Rabu, 21 Maret 2018

Keijabahan 'Astana' Abah Rahman Diakui

MAYA menangis. Dia menggigit bibirnya. Air bening meleleh dari kelopak matanya. Suami kabur, harta bertumpuk bersih tandas. Dipandu Abah Rahman, derita itu dia ungkap di sebuah tempat keramat, ‘perantara’ yang kemudian membuka jalan turunnya ijabah Sang Pemberi rezeki dan kenikmatan hidup.

"Ya, tak ada yang menyangka, sebulan setelah ritual itu, jalan hidup baru yang lebih makmur dan berkah pun mulai dia (Maya -red) dapatkan," jelas Abah Rahman soal akhir prahara hidup perempuan ayu 27 tahun itu. "Sekarang dia buka (usaha) restoran, masih di wilayah Medan ini juga, kalau tak salah : restorannya bahkan sudah buka cabang di 3 lokasi," imbuhnya.

Tapi dunia memang bukanlah sejatinya surga. Setan dan malaikat terus berebut peran di setiap detak jantung manusia.  Dan segelintir korban dari pertempuran dahsyat sampai hari kiamat itu pun meminta 'pengayoman' lewat Abah Rahman. Begitulah. Lain tempo, keluh dan resah tak kalah  menyayat datang dari Widya. Lengkapnya, Widya Astuti.

Perempuan 29 tahun itu hidup sendiri. Suami, orang tua, dan 2 anaknya begitu cepat meninggalkan dunia ini. Bersama harta, hidup orang-orang tercinta itu direnggut musibah kebakaran. Hidup miskin dan tertekan sebatang kara hampir membuatnya menyerah. Beruntung itu berhasil dilawan. Lewat spirit daya gaib dari tempat keramat yang dihembus Abah Rahman, Widya akhirnya yakin kehidupan indah ada di episode masa berikutnya.

Widya bangkit dari kubangan keterpurukan. Bisa kembali membangun pondasi ekonomi yang lebih kuat, dia kini hidup tanpa kelu. Tanpa kaget lagi dengan dera kemiskinan. "Nasib barunya dimulai sejak dia dicintai seorang duda kaya," kata Abah Rahman. Seperti awal proses menuju perubahan takdir ratusan orang (kebanyakan wanita) yang sukses menerima daya magis
cenayang ini, foto laki tajir gawe Widya itu juga sebelumnya 'diendapkan' Abah Rahman di tempat keramat. Persisnya, astana atau makam leluhur sakti.

Widya atau Maya adalah 2 di antara 1001 sosok nyata yang telah membuktikan keijabahan dari ritual sang Abah di astana keramat. "Bagi saya," beber Abah Rahman, "astana adalah sumber kekuatan metafisis. Kalau mau bukti, buka lagi sejarah perang hebat Ontowiryo atau Pangeran Diponegoro (1825-1830) yang bikin Belanda ampun-ampun. Kenapa tentara Belanda yang banyak dan bersenjata modren itu bisa dibuat kocar-kacir? Pangeran Diponegoro dan pasukannya kan dibantu roh leluhur yang ikut ngamuk karena makamnya digusur Belanda untuk dijadikan jalan."

"Berarti karena ada bantuan tak kasat mata. Nah, begitu pula jawaban atas misteri energi dari astana keramat yang telah membantu problem banyak orang yang datang ke saya. Intinya, saat mulai meminta ayoman hingga kemudian dibantu, orang itu atau si pemilik niat wajib punya keyakinan yang kuat dengan astana atau makam keramat yang dijadikannya tempat bersandar menyesaikan masalah. Keyakinan itu pun  jangan sampai salah tempat. Dia harus terus ditempatkan pada rasa ikhlas serta patuh dengan segala petunjuk dari saya. Itu syarat penting! Jadi, asal orangnya tak bawel, masalah apa pun yang dibawanya bisa berhasil diselesaikan." Giliran siapa tertarik? (sal)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar