Selasa, 27 Maret 2018

Lelaki & Mistisisme Dendam Nyai Ronggeng

Oleh : Abah Rahman

GEULIS kawanti-wanti endah kabina-bina, geulis bawa ngajadi endah bawa ti kudrat. Itu untaian penghargaan yang saya ucap saban menyambangi makam-makam keramat penari ronggeng di negeri ini. Di Sumatera Utara, selain di pedalaman Batubara, pusara legenda penari cantik yang mati tragis itu juga ada di Kampung Kolam, Deliserdang.

Ronggeng memang bukanlah tarian sembarang. Ini seni gerak irama tubuh yang mengandung energi batin. Secara mata telanjang, mistis tarian ini sudah terlihat saat sang wanita menyorongkan ayat-ayat puitis pada lelaki yang menemaninya meliuk-liukkan tubuh di antara irama gesekan rebab berpadu tabuh gong. Di sini, tabiat seks pun mulai terumbar.

Ronggeng Dukuh Paruk, novel karya Ahmad Tohari telah membeber kaitan seni tari itu dengan aktifitas pelacuran terselubung. Bagi penarinya seolah tidak ada kata haram untuk mengumbar nafsu seks kepada siapa saja. Tapi itu dirasa wajar karena dalam dunia kebatinan, seksualitas tanpa pernikahan memang hal lazim. Kemukus, bukit selingkuh di Sragen, Jawa Tengah, bisa menjadi bukti soal kepercayaan itu.

Tak hanya erotis, ronggeng pun dikenal lahir dari kisah kebencian selangit Dewi Rengganis pada sekalangan lelaki. Dia yang bernama lain Dewi Samboja adalah mitos hidup dari Tanah Sunda. Lahir dari rahim bernama dendam kesumat tak nyana membuat tak sedikit penari ronggeng akhirnya mati secara mengenaskan. Dibunuh lelaki kemudian mayatnya dibuang. Tragedi senada pun dialami Nyai Ronggeng di Batubara, juga yang di Kampung Kolam, Kecamatan Percut Seituan,
Deliserdang.

Nah, kisah dendam berkalang tanah itu akhirnya menumbuhkan mistisisme. Mistisisme sang nyai terhadap kaum Adam. Itu terbukti dari banyak perempuan muda yang sering menziarahi makam Nyai Ronggeng. Di situ mereka memohon macam-macam. Kebanyakan mohon agar dirinya bisa tenar dan cantik seperti Nyai Ronggeng semasa hidup. Praktik tak beda dan lebih metafisis juga telah berulang kali saya gelar di sana. Ini tentu untuk mewujudkan niat sejumlah pasien
(wanita) saya yang ingin menaklukkan hati lelaki pujaan mereka. Dan, daya mistisisme dendam Nyi Ronggeng memang terbukti ampuh.
Ritual komunikasi batin terhadap roh penari ayu itu ujungnya membuat banyak hati lelaki kaya klepek-klepek.

Setidaknya, demikian kata pasien-pasien wanita langganan saya. Tapi guna meraih kemampuan magis yang tanpa embel-embel tumbal mengerikan itu dibutuhkan kelengkapan spiritual. Ini soal mahar yang harus rutin disetor ke dunia okultisme sang nyai. Khusus soal ini, siapa yang berminat bisa langsung mengontak saya.

Begitulah. Karena makamnya dijadikan tempat meminta, lokasi di sekitar kuburan itu pun menjadi tempat angker. Meski belum pernah melihat penampakan sang nyai, saya yang saban ke sana untuk membantu pasien wanita sering mendengar alunan ronggeng gaib. Musik itu memang mistis. Suaranya sangat indah. Magis. Saking magis, siapa yang mendengarnya akan terbuai. Ada daya penarik kuat yang membuat orang betah dengan musik tradisional itu. Malah saya yang sering migrain bisa langsung sembuh mendengar suara ronggeng gaib itu. Mendengarnya saya bahkan serasa terlempar ke masa 100 tahun lalu, saat ronggeng masih sering dipergelarkan. (*)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar