Minggu, 20 Mei 2018

Geger Ritual Jarak Jauh Abah Rahman Fotomu Masalahmu, Kirim Biar Terbukti

RITUAL jarak jauh sebenarnya terjadi karena kendala pasien tak bisa bertatap muka dengan paranormal. Bisa juga bentuk menjaga privasi. Tapi konsep itu malah membuat Abah Rahman ketiban order. Apa lacur?

Semua kegegeran soal itu berawal dari foto. Mulanya, berbekal sambungan internet, pasien -dari yang serius sampai awalnya setengah percaya- mengirim data identitas pada Abah Rahman. Juga foto. Ini bisa foto si pasien, atau sosok lain yang menjadi sasaran, bisa pula foto 'mati', semisal bangunan toko, warung, atau barang dagangan. Pengiriman data diri plus foto itu terjadi setelah sang pasien mengungkap masalahnya via telepon.

Tapi dari obrolan sesaat via seluler itu pula magnet soal ritual jarak jauh dengan media foto ini terjadi. Ceritanya, saat mulai mengetahui gambaran masalah yang ingin diselesaikan, penekun spiritual ini pun selalu menyodok sang penelepon. Abah Rahman mulai mengungkap karakter plus latar kehidupan lawan bicaranya.  Ajaibnya, semua ucapannya nyaris tak ada yang meleset. 90 persen benar.

Bahwa Anda begini, pernah berbuat jahat ini dan itu, sekarang tengah bermusuhan dengan si anu, lalu ada seorang saudara dekat (si penelepon) menderita sakit, begitu warna tudingan Abah Rahman pada para penelepon 'tak dikenal' itu. "Lho, kok Abah bisa tahu," demikian selalu reaksi sang penelepon. Ramalan 'kena' itu yang kemudian membuat mereka masing-masing segera mengirim foto. Di sinilah deal untuk memulai ritual jarak jauh itu disepakati.

"Tapi biasanya, belum lagi ritual foto dimulai, ramalan-ramalan pendek saya itu mungkin menjadi bahan cerita mereka ke kawan-kawannya. Itu yang kemudian
besok-besoknya selalu membuat saya heran. Soalnya tiba-tiba saya menerima kiriman foto-foto dari orang-orang yang sebelumnya sama sekali belum pernah berkonsultasi dengan saya," jelas Abah Rahman soal latar fakta order beruntun itu.

Kisah celetuk-celetuk Abah Rahman yang menerawang saat bertelepon dan semua itu akhirnya diakui sebagai kebenaran bukanlah terjadi secara kebetulan. Besar dalam ‘kultur kesultanan' dan ‘adat resam’ membuat cenayang ini sejak muda diketahui sudah tertarik mendalami ilmu terawangan. Ini salah satu ilmu paling diburu para spiritualis.

Terawang sejatinya adalah ilmu untuk melihat kegaiban. Saking diburu, kemampuan melihat alam gaib pun dikenal menjadi mahkotanya perdukunan. Lalu bagaimana cara untuk memiliki kemampuan tembus pandang seperti itu? "Ada yang melalui mantra, ada yang melalui olah kepekaan," jawab Abah Rahman. "Dan saya yang masih belajar ini banyak belajar dari dua cara itu," sambungnya. Ia lalu sedikit bercerita.

Ilmu penerawangan, menurutnya, sangatlah unik. Itu bukan karena pemiliknya acap menjadi asyik karena bisa mengetahui banyak rahasia orang. Bukan. Ilmu itu unik karena tidaklah mudah dipelajari. Tingkatannya bahkan banyak. "Untung sejak dulu saya punya hobi mendatangi tempat-tempat keramat," jelasnya soal muasal kemampuan mata batin itu.

"Mengapa saya selalu nyeletuk, meramal sosok-sosok calon pasien yang setiap hari menelepon saya? Begini. Dengan mengetahui rahasia mereka yang semuanya mengaku tinggal di luar Kota Medan dan akan menjalani ritual jarak jauh itu, saya menjadi sedikit terbantu. Itu penting saat ragam masalah atau keinginan mereka mulai diritualkan di tempat keramat." Abah Rahman semakin mengurai penjelasan kleniknya.

"Nah, setelah tabir gaib kehidupan mereka itu bisa sedikit dibuka, saya pun terbantu untuk membuka mantra agar dapat melihat alam maya. Alam gaib. 'Ora kasamaran marang sak wiji-wiji, byar padang terawangan paningal ingsun'. Itu contoh petikan salah satu mantra untuk menerawang. Mantra kuno itu menerangkan bahwa tidak ada yang samar, semua terlihat secara jelas baik yang nyata maupun yang sifatnya gaib dan rahasia. Makhluk-makhluk halus yang berkeliaran, baik tuyul pesugihan, maupun hantu kuburan terlihat oleh penglihatan mata batin."

"Alam gaib itu sebenarnya berada sama dengan alam kita. Tapi 'dunia lain' itu terhijabi dengan hijab gaib, sehingga tak terlihat. Untuk melihatnya, maka tirainya harus dibuka. Hijabnya harus dihilangkan. Dari situlah kemudian masalah mereka bisa dituntaskan. Masalah apa saja. Mau soal asmara, dagang, rumah tangga, pokoknya segala intrik duniawi. Secara gaib, semua jenis masalah itu dapat dilihat dari foto kiriman para pasien saya." Tertarik? Kirimkan foto Anda ke HP/WA 081376306023. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar