Minggu, 11 Maret 2018

Manjing, Jimat Pedagang dari Makam Tokoh Sakti

MENGEMBARA di gunung tentu menyenangkan. Panorama indah terbentang. Udara segar terhirup. Dan tubuh pun menjadi segar. Tapi bagaimana jika berkelana ke makam-makam keramat?

Itulah kegemaran beda Abah Rahman. Ketertarikannya pada supranatural membuatnya rajin menziarahi makam-makam keramat. Nyaris tak terhitung tempat wingit yang sudah disambangi spiritualis ini. Pancuran keramat Putri Hijau, situs Naga sang Putri di seberang Belawan, kuburan Datuk Rubiah di tepi Sungai Babura, pusara seorang syekh di Jl Putri Hijau, serta makam 'Romo' di Batang Kuis adalah 5 tempat keramat di seputaran Kota Medan yang sering diziarahinya. Itu minus makam-makam angker di sejumlah wilayah lain di Sumatera serta Tanah Jawa. Saking banyak, lakonnya sekilas mengingatkan sosok Fa Hien, peziarah Cina yang suka mistis dan penemu Pulau Jawa. 

"Dari makam orang-orang sakti itu saya seperti menguak zaman yang 'terpendam'. Di zamannya, mereka kan dikenal banyak membuat ramuan alam yang menjadi mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Juga jimat untuk memberkahi jalannya nasib orang-orang yang dulu mereka bantu," kata Abah Rahman soal makrifat dari laku kebatinannya di makam-makam baheula itu.

Manjing, demikian satu di antara sejumlah jimat hasil olah waskitanya di sebuah pusara orang sakti di pedalaman Galang, Deliserdang. Ia menolak menyebut detail lokasi itu. "Kawasan itu ditempati oleh roh-roh yang tampak beraneka bentuk, dan  mereka memiliki keuletan yang luar biasa. Pemimpinnya (semasa hidup) lebih mengandalkan kekuatan supranatural," Abah Rahman mengenang penampakan astral, hasil tirakatnya di tempat itu, belum lama ini.

Karena sengaja dimagnetisir dengan maksud khusus, Manjing sejatinya adalah jimat penglaris usaha. "Manjing artinya menyatukan. Menyatukan kekuatan supranatural dari roh leluhur (di makam keramat itu) dengan si pemegang jimat. Khusus untuk orang yang memiliki mata pencarian sebagai usahawan, misalnya membuka usaha rumah makan, toko emas atau toko kelontong di pasar tradisional, Manjing akan memberi pengaruh berupa motivasi hingga tanpa disadari akan meningkatkan pendapatan dari usahanya. Pemilik Manjing juga akan selalu berfikiran positif, tak pernah ada kekhawatiran soal usaha atau barang dagangannya tidak laku. Perasaan selalu tenang dan terlindungi karena sugesti dari benda itu," bebernya soal khasiat Manjing.

Lalu siapa sosok sakti yang telah memberinya sistem magis dalam jimat khusus pedagang itu? Lagi-lagi Abah Rahman menolak membebernya secara detail. 
Pun begitu, dia sedikit buka kartu. "Dia doeloe (semasa hidup) dikenal mempunyai kekuatan yang besar dan kemauan keras. Sosok yang beribadah terus menerus, berani melawan penjajah yang mematikan mata pencarian rakyat, juga rajin bersedekah tanpa pandang bulu," ujarnya. Siapa tokoh sakti nan dermawan itu? (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar