Sejak zaman dahulu kala,
susuk sudah banyak digunakan, terlebih di kalangan kaum bangsawan. Tentunya tujuannya
untuk kewibawaan, pengasihan, welas asih juga sederet kemampuan gaib lainnya. Tak
terkecuali pada zaman sekarang, susuk tetap eksis, khususnya dikalangan pelaku
dunia hiburan.
Bicara mengenai susuk, Abah
Rahman punya sebuah layanan bagi para pemburu susuk. Namanya susuk samber
lilin. Dipasang di wajah. Proses pemasangannya pun tidak sakit.
“Susuk ini sudah banyak
dipakai oleh kalangan pengusaha, penguasa dan juga pekerja hiburan. Daya
pesonanya sungguh dahsyat membuat yang melihat akan langsung terpikat,” ujar
Abah Rahman yang bisa dihubungi di nomor 081376306023.
Khusus bagi Anda yang
berprofesi di dunia hiburan malam, isteri simpanan, marketing dan lainnya,
susuk ini sangat cocok digunakan karena daya tariknya sungguh luar biasa. Siapa
pun memandangnya akan lagsung terpikat.
Masih menurut Abah Rahman,
khasiat susuk samber lilin ini sudah lama teruji. Karena kekuatannya berasal
dari alami dan gaib. Ditambah lagi, sebelum dipasang telah diritual dulu dengan
ilmu gaib yang mumpuni.
Mengenai kehebatan susuk
samber lilin ini sudah banyak yang membuktikannya. Paling tidak ini yang sudah
diakui Marni, seorang karyawati panti pijat di kota Medan. Pengakuannya pada
Abah Rahman setelah memakai susuk samber lilin ini, pelanggannya makin royal
dan sayang padanya. Marni mengatakan, persaingan di dunia terapist panti pijat
sungguh sangat ketat. Karena pendatang baru selalu ada.
Marni pernah merasakan hal itu, dimana saat
itu pendapatannya menurun drastis bahkan minus. Disaat jatuh dan terpuruk
itulah, ia kemudian membekali dirinya dengan susuk samber lilin. Lewat
kemampuan dan olah batin Abah Rahman, susuk samber lilin itu bekerja siang
malam. Tamu yang dulunya pelit sekarang royal, bahkan pelanggan pelanggan baru
berdatangan untuk mencari Marni.
“Luar biasa memang kekuatan
susuk samber lilin ini, pengaruhnya sangat kuat dan cepat,” ujar Marni sambil
tersenyum puas. Bagi Anda yang ingin
dipasang susuk samber lilin bisa menghubungi Abah Rahman. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar