Selasa, 29 Januari 2013

Kisah Penampakan dari Tanjung Morawa

 KISAH ini merupakan antara percaya dan tidak. Desa Bangun Sari di Tanjung Morawa, berdasarkan pengakuan orang orang yang menggeluti dunia supranatural, bukan lah desa biasa. Ia juga banyak dihuni makhluk dari kalangan lemembut. Seperti  apa kisahnya ?

Inilah desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa.  Sebuah desa yang mempunyai banyak pesona, salah satunya sebagai sentra bisnis bunga dan tanaman hias lainnya. Bahkan, oleh Amri Tambunan, Bupati Deli Serdang , Desa Bangun Sari digadang gadangkan menjadi Kawasan Wisata Bunga yang menjadi tempat berkunjung turis sekaligus tempat jual beli beraneka ragam bunga. Kawasan tersebut akan ditata rapi sehingga setiap orang akan berkeinginan singgah di desa tersebut setidaknya saat melintas.

Demikian diungkapkan Bupati Deli Serdang Drs H Amri Tambunan di hadapan ratusan penangkar bunga dan gerabah serta warga sekitar, saat mengadakan temu wicara di Desa Bangun Sari Gang Madirsan Tanjung Morawa, tahun 2008 lalu. Bunga yang dibudidayakan di lokasi itu sudah menembus pasar mancanegara seperti Thailand, Malaysia, Singapura dan negara lainya. Namun para petani menyatakan tidak bisa berbuat banyak karena kekurangan modal dalam mengembangkan produksinya.

 Begitulah sekilas gambaran desa Bangun Sari ini. Mengenai penampakan ganjil  tentang munculnya sosok sosok mahluk gaib, hal tersebut dialami oleh Kang Fitri dan Kang Bandi.

 Alkasih seperti diceritakan Kang Fitri, hal ikhwal penampakan yang dialaminya bersama Kang Bandi karena kesenangan mereka bergadang sampai larut.

 “Yah namanya anak muda kita sering keluyuran hingga larut malam,” ujarnya di awal pembicaraan. Lokasi penampakan ini berada di belakang sebuah pabrik pengolahan pakan ternak dan sebuah lembaga pendidikan, tepatnya dijung Gang Suka Mulia.

 Menurut Kang Fitri, peristiwa yang dialami Kang Bandi rekannya, ketika senja  hari. Saat itu Kang Bandi baru saja pulang mancing. Di tengah perjalanan, persisnya diujung Gang Sukamulia ia bertemu dengan wanita cantik dan aduhai, mirip wanita wanita pada zaman raja raja dahulu. Kulitnya putih mulus dan hanya dibalut oleh kain merah. Seolah wanita itu membiarkan mata Kang Bandi menikmati tiap lekuk tubuhnya.

 “Kang boleh aku ikut,” ujar wanita itu.

 “Tentu dinda, silahkan naik,” kata Kang Bandi sambil senyum sumringah. Dan, tanpa sungkan, tangan wanita yang baru dikenalnya itu sudah  melingkar di pinggang Kang Bandi.

 “Mau kemanakah Dinda sebenarnya ?” tanya Kang Bandi dengan suara berat, karena tak tahan dengan aroma tubuh wanita itu yang begitu menggairahkan.

 “Pokoknya kita jalan aja dulu,” kata wanita itu dengan suara mendesak mirip artis Julia Perez.

 Kang Bandi pun memacu kereta bebeknya meninggal tempat itu. Ia bagai dikomando oleh wanita itu. Kang Bandi bagai lupa diri ketika membonceng wanit a itu.

 “Kang sudah kang, sudah sampai saya,” ujar wanita itu seraya turun dari boncengan. Bagai tersadar dari mimpi, Kang Bandi bengong. Ia melihat suasana sekitar jadi lain. Sunyi dan gelap. Ia ternyata berada di komplek pemakaman desa. Badannya sontak menggigil ketakutan, Kang Bandi pun menggenjot kereta bebeknya kembali ke Gang Suka Mulia dan disitulah dia bertemu dengan Kang Fitri, sohib kentalnya.

 “Saat itu saya lihat Kang Bandi ketakutan sekali,” kata Kang Fitri mengingat kelakukan sohibnya itu. Sedangkan Kang Fitri sendiri, juga mengalami kejadian yang tak kalah serunya. Sewaktu ia melintas tak jauh dari ujung Gang Sukamulia sewaktu malam , tepatnya di daerah perkebunan kelapa sawit, ia melihat banyak sekali bayangan bayangan gaib. Seperti  pasukan serdadu Belanda tanpa kepala dan kambing kaki tiga.

  “Memang banyak orang yang tak percaya kalau saya mengisahkannya, tapi saya sendiri yang mengalaminya ,” ujar Kang Fitri dengan mimik wajah serius.

 Begitulah sekelumit sisi gaib dari desa Bangun Sari Tanjung Morawa. Ini hanya fenomena kehidupan gaib di sekitar kita. Terserah Anda , boleh percaya boleh juga tidak. (Abah Rahman)

Jalan Binjai – Kuala Tiap Saat Minta Tumbal



Dibalik keheningan ruas jalan Binjai Kuala, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara,  menyimpan sebuah cerita horor. Di tempat ini, sering terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa. Jika ditelusuri secara gaib, ada misi khusus dalam tiap peristiwa ini. Seperti apa ?
 Ruas jalan ini tak ada bedanya dengan kawasan pedesaan lainnya. Tidak sibuk. Sesekali dilintasi kenderaan bermotor. Di kiri kanannya, terdapat pemukiman penduduk. Asri dan nyaman. Lokasinya tak jauh dari Kantor Camat Kuala, Kabupaten Langkat. Saat ini, jalannya sudah di aspal hotmix. Sehingga kenyamanan dalam berkendara sangat terasa ketika melintasinya. 
 Jalan ini juga merupakan jalur utama untuk menuju Daerah Tujuan Wisata Bukit Lawang,  Bahorok. Sehingga pada hari – hari Libur Nasional, jalan ini makin ramai dilintasi oleh Wisatawan Domestik bahkan Internasional. 
 Ada pun lokasi yang kerap terjadi kecelakaan maut tersebut antara Pekan Kuala dan Pasar I. Di tempat ini kecelakaan itu terjadi tidak  pandang waktu. Baik siang maupun malam. Bahkan, nyawa pun sudah tidak terhitung lagi meregang di tempat ini. Teranyar, peristiwa di malam Tahun Baru 2013 yang membuat sekarat anak pengusaha toko mas. Ia mengalami kecelakaan fatal di tempat itu yang membuatnya harus opname berhari hari. 
 “Yah, tempat ini sering terjadi kecelakaan maut. Rata rata yang menjadi korbannya adalah anak muda. Mereka sering mengalami kecelakaann tunggal alias jatuh sendiri,” ujar salah seorang warga sekitar yang tak mau namanya di ekspos. 
 Pria paruh paya ini juga menambahkan, jika anak muda yang mengalami kecelakaan di tempat ini selalu meregang nyawa. Apakah dahulu mengalami koma berbulan bulan, atau mati kontan di tempat peristiwa. 
 “Pernah juga, yang kecelakaan di tempat ini orang tua. Tapi dia tidak begitu parah, tapi kalau anak muda, ngeri awak nengoknya,” ujar warga lain membahkan. 
  Masih menurut penuturan warga sekitar, para korban kecelakaan di tempat ini mengaku, mereka merasa ada memanggil di pinggir jalan. Tepatnya dari pohon mahoni yang banyak tumbuh di sisi jalan. Karena panggilan itulah, konsentrasi mereka jadi buyar dan mengakibatkan kecelakaan tunggal. Apalagi anak anak muda sering ngebut jika berkendara. Tak pelak, mereka makin parah ketika mengalami kejadian.  Panggilan itu pun bermacam-macam kendengarannya. Ada seperti teriakan, bentakan atau memanggil nama pengendara tadi dengan begitu kuatnya. Tak ayal, inilah yang menjadi sumber malapetaka itu. 
 Bukan hanya itu saja, para korban juga mengaku, pikiran mereka tiba tiba kosong, ketika melintasi di tempat itu. Sejurus kemudian, seperti ada yang mengendalikannya. Sehingga para korban tersebut hilang keseimbangan dan terjatuh.

Ada Uang Terjatuh, Sebagai Pertanda
 Karena seringnya peristiwa itu, Ada sebuah pertanda yang begitu diyakini warga sekitar bila kecelakaan akan terjadi. Biasanya, jika ada uang terjatuh di sekitar tempat itu, maka tak lama lagi,  akan ada nyawa melayang .
 “Seperti itulah biasanya, jika ada uang yang kami temukan jatuh di tempat ini, maka siap siaplah kita mendengar kabar akan ada tabrakan atau kecelakaan tunggal,” komentar warga sekitar. Tak peduli apakah uang terjadi logam atau kertas. Tapi itulah pertandanya. Dan jarak antara tanda tersebut dengan peristiwa tidak berlangsung lama. 

Untuk Tumbal Pesugihan
Menurut pendapat penulis, hal tersebut dilakukan oleh orang orang pelaku pesugihan kekayaan. Mereka menginginkan nyawa sebagai tumbal pesugihan mereka, maka dengan cara itulah dilakukan. Hal tersebut dilakukan agar jejak mereka tak ketahuan dan pesugihannya pun terus berjalan sukses. 

Selalu Istigfar
Sebagai cara aman agar terhindar dari mara bahaya, sebaiknya, jika anda melewati ruas jalan ini, selalu berdzikir tanpa lepas kepada Allah SWT. Agar kekuatan gaib tersebut jangan sampai mempengaruhi alam bawah sadar diri kita. Sehingga kita bisa selamat sampai tujuan. 

Diteror Gaib
Selama penulis mendapat info tentang peristiwa ini, batin penulis resah. Begitu juga setelah usai memotret dan melakukan wawancara dengan orang Kuala. Saya seperti diikuti oleh sebuah bayangan yang terus berkelebat. Sepertinya ia tidak senang kalau berita ini ditulis. Tapi saya tidak bermaksud apa apa, hanya sekadar berbagi, itu saja, tak lebih. Agar kita semua lebih berhati hati.  (Abah Rahman)

Dibantu 2 Sahabat dari Alam Gaib

               KARENA keranjingan mengunjungi tempat-tempat keramat, saya mengalami pengalaman mistis. Termasuk punya sahabat dari alam gaib.
             Kebiasaan menyendiri, membuat saya selalu pergi kemana mana juga sendiri. Saya menjadi betah dengan kesendirian karena dengan begitu, saya bebas kemana mana dan melakukan apa saja. Terlebih tidak ada yang menyaksikan. Itu saya lakukan dari anak anak hingga sekarang ini, usia kepala tiga. Saya akui memang, dalam pergaulan saya sering dikucilkan, tidak dianggap, atau bahkan, di panggil apabila diperlukan, hal itulah yang kemudian membuat saya lebih betah dalam kesendirian.
            Sedari kecil saya sangat hobby mendengar serial sandiwara radio. Bahkan orang tua saya mengatakan, kalau sudah mendengar sandiwara, saya seperti paku. Diam mematung. Sehingga, sedikit banyak, alur cerita dan apa apa yang diceritakan, telah mempengaruhi alam pikir bawah sadar saya. Apalagi yang menjadi bahan ceritaan didominasi cerita cerita supranatural. Akhirnya saya terobsesi.
            Semuanya diawali kegemaran saya mengunjungi kediaman orang pintar. Dengan berbekal gula 1 kg, teh dan panganan kecil, saya sudah bisa berkonsultasi sepuas puasnya dengan mereka. Entah sudah berapa puluh orang yang saya datangi. Selain itu, saya juga hobby mengunjungi yang katanya tempat keramat. Di tempat tempat itu juga, atas usul para orang pintar yang saya kunjungi, saya disuruh untuk semedi alias bertapa.
            “Walaupun sebentar itu sudah cukup,” ujar mereka pada saya.
            Ada kenikmatan tersendiri ketika melakukan itu. Setelah mukim di Medan, tempat tempat seperti pemandian Putri Hijau di Pamah Deli Tua, Makam Datuk Darah Putih di Jalan Palang Merah, Syeh Said Bahrain di Jalan Putri Hijau dan tempat tempat lainnya yang dianggap keramat.
            Setelah mengunjungi tempat tempat tersebut, saya merasakan ada energi yang terus mengikuti saya. Bahkan kemana pun pergi. Hingga akhirnya, walau pun kemana mana sendiri, tapi dalam hati, saya merasakan ada yang menemani.
            “Itukan hanya halusinasimu saja, mana ada itu,” kata salah seorang sahabat padaku. Mendengarnya, saya hanya bisa diam saja. Tak bisa memberi komentar banyak, nanti jadi makin panjang ceritanya.
            “Jika kamu meyakini tentang suatu hal maka selamilah sedalam dalamnya,” ujar salah seorang teman yang memiliki pendidikan tinggi.    Hal ini jualah membuat saya makin semangat untuk terus menjelajahi dunia irrasional ini.
Dalam pengembaraan menjelajah tempat tempat keramat ini, saya berkenalan dengan orang pintar yang ada di Galang, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam kesehariannya pria itu juga membuka praktek pengobatan bagi orang orang yang datang padanya. Bahkan, biayanya seikhlas hati.
Olehnya saya pun diberi wejangan seputar supranatural. “Saya lihat kamu memiliki leluhur yang memiliki ilmu gaib yang tinggi. Saya bisa hubungkan lagi kamu dengan gaib leluhur leluhurmu dahulu. Sediakanlah perangkatnya, sebuah gentong kaca dan lumpang (alat penumbuk padi). Dan datanglah pada malam Jumat,” ujar pria itu. Dengan keyakinan penuh, saya pun menyanggupi permintaannya itu.
Setelah lebih kurang dua minggu, saya pun kembali datang ke tempat itu. Olehnya saya pun dibekali gentong dan lumpang.
“Yang gentong ini bernama Syeh Datuk Mustafa dan ini Ki Lumpang,” ujarnya. “Disaat saat kamu membutuhkannya berilah dia Fadiah Alfatiha 1 x, dan tiap hari Kamis kamu beri bunga datuk dan telon. Alangkah baiknya kamu beri lampu dan minyak wangi Malaikat Subuh,” paparnya panjang lebar.
Walaupun sudah setengah abad meninggalkan dunia, keilmuan Syeh Datuk Mustafa masih abadi hingga saat ini.
Tempat datuk gaib ini saya buat di sudut kamar kerja. Di depannya ada aneka bunga, minyak, air kemudian saya beri payung,


Siapa Syek Datuk Mustafa ?
Syeh Datuk Musfata adalah seorang dukun sakti di zamannya. Ia hidup sekitar tahun 50-an. Bermukim di Air Joman, Asahan, Sumatera Utara. Pada zamannya ia sering dimintai tolong orang orang  dalam hal masalah rumah tangga, pelet, pelarisan, jodoh terhalang, karir terhambat.
“Pada masa hidupnya, Datuk Mustafa merupakan seorang dukun. Isterinya cantik jelita, walaupun ia mengidap penyakit kaki gajah. Orangnya ramah dan pembawaannya yang tenang selalu membuat orang suka padanya,” terang Hasan Manurung, seorang mantan Pengawas Sekolah dari Air Joman. Hasan Manurung, yang kini sudah almarhum. Hasan Manurung mengatakan hal tersebut, ketika ia dirawat di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan hingga menghembuskan nafas terakhirnya. Ada pun hubungan pertalian saudara dengan Hasan Manurung, dia adalah Uwak Saya.
“Pokoknya, kalau sudah urusan asmara , bereslah,” Ujar Hasan Manurung waktu itu. Kala itu, saya mendengarnya hanya senyum senyum saja. Karena dalam kenyataannya, Uwak saya yang satu ini memang terkenal Playboy.
Dilihat dari penampilannya, Hasan Manurung, memang parlente, di samping itu, ia memiliki kharisma yang membuat wanita jadi mudah ditaklukkannya. Tapi kini semuanya sudah berlalu. Ia sudah lain alam dengan kehidupan saya. Ya, sama dengan Syeh Datuk Mustafa.
Mendengar itu, saya semakin paham dan yakin. Kalau gaib yang satu ini bukan gaib sembarangan. Yang diletakkan dalam gentong itu adalah, Qarin ilmunya Syeh Datuk Mustafa. Dan akhirnya, Kekuatan gaib tersebut kugunakan untuk membantu orang orang yang meminta tolong. Ibaratnya sebagai mitra kerja saja. Tidak ada perjanjian khusus.
Lewat bantuan gaib inilah, saya kemudian mengeluarkan Cincin Pintu Rezeki. Media ini sangat populer di kalangan pedagang sebagai pelaris tingkat tinggi. Lewat kekuatang gaib dari Syeh Datuk Musfata, Cincin Pintu Rezeki berkekuatan sangat ampuh untuk menarik rezeki.
Tak hanya itu, berbagai permasalahan sehari hari anak manusia, Insya Allah lewat karomah istana gaib ini bisa teratasi.

Siapa pula Ki Lumpang ?
Ki Lumpang juga sebangsa dengan Syeh Datuk Mustafa. Tapi secara kegaiban, Ki Lumpang memiliki pangkat lebih tinggi.  Sekelas wali songo lah perannya.
Semasa hidupnya  ia seorang pertapa di sebuah bukit di tanah Jawa. Suatu masa, datang banjir besar, hingga menenggalamkan bukit itu. Ketika airnya telah surut, bukit tadi berubah bentuk seperti lumpang. Sejak saat itulah gelar Ki Lumpang disandangnya, hingga masuk ke alam gaib. Peran Ki Lumpang dan Syeh Datuk Mustafa, sama sama sebagai mitra kerja saya.
Dua gaib ini selalu memberi petunjuk maupun peringatan melalui mimpi atau pun bisikan hati. Yang pada intinya untuk menuntun saya dalam membantu orang orang. Tentunya, semuanya terjadi berkat izin dari Tuhan Yang Maha Esa. (Abah Rahman)

Kehidupan Gaib Persimpangan Jalan Putri Hijau Medan

 Sesuai dengan namanya, Jalan Putri Hijau Medan, menyimpan banyak sisi sisi gaib. Karena nama yang digunakan  bukanlah sembarangan. Putri Hijau, kekuatan gaibnya sampai kini masih ada. Paling tidak begitulah bila dilihat dari kaca mata para dukun.
Sejarah Putri Hijau dimulai dengan keinginan Raja Aceh mempersunting Wanita cantik yang ada di Deli. Namun, karena adanya penolakan sehingga timbul peperangan. Saat itulah Putri Hijau, yang hendak dibawa ke Aceh setelah Kerajaan Aru Baru takluk di tangan pasukan Kerajaan Aceh, dihadang seekor naga yang diyakini jelmaan dari abangnya Mambang Diazid. Keberadaan Putri Hijau sejak saat itu hingga kini misterius, namun ada versi menyebut dia sampai sekarang berada di lautan.
Cerita tentang kecantikan Putri Hijau tidak berbeda dalam dua versi yang berkembang. Konon, karena cantiknya sampai-sampai Raja dari Kerajaan Aceh yang tidak terungkap jelas namanya tergiur. Tetapi, Putri Hijau menolak lamaran itu.
Raja Aceh merasa tersinggung dan terhina sehingga mencari pasal lain untuk menyerang Kerajaan Aru, dan akhirnya putri tunggal Kerjaan Aru itu takluk. Dalam versi itu juga disebutkan bahwa Putri Hijau punya dua saudara laki laki, yaitu Mambang Diazid yang menjelma jadi naga dan Mambang Khayali yang menjelma jadi Meriam Puntung. Penemuan benteng Putri Hijau di Desa Delitua Kampung, Kec. Namorambe, Kab. Deliserdang, atau sekitar 10 Km dari Kota Medan pada 1970-an semakin menguatkan keyakinan bahwa Putri Hijau memang ada. Bila dilakukan penelitian seksama untuk itu, hasil penelitian para sejarawan lokal ataupun asing terhadap keberadaan benteng Putri Hijau bersama tempat pemandian yang dikenal dengan Pancuran Gading Pemandian Putri Hijau di kawasan yang sama, juga akan membuka tabir baru tentang Putri Hijau dalam versi lain.
Ya begitulah sekilas sejarah Putri Hijau yang penulis rangkum. Sementara dari sisi mata klenik, Putri Hijau secara gaib terus ada di tengah tengah masyarakat Medan ini, tentunya bagi yang percaya dan yakin akannya. Bukan bermaksud memuja atau menduakan Tuhan Yang Maha Esa, pengalaman pribadi penulis, Putri Hijau mau membantu siapa saja yang ingin dibantu dalam berbagai hal.
Pengalaman pribadi penulis, awalnya berkenalan dengan gaib Putri Hijau karena kerap mengunjungi Pancur Gading. Di tempat itu, saya sering berdoa, bermeditasi mendoakan orang orang yang minta tolong. Baik dalam masalah usaha, asmara, perjodohan, karir dan lain lain. Ketika melakukan ritual di tempat itu, saya seperti memiliki energi yang kuat dalam mendoakan  hajat. Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, kemudian saya memberikan fadiah Alfatiha kepada Putri Hijau. Kemudian berdoa atas izin Allah SWT minta bantu pada Putri Hijau.
Sudah menjadi kebiasaan saya. Sebelum melakukan ritual di tempat itu, saya membawa sesajen. Terdiri dari bunga datuk, telon, hio dan bunga macan kera jika ingin mandi di pancuran. Suasana yang alami, ditambah tempat ini sering dijadikan tempat ritual, membuat saya menjadi betah ngalap berkah di tempat ini.  Apalagi, hasilnya selalu mustajab.

Mistik Persimpangan Jalan Putri Hijau
Ada hal gaib lain yang bersentuhan dengan Putri Hijau. Lokasinya persis di persimpangan Jalan Putri Hijau Medan dan Jalan Guru Patimpus, depan Stasiun TVRI Sumut. Berdasarkan mata batin  seorang cenayang perempuan, yang tak ingin namanya di ekspos di media, gaib Putri Hijau kerap berada di persimpangan jalan itu.
“Ia disana untuk singgah saja, bukan untuk tujuan apa apa. Jadi saya sarankan, jika melintasi jalan itu, terutama senja hari, jangan suka ngomong kotor atau pun bertingkah di luar kewajaran, bisa bisa kesambet, imbuhnya kemudian.
Catatan saya, melintasi jalan Putri Hijau pada malam hari memang menyisakan pengalaman gaib tersendiri. Suasananya terkadang mencekam, dingin dan menghanyutkan. Apakah itu pertanda gaib Putri Hijau lagi berada di tempat itu ? Silahkan anda  uji nyali malam nanti. (Abah Rahman)

Kamis, 03 Januari 2013

Misteri Batu Akik

Akik adalah benda yang memiliki bentuk yang kecil dan biasanya berada pada emban. Emban adalah tempat ditempatkannya akik dengan keperluan dapat dikenakan pada tangan. Akik terdiri dari beberapa jenis tergantung dari dari bahan dasar yang menjadikannya batu hiasan tangan. Akik disebut juga sebagai batu hias, sedangkan emban disebut sebagai cincin tempat diletakkannya batu cincin.

 Jika dihubungkan dengan keberadaan kekuatan gaib di dalamnya, maka yang dimaksud akik adalah suatu benda yang digunakan pada cincin sebagai mata cincin yang merupakan hiasan dan atau merupakan wadah sebuah kekuatan gaib.

 Akik paling banyak adalah berasal dari bebatuan yang memiliki keunikan tersendiri. Keunikan dari batu bias berasal dari bentuk, kelangkaan, kekerasan, keindahan dan kekuatan yang berada dalam batu tersebut.

 Jika dilihat dari keunikan, maka batuan yang dapat dijadikan sebagai batu cincin atau batu koleksi adalah sebagai berikut :

 Pada permukaan batu akik sering terdapat pola tertentu. Pola ini jika diamati, lama kelamaan akan membentuk suatu gambar yang menyatakan bentuk tertentu. Misalkan ada sebuah bentuk bercak yang membentuk gambar atau tanda palang, maka batu jenis ini disebut dengan batu tapak jalak (batu telapak kaki burung jalak).

 Selain memiliki pola tertentu, biasanya terdapat tulisan atau bercak yang membentuk gambar.

 Serat adalah timbul dari asal usul batu tersebut yang mungkin bisa berasal dari fosil kayu. Kayu memiliki serat yang tidak sama, begitu juga setelah ia terbentuk menjadi fosil, maka bentuk seratnya tetap akan terlihat seperti kayu asli. Ada pun batu jennies lainnya yang memang memiliki bentuk serat yang mirip dengan bentuk bercak bercak tipis dan biasanya berwarna coklat.

 Batu akik tidak harus berada pada cincin dan digunakan sebagai hiasan, tetapi ada kalanya batu tersebut tetap dibiarkan dalam bentuk asli yang bisa sebesar kepala orang dewasa. Dari bentuk yang relative ini, maka akan menampilkan imajinasi bagi pemilik dengan menjadikannya mirip dengan bentuk tertentu atau memang tetap sebagai bentuk asli.

 Bentuk dari gambar bisa merupakan tulisan, atau memang merupakan gambar yang menyamai bentuk. Misalkan bentuknya adalah mirip kodok atau kura kura.

 Kelangkaan dari batuan menjadikan batu yang sudah langka tersebut banyak diburu untuk koleksi atau untuk jual beli. Batuan yang biasanya menjadi buruan karena kelangkaannya adlah batu yang memiliki keaslian, biasanya akan dijadikan sebagai benda pusaka. Jika adlah masyarakat ditemui keberadaan batuan langka seperti halnya batu giok, maka batu tersebut sering dijadikan sebagai batu akik atau mata cincin.

 Permukaan dari batu juga bisa dianggap sebagai keunikan dan jumlah yang sedikit dari batu. Batu yang memiliki permukaan tidak teratur biasa terdapat pada batu lintang atau batu yang berwarna putih mengkilat, keras dan biasa terdapat di pegunungan. Batu ini bisa dijadikan sebagi mata cincin, tetapi sangat rapuh.

 Pada umumnya batu memang memiliki kekerasan yang tinggi. Dalam hal ini dapat dibedakan mana batu yang keras, lebih keras dan sangat keras. Untuk membedakan mana batuan yang keras dan sangat keras, biasanya batu tersebut diadukan atau dipukulkan antara satu dengan batu lainnya. Tentu saja hal ini akan merusak kondisi batu, maka cara lainnya adlah mengukur berat yang dimiliki oleh batu satu dengan batu lainnya. Jika batuan memiliki kekerasan tinggi, proses dilakukannya pembentukan agar bentuknya menjadi kecil dan sesuai pada cincin diperlukan proses yang lama dan memerlukan kesabaran.

 Biasanya permukaan dari batuan yang memiliki kekerasan tinggi akan menampakkan kilauan atau batu tersebut akan mengkilat jika dilakukan pembersihan dengan menggunakan zat kimia atau dilakukan penggosokan dengan batu asah. Batu asah yang biasanya digunakan untuk mengkilatkan permukaan adalah serbuk intan.

 Keindahan yang dimiliki dalam batu memiliki nilai jual tinggi. Batu biasanya memiliki bentuk yang sederhana, tetapi menampakkan keindahan dari dalam Bantu tersebut manakala ia berada di bawah cahaya, dan ia akan memperlihatkan kilauan cahaya yang lain dari batu itu sendiri. Keindahan yang tampak dari dalam batju juga sering menjadikan nilai tambah untuk batu akik. Biasanya batu yang memiliki keindahan dari dalam adalah akan memancarkan cahaya yang memang berasal dari dalam batu tersebu. Cahanya ini bukan berarti caaya yang timbul seperti batu phosphor, tetapi ia akan menampakkan caaya tersendiri dari dalam manakala ia berada pada tempat dengan cahaya yang cukup.

 Batu yang banyak memiliki keindahan antara lain adalah batu rubi, yaitu batu yang memiliki keindahan pada cahaya yang memancar dari dalam, batu giok adalah batu yang memiliki warna seperti lumut. Batu kecubung adalah batu yang umumnya memiliki warna bening dan tembus oleh cahaya. (***)