantero kampung di Jawa Timur, pun gigih dilakukan Karlina.

Dia, yang saat itu 'masih lugu' he-eh saja saban ayah 4 anak itu mengajaknya manggung (meski) ke pelosok kampung.
Untuk show di lokasi-lokasi jauh itu, sang toke memang menaikkan tarif honor Karlina. Tapi, di antara show-show yang membuat Karlina
bermalam-malam tak pulang ke rumah itulah ia sukses melampiaskan nafsu purbanya. Berhasil membuat Karlina jatuh ke pelukannya
kontan membuatnya ketagihan. Dan hubungan seks pra-nikah itu pun mulus terjadi berulang kali.

Alhasil, rutinitas panggung dan ranjang itu berujung kehamilan Karlina. Sadar biduan barunya bunting, ia mulai atur jarak. Asal
ditemui Karlina, juragan kibot itu selalu menghindar. Jam terbang show juga mendadak turun drastis. Karlina mulai sepi  job. Kondisi itu sangat beda dengan sebelum hasil tes kehamilan Karlina menunjukkan tanda positif.

Fakta baru itu bikin Karlina pusing tak karuan. Dan semakin tak uring-uringan saat dia tak lagi bisa menyembunyikan kondisi ‘perut buncitnya’ kepada ayah dan emaknya. Rahasia pun terbongkar. Dengan suasana hati ‘hancur-hancuran’, Karlina terus mencari sang bos. Suatu tempo, ‘Arjuna bertaring drakula’ itu berhasil ditemuinya di sebuah pesta hajatan warga.

Nah, seusai manggung, langsung melarikan Karlina dengan motornya. Alih-alih menemui orang tua Karlina, dia malah membawa biduannya itu ke sebuah rumah. Dan di rumah itu, usai kegelisahan Karlina diredam dengan sejuta gombal, kembali mencicipi tubuh montok gadis ini. Ranjang kembali panas. Saking panas, pasangan zina ini bahkan sampai ‘lembur’ 3 malam di rumah itu. Gelora seks yang bergemuruh membuat mereka tak sadar: ayah Karlina sibuk mencari dan berhasil menangkap basah pasangan pra nikah itu.

Sejak peristiwa itu, si bos kibot akhirnya masuk bui, dan Karlina pun diasingkan hingga melahirkan buah hatinya. Kini, bersama anak perempuan
yang terus tak dinafkahi F, Karlina telah memulai hidup bahagianya bersama seorang pengusaha gaek kaya di Medan. Menurutnya, episode baru hidupnya itu bermula dari perkenalannya -via media sosial- dengan Abah Rahman lalu mengikuti ritual ajaran sang spiritualis itu.

"Kehidupan roh-roh itu," timpal Abah Rahman,"sebenarnya ya hampir seperti layaknya kehidupan nyata kita ini. Bedanya, mereka yang membisu itu dapat melihat kehidupan manusia. Karena itulah, masa lalu Karlina membuat roh Bella iba. Soalnya dia dulu (semasa hidup) juga tak jauh beda seperti itu. Jadi, sesuai yang saya 'lihat', karena obsesi fananya tak terwujud karena maut mengerikan itu, Bella yang kini berbentuk roh dan butuh dukungan doa siap sedia membantu kaum Hawa, apalagi yang berlatar seperti hidupnya dulu." Nah, Anda perempuan malam penuh obsesi? Berani mengenal roh Bella? (sal)


Nova, Dari Dunia Malam Menyentuh Dunia Gaib (4/Habis)

Kirim Sajen Saban Kamis, Nova Dapat Transfer Rp50 Juta/Bulan

 Cewek-cewek yang berguru pada spiritualis Abah Rahman dan kemudian menjadi simpanan pejabat, rata-rata dilaporkan mendapat materi menggiurkan. Apalagi Nova yang akhirnya resmi dinikahi sang bupati.

  Begitulah. Sejak romantis berbau serangan aji pengasihan
di Karaoke Eb dan berujung ke ranjang hingga Nova dibandrol Rp20 juta, gadis ini pun  semakin menebar jala asmaranya pada sang bupati. Kencan lain tempo, onces yang tatapannya dikenal mampu menggugah hasrat kelaki-lakian itu berencana menyiapkan service berupa permainan seks liar dan memabukkan.


 Sambil nyanyi berjam-jam, romantisme Nova dan Pak Bupati beradu dengan asap rokok, canda tawa, denting adu gelas, serta malam yang semakin basah oleh nafsu liar dicampur bau alkohol menusuk hidung. Dan sepulang dari karaoke, mereka check-in di ranjang semalaman.
 Seks liar yang mewarnai malam di ujung pagi itu terjadi di kamar suite hotel berbintang kawasan Polonia. Ya, seperti petunjuk Abah Rahman, saat itu Nova kembali menyerang sang Bupati dengan aji pengasihnya. Diucap saat bersenggama, Nova yang diam-diam terus komat-kamit membaca mantera akhirnya berhasil membakar fantasi seks tubang kaya itu. Dan tak sampai sepekan kemudian, kartu ATM untuk keperluan Nova sehari-hari membengkak dengan nilai saldo Rp50 juta. Sejak itu pula, pun saat itu belum dinikahi, saban bulan Nova mendapat kiriman Rp50 juta.


"Pernah sekali waktu aku lupa ngirim duit sajen pada Abah (Rahman), bulan besoknya langsung aneh : aku tiba-tiba gak dapat kiriman uang. Aku dan Bapak juga mendadak jadi gadoh, padahal masalah awalnya sepele. Sejak keanehan itulah, aku takut.
Sekarang saban Kamis aku selalu kirim duit sajen ke Abah. Dan hasilnya memang setiap bulan kiriman Rp50  juta untukku tak pernah ada masalah lagi," tandas Nova yang kini telah 2 tahun menjalin hubungan baik dengan Abah Rahman, guru spiritualnya. (Sal)



Nova, Dari Dunia Malam Menyentuh Dunia Gaib (3)

Didapat dari Abah Rahman Pelet Nova Menyihir Lewat Lagu

Syair atau puisi bisa menjadi mantera ampuh. Demikian keunikan Abah Rahman. Tentu itu terjadi setelah media bahasa lisan itu dimagnetisir alias diisinya dengan aji pengasihan. Begitulah.
Lewat syair lagu 'Killing Me Softly With His Song', Nova pun berhasil merebut hati laki tua kaya  yang kini menjadi suaminya. Ini ceritanya.

Lewat bantuan Nb, germo lawas Medan, Nova dan sang Bupati akhirnya kembali dipertemukan. Kali itu, demi misinya, giliran Nova yang memboking si tua tajir itu. Malam itu mereka jumpa di Karaoke Eb di hotel bintang kawasan Glugur, Medan. Tak tanggung,
Nova mengambil ruangan tipe suite.

Sementara Nb, usai mengantar 'orderannya', berkaraoke bersama ajudan sang bupati di ruangan sebelah. Begitulah. Di ruangan berkelas itu, lagu-lagu era 70-an semacam Killing Me Softly With His Song, atau I Still Believe, My Way, dan One Last Cry distel mengalun lembut, membuat suasana Nova dan sang bupati jadi sangat romantis. Meski terbiasa dengan musik menyentak telinga,
demi ritual gaib seperti petunjuk Abah Rahman, dia pun tak kikuk dengan suasana beda itu. Berdua mereka bernyanyi bersama.
 Sejak 'diasuh' Nb, onces ini memang jadi betul-betul penghibur. Dikelilingi tatapan mata sang bupati yang mulai nakal, Nova terus mengobral senyum khasnya. Tak jarang, saat jeda lagu, dia bahkan mencandai lelaki bangkotan itu. Toast! Untuk kali kesekian, Nova mengajak bupati itu minum bersama.
 Suasana sungguh beda di malam pertemuan kedua itu betul-betul membuat sang bupati serasa melayang di angkasa. Bersama Nova, petualangan seksualnya malam itu bahkan belum pernah ia alami sebelumnya. Lagi-lagi bermodal petunjuk dari Abah Rahman, Nova mafhum tentang keinginan pejabat terkenal itu.

Pak Bupati itu butuh perempuan muda yang cantik untuk bercinta dan menemukan beragam permainan seks yang liar yang tidak ia dapatkan pada istrinya. Karena itulah dia, yang berbody sintal, di malam melancarkan aji pengasihan itu hadir dengan balutan baju yang nyaris memperlihatkan setiap pahatan lekuk tubuhnya. Nova begitu seksi. Begitu proporsional. Tak terlihat sedikit pun lipatan lemak di tubuhnya. Saking memuaskan, masih jadi teman nyanyi di karaoke saja, malam itu Nova telah mendapat pulus yang nilainya mengejutkan. Itu belum lagi misi suksesnya menggaet jiwa sang Bupati. Sekali dayung, dua pulau terlampaui Nova. (sal/ bersambung)


Nova, Dari Dunia Malam Menyentuh Dunia Gaib (2)

Sakit Hati Saat Diboking Broker Suruhan Pejabat


Selain pada orang tua serta sang spiritualis, Abah Rahman, Nova tak pernah mau terbuka soal asal usul perkenalannya dengan laki Tubangnya yang mantan kepala daerah di Sumatera Utara. Tapi lewat beberapa mantan teman dugemnya, Faisal Matondang seorang wartawan media terbitan medan, berhasil merekam jejak si seksi ini. Tentu sejak dia terjerembab ke dunia remang-remang. Sebelum masuk ke ranah cerita mistiknya, inilah gambaran keliaran Nova di tahun-tahun berlalu.

Dugem, dugem dan dugem! Itulah aktivitas Nova, nyaris rutin. Seperti jamaknya cewek malam, Nova pun terperosok ke dunia malam akibat pergaulan bebas yang tak terkontrol orang tuanya. Itu tentu sebelum dia mengenal sang mantan Bupati. Dengan dandanan hemat busana, asal malam-malam gaul : Rabu, Jumat dan Sabtu, si manis berhidung mancung ini selalu 'road show' dari diskotik ke diskotik. Nova memang lebih senang mencari tamu di diskotik ketimbang di kelab atau karaoke. Maklum, onces ini dahulu suka mengonsumsi ekstasy. ‘Vitamin’ itu bisa membuatnya beraktivitas non stop selama 2 hari tanpa istirahat.

  Begitulah. Saking menjadi langganan tetap, wajah Nova menjadi familiar di sejumlah diskotik di Medan. Di sana, di dance floor atau kandang, Nova yang dipengaruhi ecstasy selalu menunjukkan kebolehannya 'berolah tubuh' di tengah musik house yang berdebum kencang. Dengan sangat heboh, dia menggerak-gerakkan seluruh badannya yang sintal. Juga kepalanya : terus digoyang mengikuti hentakan musik racikan dijey. Dia bergoyang bak cacing kepanasan.

  Saking merasakan kegembiraan yang meluap, Nova yang berjojing ria seperti enggan diganggu. Pun begitu dia biarkan juga saat tangan nakal lelaki pembongkingnya bekerja. Karena itulah, malam-malam liarnya selalu berakhir di ranjang tak bertuan. Nova menggilas masa mudanya dengan ber-masyuk ria bersama banyak lelaki kaya. Dan, semakin asyik masyuk ketika onces bagus ini suatu malam ditemukan Nb. Ini sosok germo lawas Medan yang saat itu mendapat tugas dari RA, laki Tionghoa petinggi sebuah Ormas. Kala itu, Nb, yang kini sudah meninggal, disuruh mencari cewek malam elok guna menghibur seorang Bupati kolega bisnis RA. Di sinilah takdir perubahan hidup Nova segera dimulai.

   Tapi jalan menuju kesuksesannya tak langsung terjadi. Ceritanya, saat diboking ke Karaoke Wn di sebuah hotel bintang kawasan Medan Polonia, Nova malah dicueki sang Bupati (kala itu masih berdinas). Tak hanya Nova, di KTV kelas super yang dihuni sang Bupati dan 3 koleganya -termasuk RA- itu juga ada 5 cewek lain. Seperti Nova, 5 cewek 'anak didik' Nb itu masing-masing bertarif Rp 1 juta. Ops, itu fee jasa menyanyi dan joget saja.

  Pun dicueki, Nova segera larut dalam pesta malam itu. Lazimnnya lady escort, dia dan 5 cewek kenalan barunya pun bergoyang seksi di sela riuh musik disko. Mereka joget sambil tertawa, bercanda, dan minum sepuas-puasnya bersama kawanan Om berduit itu. Saking minum terlalu banyak, salah seorang dilaporkan sempat melepas bajunya hingga tanpa tutup bagian atas alias topless. Adegan itu kontan membuat suasana semakin riuh dan liar. Tak dipastikan apakah ecstasy juga mereka konsumsi. Yang jelas, ada beragam jenis minuman di meja ruangan itu. Selain bir dan Black Label tersedia pula Tequila serta Illusion. Jenis terakhir memang dikenal menjadi favorit banyak perempuan malam.

Tapi hingga pasty kelar, Nova tetap tak disentuh laki yang secara usia melebihi umur ayahnya itu. Dia serasa dianggap sebagai cewek tak menarik. Itu membuatnya kecewa dan sakit hati. Nasib yang sama juga dialami 3 cewek lain di situ. Di sinilah kemudian muncul curhat-curhat mereka hingga  Nova  sepakat ingin menaklukkan kesombongan Bupati yang malam itu menyia-nyiakannya.
Dan untuk tujuan itu, Abah Rahman yang namanya kini menjadi referensi kalangan cewek malam di Medan pun menjadi sosok utama yang didatangi Nova. (Sal/ bersambung)

Jumat, 16 Maret 2018

Nova, Dari Dunia Malam Menyentuh Dunia Gaib (1)

Lewat Abah Rahman, Sekarang Dia
Tinggal di Komplek Mewah Medan

Heboh-heboh syur pedangdut Maria Eva dengan seorang anggota DPR 12 kalender lalu atau roman lawas artis Machicha Mochtar bersama menteri era Orde Baru sebenarnya riak di balik gelombang besar kisah asmara terlarang pejabat yang tak mencuat ke permukaan. Skandal serupa banyak terjadi, tak terkecuali di Medan. Soal itu, inilah sebuah fakta di balik tumpukan foto pejabat dan pengusaha (kiriman cewek) yang telah diritualkan spiritualis Abah Rahman.

  Seperti Jakarta, karakter Medan yang juga metropolis membuat 'segalanya' ditentukan oleh standar material. Tanpa uang banyak, hidup tak bakal dipandang baik. Nova, cewek berparas mirip model kontroversial Anggita Sari, pun berpaham seperti itu. Nova adalah nama komersil dari tokoh nyata kisah ini -saat dia masih menjadi cewek malam. Nova satu dari sekian banyak cewek muda berlatar keluarga pas-pasan yang pernah memburu rupiah di balik malam-malam menggairahkan di sejumlah tempat hiburan berkelas di Medan.

  Begitulah. Dengan dandanan nyaris memperlihatkan setiap lekuk body, cewek bertubuh proporsional ini sempat menjadi primadona di panggung hiburan malam. Kala itu, Nova pindah dari pelukan satu lelaki ke pelukan laki lain. Pembokingnya khusus kalangan laki berduit. Rata-rata berumur paruh baya. "Aku cantik, muda, seksi, bisa nyanyi, bisa joget, dan bisa apa saja," demikian pengakuannya mengalir tanpa cacat. Ya, itulah modal Nova saat terjun ke dunia malam guna mengangkat ekonomi keluarganya saat morat-marit.

  Dalam keluarga, gadis yang tak lagi gadis ini bungsu 2 bersaudara. Ia dan kakaknya hanya tamatan SMP. Maklum, ayah mereka hanya buruh bangunan. Karena itulah, sang ibu turut banting tulang dengan menjadi tukang kusuk keliling. Di tahun-tahun berlalu atau saat bermukim di kawasan Titi Kuning, Medan, Nova dan keluarganya diketahui bolak-balik pindah rumah sewa. Tak ada perabotan mewah di rumah mereka yang kecil. Juga lukisan dinding layaknya rumah gedongan. Perabotan yang ada bahkan telah berusia uzur. Tiga kursi kayu di ruang tamu pun warnanya telah kusam. Pernah saat mereka tinggal di rumah kontrak yang entah keberapa, separoh lantainya bahkan tanah. Atap juga banyak yang bocor asal hujan turun. Tapi jalan nasib tak ada yang tahu.

  Siapa nyana Nova yang liar akhirnya dinikahi secara siri oleh seorang mantan kepala daerah di Sumatera Utara. Ia dan orang tuanya kini hidup kaya. Mereka telah punya rumah mewah. Keluarga ini sekarang tinggal di sebuah komplek perumahan elit kawasan Jalan Cemara, Medan. Itu semua bermula dari pesan mistik di sebuah tempat keramat lokasi semadi Abah Rahman. Bagaimana ceritanya? (sal/bersambung)


Rabu, 14 Maret 2018

Rajin Nyajen Niat Terkabul

Namanya pasar pasti ramai, sibuk dan riuh. Tapi ini pasar di alam gaib. Pun tampak ramai dan sibuk seperti lazimnya pasar manusia, tidak satu pun sosok-sosok di situ terdengar bicara. 

Semuanya membisu. Sepi mencekam. Wajah orang-orangnya bahkan nampak sangar. Menunduk tak
memperlihatkan wajah. Membawa sesajen dari banyak wanita malam yang dibantunya, spiritualis
Abah Rahman rutin menyambangi pasar dedemit itu. Di mana?

Pasar dihuni roh-roh bisu itu berada di kawasan Sungai Deli alur Pancur Gading, Delitua Lama,
Deliserdang. Ini masih kawasan situs Kerajaan Aru Baru yang melahirkan mitologi Putri Hijau.
"Tapi seiring maraknya pembangunan perumahan di kawasan ini, pasar demit ini sekarang semakin
terdesak jadi ke arah alur sungai ini," kata Abah Rahman, ditemui di lokasi yang diyakini menjadi pasar lelembut itu, Selasa (13/03/2018) jelang Maghrib. Kepercayaan soal pasar gaib itu juga diyakini banyak sesepuh penduduk Pancur Gading, Pamah dan Delitua Lama. Bahkan
sebagian warga lama di sana meyakini pasar gaib itu bisa dilihat lewat mimpi.
Lalu dari manakah dedemit-dedemit Pancur Gading itu berasal?

Sebagian masyarakat beranggapan, ribuan dedemit yang tumplek-blek di pasar itu adalah
jelmaan roh prajurit korban perang Kerajaan Aru Baru versus Aceh yang terjadi lebih 600 tahun lalu. "Tapi semakin lama jumlahnya
semakin bertambah. Mereka semua dipimpin oleh Bolang Naga," jelas Abah Rahman.

Namun menilik cerita yang berkembang dari mulut ke mulut, nampaknya, sosok Bolang Naga
identik dengan Mambang Diyazid, adik Putri Hijau yang berwujud naga. Dalam mitologi
yang dipercaya, Mambang Diyazid memang mokswa di Sungai Deli.

Abah Rahman terus bercerita. Suatu tempo, saat melakukan semadi di sana, makhluk halus di pasar itu tak hanya banyak bermodel manusia ras Asia, tak sedikit
pula yang berkulit bule atau orang Eropa.  ”Mereka itu rohnya orang-orang yang mati di kawasan
ini. Ya orang-orang zaman baheula jauh sebelum kita ada atau manusia sekarang," jelasnya lagi.

Bergaul dengan masyarakat dedemit di Pancur Gading nyaris bukan pengalaman istimewa bagi
Abah Rahman. Itu saking seringnya dia berinteraksi secara batin -demi terkabulnya niat
dari wanita-wanita klien. "Bagi mereka, makin sering mendapat sesajen, maka permohonan
atau niat duniawi yang kita sorong pun semakin kuat mereka wujudkan. Karena itu pula,
sekarang ini saban hari saya mengantar sesajen (dari pasien) untuk makanan mereka,"
beber Abah. Minyak Duyung, bertih, dan Bunga Datuk adalah 3 jenis sajen paling disuka
dedemit Pancur Gading. Tertarik menguji kesaktian para dedemit di pasar gaib Pancur Gading? (*)

Selasa, 13 Maret 2018

'Karena Mantera Abah, Tubangku Tergila-gila...'

Ritual Keramas Pemikat Jiwa   

KETAHAYULAN memang sukar dilenyapkan. Itu bahkan dirasa semakin bertabur di era milenial ini. Termasuk tentang laku magic kalangan cewek perebut cinta laki tua nan kaya. Bertahun-tahun menggeluti supranatural, Abah Rahman banyak menyimpan fakta soal itu. Ini satu cukilan kisah darinya.

Indah. Sebut saja begitu. Dia sebenarnya tipe gadis idaman. Kendati kulitnya tak seputih Syahrini, tetapi mata, hidung dan mulutnya mempunyai daya pikat. Sayang, Indah tumbuh di lingkungan yang salah. Dan daya tariknya itu menjerumuskan dirinya pada kehidupan yang tak ia sukai. "Tak usahlah diceritakan seperti apa Indah yang dulu," Abah Rahman membuka cerita.

Kisah gaul Indah yang kacau tentu terjadi sebelum si manis itu mengenal dan mengikuti ajaran Abah Rahman. Begitulah. Indah akhirnya tersadar. Itu terjadi saat dia baru hijrah ke Medan dan (lewat teman) mengenal seorang lelaki tua kaya plus baik hati. Sejak awal bertemu, Indah sudah haqul yakin : lelaki itu dapat membebaskannya dari kesengsaraan hidup sekaligus lumpur pergaulannya kala itu. Tapi bagaimana mungkin, 'membaca saja' Indah sulit. Hehee.

Ya, jalan meraih impian memang acap tak gampang. Indah dihadang banyak kerikil. Usaha 'ini itu' yang dibuatnya selalu menuai kegagalan. Perjuangan berliku itu bahkan hampir membuatnya patah arang. Beruntung di balik keputusasaannya, muncul kelihaian. Cinta ditolak, parang eh dukun bertindak. Lewat media sosial, Indah pun mengenal spiritualis Abah Rahman. Gadis yang tak lagi gadis ini pasang susuk? Ops, tidak!

Indah memilih melakukan perjalanan spiritual. "Niatnya (memikat hati laki kaya itu) saya ritualkan di (sebuah) tempat keramat," jelas Abah Rahman soal laku spiritualitas yang ditempuh Indah, juga banyak cewek lain yang memiliki nawaitu seperti Indah dan telah sukses berguru pada paranormal mantan wartawan warta supranatural itu. "Di situlah dialog berupa permohonan agar (si empunya niat) dibantu dalam kesulitan, saya mulai," imbuhnya. Abah Rahman bercerita sedikit soal teknis ritual khusus 
memikat jiwa laki idaman itu.

"Ritual ini harus diikuti dengan niat ikhlas, yakin serta menghilangkan perasaan marah. Mengapa? Selain karena itu disenangi roh leluhur (di tempat keramat), dari 3 rasa itulah niat atau permohonan menjadi nyata bermula." Nah, setelah niat dengan 
pondasi kepasrahan, keteguhan dan keteduhan hati si pemilik hajat dipanjatkan sang Abah,  lagi-lagi air -sebagai sumber segala kehidupan- kemudian menjadi media penting dalam ritual ini.

Air itu tentu bukan air sembarang. Air itu telah dimagnetisir alias diisi Abah Rahman dengan mantera hasil laku kebatinannya di tempat keramat - yang kali ini lokasinya dirahasiakannya. Air 'hidup' itulah yang selanjutnya diguyur ke sekujur tubuh Indah, juga siapa pun wanita pelaku ritual penggaet cinta laki idaman ini. "Ingat, (pelakunya) mandi sendiri, bukan saya mandikan. Ini penting dibilang biar menepis syakwasangka yang tidak-tidak," tegas Abah Rahman. Lalu apa hasil dari rangkaian ritual itu?

"Indah sudah dinikahi lelaki impiannya. Mantera yang hidup dalam air dan membasuh sekujur tubuhnya itu telah membuat Tubangnya tergila-gila. Itu tulis dia," tandas Abah Rahman seraya menunjuk pesan Whatsapp (WA) kiriman Indah padanya. Ketahayulan berbuah nyata...  (*)