Kehidupan sekarang semua serba susah, mulai dari kebutuhan pokok, sandang pangan maupun papan, hal seperti ini tak menyurutkan semangat Sariyem.
Sariyem sering mangkal di depang pintu gerbang sekolah dasar, terkadang dagangan nya habis, tapi terkadang sulit larisnya, dikarenakan semua harga kebutuhan pokok yang mulai melonjak, sariyem berfikir, tidak mungkin dia menaikkan harga gorengannya. Meskipun begitu, tetap saja dagangan sariyem jarang ada yang membeli.
Setelah Sariyem menemui Abah Rahman, Sariyem yang sekarang bukanlah Sariyem yang dulu. Sekarang sariyem tak berjualan gorengan lagi, tapi kini sariyem sudah mempunyai warung kopi sendiri.
Lantas apa rahasianya? ternyata berkat benda bertuah milik abah rahman, yaitu 'cincin pintu rejeki' mampu membuat sariyem menjadi sesukses sekarang, cincin bermahar Rp 300.000,- itu diakui sariyem sangat ajaib, karena sampai saat ini dia selalu merasakan hidupnya yang selalu mujur berkat cincin pintu rejeki tersebut. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar